Sumber: kebunraya.id

7 Spot Istimewa di Kebun Raya Eka Karya Bali, Pusat Flora Timur Indonesia

Dengan luas mencapai 157,5 hektar, Kebun Raya Eka Karya Bali menjadi kebun raya terluas dari empat kebun raya dalam pengelolaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Keberadaan Kebun Raya Bali sendiri memiliki manfaat untuk menjaga kelestarian alam yang bersifat ex-situ—pelestarian di luar habitat asli—terutama untuk flora timur Indonesia.

Nama “Eka Karya” berasal dari usulan I Made Taman. Makna harfiahnya adalah satu (eka) dan hasil kerja (karya).

Dengan kata lain, kebun raya ini menjadi kebun raya pertama yang menjadi hasil kerja bangsa Indonesia setelah kemerdekaan.

Di awal persemiannya, kebun raya ini hanya memiliki luas 50 hektar. Secara bertahap, areanya terus terhambah hingga mencapai 157,5 hektar dengan koleksi awal dari Kebun Raya Bogor dan Cibodas.

Selain sebagai kawasan wisata dan tempat pelestarian tumbuhan, Kebun Raya Bali ini juga menjadi tempat untuk penelitian botani, konservasi, dan pendidikan.

Kebun Raya Eka Karya sendiri terdiri dari 13 lokasi istimewa. Berikut adalah tujuh di antaranya.

Rumah Kaca Begonia di Kebun Raya Eka Karya Bali

taman begonia kebun raya eka karya bali

Sumber: kebunraya.id

Salah satu spot istimewa yang bisa kamu jumpai di Kebun Raya Eka Karya Bali adalah Rumah Kaca Begonia.

Sesuai namanya, area ini berisikan tanaman begonia yang terkenal dengan bentuk daunnya yang asimetris.

Menurut data tahun 2015, kebun raya ini mengoleksi 94 jenis tanaman begonia, dengan total spesimen sebanyak 920 buah yang tertata rapi di dalam rumah kaca.

Tanamannya sendiri didominasi oleh begonia berwarna perak, hijau, merah, cokelat, atau variasi corak warna tersebut.

Selain begonia yang berasal dari alam, terdapat juga begonia hybrid hasil persilangan begonia alam yang dihasilkan untuk tujuan komersil. Salah satunya adalah jenis begonia bernama “Tuti Siregar”.


Baca Juga: Ternyata, Ini 7 Kebiasaan Orang Bali yang Bikin Bali Jadi Surga Dunia!


Taman Rhododendron

taman rhododendron kebun raya eka karya bali

Sumber: kebunraya.id

Taman Rhododendron di kawasan Kebun Raya Eka Karya Bali menyimpan koleksi tanaman rhododendron dan azalea sebanyak 20 jenis dengan total 155 spesimen.

Tanaman-tanaman tersebut berasal dari beberapa wilayah Indonesia, yaitu Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua.

Selain itu, ada juga tanaman hasil seed exchange atau pertukaran benih dari Taiwan, Jerman, Amerika Serikat, dan Jepang.

Tanaman rhododendron biasanya ditemukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia seperti di Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Bali.

Sebagian besar tanaman ini tumbuh di daerah pegunung di tanah terbuka atau bersifat epifit (menumpang pada tanaman lain).

Tanaman ini biasanya berbunga dengan warna beragam warna cerah dan menguarkan aroma wangi.

Taman & Museum Panca Yadnya

Sumber: kebunraya.id

Bali begitu kental dengan tradisi upacaranya. Tidak mengherankan jika Kebun Raya Eka Karya Bali pun menghadirkan spot bernama Taman dan Museum Panca Yadnya.

Spot satu ini berisikan koleksi tanaman yang biasa digunakan untuk keperluan upacara adat Hindu Bali, yaitu “Yadnya”.

Pengoleksian tanaman sudah dimulai sejak tahun 1991 hingga menyimpan sekitar 580 tanaman. Tanaman-tanaman tersebut berasal dari 42 suku, 81 marga dan 130 jenis.

Beberapa di antaranya adalah pohon dadap atau kayu sakti, sirih, pisang, dan paku sayur.


Baca Juga: Itinerary Nusa Penida, Panduan Menjelajahi Pulau Eksotis di Tenggara Bali


Taman Mawar di Kebun Raya Eka Karya Bali

taman mawar kebun raya eka karya bali

Sumber: Kebun Raya Bali (Bali Botanic Garden) via Facebook

Bagi kamu pencinta bunga mawar, Taman Mawar di Kebun Raya Eka Karya Bali tentu tidak boleh kamu lewatkan.

Tempat satu ini menyuguhkan tanaman mawar bermahkota lebih kecil dari mawar pada umumnya. Mawarnya pun beraneka warna, mulai dari putih, merah, kuning, merah muda, dan lain-lain.

Ada juga mawar unik berwarna hijau yang sejauh ini hanya bisa kamu temuia di Kebun Raya Bali dan Cibodas.

Selain memiliki warna yang tidak biasa, bunga ini mekar terlepas dari musimnya, sehingga kemungkinan untuk melihat keindahannya setiap saat cukup besar.

Koleksi mawar hijau ini sendiri merupakan sumbangan dari seorang kepala desa di Candikuning, Baturitu, Tabanan.

Taman Cyathea

Sumber: kebunraya.id

Memiliki luas 2 hektare, area Taman Cyathea didominasi oleh koleksi lebih dari 80 jenis tumbuhan paku. Koleksi ini ada yang berasal dari Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Sumatra, dan Papua.

Beberapa di antaranya yang bisa kamu jumpai adalah paku pohon jenis Cyathea contaminans dan Cyathea latebrosa, dan paku kidang (Dicksonia blumei).

Ketiga jenis paku ini termasuk tanaman yang dilindungi. Perdagangannya sendiri berada di bawah aturan dan pengawasan undang-undang internasional.

Tanaman paku sendiri umumnya menjadi tanaman hias karena keindahan yang eksotis bak di surga tropis.

Namun, selain itu, paku rupanya bia kamu manfaatkan sebagai bahan baku kerajinan, sayuran dan bahkan tradisional.

Taman Bambu di Kebun Raya Eka Karya Bali

Sumber: kebunraya.id

Sesuai namanya, area Taman Bambu di Kebun Raya Eka Karya Bali menyuguhkan beragam koleksi tanaman bambu yang mencapai total 58 jenis.

Dari jumlah tersebut, enam di antanya adalah bambu endemik Bali, yaitu: Tiing Ooh (Bambusa ooh Widjaja & Astuti), Tiing Alas (Dinochloa sepang Widjaja & Astuti), Tiing Aya (Gigantochloa aya Widjaja & Astuti), Tiing Betung Bali (Gigantochloa baliana Widjaja & Astuti), Tiing Jajang Taluh (Gigantochloa taluh Widjaja & Astuti), dan Tiing Kedampal (Schizostachyum castaneum Widjaja).

Taman Anggrek

Sumber: bebeja.com

Taman Anggrek di Kebun Raya Eka Karya Bali terbagi ke dalam dua area, yaitu area bawah yang terbuka dan area atas.

Area bawah berisi koleksi anggrek silangan. Sedangkan area atas berisi koleksi anggrek liar yang menjadi prioritas karena besarnya upaya pelestarian serta manfaatnya bagi penelitian.

Koleksi anggrek liar tersebut berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Indonesia timur. Di antaranya adalah Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.

Totalnya ada lebih dari 293 jenus anggrek yang hidup di Kebun Raya Bali.

Beberapa yang paling menarik adalah Vanda tricolor dengan warna putih dan bercak merah tua kecokelatan di atasnya, Paphiopedilum javanicum yang langka, serta Malleola baliensis dan Calanthe baliensis yang merupakan anggrek endemik Bali.

Lokasi, Tiket dan Jam Operasional Kebun Raya Eka Karya Bali

Sumber: Google Maps

Selain ketujuh taman tersebut, Kebun Raya Eka Karya Bali juga memiliki:

  • Taman Aquatik berisikan kolam tingkat enam dengan koleksi tanaman Nymphaea pubescens Willd, Pontederia cordata L., Cyperus papyrus L., Cyperus flabelliformis Rottb., Zantedeschia aethiopica (L.) Spreng. dan Nymphoides indica (L.) OK.
  • Rumah Kaca Kaktus yang terdiri dari 68 jenis kaktus dari Bali, Meksiko, Jerman, Selandia Baru dan Argentina
  • Taman Usada yang menyimpan koleksi tanaman obat sebanyak lebih dari 300 jenis dari berbagai Kabupaten di Bali
  • Taman Surya Nirwana yang menyuguhkan pemandangan Danau Beratan dan Bukit Pengelengan
  • Ramayana Boulevard, berupa jalan kembar utama yang berhiaskan sekitar enam patung khas Bali yang mengisahkan mahakarya epos Ramayana
  • Herbarium Hortus Botanicus Baliense (THBB) yang menyimpan koleksi biji-bijian, tanaman kering hingga basah dengan jumlah lebih dari 10.000 spesimen

Eksplorasi area taman di Kebun Raya Eka Karya Bali bisa kamu lakukan dengan berjalan kaki. Jika tidak ingin capek, kamu bisa memanfaatkan jasa sewa shuttle bus, sepeda, skuter, dan mobil golf.

Alternatif lainnya, kamu bisa membawa mobil kamu langsung ke area taman yang ingin dituju.

Biaya masuknya adalah sebagai berikut:

  • Tiket masuk: Rp20.000 (Senin-Jumat) atau Rp30.000 (Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional)
  • Sewa sepeda dan mobil: Rp15.000 (Senin-Jumat) dan Rp20.000 (Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional)
  • Parkir: Rp5.000 (motor) dan Rp50.000 (bus)

Kebun raya ini terletak di Jalan Kebun Raya, Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.

Jam bukanya sendiri mulai pukul 08.00-16.00 WITA (Senin-Jumat) dan 08.00-17.00 WITA (Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional).


Baca Juga: Perbedaan Bali Zoo dan Bali Safari, Mana Yang Harus Kamu Kunjungi?


Ingin Menikmati Keindahan Kintamani?

Lengkapi wisatamu di Bali dengan mengunjungi kawasan Ubud dan Kintamani.

Untuk pilihan akomodasinya, serahkan saja pada Bobocabin Kintamani dan Ubud yang belum lama ini sudah launching!

Hadir dengan teknologi Internet of Things, Bobocabin siap menemani tidurmu di tengah keindahan alam Bali dengan cita rasa modern.

Kabin-kabin yang tersedia telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas khas Bobocabin, seperti Smart Window, B-Pad, Bluetooth speaker, dan moodlamp.

Tak hanya itu, Bobocabin juga dilengkapi fasilitas penunjang berupa campfire & barbeque hingga entertainment seperti board games dan proyektor film.

Reservasi dan informasi lebih lanjut dapat kamu cek di aplikasi Bobobox.

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles