jalur pendakian rinjani

Cari Tahu 6 Pilihan Jalur Pendakian Rinjani yang Bisa Kamu Coba

Jika kamu menyukai petualang dan tantangan, kegiatan satu ini sudah pasti cocok untukmu.

Berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Gunung Rinjani adalah gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci. Gunung Rinjani banyak dijadikan sebagai tujuan pendakian yang populer, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Untuk mendaki gunung ini, ada beberapa alternatif jalan yang bisa kamu ambil. Masing-masing juga menyuguhkan tantangan dan keindahan alam yang berbeda-beda. 

Dalam ulasan ini, Bob akan kasih tahu kamu beberapa pilihan jalur pendakian Rinjani. Dijamin seru dan menantang!

6 Pilihan Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Pilihan Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Foto: Eugene Chow via Unsplash

Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, sekaligus tujuan pendakian yang populer di kalangan petualang dari seluruh dunia. 

Dengan ketinggian mencapai 3.726 meter, Rinjani menawarkan berbagai tantangan dan pemandangan alam yang memukau. 

Namun, sebelum memulai petualangan mendaki Rinjani, penting untuk mengetahui bahwa gunung ini memiliki enam jalur pendakian utama. Masing-masing jalur memiliki keunikan dan tantangannya sendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Jalur Bawak Nao, Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur

Jalur Pendakian Rinjani pertama Jalur Bawak Nao, Desa Sembalun

Foto: David Wollschlegel via Unsplash

Jalur ini akan membawamu melewati berbagai macam pemandangan, mulai dari persawahan, padang rumput, hutan, sabana, hingga danau.

Kamu harus siap menghabiskan waktu sekitar 6–8 jam untuk sampai ke Pos Pelawangan Rinjani, yang merupakan titik tertinggi di jalur ini.

Di awal pendakian, kamu akan disuguhi pemandangan persawahan dan padang rumput yang hijau dan luas. Kamu juga bisa melihat warga sekitar yang tengah menggembala para sapi.

Setelah sekitar 30 menit berjalan, kamu akan memasuki kawasan hutan Sembalun yang teduh dan sejuk. Kamu harus berjalan lagi sekitar 40–60 menit untuk mencapai Pos 1 Trangeang. 

Pos 1 Jalur Bawak Nao

Di Pos 1, kamu bisa istirahat sejenak di shelter yang sudah tersedia. Setelah cukup beristirahat, kamu bisa melanjutkan perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2 Trangeang Sembalun. Di sini, kamu akan melihat pemandangan yang berubah menjadi sabana yang indah dan eksotis.

Kamu harus berjalan sekitar 1–2 jam untuk sampai ke Pos 2.

Pos 2 Jalur Bawak Nao

Di Pos 2, kamu bisa istirahat lagi dan mengisi air minum di bawah jembatan. Jika kamu sampai di Pos 2 pada sore hari, ada baiknya kamu menginap di sini untuk menghemat energi.

Dari Pos 2 ke Pos 3, kamu masih akan menikmati pemandangan sabana yang mempesona. Biasanya, dari Pos 2 ke Pos 3 hanya membutuhkan waktu 2–3 jam.

Bobocabin Bobobox

Pos 3 Jalur Bawak Nao

Di Pos 3, kamu bisa mendapatkan air dengan menggali kali mati yang ada di sini.

Dari Pos 3 ke Pos Pelawangan, kamu akan menghadapi tantangan yang lebih berat. Jalur ini cukup terjal dan membutuhkan waktu sekitar 4–5 jam. Di tengah perjalanan, kamu bisa beristirahat di bawah pohon cemara yang rindang. 

Pos Pelawangan Sembalun

Setelah sampai di Pos Pelawangan Sembalun, kamu akan dibuat terpesona dengan keindahan Danau Segara Anak yang tampak dari ketinggian 2.400 mdpl. Jika cuaca cerah, kamu juga bisa melihat puncak Gunung Rinjani yang menjulang tinggi!

Baca Juga: Jangan Terlewatkan! 4 Spot Terbaik untuk Snorkeling di Kuta Lombok

2. Jalur Senaru, Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara

Jalur Pendakian Rinjani kedua Jalur Senaru

Foto: Monteverdo Barnsley via Unsplash

Jika kamu suka berpetualang di hutan, Jalur Senaru di Gunung Rinjani bisa jadi pilihan yang tepat. Jalur ini memiliki trek hutan terpanjang di antara jalur-jalur lainnya.

Kamu bisa memulai pendakian dari Kantor Taman Nasional Gunung Rinjani di Senaru, desa wisata yang terkenal dengan air terjunnya. Dari sana, kamu akan memasuki Hutan Senaru yang lebat dan hijau.

Pos 1 Jalur Senaru

Dari basecamp Senaru ke Pos 1, kamu harus berjalan sekitar 1–2 jam sambil menikmati pemandangan pepohonan yang rimbun. Jalur ini masih cukup landai dan mudah dilalui.

Dari Pos 1 ke Pos 2, kamu masih akan berjalan di kawasan hutan selama 2–3 jam. Jalur ini juga masih landai dan tidak terlalu menantang.

Pos 2 Jalur Senaru

Di Pos 2, kamu bisa beristirahat di salah satu dari dua gazebo yang ada di sana. Dari Pos 2 ke Pos 3, jalur akan mulai menanjak dan memakan waktu sekitar 4 jam.

Kamu akan melewati sela-sela Hutan Senaru yang masih asri dan alami. Di sini, kamu harus berhati-hati karena tidak ada sumber air yang bisa diandalkan. Bawalah air minum yang cukup dari Pos 2, ya.

Pos 3 Jalur Senaru

Pos 3 adalah batas akhir Hutan Senaru dan awal dari Pelawangan Senaru. Dari sini, kamu akan berjalan di jalur berpasir dan bebatuan yang cukup curam dan licin. Kamu harus berjalan sekitar 1–2 jam untuk sampai ke Pos Pelawangan Senaru.

Pelawangan Senaru

Sesampainya di Pelawangan Senaru, kamu akan terpesona dengan pemandangan Danau Segara Anak yang biru dan indah.

Kamu bisa mendirikan tenda di area yang cukup datar dan bermalam di sini. Jika cuaca cerah, kamu juga bisa melihat puncak Gunung Rinjani yang megah.

Baca juga: Sering Tertukar, Ini 5 Perbedaan Trekking dan Hiking beserta Manfaatnya

3. Jalur Aik Berik, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah

Jalur Aik Berik, Desa Aik Berik

Foto: Rogier Schutte via Unsplash

Jalur Aik Berik di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, terletak di lokasi yang sama dengan Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu. Dari basecamp Aik Berik, kamu harus berjalan sekitar 2 km sampai pintu hutan atau menggunakan jasa ojek. 

Pos 1 Jalur Aik Berik

Perjalanan dari pintu hutan ke Pos 1 Aik Berik memakan waktu 2–3 jam melewati kebun kopi, jeruk, dan pisang milik warga setempat. Di Jalur Aik Berik, sumber air melimpah dan terdapat di Pos 1 dan Pos 2.

Perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2 memakan waktu 3–4 jam melewati Hutan Aik Berik.

Pos 2 Jalur Aik Berik

Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 memakan waktu 2–3 jam melewati hutan belantara. Kamu disarankan menggunakan sepatu dan getter untuk melindungi kaki dari pacet.

Sebelum tiba di Pos 3 Aik Berik, kamu akan disuguhi pemandangan Air Terjun Umar Maya.

Pos 3 Jalur Aik Berik

Di Pos 3, kamu dapat beristirahat atau memasang tenda untuk bermalam. Jika ingin melanjutkan perjalanan, kamu dapat menuju Plawangan Umar Maya, melewati padang sabana selama 2–3 jam. 

Pelawangan Umar Maya

Di Pelawangan Umar Maya, kamu dapat melihat keindahan danau dari sebelah barat-selatan Gunung Rinjani dan puncak Rinjani yang tinggi menjulang.

Baca Juga: Legenda Gunung Rinjani dan Berbagai Mitos Menarik yang Meliputi Gunung Indah Ini

4. Jalur Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur

Jalur Timbanuh

Foto: Ilham Hadiansyah via Unsplash

Pendakian Gunung Rinjani melalui Jalur Timbanuh dimulai di Pos Pendakian Balai Taman Nasional Gunung Rinjani di Desa Timbanuh. Dari sana, kamu berjalan selama 1–2 jam melewati hutan Timbanuh dan perkebunan warga setempat menuju Pos 1. 

Pos 1 Jalur Timbanuh

Perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2 memakan waktu 2–3 jam melewati hutan yang rindang. Di Pos 2, terdapat shelter untuk beristirahat dan sumber air yang bisa diambil.

Pos 2 Jalur Timbanuh

Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 memakan waktu 2–3 jam melewati hutan belantara.

Pos 3 Jalur Timbanuh

Di Pos 3, kamu dapat beristirahat atau memasang tenda untuk bermalam di dekat sumber air di bawah lembah Pos 3. Perjalanan selanjutnya menuju Pelawangan Timbanuh memakan waktu kurang lebih 2–3 jam.

Pelawangan Timbanuh

Sesampai di Pelawangan Timbanuh dengan ketinggian 2.700 mdpl, kamu dapat menikmati kawah Rinjani yang menyimpan Gunung Barujari di tengahnya. 

Jika ingin menuju Danau Segara Anak melalui Pelawangan Timbanuh, disarankan untuk pergi bersama warga Timbanuh yang sudah berpengalaman melewati jalur tersebut.

5. Jalur Torean, Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara

Jalur Torean, Desa Loloan

Foto: Baptiste P via Unsplash

Jalur Torean berada di Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Jalur ini dimulai dari ketinggian sekitar 600 mdpl dan berakhir di Danau Segara Anak di ketinggian sekitar 2.000 mdpl. 

Setelah melewati hutan lebat dan perbukitan, kamu akan sampai di Plawangan, sebuah cerukan di ketinggian 1.200 meter yang dipenuhi batu-batu besar dan kecil.

Meski menawarkan pemandangan indah, lintasan jalur Torean cukup berbahaya dan ekstrem, terutama saat menuju lembahan dan saat berada di punggungan gunung. Zona lembahnya terjal, dan jalurnya hanya memuat jalan setapak sempit. 

Pendakian melalui jalur Torean berakhir di Danau Segara Anak, sebuah kaldera purba di ketinggian sekitar 2.000 meter. Danau ini juga merupakan titik pertemuan jalur Torean dengan jalur Sembalun dan Senaru.

Waktu pendakian melalui jalur ini kurang lebih 14 jam. Oleh karena itu, jalur ini tidak disarankan untuk pendaki pemula atau untuk dilewati pada malam hari.

6. Jalur Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur

Jalur Tetebatu, Kecamatan Sikur

Foto: Iswanto Arif via Unsplash

Pendakian ke Gunung Rinjani dari Tetebatu dimulai dari Desa Tetebatu pada ketinggian 700 mdpl. Perjalanan dimulai di Monkey Forest, hutan yang dihuni oleh monyet hitam dan abu-abu. 

Setelah berjalan selama 30 menit dari Monkey Forest, kamu akan memasuki hutan lebat. Setelah 90 menit, kamu akan tiba di tempat istirahat pertama, yaitu Pondok Belanda atau Netherland huts.

Setelah melanjutkan perjalanan selama 15 menit, kamu akan memasuki padang rumput. Setelah 90 menit sejak meninggalkan Pondok Belanda, kamu akan tiba di Pos 2 untuk makan siang dan istirahat.

Setelah makan siang dan cukup istirahat, perjalanan dilanjutkan ke area perkemahan dengan trek yang cukup terjal. Setelah 2 jam, kamu akan tiba di area Campground di Puncak Kedua Gunung Rinjani. 

Di sini, tenda akan didirikan untuk istirahat, makan malam, dan bermalam dengan pemandangan indah puncak Gunung Rinjani dan Sangkareang, serta Gunung Agung di Bali. Kamu akan disuguhi pemandangan indah matahari yang terbenam melalui awan.

Perjalanan ke Puncak Sangkareang membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Di sini, kamu bisa menikmati pemandangan yang spektakuler dan menikmati hangatnya sinar matahari. Kamu juga bisa berfoto untuk mengabadikan momen.

Nah, itulah enam pilihan jalur pendakian Rinjani yang bisa kamu pilih. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya!

Baca Juga: Yuk Cari Tahu, Ini 5 Tip Mendaki Gunung bagi Pemula

Main ke Rinjani? Nginap di Bobocabin Gunung Rinjani aja!

Nginap di Bobocabin Gunung Rinjani

Petualangan seru tentu juga membutuhkan akomodasi berkualitas, seperti Bobocabin Gunung Rinjani yang menawarkan tempat menginap eksklusif dengan pemandangan Gunung Rinjani tepat di depan mata. Amankan kabinmu via aplikasi Bobobox!

 

Penulis artikel: Bryan Dharmanta

Foto header: Eugene Chow via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles