Travelers yang sering berlibur ke luar negeri mungkin sudah tidak asing dengan istilah walking tour. Jenis tur yang satu ini adalah jenis tur yang membawa pesertanya berjalan dari satu lokasi bersejarah ke lokasi bersejarah lainnya, umumnya tersedia di area perkotaan.
Kini, sistem tur ini telah diadopsi di berbagai kota besar, termasuk di antaranya adalah Bandung, Palembang, Jogja, Medan, dan Jakarta!
Jakarta terutama merupakan kota tujuan walking tour favorit. Kota ini merupakan ibu kota Hindia Belanda pada zaman penjajahan dahulu, menyisakan banyak gedung bersejarah yang menarik untuk dipelajari.
Penasaran untuk mencoba? Yuk, intip berbagai manfaat dari walking tour, berbagai penyelenggara walking tour yang tersedia di Jakarta, sebagian rute favorit, serta berbagai hal yang perlu kamu siapkan untuk walking tour!
4 Manfaat Walking Tour
Tiap jenis tur tentunya memiliki daya tariknya masing-masing. Di antara berbagai daya tarik tersebut, manfaat walking tour juga menjadikannya salah satu jenis tur yang populer diminati.
Simak berbagai manfaat walking tour berikut untuk menjadi pertimbangan agenda liburan kamu selanjutnya:
Baik untuk Kesehatan
Walking tour tak hanya menawarkan pengetahuan sejarah bagi pesertanya. Namun juga kesempatan untuk berolahraga sambil berwisata!
Dengan berjalan kaki, kamu dapat menguatkan otot paha serta betis, menurunkan kadar gula darah, hingga membakar kalori. Selain itu, paparan matahari juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Mempelajari Sejarah
Melalui walking tour, kamu bisa mengenal nilai sejarah dari berbagai lokasi yang sebelumnya mungkin tampak seperti gedung biasa.
Tak hanya melalui penjelasan yang tertulis di museum bersejarah, kamu juga akan mendapatkan penjelasan lebih lengkap dari tour guide yang akan mendampingimu sepanjang tur. Dengan demikian, kamu dapat memperkaya ilmu dan mengenal negara Indonesia dengan lebih baik.
Baca Juga: 13 Perpustakaan Aesthetic di Jakarta untuk Kamu yang Hobi Baca!
Melihat Langsung Lokasi Bersejarah
Pelajaran sekolah tentunya pernah mengajarkan berbagai peristiwa bersejarah, terutama berbagai peristiwa yang berhubungan dengan kemerdekaan Indonesia. Nah melalui walking tour, kamu berkesempatan untuk mengunjungi berbagai lokasi peristiwa bersejarah tersebut secara langsung, lho!
Lokasi-lokasi tersebut umumnya masih terawat dengan baik. Bahkan beberapa di antaranya dilengkapi dengan diorama untuk menggambarkan peristiwa bersejarah tersebut secara detail untuk memberikan bayangan jelas bagi para pengunjung.
Menemukan Berbagai Hidden Gems
Tak hanya lokasi bersejarah yang sering dipelajari pada pelajaran sejarah, rupanya walking tour juga seringkali membawa pesertanya ke berbagai tujuan hidden gems yang memiliki sejarah uniknya tersendiri.
Penyelenggara Walking Tour Jakarta
Setelah mengetahui ragam manfaat dari walking tour, kini saatnya mulai mencari tahu berbagai penyelenggara yang menyediakan jasa tur tersebut! Berikut beberapa penyelenggara walking tour Jakarta yang dapat kamu pertimbangkan:
- Jakarta Good Guide, cocok bagi kamu yang ingin mengeksplorasi Jakarta hingga tuntas;
- Jakarta Walking Tour, mengajak kamu melihat sisi Jakarta yang authentic;
- Walk Indies, menyediakan rute perjalanan di berbagai spot ikonik Jakarta;
- Wisata Kreatif Jakarta, dengan spesialisasi wisata kuliner, wisata bhinneka, dan wisata virtual;
- Sahabat Museum, bagi para pecinta museum;
- Indonesia Heritage Trails, bagi kamu yang ingin mendalami sejarah bersama ahli.
Rute Favorit Walking Tour Jakarta
1. Rute Pecinan
Rute walking tour yang satu ini akan membawamu mempelajari sejarah masuknya budaya Cina ke Indonesia. Kamu akan memulai rute dari Pasar Petak Sembilan, yang tak hanya menawarkan sejarah yang kaya namun juga berbagai kuliner khas Tionghoa yang menggoyang lidah.
Setelah itu, tentunya tak lupa untuk mengunjungi Vihara Dharma Jaya Toasebio yang berusia sekitar 272 tahun dan Gereja Santa Maria de Fatima! Pada kedua gedung ini, kamu dapat melihat gaya arsitektur ala Cina yang menakjubkan.
Baca Juga: Liburan di Jakarta Budget 500 Ribu? Bisa Banget!
2. Rute Pasar Baru
Di area Pasar Baru, kamu dapat menemukan berbagai bangunan lama yang menyimpan nilai sejarah. Kamu akan memulai perjalanan tur dengan wisata religi di Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta.
Kemudian, peserta tur akan mengunjungi Gedung Filateli Jakarta yang pernah berfungsi sebagai gedung pos, Gedung Kesenian Jakarta, Galeri Antara, Pasar Baru sebagai salah satu pasar tertua di Jakarta, Lapangan Benteng, Klenteng Sin Tek Bio, dan diakhiri di Gereja PNIEL.
3. Rute M Bloc Space
Warga Jakarta pasti sudah familiar dengan tempat hits yang satu ini! Rupanya tak hanya menawarkan tempat nongkrong trendy yang nyaman, wilayah sekitar M Bloc Space juga memiliki nilai sejarah tinggi yang menjadikannya lokasi yang cocok untuk walking tour.
Perjalanan dimulai dari Museum Polri yang menawarkan penjelasan lengkap seputar sejarah kepolisian Indonesia. Kemudian ke Galeri Museum Peruri yang menunjukkan sejarah proses pencetakan uang di Indonesia, termasuk juga berbagai peralatan yang digunakan dari waktu ke waktu!
4. Rute Monumen Nasional (Monas)
Terkenal sebagai ikon dari Provinsi Jakarta, Monumen Nasional (Monas) dapat menjadi titik awal dari rute walking tour. Setelah itu, kamu dapat mengunjungi Masjid Istiqlal, Gereja Katedral Jakarta yang memiliki detail arsitektur yang indah, Gedung Filateli Jakarta yang megah, dan mengakhiri perjalanan di Gedung Kesenian Jakarta.
5. Rute Tugu Proklamasi
Walking tour yang satu ini akan dimulai di Tugu Proklamasi, yang menunjukkan figur pahlawan Indonesia yaitu Soekarno-Hatta. Dilanjut dengan perjalanan 18 menit menuju Museum Sasmita Loka Ahmad Yani yang merupakan rumah dari Jenderal Ahmad Yani yang dirawat dengan baik hingga kini.
Kamu dapat melihat langsung berbagai barang bersejarah milik sang Jenderal, termasuk juga berbagai foto keluarga.
Perjalanan tur kemudian akan berakhir di Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang memperlihatkan segala proses penyusunan naskah proklamasi yang membawa Indonesia pada kemerdekaan.
Baca Juga: Jelajahi Wisata Malam Jakarta Pusat: Suasana Malam yang Hidup
6. Rute Welterveden
Rute selanjutnya yang tak boleh kamu lewatkan adalah Rute Weltevreden. Rute ini mengambil nama dari bahasa Belanda, yang berarti tempat yang indah – yang juga merupakan nama area tempat para orang Belanda dulu tinggal.
Perjalanan akan dimulai dari Monumen Pembebasan Irian Barat, kemudian ke Gedung Kementerian Keuangan, Gedung Kimia Farma, Gedung Kesenian Jakarta, dan berakhir di Gedung Filateli.
7. Rute Kota Tua
Kota Tua adalah ikon lokasi bersejarah yang ada di Jakarta. Hampir keseluruhan dari area ini merupakan gedung bersejarah yang telah dirawat dengan baik hingga kini, termasuk di antaranya adalah Museum Sejarah Jakarta yang menunjukkan berbagai peninggalan masyarakat zaman kolonial Belanda.
Setelah mengunjungi museum tersebut, kamu juga akan dibawa mengunjungi Jembatan Kota Intan yang telah berdiri sejak tahun 1628.
5 Tips Persiapan Walking Tour
Agar walking tour berjalan lancar dan dengan kenyamanan maksimal, kamu perlu mempersiapkan beberapa hal berikut:
- Menggunakan pakaian yang mudah menyerap keringat;
- Menggunakan sepatu yang nyaman dipakai berjalan jauh;
- Menggunakan sunscreen, topi, atau kacamata hitam untuk melindungi diri dari terik sinar matahari;
- Menyiapkan uang tunai lebih, terutama bagi kamu yang hobi jajan;
- Membawa air minum dan snack yang cukup.
Dengan berbagai informasi di atas, sekarang kamu tentunya sudah menjadi lebih siap untuk mengikuti walking tour dan mengunjungi langsung berbagai destinasi bersejarah yang menarik.
Agar lebih mudah mencapai berbagai destinasi wisata legendaris Jakarta, pastikan untuk memilih akomodasi yang tepat. Dengan menginap di berbagai cabang Bobopod Jakarta, kamu dapat mencapai lokasi wisata dan kuliner hanya dengan jalan kaki saja, lho!
Tak hanya itu, kamu juga dapat menikmati sensasi menginap yang modern dan praktis. Mulai dari sistem check-in mudah menggunakan QR, hingga fasilitas pengaturan cahaya untuk meningkatkan kenyamanan menginap.
Unduh aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, ya!
Penulis artikel: Sheila Lalita
Foto utama oleh: Nick Page via Unsplash