Sumber: hbo.com

7 Fakta The Last of Us yang Nggak Kamu Tahu, Ada Latar Jakarta dan Artis Christine Hakim

Rilis tahun 2013 sebagai action-adventure survival horror game untuk PS3, The Last of Us akhirnya muncul di layar kaca sebagai serial HBO Max. Ada banyak fakta The Last of Us yang patut dikulik berkat proses adaptasinya dari game ke serial televisi.

Serial ini tetap mengangkat alur cerita yang serupa dengan game, yaitu perjalanan Joel Miller dan Ellie Williams dalam melintasi dunia post-apocalyptic di Amerika Serikat.

Nah, sebelum mulai menonton serial ini, tidak ada salahnya kamu mengetahui terlebih dahulu beberapa fakta menarik terkait The Last of Us. Yuk, simak bareng Bob!

Bukan Serial HBO Pertama Joel dan Ellie

Sumber: us.knews.media

Salah satu fakta The Last of Us yang mungkin belum kamu tahu adalah keterkaitan antara pemeran Joel dan Ellie. Joel diperankan oleh aktor Pedro Pascal sementara Ellie oleh Bella Ramsey.

Uniknya, meski Pedro dan Bella belum pernah bertemu sebelum pembuatan The Last of Us, keduanya sama-sama pernah membintangi serial hit HBO lainnya, yaitu Game of Thrones.

Keduanya muncul di season yang berbeda di serial yang sama.

Bagi kamu yang masih lupa-lupa ingat, Pedro memerankan karakter Oberyn Martell yang memang muncul sebentar saja, yaitu di tujuh episode season keempat.

Sementara itu, Bella memainkan tokoh Lady Mormont yang yang gagah berani di usia muda. Ia muncul sejak season enam hingga delapan.


Baca Juga: Ngefans Wednesday Addams? Ikonik dan Misterius, Intip Lokasi Syuting Serial Terbaru Netflix Ini


Awalnya Direncanakan sebagai Film

Sumber: @druckmann/Instagram

Kesuksesan The Last of Us sebagai game mencetuskan keinginan untuk menjadikannya sebagai sebuah film.

Sam Raimi, sutradara Spider-man, ditunjuk untuk menyutradarai film tersebut. Sayangnya, rencana itu tidak berhasil.

Neil Druckmann, salah satu kreator serial The Last of Us sekaligus penulis dan sutradara game tersebut, mengungkapkan bahwa film tersebut gagal menunjukkan esensi game-nya.

Alih-alih mengikuti alur yang sudah ada, rencana film banyak memotong cerita di dalam game dan berusaha mengubah ceritanya menjadi lebih besar.

Karena fakta The Last of Us ini, rencana pembuatan film yang sudah berlangsung selama enam tahun pun dibatalkan pada 2020.

Percobaan selanjutnya untuk menjadikan game tersebut sebagai film animasi juga gagal.

Perusahaan Offfellows mengajukan proposal kepada Sony terkait pembuatan animasinya. Mereka menjanjikan gaya animasi unik yang berbeda dari game.

Namun, Sony memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek tersebut tanpa memberikan penjelasan tentang penyebabnya.

Ada Beberapa Aktor yang Hampir Memerankan Ellie

Sumber: hbo.com

Menurut pengakuan Neil Druckmann, casting untuk tokoh Ellie memerlukan lebih dari 100 audisi.

Saat mengerjakan film, ia telah berbicara dengan Maisie Williams yang membintangi Game of Thrones. Ada juga Kaitlyn Denver dari film Booksmart yang sudah melakukan table read.

Namun, saat proses audisi dimulai lagi untuk serial televisi, para produser terkagum-kagum dengan Bella Ramsey.

Mereka seolah melihat Ellie versi live action. Alih-alih melihat Bella acting, mereka seolah tengah menyaksikan Ellie yang sesungguhnya.


Baca Juga: Sinopsis Avatar 2: The Way Of Water dan Hal yang Harus Diketahui Sebelum Menonton


Pengisi Suara di Game Ikut Hadir

Sumber: games.softpedia.com

Fakta The Last of Us berikutnya adalah kehadiran pengisi suara game di dalam serial tersebut. Salah satunya adalah Merle Dandridge yang merupakan pengisi suara untuk pimpinan Fireflies, Marlene.

Sama halnya dengan game, aktris ini tetap memainkan karakter yang sama di serial The Last of Us.

Sementara itu, pengisi suara Joel dan Ellie di dalam game, Troy Baker dan Ashley Johnson, juga muncul di serial The Last of Us.

Braker mengambil peran sebagai James yang merupakan ketua dari sekelompok pengungsi. Sementara itu, Ashey Johnson memainkan karakter Anna alias ibu Ellie yang karakternya tidak begitu dieksplorasi dalam game.

Infeksi Jamur yang Nyata

fakta the last of us, jamu yang ada di kehidupan nyata

Sumber: Reza Saputra via Getty Images

Fakta The Last of Us berikutnya adalah jalur cerita yang terinspirasi kejadian nyata.

Serial ini mengangkat kisah perjalanan Joel si penyelundup dan gadis remaja bernama Ellie, yang harus melakukan perjalanan mengarungi dunia post-apocalyptic Amerika Serikat.

Sebuah infeksi telah mewabah di negara itu. Sebagai orang yang kebal terhadap infeksi, Ellie bisa saja membantu menemukan obatnya.

Infeksi itu disebabkan oleh jamur Cordyceps. Para desainer game The Last of Us mengklaim mereka terinspirasi dari salah satu bagian serial dokumenter BBC “Planet Earth”.

Di serial dokumenter itu, sejenis jamur bernama Cordyceps mengambil alih otak seekor semut dan spesies serangga lain. Jamur itu bahkan bisa bermutasi, tergantung pada serangga yang ia infeksi.

Di dalam game dan serial The Last of Us, jamur Cordyceps menjadi penyebab terjadinya Zombie Apocalypse.

Lebih dari 60% populasi Boston terinfeksi dan pikiran mereka dikendalikan oleh jamur tersebut. Akibatnya, mereka tidak berperilaku layaknya manusia, sebab mereka cenderung brutal dan agresif.

Infeksi itu sendiri bermula dari jamur yang mengubah kualitas gandum menjadi jelek. Sementara itu, tepung yang dihasilkan oleh gandum jelek itu telah terkirim ke seluruh penjuru dunia.

Namun, jangan khawatir tentang ancamannya di dunia nyata. Jamur ini tidak menginfeksi manusia dan biasanya menginfeksi serangga, seperti semut, belalang, ulat dan kumbang.

Cordyceps tidak berbahaya bagi manusia, sebab suhu tubuh manusia terlalu panas untuk jamur tersebut dan tubuh manusia juga tidak memiliki kemiripan dengan serangga. Jamur ini hanya bisa bertahan dengan suhu tubuh serangga dan arachnida.

Faktanya, Cordyceps termasuk jamur yang bisa dimakan. Dulu, jamur ini kerap menjadi santapan dalam beragam masakan Asia serta dalam obat-obatan Tiongkok karena dianggap memiliki manfaat kesehatan.

Ada Aktor Indonesia

fakta the last of us, ada aktor indonesia

Sumber: moviemenfess via Twitter

Fakta The Last of Us yang tak kalah menarik berikutnya adalah kehadiran aktor Indonesia: Christine Hakim dan Yayu Unru.

Christine Hakim berperan sebagai Ratna Dewi, seorang professor Mikologi dari Universitas Indonesia. Aktris berusia 66 tahun ini muncul di episode kedua The Last of Us, yaitu awal mula munculnya Cordyceps sebagai penyebab wabah.

Di dalam episode tersebut, Ratna berhasil menemukan keberadaan jamur Cordyceps saat tengah mengautopsi satu jenazah.

Ia mendapati bahwa jamur itu tengah bermutasi di dalam tubuh jenazah, padahal episode sebelumnya menceritakan bahwa kemungkinan jamur menginfeksi manusia terbilang kecil.

Oleh karena itu, teori tersebut pun terpatahkan. Temuan ini menimbulkan dugaan bahwa jamur berbahaya itu berasal dari Indonesia.

Sementara itu, Yayu Unru memerankan tokoh Agus Hidayat, seorang Jenderal TNI bintang 3 yang ikut menyelidiki virus Cordyceps bersama Ratna.

Penampilan Yayu di kancah internasional ini bukanlah yang pertama. Aktor kawakan ini sebelumnya juga pernah ambil bagian di film Pirate Brothers (2011).


Baca Juga: Zoe Saldana Cetak Rekor Sebagai Aktor Pertama yang Membintangi 4 Film Terlaris Sepanjang Masa


Mengambil Latar di Jakarta

fakta the last of us, latar jakarta

Sumber: dexerto.com

Selain melibatkan aktor Indonesia, The Last of Us juga mengambil Jakarta sebagai latarnya. Fakta The Last of Us ini bisa kamu temui di episode kedua yang berlatar di Jakarta tahun 2003.

Seorang petugas polisi menemui Ratna yang tengah makan siang di sebuah kafe di Jakarta. Mereka membutuhkan keahlian Ratna untuk memeriksa tubuh seorang wanita yang memiliki lubang peluru di kepala dan bekas gigitan di kaki.

Saat Ratna membuka luka tersebut, sejenis jamur keluar layaknya tanaman kapas yang tumbuh.

Saat ia memasukkan penjepit ke tenggorokan, ia menarik keluar sulur-sulur yang tampaknya akan menelusup ke dalam apa pun yang berdenyut.

Tak lama setelah itu, petugas polisi memberi tahu bahwa insiden ini terjadi di pabrik tepung yang ada di bagian barat Jakarta. Sebagai informasi, Jakarta merupakan rumah bagi pabrik tepung terbesar di dunia.

Dari sini, muncullah kemungkinan bahwa wabah Cordyceps bermula dari pabrik di Jakarta yang produk tepungnya telah terkontaminasi jamur yang telah bermutasi tersebut.

Parahnya, tepung-tepung sudah dikirimkan ke seluruh dunia dan digunakan dalam banyak produk.


Butuh Me Time Sambil Nonton Serial Favorit?

Butuh tempat me time biar puas nonton film dan serial kesayangan tanpa gangguan? Nggak usah pusing-pusing mencari tempat, langsung saja ke hotel kapsul Bobobox!

Tempatnya nyaman dan higienis, harganya terjangkau, dengan Wi-Fi super kencang. Kegiatan nonton pun aman tanpa gangguan.

Kamu dapat mengakses Wi-Fi ini di seluruh area Bobobox, jadi kamu bisa leyeh-leyeh dalam kamar atau pergi ke fasilitas di area lain jika sudah bosan.

Hotel kapsul ini juga menyediakan fitur moodlamp untuk mengatur pencahayaan sesuai dengan suasana hati dan kenyamanan kamu.

Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, unduh dulu aplikasi Bobobox ya!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles