Profil risiko investasi merupakan istilah yang menggambarkan tingkat besaran seseorang untuk dapat mentolerir suatu risiko saat berinvestasi. Memahami profil risiko merupakan kunci utama yang penting untuk kamu ketahui sebelum mulai berinvestasi. Dengan mengetahui profil risiko investasi maka kamu dapat berinvestasi dengan nyaman sesuai dengan kebutuhan dan kenginan kamu. Sedang cari instrumen investasi yang sesuai karakter kamu? Simak informasi beirkut ini!
Jenis Profil Risiko Investasi
@finansialku.com
1. Agresif
Profil risiko investasi yang pertama merupakan investor agresif. Tipe investor yang satu ini merupakan tipe investor yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan nilai pokok investasi dengan tingkat keuntungan maksimal dalam jangka panjang. Umumnya investor agresif memiliki rencana jangka waktu berinvestasi lebih dari 4 tahun.
Investor agresif memiliki karakteristik menghindari mencairkan dana investasi jika di kemudian hari sedang terjadi penurunan atas nilai investasi. Mereka tetap akan menyimpan baik investasi mereka bahkan ketika mengalami kerugian, bahkan mempertimbangkan membeli lebih banyak lagi investasi saat harga sedang turun.
2. Moderat
Profil risiko investasi moderat merupakan investor yang memiliki tujuan mendapatkan keuntungan secara berkala. Mereka mengharapkan pertumbuhan modal dalam jangka menengah sampai panjang dalam rentang 3-4 tahun. Investor moderat cenderung tidak mencairkan dana investasi saat terjadi penurunan nilai yang berdampak kerugian.
Baca Juga: Berniat untuk Investasi Saham? Coba Baca 7 Rekomendasi Buku Investasi Untuk Pemula Berikut Ini!
3. Konservatif
Tipe investor yang terakhir merupakan investor konservatif yang memiliki tujuan untuk mempunyai stabilitas pertumbuhan nilai investasi dan menerima hasil investasi secara berkala. Umumnya investor konservatif ini memiliki rencana jangka waktu berinvestasi 1-3 tahun.
Investor konservatif memiliki toleransi risiko rendah sehingga memiliki kecenderungan yang tinggi mencairkan dana saat terjadi penurunan nilai. Investor jenis ini biasanya hanya mengalokasikan sebagian kecil modalnya pada instrumen investasi dengan risiko tinggi, seperti saham maupun obligasi.
Cara Cek Profil Risiko Investasi
@kreditgogo.com
1. Usia
Jika kamu merupakan investor pemula dengan usia yang masih muda kamu cenderung memiliki profil risiko investasi lebih besar. Kamu bisa coba berinvestasi secara agresif dan moderat di usia ini. Sebaliknya bagi investor yang telah memasuki masa pensiun maka akan lebih cocok untuk mengambil produk investasi dengan risiko kecil dan juga lebih stabil.
2. Pendapatan
Penting bagi kamu untuk mengetahui pendapatan kamu. Jika pendapatan kamu tidak menentu karena bekerja sebagai freelancer maka sebaiknya hindari investasi secara agresif. Hal ini karena kemampuan kamu dalam mentolerir risiko berinvestasi akan lebih rendah dibanding dengan investor yang mempunyai pendapatan tetap.
3. Tanggungan
Penting juga untuk memerhatikan seberapa besar tanggungan kamu. Umumnya investor pemula dapat menangani risiko investasi lebih besar dibanding orang yang telah berkeluarga. Mereka yang sudah berkeluarga memiliki banyak hal yang dipertimbangkan karena tanggungan lain seperti biaya pendidikan anak maupun persalinan.
4. Pengetahuan
Pengetahuan juga dinilai sangat penting dalam penentuan profil risiko investasi. Jika pengetahuan kamu akan instrumen investasi masih terbilang rendah maka hindari berinvestasi secara agresif dan sebaliknya.
Contoh Profil Risiko Investasi
Baca Juga: Tak Perlu Modal Besar, Investasi Saham Pemula Mulai Rp100.000 Lho!
Ketika kamu akan mulai berinvestasi tentunya kamu perlu mempertimbangkan berbagai hal dan menyesuaikannya dengan profil risiko investasi kamu sendiri. Apa sjakah profil risiko investasi yang perlu kamu pertimbangkan? Berikut adalah beberapa hal penting diantaranya:
1. Suku Bunga
Saat kamu akan berinvestasi biasanya risiko suku bunga ini muncul ketika terjadi fluktuasi suku bunga di pasar modal. Naik turunnya suku bunga ini tentunya akan berdampak pada pendapatan investasi seperti misalnya nilai obligasi yang akan memburuk jika suku bunga mengalami peningkatan.
2. Pasar
Selain suku bunga, kondisi pasar juga pada dasarnya merupakan salah satu risiko yang pasti akan dialami oleh semua investor yang tak bisa dihindari. Risiko ini bisa saja muncul dikarenakan perubahan sentimen saham maupun obligasi sehingga mengakibatkan terjadinya fluktuasi Nilai Aktiva Bersih (NAB). Salah satu contoh kondisi pasar yang dapat memengaruhi investasi diantaranya adalah kebijakan perpanjangan waktu PSBB yang membuat turunnya IHSG.
3. Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan sebuah instrumen dalam menyediakan uang tunai pada periode waktu tertentu. Penting bagi investor untuk mempertimbangkan apakah instrumen investasi yang dipilih cukup likuid atau tidak sesuai dengan profil risiko investor. Contohnya ketika seorang peminjam melunasi utang yang telah jatuh tempo maka aset tersebut diubah menjadi uang tunai, namun waktu pencairannya sangat lama sehingga aset tersebut tidak cukup likuid.
4. Niai Tukar Mata Uang
Nilai tukar mata uang juga memainkan peran penting dalam investasi mengingat risiko ini dapat terjadi ketika terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah dengan mata uang negara lain. Saat nilai mata uang US$ mengalami kenaikan dan penurunan maka ada kemungkinan dampak buruk terhadap rupiah. Hal ini bisa juga terjadi jika kamu berinvestasi menggunakan US$.
5. Negara
Faktor risiko yang penting untuk kamu pertimbangkan selanjutnya adalah negara. Negara merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi risiko dalam berinvestasi. Berbagai kebijakan investasi diatur dalam ketentuan perundang-undangan sehingga akan berpengaruh pada iklim investasi maupun ekonomi suatu negara.
6. Reinvestasi
Jika kamu mencoba untuk berinvestasi pada instrumen atau produk investasi yang baru maka terdapat kemungkinan timbulnya beberapa risiko. Risiko ini salah satunya bisa dikarenakan arus kas investasi tersebut menghasilkan hasil yang lebih rendah dibanding sebelumnya.
Cobain Pengalaman Seru Menginap di Bobobox!
Di saat yang penuh kesulitan dan tekanan ini, kamu perlu beristirahat dari segala kejenuhan. Tentunya ada berbagai cara sederhana yang bisa kamu lakukan seperti berjalan santai, memanjakan diri dengan perawatan tubuh, atau sekadar staycation. Di masa pandemi ini, mungkin agak sulit bagi kamu untuk berlibur. Karena itu, sekadar berstaycation sambil menenangkan diri namun tetap menghindari kerumunan bisa jadi altenatif buat kamu.
Dalam hal ini, sebaiknya kamu memilih hotel yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Salah satu hotel aman yang bisa kamu pilih adalah Bobobox. Hotel kapsul yang satu ini telah menerapkan beberapa aturan yang wajib diikuti oleh semua orang yang berada di area Bobobox.
Aturan tersebut meliputi pengecekan suhu tubuh oleh host serta kewajiban menggunakan masker untuk semua pihak, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dengan tim Bob dan tamu lain, serta menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki area pod. Kamu juga diharuskan untuk menggunakan siku kamu jika ingin menekan tombol lift atau membuka pintu. Selain itu, bawalah alat makan dan alat salat pribadi.
Untuk keperluan kesehatan, Bobobox juga menyediakan obat-obatan standar yang bisa kamu gunakan agar tubuh kamu tetap sehat dan fit. Mau coba pengalaman yang lebih seru lagi? Cobain pengalaman menginap di Bobobox Gunung Mas, yuk! Menginap di Bobobox bisa jadi sebuah jalan keluar yang tepat dari hiruk pikuk dan keramaian kota. Yuk segera unduh aplikasi Bobobox di Play Store dan App Store, dijamin aman dan nyaman!
