Vaksin Saat Puasa Apakah Boleh? Ini Jawabannya!

Vaksin Saat Puasa Apakah Boleh? Ini Jawabannya!

Sejak 2022, pemerintah telah memberi lampu hijau kepada masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga.

Kelonggaran ini tentunya dibarengi dengan syarat tertentu, yaitu mengikuti program vaksinasi Covid-19. 

Syarat tersebut mengacu pada Surat Edaran (SE) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Covid-19.

Namun, apakah vaksin saat puasa diperbolehkan dan bisa membatalkan puasa? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Apakah Vaksin Diperbolehkan Saat Puasa?

Apakah Vaksin Diperbolehkan Saat Puasa

Sumber: Mat Napo via Unsplash

Sesuai syarat perjalanan dalam SE, pelaku perjalanan berusia 18 tahun ke atas dengan moda transportasi darat, laut, dan udara, baik pribadi maupun umum, wajib sudah vaksin Covid 19 dosis ketiga.

Untuk anak usia 6-17 tahun, mereka wajib mendapatkan Vaksin Covid 19 dosis kedua.

Sementara itu, anak di bawah enam tahun dikecualikan dari syarat vaksinasi Covid -19, asalkan mereka memiliki pendamping yang telah memenuhi ketentuan vaksinasi.

Untuk penderita kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang tidak bisa menerima vaksinasi, mereka wajib melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.

Mengingat kegiatan puasa telah berlangsung, tidak sedikit yang masih bingung dan mempertanyakan apakah suntik vaksin Covid 19 saat berpuasa diperbolehkan.

Vaksinasi Covid-19 Tidak Membatalkan Puasa

Menanggapi kekhawatiran ini, Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan bahwa seluruh vaksinasi, baik primer maupun booster, tidak membatalkan puasa.

Hal ini pun diperkuat dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum vaksinasi Covid 19 saat berpuasa yang terbit 16 Maret 2021 di Jakarta, berdasarkan sidang pleno Komisi Fatwa MUI.

Seperti yang kamu tahu, vaksinasi biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu diteteskan ke mulut dan disuntikkan. 

Bobobox Maximum Comfort Banner

Dalam kasus Covid-19, vaksinasi diberikan dengan teknik injeksi intramaskuler, yaitu injeksi atau suntikan suntikan sediaan obat pada area otot agar cepat diserap pembuluh darah.

Melalui fatwa tersebut, MUI memastikan bahwa vaksin saat puasa tidak akan membatalkan puasa.

Sebab, vaksin diberikan dengan teknik suntikan, bukan dengan tetesan lewat mulut, hidung, telinga, atau lubang lainnya.

Fatwa tersebut juga menegaskan bahwa vaksinasi saat berpuasa dengan cara injeksi intramaskuler bagi umat Islam yang berpuasa hukumnya adalah boleh, selama tidak menyebabkan bahaya (dharar).

Baca Juga: Agar Tidur Lebih Nyenyak, Yuk Lakukan 7 Tipe Olahraga Ini Sebelum Tidur!

Vaksin Saat Puasa Disarankan Tidak Lama Setelah Sahur

Vaksin Saat Puasa Disarankan Tidak Lama Setelah Sahur

Sumber: Rauf Alvi via Unsplash

Selain ketentuan bahwa vaksinasi Covid-19 tidak membatalkan puasa, Fatwa MUI Nomor 13 Tahun 2021 juga memiliki tiga rekomendasi, yaitu:

  1. Vaksinasi Covid-19 di bulan Ramadan dilakukan dengan dengan memperhatikan kondisi umat Islam yang sedang berpuasa.
  2. Vaksinasi Covid-19 terhadap umat Islam bisa dilakukan di malam hari bulan Ramadan. Jika prosesnya di siang hari, dikhawatirkan menyebabkan bahaya akibat lemahnya kondisi fisik.
  3. Umat Islam wajib berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 demi mewujudkan kekebalan kelompok dan terbebas dari wabah Covid-19.

Vaksinasi di malam hari memang menjadi salah satu pilihan, terutama bagi masyarakat yang tengah berpuasa atau tidak memiliki waktu senggang di siang hari.

Selain itu, mengingat efek samping sejumlah jenis vaksin—kelelahan, nyeri otot, menggigil, demam, mual, sakit kepala—edukator kesehatan dr. Muhamad Fajri Adda’i juga menyarankan agar pemberian vaksin dilakukan di malam hari atau mendekati waktu berbuka.

Namun, seperti ketentuan fatwa MUI, mendapat vaksin saat puasa pun tidak masalah.

Dilansir dari CNN Indonesia, Ketua Komnas KIPI dan anggota ITAGI, Profesor Hindra Irawan Satari, menganjurkan agar waktu vaksinasi tidak jauh dari jam sahur atau berbuka.

Selain memberikan rasa nyaman di perut, perut juga tidak dalam kondisi benar-benar kosong pada waktu-waktu tersebut.

Setelah waktu sahur, makanan biasanya masih bertahan di perut selama tiga jam. Maka dari itu, vaksinasi bisa kamu dapatkan pada pukul 07.00-08.00 pagi saat tubuh masih memiliki energi.

Jika kamu memilih vaksin beberapa jam sebelum berbuka, kamu bisa segera mendapat asupan makanan dan beristirahat jika khawatir ada efek samping yang muncul.  

Pembentukan antibodi setelah vaksinasi rata-rata membutuhkan waktu 1-2 minggu. Oleh karena itu, kamu sebaiknya mendapatkan vaksin setidaknya dua pekan sebelum mudik.

Baca Juga: Jangan Sakit! Ini Dia 10 Tips Menjaga Kesehatan Selama Traveling

6 Tips Vaksinasi Saat Puasa

6 Tips Vaksinasi Saat Puasa

Sumber: @theyshane via Unsplash

1. Istirahat yang Cukup

Pastikan bahwa kamu telah beristirahat dengan cukup di malam hari sebelum hari H vaksinasi. Hindari bergadang agar tidak telat atau kurang tidur.

Dengan istirahat yang cukup, tubuh akan tetap fit dan tidak lemas apalagi “keleyengan” setelah vaksin.

Selain itu, tubuh yang fit dan sehat juga menjadi syarat utama untuk mendapatkan vaksinasi. Jika memang sedang tidak bugar, sebaiknya atur ulang jadwal vaksinasimu.

2. Konsumsi Makanan Bergizi

Jika kamu berencana mendapatkan vaksin saat puasa, makan sahur adalah barang wajib.

Pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, terutama yang kaya serat dan protein. Dengan begitu, tubuh memiliki banyak energi untuk tetap beraktivitas setelah vaksin.

Selain itu, konsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka bisa membuat tubuh lebih siap saat menerima suntikan vaksin.

3. Penuhi Asupan Cairan

Selain makanan bergizi, kamu juga perlu memenuhi asupan cairan agar tidak dehidrasi dan lemas.

Selama rentang berbuka puasa hingga sahur, minumlah dua liter air atau sekitar delapan gelas setiap harinya.

Kamu bisa membaginya menjadi 2-3 gelas air putih saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan sisanya menjelang tidur.

4. Ambil Cuti

Untuk mengantisipasi adanya efek samping setelah proses vaksinasi, tidak ada salahnya jika kamu mengambil cuti.

Atau, kamu bisa meminta izin bekerja setengah hari saja, untuk berjaga-jaga jika antrean vaksin memakan waktu lama.

5. Hindari Kafein dan Minuman Manis

Konsumsi kafein serta makanan dan minuman manis bisa meningkatan intensitas buang air kecil, serta menyebabkan jantung berdegup lebih kencang.

Jika kamu terlalu banyak buang air kecil, tubuh akan lebih cepat dehidrasi, sehingga tubuh menjadi lemas.

Baca Juga: Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan, Berikut 7 Fakta Matcha yang Wajib Kamu Ketahui

Staycation Aman di Bobobox

Staycation Aman di Bobobox

Sejak 2022, pemerintah sudah membolehkan warganya untuk kembali mudik.

Namun, bagi kamu yang masih belum bisa mudik karena satu dan lain hal, jangan khawatir jika mulai merasa bosan dengan suasana yang itu-itu saja.

Rencanakan saja staycation di Hotel Kapsul Bobobox untuk melepas penat setelah sebulan berkutat dengan pekerjaan sambil berpuasa.

Kamu bisa menghabiskan waktu di dalam pod sambil membaca, menonton, mendengarkan musik, foto-foto cantik, atau berkeliling di sekitar area Bobobox yang strategis.

Untuk keperluan kesehatan, Bobobox juga menyediakan obat-obatan standar agar tubuh tetap sehat dan fit.

Yuk, unduh dulu aplikasi Bobobox di Play Store atau App Store. Dapatkan kenyamanan dan kualitas ekslusif dengan harga terjangkau hanya di Bobobox!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles