via internationaldayofpeace.org

Mengintip 5 Fakta Menarik Dibalik International Day of Peace

International Day of Peace atau Hari Perdamaian Internasional jatuh pada tanggal 21 September setiap tahunnya. Dibentuk pada tahun 1981 oleh resolusi PBB, Hari Perdamaian menjadi ajang global bagi seluruh umat manusia untuk turut berkomitmen pada kedamaian di atas segala perbedaan dan berkonstribusi dalam membangun budaya damai.

Majelis Umum PBB bahkan menyatakan Hari Perdamaian sebagai hari untuk memperkokoh cita-cita perdamaian di antara semua bangsa dengan menjalankan 24 jam non-kekerasan dan gencatan senjata. Sebagai pengingat tentang pencapaian masa lalu sekaligus kemajuan yang bisa dicapai selanjutnya untuk membawa dunia lebih dekat pada perdamaian, berikut ini adalah lima fakta tentang International Day of Peace.

Penetapan Tanggal

via Freepik

Pada tahun 1981, Majelis Umum PBB menetapkan Selasa ketiga bulan September sebagai International Day of Peace. Hari tersebut bertepatan dengan sesi tahunan Majelis Umum. Tujuannya hingga sekarang tetap sama, yaitu untuk memperkuat cita-cita perdamaian di dunia dan meminimalisir konflik peperangan.

Peringatan kemudian pertama kali diselenggarakan pada tahun 1981. Selanjutnya, dua dekade setelah penentuan hari peringatan tersebut, yaitu di tahun 2001, Majelis mengubah tanggal peringatan International Day of Peace menjadi 21 September.

Maka dari itu, mulai tahun 2002, 21 September menjadi tanggal permanen untuk peringatan International Day of Peace. Dengan penetapan tanggal tersebut, Majelis juga menyatakan bahwa hari tersebut tidak hanya menjadi penanda waktu untuk membahas upaya menggalakkan dan mempertahankan kedamaian di antara segala bangsa. Hari tersebut juga menjadi periode 24 jam gencatan senjata dan tanpa kekerasan global, khususnya bagi para kelompok yang terlibat dalam pertempuran aktif.


Baca Juga: Hari Demokrasi Internasional: Apa Artinya Bagi Indonesia?


Simbol Perdamaian

via pablopicasso.org

Tahukah kamu bahwa burung merpati telah menjadi simbol perdamaian dan kemurnian sejak ribuan tahun lalu di banyak budaya. Di zaman Mesir kuno, merpati menggambarkan kemanusiaan sedangkan dalam mitologi Yunani kuno, merpati merupakan simbol cinta dan kehidupan baru. Pada masa Jepang kuno, merpati yang tengah membawa pedang menyimbolkan akhir perang.

Sementara itu, dalam teks keagamaan umat Kristen, terdapat sebuah cerita tentang bencana banjir Nabi Nuh. Setelah banjir surut, Nabi Nuh mengirimkan seekor merpati untuk mencari daratan baru.

Merpati tersebut kemudian kembali dengan ranting zaitun di paruhnya untuk menunjukkan bahwa banjir tersebut telah berakhir dan kehidupan telah kembali ke Bumi. Semenjak saat itu, burung merpati pun identik dengan simbol penyelamatan dan pengampunan Tuhan.

Seiring berjalannya waktu, merpati sebagai simbol perdamaian diakui secara luas baik dalam tradisi sekuler maupun ranah politik. International Day of Peace bahkan menggunakan burung merpati yang membawa ranting zaitun di paruhnya sebagai simbol untuk merepresentasikan peringatan tersebut.

Hal ini berkaitan dengan Konferensi Perdamaian Internasional pertama yang berlangsung di Paris, Prancis pada 1949. Kala itu, lukisan Dove of Peace milik Pablo Picasso terpilih sebagai simbol untuk pertemuan tersebut. Semenjak itu, orang-orang pun mulai mengenali merpati sebagai simbol perdamaian modern.

Lukisan Dove of Peace sendiri merupakan gambar realistik seekor burung merpati yang ia diberikan oleh sahabat sekaligus rival Picasso, Henri Matisse. Picasso kemudian mengembangkan gambaran merpati tersebut menjadi lebih sederhana yang selanjutnya menjadi salah satu simbol perdamaian paling dikenal di dunia.


Baca Juga: Yuk Galakan Gerakan Literasi Nasional Di Hari Literasi Internasional!


Peace Bell

Manuel Elías via un.org

Sejak 1982, membunyikan Peace Bell atau Lonceng Perdamaian yang berlokasi di markas besar PBB, New York telah menjadi tradisi dalam peringatan International Day of Peace. Peace Bell ini merupakan pemberian dari Asosiasi PBB Jepang pada 8 Juni 1954.

Chiyoji Nakagawa, salah satu anggota eksekutif asosiasi tersebut, bertanggung jawab dalam menciptakan lonceng tersebut. Ia menggunakan koin dari 65 negara sebagai bahan dasar lonceng hingga terciptalah lonceng setinggi sekitar 99 cm, diameter 61 cm dan berat 116 kg.

Lonceng tersebut menggantung di bawah bangunan khas kuil Shinto Jepang yang terbuat dari kayu cypress. Pada salah satu sisi lonceng, kamu akan menemukan tulisan dalam aksara Jepang yang berbunyi, “Long Live Absolute World Peace”.

Membunyikan Peace Bell biasanya berlangsung di hari pertama musim semi (Ekuinoks vernal) dan pada peringatan International Day of Peace. Kegiatan tersebut bermula di tahun 1971 saat Sekjen PBB U Thant menandatangani Deklarasi Hari Bumi.

Pada International Day of Peace 2022, Sekjen PBB António Guterres telah menggelar acara peringatan di markas besar PBB pada Jumat, 16 September 2022 lalu. Peringatan dimulai dengan Upacara Lonceng Perdamaian di Peace Garden. Dalam kesempatan tersebut, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum membunyikan lonceng tersebut.

Selanjutnya, acara berlanjut dengan Obervasi Pemuda di Kamar Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC). Dalam acara tersebut, lebih dari 500 pelajar berinteraksi dengan Sekjen serta seniman dan aktivis terkenal. Para pemuda juga mempresentasikan projek yang menggambarkan Tindakan yang mereka ambil untuk melawan rasisme dan menumbuhkan perdamaian.

Gerakan dan Penghargaan Pertama

via nobelpeaceprize.org

Meski peringatan International Day of Peace baru berlangsung di tahun 1982, upaya mendapatkan perdamaian dunia bukanlah hal baru. Gerakan Peace of God (989 AD) dan Truce of God (1027 AD) diyakini menjadi gerakan pertama perdamaian. Gerakan tersebut berakar dari keinginan untuk mengendalikan kekerasan dengan membatasi hari dan waktu para kaum bangsawan bisa mempraktikkan kekerasan.

Sementara itu, 80 tahun sebelum penetapan International Day of Peace, Penghargaan Nobel Perdamaian pertama kali dianugerahkan di tahun 1901 kepada dua orang sekaligus. Salah satunya adalah orang Prancis bernama Frédéric Passy sementara satu lagi adalah orang Swiss bernama Jean Henry Dunant.

Alfred Nobel adalah orang di balik terciptanya Penghargaan Nobel Perdamaian. Setelah tutup usia, ia meninggalkan surat wasiat agar menginvestasikan kekayaannya untuk membuat penghargaan tahunan yang dikenal sebagai Hadiah Nobel. Adapun ia menyebutkan bahwa yang menerima penghargaan haruslah orang yang telah melakukan upaya terbaik untuk menjaga hubungan antar negara, menghapuskan atau mengurangi tantara tetap serta membentuk dan mendukung kongres perdamaian.


Baca Juga: Ternyata, Ini Alasan Hari Pelanggan Nasional Dibuat Dan Diresmikan Jadi Hari Penting!


Tema yang Berbeda

via un.org

Selama 12 tahun terakhir International Day of Peace selalu memiliki tema tertentu dalam perayaannya. Untuk tahun ini, hari Perdamaian datang dengan tema “End Racism. Build Peace” atau “Akhiri Rasialisme. Bangun Perdamaian”.

Melalui tema ini, PBB mengajak masyarakat untuk bekerja sama membebaskan dunia dan rasialisme dan diskriminasi ras. Dengan begitu, terciptalah dunia dengan kasih sayang dan empati yang mengalahkan prasangka dan kebencian. Untuk tahun-tahun sebelumnya, berikut adalah tema International Day of Peace dari tahun ke tahun:

  • Recovering better for an equitable and sustainable world (2021)
  • Shaping Peace Together (2020)
  • Climate Action for Peace (2019)
  • The Right to Peace – The Universal Declaration of Human Rights at 70 (2018)
  • Together for Peace: Respect, Safety and Dignity for All (2017)
  • The Sustainable Development Goals: Building Blocks for Peace (2016)
  • Partnerships for Peace – Dignity for All (2015)
  • The Right of Peoples to Peace (2014)
  • Education for Peace (2013)
  • Sustainable Peace for a Sustainable Future (2012)
  • Peace and Democracy: Make your voice heard! (2011)
  • Youth for Peace and Development (2010)
  • Disarmament and non-proliferation (2009)
  • Human Rights and Peacekeeping (2008)
  • Peace is the United Nations’ highest calling (2007)

Recharge Energi di Bobocabin

Kesibukan sehari-hari terkadang bisa membuat kamu lelah baik secara fisik maupun mental. Agar tidak kehabisan energi, healing sambil staycation di Bobocabin bisa menjadi solusi yang tepat. Pilihannya cukup beragam. Kamu bisa memilih staycation di Bobocabin Ranca Upas, Cikole, Toba, Kintamani, Gunung Mas, Batu Malang atau Baturraden.

Apapun pilihan kamu, Bobocabin siap memberikan pengalaman menginap di tengah alam bebalut teknologi canggih. Sebut saja Smart Window, B-Pad, Bluetooth speaker dan moodlamp. Tak hanya itu, Bobocabin juga melengkapi diri dengan fasilitas penunjang seperti campire & barbeque hingga entertainment (board games dan proyektor film) agar keseruan di tengah alam semakin mengasyikkan. Unduh dulu yuk aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles