4 Fakta Menarik Mengenai Rusa Istana Bogor

4 Fakta Menarik Mengenai Rusa Istana Bogor

Menyaksikan rusa-rusa Istana Bogor yang berkeliaran bebas di area halaman, rupanya menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat sekitar serta wisatawan yang berkunjung.

Terlebih, pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan memberi makan wortel atau sayuran lain yang dijual di sana.

Namun, dengan banyaknya rusa yang ada, pernahkan kamu merasa penasaran mengapa ada banyak rusa di halaman istana?

Kenapa di Istana Bogor Ada Rusa?

Kenapa di Istana Bogor Ada Rusa?

Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Keberadaan rusa totol di halaman Istana Bogor berkaitan dengan keinginan Sir Thomas Stamford Raffles.

Di masa jabatannya sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Sir Thomas sengaja mendatangkan rusa totol ke istana negara yang kala itu bernama Buitenzorg.

Sejumlah sumber menyebutkan, alasannya membawa hewan tersebut adalah untuk digunakan sebagai indukan, agar bisa melahirkan lebih banyak rusa untuk halaman istana.

Namun, sumber lain beranggapan bahwa Sir Thomas akan menjadikannya target berburu. 

Sebagai informasi, di masa lalu, berburu hewan liar merupakan salah satu olahraga favorit laki-laki dari kalangan bangsawan Inggris.

Selain itu, keberadaan rusa-rusa tersebut konon juga untuk memperindah halaman istana, sekaligus sebagai bentuk upaya konservasi ex situ (pelestarian di luar habitat asal).Bobocabin Bobobox

Baca Juga: 7 Spot Foto Paling Cihuy di Kampung Eropa Devoyage Bogor

Asal Mula Rusa Istana Bogor

Asal Mula Rusa Istana Bogor

Sumber: @bintang_gaol via Instagram

Rusa Istana Bogor rupanya sudah ada sejak ratusan tahun silam. Asal mulanya tidak bisa terlepas dari sejarah panjang Istana Bogor.

1. Halaman Jadi Taman

Istana Bogor dulunya bernama Buitenzorg yang mulai dibangun pada 1745 atas perintah Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff.

Bangunan itu diperuntukkan sebagai tempat peristirahatan gubernur jenderal Hindia Belanda, termasuk Sir Thomas Stamford Raffles yang memerintah tahun 1811-1816.

Laki-laki berkebangsaan Inggris ini terkenal dengan kecintaannya pada dunia botani.

Oleh karena itu, selama tinggal di Istana Bogor, ia pun mengubah area halaman istana menjadi sebuah taman bergaya Inggris klasik dengan bantuan ahli botani, W. Kent.

Kehadiran taman ini disebut-sebut menjadi cikal bakal berdirinya Kebun Raya Bogor.

Selain membangun taman, Sir Thomas juga mendatangkan tiga pasang rusa totol dari perbatasan India dan Nepal pada 1814. Rusa-rusa tersebut ia tempatkan di halaman Buitenzorg.

Rupanya, udara Bogor yang sejuk dan dingin membuat keenam rusa itu betah. Mereka berkembang biak dan populasinya semakin bertambah hingga mencapai lebih dari 800 ekor.

2. Vegetasi bagi Rusa

Istana Bogor memiliki beragam vegetasi yang sudah ada sejak zaman Belanda, termasuk pohon dan rumput.

Selain mempercantik lingkungan sekitar, rumput menjadi makanan pokok para rusa. Pohon-pohonnya sendiri berfungsi sebagai naungan atau tempat istirahat kawanan tersebut.

Beberapa pohon yang mendominasi sekitar istana adalah beringin (Ficus benjamina), mahogani (Swietenia mahagoni), dan cengkih (Syzygium aromaticum).

Selain itu, ada juga kolam-kolam ikan dengan bunga teratai yang berasal dari daerah Amazon, Brazil.

Baca Juga: Yuk, Liburan ke 5 Tempat Wisata Kebun Teh Puncak Bogor Berikut Ini!

4 Fakta Menarik Mengenai Rusa Istana Bogor

4 Fakta Menarik Mengenai Rusa Istana Bogor (2)

Sumber: @destri.yana via Instagram

Selain keberadaannya yang sudah lebih dari 200 ratus tahun, berikut ini adalah fakta menarik lain rusa Istana Bogor.

1. Bukan Hewan Asli Indonesia

Rusa totol (Axis axis) bukanlah hewan asli Indonesia, melainkan hewan yang berasal dari Asia Selatan, termasuk Nepal, India, Sri Lanka, Bangladesh, Bhutan, dan Pakistan (dalam jumlah kecil).

Hewan satu ini memiliki nama lain, seperti spotted deer, Indian deer, axis deer, dan chital deer.

Rusa totol termasuk hewan liar jenis herbivora yang biasanya hidup di area berhutan. Hewan ini umumnya memakan segala jenis tumbuhan, seperti rumput dan dedaunan.

Selain memiliki corak totol-totol putih pada kulitnya, tubuhnya juga berwarna coklat kemerahan yang eksotis. Di sepanjang punggungnya terdapat garis gelap yang membujur.

Bagian perut dan kakinya berwarna putih, dan pada lehernya juga terdapat bagian berwarna putih. Sementara itu, moncongnya memiliki warna yang lebih gelap daripada bagian wajah lainnya. 

Pada rusa jantan, terdapat tanduk atau ranggah yang panjangnya mencapai hampir satu meter dan bercabang tiga. Sementara itu, rusa totol betina tidak bertanduk.

Di habitat aslinya, khususnya India, bobot rusa totol bisa mencapai 100 kg. Bobot tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan bobot rusa Istana Bogor.

Meski satu spesies, rusa Istana Bogor telah mengalami perubahan bentuk tubuh menjadi lebih kecil karena ketidakseimbangan populasi dengan habitat.

Dengan kata lain, luasnya halaman Istana Bogor tidak sebanding dengan populasi rusa yang terus meningkat.

2. Dihibahkan

Semenjak dibawa ke Indonesia, enam ekor rusa totol tersebut pun terus beranak pinak. Per 2010 saja, jumlah rusa Istana Bogor pernah mencapai angka 880 ekor.

Luas kawasan istana adalah 28 hektare, dengan luas padang rumput halaman untuk tempat hidup rusa totol seluas 20 hektar. 

Sementara itu, sisanya adalah bangunan istana, jalan, dan taman berpagar. Luas tersebut seharusnya hanya mampu menampung 400 ekor saja.

Dengan adanya overpopulasi, rumput sebagai makanan pokok rusa pun berkurang. Pegawai rumah istana perlu memberikan makanan tambahan berupa tepung gandum dari Amerika Serikat dan ubi jalar potong.

Oleh karena itu, pengelola istana menghibahkan sejumlah rusa kepada berbagai penangkaran swasta maupun pemerintah. Di antaranya adalah:

  • Hutan Cifor Bogor;
  • Taman Safari Cisarua;
  • Taman Monas Jakarta;
  • Mantan Wapres, Jusuf Kalla, yang pernah menerima hibah 20 ekor untuk kawasan Bukit Baruga Antang Makassar;
  • Penangkaran Taman Kelestarian Hayati (Kehati) PT Semen Padang;
  • Perta Arun Gas;
  • Penangkaran kampus Unhas;

Penyaluran rusa totol ini bertujuan untuk mencegah populasi berlebih. Per 2021, populasi rusa Istana Bogor adalah sebanyak 713 ekor.

3. Termasuk Hewan Liar

Termasuk Hewan Liar

Sumber: @domdomsianipar via Instagram

Meski tampak jinak, rusa-rusa itu sebenarnya dianggap sebagai hewan liar. Sebab, mereka tidak ditangkar dan dirawat intensif sejak dilahirkan.

Para rusa dilepaskan di halaman istana, sehingga mereka bebas memakan rumput atau tumbuhan lain di sekitar, serta minum dari air kolam yang tersedia.

Sejak lahir, induk rusa biasanya menyembunyikan anaknya di semak-semak. Mereka akan meninggalkannya sementara waktu untuk mencari makan lalu kembali untuk menyusui.

Rusa-rusa tersebut juga masih memiliki naluri pertahanan, yang memungkinkan mereka mendeteksi kehadiran makhluk asing yang bukan kawanan mereka.

Karenanya, rusa totol pun sulit didekati dan hanya bisa kamu lihat dari pagar luar istana.

Meski begitu, pengunjung biasanya akan mencoba memberi makan para rusa dari luar pagar. Mereka biasanya membeli wortel dari para penjual yang mangkal di pinggir jalan sekitar istana. 

Jika beruntung, rusa totol bisa saja mendekat dan menyapa para pengunjung.

Namun, Pemerintah Kota Bogor sebenarnya mengimbau agar masyarakat tidak memberi makan rusa Istana Bogor, untuk mencegah infeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang bisa menyerang rusa.

4. Figur Hewan Kota Bogor

Dengan jumlahnya yang mencapai ratusan, rusa Istana Bogor tidak lagi dianggap sebagai pendatang. Kehadirannya bahkan telah berhasil mencuri hati warga Bogor.

Oleh karena itu, pada 1995, Pemkot Bogor pun secara resmi menjadikan rusa totol sebagai figur fauna identitas Kota Bogor melalui Surat Keputusan Walikota No. 520/SK.219-EKON/95.

Rusa pun semakin dikenal masyarakat, yang lebih sering menyebutnya sebagai “uncal” yang berarti ‘kijang’ dalam Bahasa Sunda.

Sebagai figur kota, hewan satu ini juga dijadikan patung di beberapa lokasi, seperti Taman Kencana, Taman Peranginan, dan Simpang Yasmin.

Baca Juga: Tak Hanya Puncak, Ini Dia Destinasi Wisata Alam Bogor yang Wajib Kamu Kunjungi

Staycation di Tengah Perkebunan Teh yang Jauh dari Keramaian

Staycation di Tengah Perkebunan Teh yang Jauh dari Keramaian

Lagi cari tempat staycation baru di kawasan Bogor? Bobocabin Gunung Mas siap menjadi pelarian kamu dari kesibukan dan kepenatan perkotaan.

Akomodasi satu ini berdiri di tengah sejuknya udara Kota Hujan, dan menjanjikan tempat istirahat di tengah perkebunan teh yang jauh dari keramaian.

Di dalam kabin, kamu bisa menikmati berbagai fitur menarik seperti Bluetooth speaker, moodlamp, B-Pad, dan Wi-Fi.

Di samping itu, ada fitur Smart Window yang bisa kamu atur untuk menikmati privasi atau ke mode transparan, sehingga kamu bisa menyaksikan keindahan alam di depan mata.

Tertarik mencoba? Yuk, unduh dulu aplikasinya di Play Store atau App Store. Dapatkan kenyamanan dan kualitas eksklusif dengan harga terjangkau hanya di Bobocabin!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles