Magdanatka/Shutterstock

Selamat Hari Vegan Sedunia! Tertarik Untuk Jadi Seorang Vegan?

World Vegan Day jatuh pada tanggal 1 November setiap tahunnya. Di World Vegan Day ini, komunitas vegan di seluruh dunia merayakan gaya hidup berbasis nabati serta segala manfaatnya, termasuk untuk kesehatan tubuh sekaligus melindungi lingkungan dan hewan.

World Vegan Day pertama kali dirayakan pada 1994 dalam rangka memperingati ulang tahun ke-50 UK Vegan Society sekaligus terciptanya istilah ‘vegan’. Ketua UK Vegan Society, Louise Wallis, tidak ingin acara perayaan berbarengan dengan perayaan lain, seperti Dia de Muertos (Hari Orang Mati) yang jatuh pada 1 November dan Halloween yang dirayakan setiap 31 Oktober.

Selain itu, tanggal terbentuknya UK Vegan Society yang berdiri pada bulan November 1944 itu tidak diketahui dengan pasti. Oleh karenanya, Wallis pun memutuskan untuk menggunakan hari pertama di bulan November.

Salah satu pendiri UK Vegan Society adalah Donald Watson, seorang aktivis hewan asal Inggris. Di bulan November 1944 tersebut, ia mencetuskan kata ‘vegan’ serta lima istilah non-dairy vegetarian lainnya. Setelah melalui diskusi, akhirnya digunakanlah kata vegan sebagai pengganti untuk istilah non-dairy vegetarian.

Meski tercipta di tahun 1944, gagasan tentang kebiasaan makan yang hanya menghindari segala produk hewani sebenarnya sudah ada sejak lama. Perkiraannya, veganism sudah ada setidaknya selama 2.000 tahun sedangkan vegetarianism (tidak memakan daging) sekitar 500 tahun sebelum vegan. Berikut ini adalah timeline-nya.


Baca Juga: Tak Hanya Sehat, Jenis-Jenis Makanan Ini Ternyata Ramah Lingkungan Juga Loh!


500 Sebelum Masehi

vegetariansim sudah muncul sebelum world vegan day

via totallyhistory.com

Praktik tidak memakan daging bisa dilacak hingga ke budaya Mediterania utara dan India kuno. Namun, catatan tentang vegetarianism pertama kali muncul di zaman Pythagoras dari Samos, seorang filsuf dan matematikawan Yunani yang menciptakan teori Teorema Pythagoras. Pythagoras mengenalkan konsep kebajikan dan kepedulian kepada semua makhluk hidup. Ia mengajarkan bahwa hewan pun perlu mendapatkan perlakuan baik, termasuk dengan tidak mengonsumsinya.

1806 – Veganism Sebagai Gaya Hidup

Sebelum penggunaan kata vegan, gagasan untuk menghindari daging, telur, susu dan produk hewani lainya tercatat dalam laporan Dr. William Lambe di London, Inggris. Dia adalah salah satu orang Eropa pertama yang mengutarakannya kepada publik dan dia juga aktif mempromosikan manfaat kesehatan dari diet vegan.

1847

Komunitas vegetarian pertama terbentuk di Inggris, yang kemudian mengadakan pertemuan hingga mendapatkan 150 anggota dalam waktu singkat.

1850

Komunitas vegan terbentuk di Amerika Serikat.

1944

Tercetusnya kata vegan yang kemudian mulai digunakan dan tercantum di dalam Oxford English Dictionary. Tahun ini juga menandai terbentuknya UK Vegan Society oleh Donald Watson dan Elise Shrigley. UK Vegan Society ini merupakan grup kecil yang memisahkan diri dari di Leicester Vegetarian Society Inggris.

1988

Definisi tentang veganism semakin luas, mulanya hanya bekaitan dengan apa yang harus dimakan lalu berkembang menjadi adanya penolakan terhadap segala macam kekerasan pada hewan. Hal ini termasuk eksploitasi dan penggunaan hewan untuk makanan, pakaian dan tujuan lainnya.

1994

Perayaan pertama World Vegan Day.


Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ini Dia Jenis-Jenis Eating Disorder Yang Perlu Kamu Waspadai


Fakta Tentang Vegan

fakta world vegan day

NataliaBulatova/iStockphoto

Apa kamu tertarik untuk menjadi seorang vegan? Sebelum memutuskan, yuk ikut  serta merayakan World Vegan Day dengan mengetahui lebih banyak fakta-fakta menarik tentang vegan.

Tidak Ada Produk Hewani dalam Pola Makan

Diet vegan atau veganism merupakan gaya hidup yang tidak memperbolehkan penggunaan segala macam produk hewani untuk alasan etis, kesehatan dan lingkungan. Dengan mengikuti diet vegan berarti tidak ada lagi makanan berbahan hewani di dalam pola makan kamu, seperti daging merah, daging ayam, seafood, susu, telur, mentega, yogurt, krim, keju, madu, dan lainnya.

Memberikan Manfaat Kesehatan

Salah satu alasan utama seseorang mulai menerapkan diet vegan adalah untuk kesehatan. Konsumsi terlalu banyak daging, terutama daging merah, kerap kali dikaitkan dengan penyakit kanker, jantung dan diabetes tipe 2. Sementara itu, sejumlah studi menunjukkan bahwa diet berbasis nabati bisa membantu mengurangi risiko terkena penyakit tersebut.

Mengurangi konsumsi produk hewani dan menggantinya dengan produk nabati juga dapat melancarkan pencernaan dan menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Diet vegan juga diyakini dapat meminimalkan efek samping terkait antibiotik dan hormon yang digunakan dalam peternakan hewan modern. Yang terakhir, pola makan satu ini bisa membantu melonggarkan celana alias menurunkan berat badan.

Tidak Kekurangan Protein

Salah satu mitos tentang diet vegan yang beredar di masyarkat adalah seorang vegan akan kekurangan protein karena tidak mengonsumsi daging. Faktanya, ada banyak sumber protein nabati yang bahkan mengandung lebih banyak protein. Di antaranya adalah lentil, tahu, tempe, edamame, kacang polong, kacang kedelai, bayam, brokoli, kacang almon, kacang chickpea, quinoa, susu kedelain, jamur dan masih banyak lagi.

Hal serupa juga berlaku bagi kalsium. Sebagai ganti susu dan keju, vegan bisa mendapatkan kalsium dari sayuran hijau seperti kale, produk kedelai, dan susu nabati (oat, almon atau hazelnut).

Meski begitu, diet vegan memang cenderung rendah vitamin B12, vitamin D, seng, yodium, dan selenium. Namun, mereka biasanya meminum suplemen (dan banyak berjemur untuk mendapatkan vitamin D) untuk mendapatkan nutrisi yang tidak mereka dapat dari makanan.


Baca Juga: Simak Rekomendasi Makanan Tinggi Kalsium Buat Kamu Yang Punya Intoleransi Laktosa


Berpengaruh pada Lingkungan

world vegan day menyuarakn dampak lingkungan vegan

via thehumaneleague.org

Alasan lain seseorang menerapkan diet vegan adalah dampaknya pada linkungan. Peternakan pabrik secara signifikan berkontribusi pada deforetasi, emisi gas rumah kaca (GRK), polusi dan krisis air.

Hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba tampaknya mengeluarkan jumlah terbesar GRK per gram protein yang mereka berikan. Bukan cuma itu, produksi 1 pound (454 gram) daging membutuhkan sekitar 2.500 galon (11.365 liter) air dan peternakan hewan bertanggung jawab atas 91% kerusakan hutan hujan Amazon.

Maka dari itu, diet yang mengurangi atau sepenuhnya menghilangkan produk susu juga menghasilkan emisi gas yang lebih sedikit, yaitu sekitar 53% lebih sedikit daripada diet yang mengandung daging. Dengan kata lain, kamu bisa ikut berkontribusi dalam penyelamatan lingkungan.

Tidak Semua Minuman Beralkohol Adalah Vegan

Sejumlah minuman beralkohol memang terbuat dari tanaman. Sebut saja wine dari anggur, beer dari malt dan barley, dan vodka dari kentang. Meski begitu, hal tersebut tidak menjamin bahwa minuman itu cocok untuk diet vegan. Minuman beralkohol umumnya melalui sejumlah proses yang kerap kali menggunakan produk hewani.

Di antaranya adalah isinglass (protein fining agent dari gelembung renang ikan), gelatin, putih telur atau protein susu. Tentu tidak semua minuman menggunakan bahan hewani. Oleh karena itu, sebaiknya kamu cek terlebih dahulu bahan-bahan pembuatannya.

Jenis-Jenis Vegan

Karena alasan kesehatan, tidak semua vegan menjalani pola makan yang sama. Karena itu, veganism pun terpecah ke dalam beberapa jenis, yaitu

  • Dietary vegan (mereka yang menghindari makanan berbasih hewani, tetapi masih menggunakan produk berbahan hewan lain, seperti pakaian dan kosmetik)
  • Whole-food vegan (orang yang memilih diet whole food atau makanan utuh, seperti buah, sayur, whole grain, legume, kacang dan biji-bijian)
  • Junk food vegan (mereka yang tergantung pada makanan vegan cepat saji atau yang telah mengalami banyak tahapan proses, seperti daging vegan, kentang goreng, makanan beku, dan hidangan penutup (misal Oreo dan es krim tanpa bahan susu))
  • Raw food vegan (kelompok vegan yang hanya mengonsumsi makanan mentah atau memasak makanan di bawah suhu 48°C)
  • Low-fat raw food vegan (juga terkenal dengan nama fruitarian, yaitu kelompok yang membatasi makanan tinggi lemak (seperti kacang, alpukat, dan kelapa) dan sebagai gantinya hanya mengandalkan buah meski sesekali tetap memakan jenis tumbuhan lain dalam jumlah sedikit)

Hotel Kapsul Nyaman, Ya Bobobox!

Gak cuma menjaga kesehatan tubuh yang perlu kamu perhatikan. Kesehatan jiwa dan pikiran juga butuh perhatian. Untuk itu, yuk, segarkan pikiran kamu sambil staycation di Bobobox! Hotel kapsul satu ini memang menawarkan kenyemanan bagi pengunjung dengan berbagai fasilitas yang bikin betah.

Salah satunya adalah fasilitas moodlamp yang tersedia untuk memastikan kualias tidur tetap terjaga. Moodlamp ini memungkinkan kamu untuk mengubah kecerahan serta warna cahaya lampu di dalam pod sesuai dengan suasana hati dan kenyamanan kamu.

Bobobox juga hadir dengan sejumlah fasilitas umum agar pengalaman menginap kamu semakin berkesan. Ada shared bathroom, communal area, pantry, musala hingga Wi-Fi yang bisa kamu akses di seluruh area Bobobox. Yuk, unduh dulu aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles