via Disbudpar Kota Semarang

Berkunjung ke Kota Lama Semarang, Wisata Keluarga Sekaligus Nostalgia

Jalan-jalan bersama keluarga untuk sekadar bersantai menikmati suasana enggak perlu harus mahal. Kalau bosan dengan pantai atau pegunungan, kamu bisa cari pengalaman berwisata yang unik. Misalnya, dengan mengunjungi tempat yang bisa membuat kamu nostalgia dengan masa lalu.

Kalau Jakarta punya Kota Tua, Semarang punya Kota Lama. Kawasan yang berada di daerah Semarang Utara ini dipenuhi bangunan yang konon jadi pusat perekonomian di zaman Belanda. Enggak heran kalau kamu akan menemukan banyak gedung-gedung bertingkat dengan arsitektur khas Eropa.

Bangunan eksotis bergaya kolonial di Kota Lama Semarang masih terawat dengan baik dan bisa dinikmati oleh para wisatawan. Makanya kawasan ini kemudian disebut sebagai Little Netherland atau Outstadt. Yuk intip, ada apa saja sih di Kota Lama yang bisa dijelajahi bersama keluarga!

1. Museum Kota Lama

Aryo Raditya via Google Maps

Museum Kota Lama Semarang dibangun di atas bekas air mancur Bundaran Bubakan, Semarang. Tempat wisata ini menyimpan artefak sejarah Kota Semarang mulai tahun 1547 ketika kota tersebut berdiri, khususnya catatan perkembangan dan pertumbuhannya. Museum ini juga menampilkan berbagai koleksi, salah satunya adalah peninggalan artefak kuno kereta api Dupo yang masih ada di situs aslinya.

Uniknya, Museum Kota Lama didesain berteknologi imersif.Artinya, teknologi tersebut bisa membawa kamu seolah masuk ke dalam dunia nyata dan digital. Jadi, kamu bisa merasakan secara langsung nuansa sejarah Kota Semarang yang dipamerkan di museum ini.

Untuk masuk ke Museum Kota Lama, kamu tidak perlu membayar tiket. Namun, pastikan kamu mendaftarkan diri di aplikasi Lunpia yang tersedia di Playstore atau App Store. Setelah mendaftar, kamu dapat memindai barcode di museum dan memperoleh seorang tour guide untuk satu rombongan. Museum ini dibuka pukul 09.00-15.30 WIB saja, jadi jangan sampai kesorean ya kalau mau jalan-jalan ke sini!

2. Gedung Marba

Liza Syahputra via Google Maps

Dulu difungsikan sebagai kantor urusan pelayaran dan toko dagang, kini Gedung Marba adalah salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Kota Lama Semarang. Gedung yang dibangun pada pertengahan abad ke-19 ini mempunyai dua lantai dengan dinding setebal rata-rata 20 sentimeter. Berdasarkan sejarahnya, Gedung Marba dibangun dan dimiliki oleh seorang saudagar kaya dari Yaman yang bernama Marta Badjunet. Nama “Marba” didapatkan dari akronim nama pemiliknya.

Yang eksotis dari gedung ini tentu saja dinding bata berwarna merah yang ikonik nan cantik. Meski sudah berusia lebih dari 100 tahun, bangunan ini masih kokoh berdiri di seberang Taman Srigunting, tidak jauh dari Gereja Blenduk. Sayangnya, enggak sembarang orang bisa masuk ke gedung ini. Sebab, sampai sekarang Gedung Marba masih dipakai untuk kantor sebuah perusahaan. Jadi, kalau kamu dan keluarga jalan-jalan ke sini hanya bisa menikmati bagian depannya saja. Cocok juga lho dijadikan spot foto estetik!

Baca Juga: Dihiasi Patung Semut Raksasa, Begini Sejarah Gedung Marabunta Semarang

3. Pasar Klitikan

Almeera NF via JavaMedia.id

Sanak saudara yang suka mengoleksi barang antik pasti suka deh mampir ke Pasar Klitikan Kota Lama. Pasar yang letaknya di belakang bangunan Gereja Blenduk ini menyediakan berbagai koleksi barang antik mulai dari abad ke-13, seperti uang kuno, keris, guci, mangkok, hingga buku-buku lawas. Usianya bisa sampai berabad-abad, lho!

Pasar ini menempati bekas Gedung PPI yang kini sudah disulap jadi kawasan perdagangan yang lebih rapi dan tertata. Pengalaman cuci mata melihat barang antik jadi lebih nyaman karena penataan pasar yang tidak sumpek. Karena jenis barang yang dijual bervariasi, pastikan kamu siapkan budget antara Rp25.000 sampai jutaan rupiah kalau memang mau memborong barang antik.

Jika kamu berkunjung ke Kota Lama Semarang, jangan lewatkan sensasi berburu barang antik dengan nilai historis yang tinggi!

4. Spiegel Bar & Bistro

Rhezza Adsadera via Google Maps

Spiegel Bar & Bistro adalah salah satu kafe legendaris di Kota Semarang. Kafe yang terletak di depan Taman Srigunting ini beroperasi di dalam bangunan yang cantik dengan suasana kolonial yang kental. Gimana enggak, gedungnya saja sudah berusia kira-kira 126 tahun lho! Sebelum difungsikan sebagai kafe, gedung ini awalnya dibiarkan terbengkalai. Baru sekitar tahun 2013, gedung direnovasi hingga saat ini berdiri megah di antara bangunan tua lainnya di Kota Lama Semarang.

Nuansa klasik restoran Eropa akan menyambutmu ketika memasuki kafe ini. Ada bar counter di tengah ruangan dikelilingi oleh meja makan bergaya klasik dengan 3-4 kursi. Kalau datang dengan keluarga, kamu bisa memilih meja di sisi ruangan yang dilengkapi dengan sofa besar yang super nyaman. Jendela yang besar membuat pengunjung kafe dapat menikmati hidangan sambil melihat ke arah luar.

Untuk pilihan menu makanan, Spiegel Bar & Bistro menyajikan masakan nusantara, chinese food, hingga western food. Sedangkan untuk minuman, tersedia varian kopi, mocktails, hingga teh. Untuk harga, setiap pengunjung umumnya mengeluarkan uang mulai dari Rp15.000-Rp200.000. Spiegel Bar & Bistro buka setiap hari mulai pukul 10.00-00.00 WIB.

Baca Juga: 7 Kafe Unik Semarang yang Wajib Dikunjungi, dari Sky Lounge hingga Kafe Gaya Vintage

5. Keliling Kota Lama Naik Sepeda Ontel

Iman Supriyadi via Google Maps

Hanya dengan membayar Rp75.000, kamu bisa menyusuri gang-gang di kawasan Kota Lama sambil menaiki sepeda kuno zaman dulu yang dijuluki ‘sepeda ontel’. Paket wisata ini bisa kamu dapatkan di Tourist Information yang letaknya di Gedung Popo, Kawasan Kota Lama Semarang.

Kamu akan dipandu oleh seorang tour guide yang akan membawamu menyusuri Gedung Monod Diephuis, Gereja Blendhuk, Jembatan Berok, Jalan Empu Tantular, Gedung Marabunta, Jalan Letjen Suprapto, hingga kembali ke titik awal. Sambil menikmati gedung-gedung tua, pemandu wisata akan menjelaskan sejarah gedung-gedung yang dilewati. Sesekali, kamu akan diberi kesempatan untuk berhenti dan memasuki gedung tua tersebut.

Selain paket wisata sepeda ontel, kamu juga bisa memilih paket walking tour yang dipatok Rp50.000/orang. Pilih yang sesuai budget, ya!

6. Gereja Blenduk

Cipo Cipo via Google Maps

Nah, kalau Gereja Blenduk ini jadi salah satu landmark-nya Kota Semarang. Gereja klasik yang dibangun pada 1753 ini tampil kontras di antara banyaknya gedung-gedung kuno lain di Kota Lama karena bentuknya lebih menonjol. Nama ‘Blenduk’ diberikan karena merunut pada bentuk kubahnya yang dalam bahasa Jawa disebut blenduk (menggembung). Sampai sekarang, nama asli gereja ini tidak diketahui.

Gereja ini dibangun pada abad ke-17 dan telah mengalami tiga kali renovasi, yaitu pada tahun 1753, 1894 dan terakhir tahun 2003. Bangunan gereja yang sekarang merupakan bangunan setangkup dengan fasad tunggal yang secara vertikal terbagi atas tiga bagian. Setiap renovasi diabadikan lewat tulisan di atas batu marmer yang terpasang di bawah alter gereja. Renovasi-renovasi tersebut sama sekali tidak mengubah ciri khas bangunan yang mengadopsi gaya arsitektur Eropa klasik yang anggun dan aristokrat.

Gereja Blenduk memiliki denah segi delapan beraturan dengan ruang induk di tengah, tepat di bawah kubah. Di bagian atas gereja, tepatnya di balkon masih terlihat organ (orgel) peninggalan zaman Belanda yang sudah berusia ratusan tahun. Sayang orgel ini sudah tidak bisa difungsikan lagi sebagai pengiring saat jemaah gereja bernyanyi.

Karena gereja ini masih difungsikan sebagai tempat ibadah dan statusnya dilindungi, maka pengunjung tidak dibebaskan masuk ke dalam. Namun, berfoto bersama landmark Kota Semarang bisa jadi kenangan liburan yang tidak kalah berkesan!

Baca Juga: Mengungkap Sejarah Kota Lama Semarang dan Daya Tariknya

7. Semarang Contemporary Art Gallery

Danil via Google Maps

Semarang Contemporary Art Gallery adalah galeri seni yang lokasinya di kawasan Kota Lama Semarang. Didirikan pada tahun 2001, Galsem, sebutan untuk galeri ini, menampilkan berbagai karya seniman kontemporer Asia di Indonesia. Ada berbagai pameran karya seni rupa dari seniman lokal maupun mancanegara yang ditampilkan di galeri ini.

Semarang Contemporary Art Gallery dimiliki oleh Chris Darmawan, seorang kolektor dan filantropi di bidang seni. Galeri ini didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan apresiasi terhadap para seniman, khususnya seni rupa kontemporer di Indonesia. Sesuai visinya, bangunan galeri seni ini mengadopsi desain arsitektur Spanish Colonial dengan interior minimalis yang didominasi warna putih.

Galeri Semarang buka pada hari Selasa-Minggu dengan waktu operasional pukul 10.00-16.30 WIB. Untuk tiket masuknya, hanya dibandrol dengan harga Rp 20.000/orang. Terjangkau banget untuk jalan-jalan hemat tapi edukatif!

Seru juga kan jalan-jalan di kawasan Kota Lama Semarang? Selain bisa mengenal sejarah bangsa sendiri, kamu juga akan disuguhi oleh pemandangan baru dari bangunan-bangunan kuno yang masih terawat hingga sekarang.

Setelah seharian menjelajah Kota Lama, pastikan kamu istirahat di Bobobox Kota Lama yang futuristik bernuansa klasik. Berkonsep kamar pintar, kamu bisa mengontrol pengaturan kamar mulai dari kunci pintu, warna lampu, intensitas cahaya, dan lagu-lagu yang mau dimainkan melalui bluetooth speakers dari ponsel maupun B-Pad yang tersedia dalam pods (kamar). Dijamin akan memberimu pengalaman menginap yang unik!

Berlokasi di jantung Kota Semarang, kamu tidak perlu khawatir kelaparan kalau menginap di Bobobox. Sebab, lokasinya dekat dengan berbagai tempat wisata kuliner yang terkenal di Kota Lumpia ini. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk pesan podsmu sekarang!

Baca Juga: 10 Tempat Family Gathering Paling Seru Di Semarang

Bob’s Budget Check

  • Museum Kota Lama : Unduh aplikasi Lunpia sebagai pengganti tiket masuk
  • Gedung Marba : Tanpa tiket masuk
  • Pasar Klitikan : Rp25.000-jutaan rupiah
  • Spiegel Bar & Bistro : Rp15.000-Rp200.000/orang
  • Paket Sepeda Ontel Keliling Kota Lama : Rp75.000/orang
  • Gereja Blenduk : Tanpa tiket masuk
  • Semarang Contemporary Art Gallery : Rp20.000/orang

 

Cover picture via Disbudpar Kota Semarang

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles