“Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan.” – Joko Pinurbo
Sahabat Bob pasti tidak asing dengan kutipan di atas, kan? Yup, Jogja seolah punya sesuatu untuk bikin kita ingin terus kembali ke sini. Entah itu kuliner, kekayaan sejarah, ketenangan, keromantisan, atau bahkan ritme hidupnya yang lambat. Jogja memang sukses membuat banyak orang jatuh cinta.
Jika rasa rindu kamu begitu nyata dan menyiksa seakan kamu ingin mudik ke kampung halaman, liburan singkat adalah jawabannya. 3 hari 2 malam di Jogja pastinya cukup untuk mengobati rindumu yang menggebu-gebu.
Untuk memaksimalkan waktu, itinerary berikut ini bisa kamu jadikan referensi. Siap-siap meluncur!
3 Hari 2 Malam di Jogja: Hari Pertama
Explore Taman Sari dan Keraton Yogyakarta
HTM: masing-masing Rp15.000 (turis lokal) dan Rp25.000 (turis asing)
Awali hari pertama kamu dengan mengunjungi Taman Sari. Dibangun sejak 1758, situs ini menyuguhkan pemandangan arsitektur kuno yang indah dan menakjubkan. Rasanya seolah terbawa lagi ke masa lalu saat taman ini masih menjadi tempat rekreasi pribadi Sultan Hamengkubuwono I dan keluarga.
Tersembunyi di dalam sebuah benteng, Taman Sari memiliki kolam pemandian Sultan yang gemericik airnya begitu menenangkan. Bukan cuma kolam, taman ini juga memiliki danau buatan, lorong bawah tanah, dan bahkan masjid dengan arsitektur yang unik.
Kamu hanya butuh 30 menit untuk mengeksplorasi semua bangunan di Taman Sari Jogja. Namun, tinggal lebih lama untuk meresapi ketenangan dan kesejukan taman ini tentunya tidak akan bikin kamu rugi.
Untuk melengkapi petualangan hari pertamamu, menambahkan Keraton Yogyakarta dalam itinerary 3 hari 2 malam di Jogja adalah pilihan yang sempurna. Terlebih, lokasinya masih satu kompleks dengan Taman Sari. Kamu hanya perlu 7 menit berkendara atau 15 menit berjalan kaki untuk sampai di sana.
Keraton Yogyakarta adalah istana kediaman sultan yang sebagian wilayahnya terbuka untuk publik sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya Jawa. Kamu pun punya kesempatan untuk mengenal nilai-nilai sejarah keraton hingga tradisi-tradisi yang masih dijalankan para anggota keluarga sultan. Lebih menariknya lagi, tempat ini juga kerap mengadakan pertunjukan wayang dan tari setiap hari Sabtu mulai pukul 09.00-11.00.
Baca juga: Ini 25 Rekomendasi Cafe di Jogja yang Instagramable!
Mampir ke Pasar Beringharjo
Perut mulai keroncongan? Yuk, langsung meluncur ke Pasar Beringharjo! Jaraknya hanya 5-15 menit saja dari Keraton.
Pasar ini memang surga kuliner yang tidak boleh kamu lewatkan dalam itinerary 3 hari 2 malam di Jogja-mu. Biar tidak bingung mau makan apa, kamu bisa coba 10 rekomendasi Bob berikut ini:
- Sate ayam Warung Makan Bu Sum (Rp3.000/tusuk)
- Soto Daging Sapi Bu Pujo (mulai dari Rp13.000)
- Sego Empal Bu Warno (mulai dari Rp26.000)
- Bakso Pak Djenggot (mulai dari Rp10.000)
- Sate Kere Bu Suwarni (Rp4.000/tusuk)
- Mie Nyemek Bu Iyah (Rp10.000)
- Pecel pintu samping Beringharjo (Rp10.000)
- Jenang Bu Darmi (Rp10.000)
- Dawet Mbah Hari (Rp7.000)
- Leker (Rp2.500/piece)
Bukan hanya kuliner, Pasar Beringharjo juga menjadi pusat wisata belanja yang menawarkan berbagai macam barang dengan harga terjangkau. Tempat ini wajib banget kamu kunjungi kalau ingin berburu kain batik dan aneka oleh-oleh menarik lainnya. Mulai dari jamu, kerajinan perak, bakpia, tas, alas kaki, hingga pakaian motif Jogja–semuanya ada!
Baca juga: 16 Bakpia Terenak di Jogja yang Harus Kamu Coba!
Benteng Vredeburg dan Titik Nol Kilometer
HTM Vredeburg: Rp10.000-20.000 (anak-anak), Rp15.000-25.000 (dewasa), dan Rp30.000-50.000 (turis asing)
Hanya 600 meter dari Pasar Beringharjo, wisata sejarah lainnya menantikan kehadiran kamu, yaitu Benteng Vredeburg. Benteng ini kini berfungsi sebagai museum dengan suguhan arsitektur indah dan unik–instagram-worthy banget.
Di dalamnya, tersimpan lebih dari 7.000 benda bersejarah, termasuk peralatan perang hingga benda-benda para tokoh proklamator Indonesia. Sebagian koleksinya juga ditampilkan dalam bentuk diorama yang menggambarkan peristiwa sejarah sejak periode Pangeran Diponegoro hingga Orde Baru.
Dari Vredeburg, kamu bisa melanjutkan eksplorasimu ke sebuah persimpangan penuh kenangan sejarah bernama Titik Nol Kilometer. Lokasinya berjarak 400 meter saja dari benteng tersebut–lima menit pun sampai hanya dengan jalan kaki.
Selain menjadi titik pertemuan empat jalan, setiap sisinya juga dikelilingi bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Belanda. Kamu bisa datang untuk sekadar jalan-jalan santai sambil menikmati ‘nuansa Eropa’ dan mengabadikannya dalam kamera kamu. Di sekitarnya tersedia banyak tempat makan, termasuk kafe, yang bisa kamu kunjungi untuk menikmati kopi, camilan, ataupun makanan berat.
Baca juga: Ini Perkiraan Budget Liburan ke Jogja, Hemat tapi Seru!
3 Hari 2 Malam di Jogja: Hari Kedua
Candi Prambanan
HTM: Rp25.000 (usia 3-10 tahun) dan Rp50.000 (di atas 10 tahun)
Pagi hari adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Prambanan. Selain lebih sepi, kamu juga bisa menghindari teriknya matahari. Dari pusat Kota Jogja, kamu hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 45 menit. Setibanya di sana, luangkanlah waktu sedikitnya dua jam untuk menjelajahi kemegahan tempat wisata ini.
FYI, Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun sekitar pertengahan abad ke-9. Daya tarik utamanya terletak pada tiga candi besar yang berdiri menjulang setinggi 33-47 meter.
Candi-candi ini memiliki ukiran rumit yang bercerita tentang kisah para dewa dan lakon di masa lalu. Kamu juga akan menjumpai candi-candi kecil dengan jarak sekitar satu kilometer dari candi utama. Lokasi ini bisa kamu jangkau dengan berjalan kaki ataupun skuter dan sepeda sewaan yang tersedia di sana. Istirahatlah sejenak di kafe yang tersedia sebelum menyambangi area candi kecil itu.
Baca juga: 12 Rekomendasi Tempat Wisata Malioboro Malam Hari yang Wajib Kamu Kunjungi
Taman Pintar
HTM: Rp14.000 (3-18 tahun) dan Rp24.000 (dewasa)
Sekembalinya dari Prambanan, kamu bisa memasukkan Taman Pintar dalam itinerary 3 hari 2 malam di Jogja-mu. Waktu tempuhnya hanya 30-45 menit, tergantung pada rute yang kamu ambil.
Taman Pintar menjadi pilihan yang menyenangkan kalau kamu liburan bersama anak. Tempat ini merupakan museum sains yang terbagi ke dalam berbagai zona dan wahana, mulai dari fisika hingga dino purba.
HTM-nya hanya berlaku untuk masuk ke Gedung Oval Kotak–zona peraga sains dan teknologi. Zona dan wahana lainnya bisa kamu akses dengan membayar biaya tambahan mulai dari Rp8.000-48.000.
Kampung Wisata Sosromenduran
Kampung Wisata Sosromenduran bisa menjadi alternatif lain untuk mengisi waktu setelah Prambanan. Lokasinya sangat dekat dengan Taman Pintar dan Malioboro. Jadi, kamu akan menempuh durasi perjalanan yang kurang lebih sama.
Karena buka 24 jam, Sosromenduran bisa kamu kunjungi kapanpun kamu mau. Kalau ingin bermain-main dulu di Taman Pintar lalu beralih ke sini, tentu nggak masalah. Pastikan saja tubuh tidak terlalu lelah.
Kabar baiknya, Kampung Wisata Sosromenduran juga gratis. Di area ini, kamu bisa sekadar berjalan santai sambil melihat-lihat kegiatan para pengrajin, membeli oleh-oleh, dan foto-foto cantik. Area mural warna-warni hingga rumah tradisional bisa menjadi latar belakang yang sempurna untuk ‘pemotretan’ kamu.
Ingin agenda yang lebih menyenangkan? Coba saja ikuti tur atau workshop yang tersedia di sana dengan biaya tambahan. Sebut saja workshop kain perca, pembuatan barongsai, hingga susur kampung dengan pemandu. Tarifnya mulai dari Rp75.000.
Selain itu, kampung ini juga kerap menggelar pertunjukan seni, termasuk musik, tarian, dan barongsai. Kamu bisa tanyakan langsung pada warga tentang jadwal pementasannya.
Berburu Gudeg
Berburu gudeg menjadi kegiatan lain yang bisa kamu masukkan dalam itinerary 3 hari 2 malam explore Jogja. Beberapa kedainya bisa kamu jumpai di sekitar Taman Pintar dan Sosromenduran dengan jarak sekitar 400 meter hingga 2 km.
Pilihan tempat kuliner gudeg Jogja ini sangat beragam dengan jam operasional yang berbeda-beda pula. Karena itu, kamu bisa tentukan sendiri untuk menikmatinya sebelum ke Prambanan ataupun sebelum dan sesudah ke Taman Pintar dan Sosromenduran.
Ini dia tujuh rekomendasinya:
- Gudeg Mbok Lindu, buka pukul 06.00-12.00 siang (harga mulai dari Rp15.000)
- Gudeg Yu Djum, buka pukul 06.30-21.00 (mulai dari Rp20.000)
- Gudeg Pincuk Malioboro Bu Djati, buka pukul 18.00-00.00 (mulai dari Rp10.000)
- Gudeg Jogja Malioboro, buka pukul 05.30-10.00 (mulai dari Rp20.000)
- Gudeg Permata, buka pukul 20.00-01.00 (mulai dari Rp12.000)
- Gudeg Yu Narni, buka pukul 05.10-15.00 (mulai dari Rp17.000)
- Gudeg Yu Hadi, buka pukul 06.00-10.00 (mulai dari Rp20.000)
Jelajah Malioboro di Malam Hari
Lengkapi malam kamu dengan menjelajahi Malioboro–ikon wisata yang wajib dikunjungi saat liburan di Kota Gudeg. Pagi sampai malam, kawasan wisata ini selalu ramai oleh pengunjung untuk sekadar nongkrong, jalan-jalan, kulineran, hingga belanja oleh-oleh.
Saat malam tiba, suasana Malioboro Jogja akan lebih hidup dengan kerlap kerlip lampu, warung-warung tenda, serta live music yang membahana. Kamu bisa mampir ke sini untuk sekadar menikmati suasananya yang khas.
Kalau ingin cuci mata sambil mencari oleh-oleh, Malioboro Mall bisa menjadi pilihan. Tempat ini menghadirkan banyak toko dari merek lokal hingga internasional. Kamu bisa berbelanja aneka oleh-oleh–termasuk batik, bakpia, dan lainnya–hingga bersantap di area makan dengan city view yang indah.
3 Hari 2 Malam di Jogja: Hari Ketiga
Kopi Klotok
Kamu bisa mengawali pagimu dengan sarapan di Kopi Klotok yang berjarak 40 menitan dari Kota Jogja. Tempat ini menawarkan sejumlah menu makanan rumahan dengan harga terjangkau dan suasana pedesaan yang menenangkan. Kamu bisa makan dengan pemandangan sawah hijau dan Gunung Merapi yang menjulang gagah di kejauhan.
Menu utamanya berupa paket makan nasi dan sayur sepuasnya dengan harga Rp13.500 saja–selama persediaan masih ada. Pilihannya ada nasi, sego megono, serta lodeh tempe lombok ijo, kluwih, dan terong.
Ada juga tambahan lauk–seperti sambal, tempe, pindang, tahu, telur, dan ayam–dengan harga Rp1.500-7.500. Kalau hanya ingin ngemil, kamu bisa membeli pisang goreng dan jadah (Rp6.500) serta aneka minuman khas Indonesia, mulai dari teh, minuman jeruk, kopi klotok, hingga wedang jahe–harganya mulai dari Rp1.000-Rp6.500 saja.
Pantai Parangtritis
HTM: Rp10.000
Selesai sarapan, lanjutkan perjalanan ke Pantai Parangtritis–salah satu pantai paling populer di Jogja. Kurang lebih kamu perlu menempuh perjalanan selama 1 jam 20 menit dari Kopi Klotok.
Dengan garis pantainya yang panjang, Pantai Parangtritis menyuguhkan beragam kegiatan seru untuk kamu jajal. Untuk pengalaman lebih seru, kamu bisa berkeliling dengan menyewa Jeep atau andong hingga naik ATV atau berkuda.
Kalau kamu lebih suka kegiatan ringan, berfoto-foto, bermain air, pasir, atau layangan adalah pilihan yang tepat. Kamu juga bisa sekadar duduk santai di pasir sambil menikmati pemandangan laut yang menyegarkan.
Karena datang menjelang siang, sebaiknya sewa tenda untuk berteduh dari teriknya matahari. Jangan lupa juga kenakan kacamata untuk melindungi mata dari sinar matahari dan pasir halus yang berterbangan karena angin kencang.
Gumuk Pasir Parangkusumo
HTM: Rp10.000
Selain Parangtritis, Bantul Jogja juga memiliki spot wisata lainnya yang sangat populer, yaitu Gumuk Pasir Parangkusumo. Tempat ini menyuguhkan hamparan pasir luas nan lembut. Pemandangannya yang indah membuat kamu seolah tengah berlibur di gurun pasir–cocok banget buat foto-foto.
Gumuk Pasir juga menawarkan pengalaman wisata yang berbeda. Kamu bisa menjajal kegiatan sandboard alias meluncur di atas pasir layaknya ski salju.
Hanya saja, Gumuk Pasir sangat cocok dikunjungi pada pagi atau sore hari sebab di siang hari, panasnya sangat menyengat. Kamu bisa saja berkunjung dengan menggunakan Jeep dari Parangtritis untuk melihat keindahannya sebentar saja. Jaraknya memang cukup dekat–hanya 3 menit berkendara atau 10 menit jalan kaki. Kamu juga tidak perlu membayar tiket masuk lagi karena keduanya masih satu kawasan.
Kalau jadwal pulangmu di malam hari, datang di sore hari tentu tidak masalah. Sambil menunggu, kamu bisa jalan-jalan dulu ke tempat wisata lainnya di sekitarnya, seperti:
- Pantai Parangkusumo, Cemara Sewu, Pelangi, atau Widuri
- Bukit Paralayang Watugupit
- Candi Gembirowati
- Gua Langse
Alternatif lainnya, kamu bisa berkunjung di pagi hari lalu ke Parangtritis setelah cuaca mulai panas. Setelah puas berwisata, barulah kamu mampir di Kopi Klotok.
Belanja Oleh-Oleh
Kalau kamu belum sempat beli oleh-oleh di tempat-tempat wisata sebelumnya, kamu bisa menyempatkan diri untuk berbelanja sebelum pulang. Pilihannya sudah pasti berlimpah. Selain di Malioboro dan Beringharjo, kamu juga bisa mampir berbelanja oleh-oleh dan suvenir di:
- Pusat Oleh-Oleh Kaos Dagadu di Jalan Gedongkuning No. 128
- Bakpia Pathok 25 Pabrik Jaya di Jalan Karel Satsuit Tubun NG/I No. 504
- Desa Wisata Gerabah Kasongan di Jalan Kasongan No. 3
- Bakpia Kukus Tugu Jogja di Jalan Pringgokusuman
- Oleh-Oleh Jogja Prawirotaman Malio17 di Jalan Parangtritis
Liburan di Jogja Makin Seru dengan Menginap di Bobopod Malioboro
Mau cari hotel dekat Malioboro untuk melengkapi liburan di Jogja? Nggak usah bingung-bingung, ke Bobopod Malioboro aja. Bukan dekat lagi, hotel kapsul ini memang berlokasi di Jalan Malioboro dengan segala hiruk pikuknya.
Dari sini, kamu pun dengan mudah berkunjung ke tempat-tempat yang Bob sebutkan di atas. Malioboro, Pasar Beringharjo, Taman Pintar, Benteng Vredeburg, Titik Nol, dan Kraton Jogja–semuanya dalam jangkauan kurang dari 5 km dari hotel.
Soal kenyamanan, nggak usah khawatir! Bobopod menyediakan kasur empuk dan luas–terutama kalau kamu pesan tipe double–lengkap dengan bantal dan selimut yang bikin tidur lebih nyaman.
Lampunya, alias si mood lamp, bisa kamu atur sesuai keinginan, lho. Mau temaram atau terang, putih hingga ungu, tinggal pilih saja yang kamu mau untuk kenyamanan maksimal.
Pengaturan ini bisa kamu lakukan melalui fitur B-Pad yang tersedia di dalam pod. Fitur ini juga bisa kamu gunakan untuk Bluetooth Speaker hingga sleep meditation agar tidurmu semakin nyenyak.
Selain itu, tersedia juga handuk dan toiletries, rak untuk menyimpan barang, tempat sampah, dan cermin besar untuk berdandan. Fasilitas umumnya tidak kalah lengkap dan meliputi:
- Musala
- Ruang komunal
- Wi-Fi
- Dapur (dengan wastafel, microwave, teko listrik, dan peralatan makan)
- Kamar mandi bersama–ada sampo, sabun, water heater, dan hairdryer-nya
- Refill air
- Sarapan berbayar
- Rooftop
- Loker untuk alas kaki
Pengalaman kamu akan semakin berkesan dengan pelayanan host yang ramah dan terbaik. Yuk, langsung download saja aplikasi Bobobox dan pesan pod-mu dari sekarang!
Penulis artikel: Aidah Musyaropah
Featured photo: Dhio Gandhi via Unsplash