Dengan jumlah pulau lebih dari 17.000, Indonesia memiliki ragam destinasi liburan yang tidak ada habisnya. Salah satu yang tidak boleh kamu lewatkan adalah liburan ke Lombok.
Segudang daya tarik yang dimiliki Lombok menjadikan kawasan ini sangat populer di kalangan wisatawan. Karenanya, tidak sedikit orang memiliki rencana untuk bisa liburan di Lombok.
Jika kamu adalah salah satunya dan masih bingung dengan rencana liburan ke Lombok, panduan berikut ini mungkin bisa membantu.
Sekilas Mengenai Lombok
Lombok adalah salah satu dari dua pulau besar yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lokasinya diapit oleh Pulau Bali di sebelah barat dan Pulau Sumbawa di sebelah timur.
Sebagian orang mungkin mengira bahwa nama Lombok memiliki arti cabai. Karena itu, mereka beranggapan bahwa masyarakat Lombok sangat identik dengan kuliner pedas dan dari sanalah nama Lombok berasal.
Faktanya, nama Lombok berasal dari kata bahasa Sasak, “Lomboq”, yang berarti lurus. Penamaan ini sudah tertulis sejak zaman Kerajaan Majapahit dalam buku Negara Kertagama.
Lebih lengkapnya, tulisan itu berbunyi “Lomboq Sasak Mirah Adi” yang berarti ‘orang Lombok memiliki hati yang lurus untuk dijadikan permata kejayaan’. Seiring waktu, kata “Lomboq” berubah menjadi Lombok yang kini dikenal banyak orang.
Dari fakta di atas, kamu mungkin bisa menyimpulkan bahwa penduduk asli Pulau Lombok adalah suku Sasak. Populasinya sendiri mencapai 80% dan sebagian besar penduduk Sasak adalah penganut Islam.
Selain suku Sasak, Lombok juga menjadi rumah bagi etnik lain, termasuk imigran dari Bali, Jawa, dan etnik Tionghoa. Dibandingkan etnis lainnya, penduduk keturunan Bali lebih mendominasi. Hindu pun menjadi agama kedua terbesar yang dianut penduduk Lombok.
Secara geografis, lokasi Lombok membuat kawasan wisata ini memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembap, bahkan lebih panas dari Bali. Oleh karena itu, pakaian ringan dan nyaman yang menyerap keringat sangat dianjurkan.
Baca Juga: 20 Oleh-Oleh Khas Lombok yang Kekinian dan Populer
Waktu Terbaik Liburan di Lombok
Sebagai wilayah dengan julukan Pulau Seribu Masjid, bulan puasa menjadi salah satu waktu terbaik untuk mengunjungi Lombok.
Di bulan puasa, kamu berkesempatan untuk mencicipi aneka jajanan dan makanan khas yang dijual di berbagai sudut Lombok. Kamu juga bisa lebih hemat sebab sejumlah masjid biasanya menyediakan makanan buka puasa gratis untuk siapa pun yang datang.
Untuk para pencinta surfing, waktu terbaik untuk liburan ke Lombok adalah November–April. Gelombang laut Lombok sedang besar-besarnya sehingga sangat cocok untuk para peselancar yang sudah mahir. Namun, jika kamu masih pemula, sebaiknya jangan nekat.
Untuk para pemburu sunset, bulan Juli–Agustus adalah waktu terbaik untuk liburan ke Lombok. Bulan-bulan ini menyuguhkan pemandangan sunset terindah dibandingkan bulan-bulan lainnya. Beberapa tempat terbaik untuk menikmati pemandangan spektakuler ini adalah Bukit Malimbu dan Pantai Gili Trawangan.
Jika kamu ingin menghindari keramaian, maka waktu terbaik untuk liburan adalah di masa-masa ujian sekolah. Kedatanganmu tidak akan terganggu oleh rombongan anak sekolah, mahasiswa, atau keluarga yang sedang berwisata. Di samping itu, harga tiketnya juga cenderung lebih terjangkau daripada saat musim liburan.
Sementara itu, waktu-waktu yang perlu kamu hindari adalah:
- Desember–Februari, terutama untuk pendaki, karena curah hujan sedang tinggi
- Liburan sekolah dan pergantian tahun karena akan sangat ramai dan mahal
Baca Juga: Jangan Terlewatkan! 4 Spot Terbaik untuk Snorkeling di Kuta Lombok
Rute dan Transportasi Menuju Lombok
1. Rute Menuju Lombok
Cara termudah untuk pergi ke Lombok adalah dengan naik pesawat menuju Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Harga tiketnya mulai dari Rp1.200.000an untuk satu kali perjalanan dengan keberangkatan dari Jakarta.
Namun, jika kamu memiliki banyak waktu luang dan ingin sekalian mampir ke Bali, kamu juga bisa berangkat lewat jalur darat:
- Dari Jakarta, kamu bisa berangkat naik bus atau kereta menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi.
- Perjalanan kemudian berlanjut dengan kapal feri menuju Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana. Harga tiketnya cukup Rp9.650 per orang.
- Dari Bali ke Lombok, kamu perlu menaiki kapal feri dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar dengan tarif sebesar Rp62.200.
Sebagai catatan, Pelabuhan Lembar berjarak sekitar 158 km (4,5 jam perjalanan) dari Gilimanuk dan 55 km (1,5 jam) dari Bandara Ngurah Rai.
Perlu diingat bahwa perjalanan via kapal relatif lebih lama karena ukuran kapalnya besar. Jika ingin lebih cepat, kamu bisa menggunakan kapal cepat dengan harga mulai dari Rp245.000. Sementara itu, jika kamu ingin pergi naik pesawat, harga tiket Bali–Lombok dimulai dari Rp700.000-an.
Selain itu, kamu juga bisa berangkat dengan rute Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya menuju Pelabuhan Lembar. Harga tiketnya mulai dari Rp170.000–180.000 untuk dewasa dengan waktu tempuh sekitar 22 jam.
2. Transportasi di Lombok
Setelah tahu bagaimana cara mencapai Lombok, kini saatnya kamu berkenalan dengan jenis-jenis transportasinya.
Dari bandara atau pelabuhan, kamu bisa menggunakan jasa bus DAMRI, taksi, atau shuttle dengan tarif mulai dari Rp25.000 hingga ratusan ribu.
Sementara itu, untuk transportasi harian selama berlibur, sebaiknya kamu menyewa motor atau mobil agar lebih bebas berpetualang. Harga sewanya sendiri mulai dari Rp80.000–300.000 per hari untuk motor dan Rp300.000–3.500.000 untuk mobil.
Selain kendaraan pribadi, ada juga bemo yang bisa mengantarkan kamu ke sejumlah destinasi wisata. Namun, bemo hanya beroperasi pada siang hari.
Sementara itu, untuk malam hari, kamu bisa menggunakan jasa ojek dengan tarif yang beragam, biasanya mulai dari Rp20.000-an. Pintar-pintar menawar saja untuk mendapatkan harga terbaik.
Selain ojek dan bemo, Lombok juga memiliki transportasi unik bernama cidomo alias cikar-dokar-motor. Kendaraan ini berupa kereta yang bergerak di atas dua roda ban mobil dan ditarik oleh seekor kuda.
Cidomo bisa mengangkut 3–5 empat penumpang dan biasanya dijumpai di sekitar lokasi wisata atau pelabuhan. Jumlahnya akan lebih banyak kamu temui saat berada di Gili Trawangan sebab lokasi wisata ini melarang kendaraan bermesin.
Tarif cidomo cukup tinggi, yaitu mulai dari Rp250.000 per orang atau Rp350.000 untuk tiga penumpang dengan tujuan berkeliling pulau.
Selain kendaraan-kendaraan di atas, pengunjung—terutama yang pergi ke Gili Trawangan—juga kerap menggunakan sepeda untuk berkeliling. Harga sewanya sebesar Rp35.000–100.000 per hari dan Rp250.000–350.000 untuk sepeda listrik.
Baca Juga: Mengenal Komunitas Pendaki Gunung Indonesia, Buatmu yang Butuh Teman Naik Gunung
Daya Tarik Lombok
Sebagai salah satu wisata favorit di Indonesia, Lombok akan memanjakanmu dengan beragam daya tarik yang tiada habisnya. Dari gunung hingga pantai, daya tarik Lombok berikut ini bisa menjadi pilihan untuk rencana liburanmu.
1. Gunung Rinjani
Bagi kamu yang suka tantangan dan kegiatan yang memicu adrenalin, pendakian ke Gunung Rinjani adalah agenda wajib saat bertandang ke Lombok. Dengan tinggi mencapai 3.762 mdpl, Rinjani menjadi gunung tertinggi ketiga di Indonesia.
Secara administratif, gunung ini berlokasi di tiga kabupaten sekaligus, yaitu Lombok Timur, Tengah, dan Barat. Untuk mencapai puncaknya, kamu memerlukan waktu sekitar 4 hari 3 malam.
Selain melihat keindahan Lombok dari ketinggian, kamu juga bisa menjumpai hamparan bunga edelweiss serta Danau Segara Anak yang terletak tidak jauh dari puncak Rinjani.
2. Kepulauan Gili
Lombok terkenal memiliki banyak pulau kecil alias gili. Dari lebih dari 20 gili yang ada, tiga yang paling populer adalah Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Pantai-pantai di tiga gili ini umumnya berpasir putih dengan air ekstra jernih sehingga sangat cocok untuk menyelam.
Selain itu, kamu juga bisa menjajal kegiatan menarik lainnya, seperti snorkeling, island hopping, tour glass bottom boating, berkuda, naik cidomo, trekking, dan berkeliling pulau naik sepeda.
3. Desa Adat
Tak hanya menyuguhkan keindahan alam, Pulau Lombok juga masih kental budayanya. Keberagaman budaya ini bisa kamu saksikan dengan mengunjungi desa-desa adat Lombok, seperti:
- Desa Bilebante, yang terkenal dengan keasrian dan kehijauan alamnya
- Desa Adat Sade, yang menyuguhkan arsitektur rumah tradisional khas suku Sasak
- Desa Bonjeruk, yang masih menyimpan bangunan-bangunan Eropa peninggalan Belanda
- Desa Sesaot, yang akan memanjakan kamu dengan pemandian alaminya
- Desa Sembalun Lawang, yang menawarkan aneka kegiatan seperti paralayang, petik stroberi, hingga berwisata ke rumah adat
4. Senggigi
Daya tarik lain dari Pulau Lombok adalah Desa Senggigi yang ada di bagian barat Lombok. Senggigi ini terbilang sangat populer dan mungkin akan mengingatkanmu pada Kuta di Bali. Kamu akan menjumpai seabrek hotel besar, bar, hingga klub yang meriah kala malam hari tiba.
Beberapa spot wisata populer yang bisa kamu kunjungi di Senggigi adalah Pantai Senggigi, Pantai Kerandangan, dan Pura Batu Bolong.
5. Pink Beach
Jika kamu berencana liburan ke tenggara Lombok, Pink Beach wajib banget masuk dalam bucket list.
Pantai ini sebenarnya memiliki nama asli Pantai Tangsi, tapi pasir putih-merah jambu yang terhampar di sini membuatnya dijuluki Pink Beach. Warna pink ini sendiri berasal dari butir-butir putih yang bercampur dengan serpihan halus karang merah yang sudah mati.
Untuk melihat lebih jelas warna pinknya yang cantik, kamu bisa naik ke atas bukit dan padang rumput di kiri pantai. Dari sini, keindahan hamparan luas Pantai Pink akan semakin terlihat sempurna.
Lengkapi Liburan di Lombok bersama Bobocabin!
Sebagai salah satu destinasi wisata populer di Indonesia, Lombok memiliki beragam penginapan yang nyaman, seperti Bobocabin Gunung Rinjani. Kabin ini hadir dengan kenyamanan modern tempat kamu bisa melihat pemandangan Gunung Rinjani di depan mata.
Selain staycation cozy, kamu juga bisa menjajal aneka wisata alam menarik, seperti mendaki Bukit Pergasingan dan Gunung Rinjani, menikmati lanskap hijau dan matahari terbit di Bukit Selong, serta bermain-main di Savana Dandaun yang eksotis.
Apa pun pilihanmu, Bobocabin siap menyambut kedatanganmu untuk recharge energi setelah lelah berwisata. Yuk, amankan kabinmu dengan reservasi via aplikasi Bobobox!
Penulis artikel: Aidah Musyaropah
Foto header: Tandya Rachmat via Unsplash