bushcraft adalah

Bushcraft adalah Seni Bertahan Hidup di Alam Bebas, Yuk Kenali 9 Teknik-Tekniknya

Mengenal Apa Itu Bushcraft?

Mengenal Apa Itu Bushcraft

Sumber: Dương Nhân via Pexels

Belum ada padanan atau persamaan kata bushcraft dalam bahasa Indonesia, tapi bushcraft dapat dimaknakan dalam konteks kegiatan menjelajah, menyintas, dan/atau bertualang di alam bebas.

Bushcraft adalah keahlian untuk bertahan hidup di alam bebas dengan mempelajari hal-hal mendasar dari survival.

Survival ini mencakup cara mendapatkan air dan makanan, cara membuat shelter atau tempat berlindung, cara membuat api, ilmu navigasi, dan lainnya.

Keahlian ini melibatkan pemakaian alat-alat yang digunakan oleh para petualang atau masyarakat primitif.

Cohtohnya adalah membuat api dengan ranting dan rumput kering, berburu hewan dengan jerat dan panah, serta membuat shelter untuk bertahan hidup di alam terbuka berbekal material alam liar.

Baca Juga: Hobi Wisata Alam? Berikut 5 Gunung di Jawa Timur dengan Pemandangan Mengagumkan

Apa Saja Teknik atau Keterampilan Bushcraft?

1. Menggunakan Pisau

Mengenal Apa Itu Bushcraft (2)

Sumber: Josh Wussow via gearjunkie

Pisau adalah alat utama dan paling penting bushcrafting. Pasalnya, banyak sekali pekerjaan yang membutuhkan bantuan pisau. Tanpa pisau, kamu ibarat macan tanpa cakar dan taring.

Gunakan pisau yang bilah pisaunya menyatu, atau satu batang utuh dari ujung sampai gagang dan tebal.

Bahan pisau yang baik dan dianjurkan adalah baja dengan kadar karbon tinggi, antara 0,4–1%, sehingga tahan tumpul.

Namun, kekurangan dari baja jenis ini adalah cenderung mudah berkarat sehingga perlu perawatan ekstra.

Sementara itu, untuk daerah tropis yang lembab seperti Indonesia, stainless steel atau baja putih lebih cocok karena lebih tahan karat. Namun, kekurangannya adalah bahan ini cepat tumpul.

2. Mendapatkan Makanan

Mendapatkan Makanan

Sumber: napaktilas.net

Bagian tumbuhan yang biasa dikonsumsi biasanya adalah daun, buah, atau bagian umbinya. Cara-cara mendapatkan makanan ini meliputi:

  • Berburu hewan liar, semisal berburu kelinci hutan, ayam hutan, burung, jangkrik, serangga, kelelawar; mencari cacing, serangga, larva yang terdapat di pohon lapuk, seperti ulat sagu dan ulat jati yang memiliki kandungan protein tinggi.
  • Hindari tumbuhan berbulu karena tidak dapat dicerna oleh pencernaan manusia.
  • Carilah tanaman umbi-umbian seperti bengkuang, talas, kentang.
  • Carilah batang yang dapat dimakan, misalnya tebu, rebung, batang pisang.
  • Carilah daun yang dapat dimakan, misalnya selada air, daun paku, daun singkong, daun pakis.
  • Hindari tumbuhan yang mengandung banyak getah, karena tumbuhan yang bergetah biasanya gatal dan dapat menyebabkan keracunan.
  • Hindari tumbuhan berbau tidak sedap atau yang menyebabkan pusing.
  • Hindari juga tumbuhan dengan warna buah mencolok atau tumbuhan yang daunnya dapat menimbulkan rasa gatal di kulit, seperti jelatang.

Baca juga: Berkemah di Musim Hujan? Baca Dulu Yuk 7 Tips Berikut Ini

3. Berburu dan Membuat Perangkap

Berburu dan Membuat Perangkap

Sumber: mounture.com

Ketika baru memulai bushcrafting, sebaiknya kamu tetap membawa bekal makanan. Setelah terbiasa, barulah mencoba terjun langsung berburu dan membuat perangkap.

Untuk berburu, kamu bisa menggunakan panah, tombak, pisau, atau senjata lainnya. 

Sementara itu, untuk membuat perangkap, kamu harus mengetahui target buruan terlebih dahulu agar bisa menyesuaikan perangkapnya. Misalnya bubu atau pancing untuk menangkap ikan, atau jerat kaki untuk hewan darat.

Terdapat beberapa jenis perangkap yang umum digunakan, seperti perangkap menggantung (hanging snare), yang memanfaatkan kelenturan dahan pohon dan kekuatan tali.

Perangkap menggantung ditujukan untuk menangkap binatang yang cukup besar, seperti kelinci, ayam hutan, bebek hutan, dan kancil.

Jenis perangkap bushcraft lainnya adalah:

  • Spring snare: Perangkap jenis ini diletakkan di atas tanah atau digantung dengan simpul geser pada tali perangkap, untuk menjerat binatang berukuran kecil seperti burung.
  • Spring deadfall trap: Jenis perangkap ini memanfaatkan berat kayu atau batu untuk menindih hewan yang melintas di bawahnya.
  • Spring spear trap: Perangkap dengan model ini memanfaatkan kelenturan dahan pohon, tali, dan patok kayu.
  • Bird pole: Perangkap untuk menjerat burung-burung liar.
  • Funnel trap: Perangkap ikan yang didesain agar ikan tergiring masuk ke perangkap, sehingga ikan yang sudah melewati corong bisa kabur. 

Masih banyak jenis-jenis perangkat lain yang dapat kamu pelajari di buku Australian Bushcraft; A serious guide to survival and camping karya Richard Graves.

4. Membuat Api

Membuat Api

Sumber: Pixabay via Pexels

Keterampilan bushcraft berikutnya adalah membuat api. Ini adalah salah satu keahlian paling penting.

Sebab, kamu membutuhkan api untuk untuk memasak, pencahayaan, atau bahkan menangkal serangan hewan buas yang membahayakan nyawa.

Ada banyak teknik untuk membuat api ketika bushcraft. Tiga di antaranya adalah hand drill, pump drill, dan bow drill:

  • Hand Drill: Cara membuat api paling sederhana, yaitu dengan menggesek-gesekan dua buah kayu; kayu bulat panjang diputarkan dengan tangan dan kayu lainnya sebagai poros.
  • Pump Drill: Mirip teknik hand drill, tapi menggunakan tali sebagai alat pemutar poros. Caranya adalah dengan menggesek-gesekan kayu satu dan kayu lainnya dengan tali yang memutarkan tongkat kayu. 
  • Bow Drill: Untuk teknik ini, alat yang harus disiapkan adalah bahan seperti busur dari kayu, tali, tongkat kayu sebagai poros, alas kayu, alat tangan, dan daun.

5. Mendapatkan Air

Mendapatkan Air

Sumber: idntimes.com

Air sangatlah penting bagi manusia dan kehidupan. Maka, penting untuk mempelajari keterampilan mendapatkan air saat bushcrafting.

Untungnya, mendapatkan air di hutan tropis tidaklah sulit, sebab terdapat berbagai sumber air seperti sungai, mata air, selokan kecil, dan sebagainya.

Namun, kegunaan air ini harus dipilah, seperti air mana yang akan digunakan untuk konsumsi, mencuci bahan makanan, dan keperluan sehari-hari lainnya. 

Selain dari sumber air yang telah disebutkan, berikut cara mendapatkan air lainnya:

  • Dengan cara kondensasi, yaitu teknik mengumpulkan air dengan menempatkan kantong plastik pada bagian pohon yang mendapat sinar matahari
  • Mengumpulkan air dari embun pagi dan teknik merangkap embun
  • Dari air hujan
  • Dari tetes air di ujung-ujung daun
  • Dari cerukan atau retakan batu
  • Dari perasan lumut
  • Dari buah atau tanaman yang mengandung banyak air (tanaman kantong semar, pohon pisang hutan, pakis, liana, dan bambu)

6. Membuat Tali-temali dan Simpul

Membuat Tali-temali dan Simpul

Sumber: Freepik via Freepik

Kemampuan membuat simpul akan sangat kamu perlukan saat membuat jebakan hewan, menyalakan api, membuat bivak, atau merakit senjata seperti tombak dan panah.

Beberapa simpul penting yang harus kamu pelajari antara lain Clove Hitch Knot, Timber Hitch Knot, Fisherman’s Knot, Half Hitch Knot, Quick Release Knot, dan Prusik Knot

7. Membuat Shelter

Membuat Shelter

Sumber: review.bukalapak.com

Tempat berlindung atau shelter tak kalah penting dalam bushcrafting, sebab pakaian semata tak dapat melindungi kamu dari cuaca.

Shelter memiliki tiga jenis: buatan, semi-alam, dan alam:

  • Shelter buatan: Tempat berlindung yang terbuat dari bahan-bahan buatan, misalnya flysheet, ponco, atau plastik.
  • Shelter semi-alam: Tempat berlindung yang memanfaatkan bahan-bahan di alam plus improvisasi sesuai medan, seperti shelter pohon, shelter tanaman, dan shelter batu.
  • Shelter alam: Tempat berlindung yang telah tersedia di alam, misalnya gua atau celah tebing.

Kriteria tempat yang baik untuk membangun shelter buatan dalam bushcraft adalah sebagai berikut:

  • Di atas tanah datar dan kering
  • Dekat dengan sumber air
  • Di bawah kerindangan pohon yang tembus sinar matahari

Sedangkan lokasi yang sebaiknya dihindari ketika membangun shelter adalah:

  • Lokasi yang memiliki permukaan tanah yang lembab
  • Di pinggir aliran sungai yang memiliki potensi banjir, jalur lintas binatang, atau tempat berkumpulnya binatang untuk minum
  • Jalur angin atau di puncak gunung atau tempat terbuka yang langsung terkena angin
  • Sarang serangga, atau lokasi yang banyak nyamuk dan lainnya
  • Di dasar lembah yang sempit dan berkumpulnya hawa dingin
  • Di bawah pohon dengan banyak ranting atau cabang yang rapuh

Baca Juga: Supaya Aman, 9 Safety Gear Ini Harus Kamu Bawa Saat Pergi Berlibur!

Nikmati Sensasi Menginap di Tengah Alam

Nikmati Sensasi Menginap di Tengah Alam

Sumber: bobobox.com

Para pecinta alam, yuk healing dengan menginap di tengah alam asri di Bobocabin!

Dengan konsep futuristik yang mengusung teknologi Internet of Things, Bobocabin akan menemani tidurmu di tengah alam dengan cita rasa modern.

Kabin-kabin yang tersedia sudah lengkap dengan fasilitas khas Bobocabin seperti Smart Window dan B-Pad.

Kamu bisa mengatur pencahayaan dan kegelapan kaca sesuka hati untuk mendapatkan privasi dan kenyamanan maksimal.

Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, unduh aplikasinya di sini.

bobocabin

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles