perbedaan sunscreen dan sunblock

Wajib Tahu! 4 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock

Sunscreen dan sunblock merupakan dua produk berbeda yang sama-sama berfungsi melindungi kulit dari sinar matahari. Lantas, apakah perbedaan sunscreen dan sunblock? Yuk, simak lebih jauh bersama Bob!

Perbedaan Sunscreen dan Sunblock

perbedaan sunscreen dan sunblock baru

Sumber: kutv.com

Sunscreen dan sunblock bekerja dengan cara yang berbeda. Namun, keduanya efektif dalam melindungi kulit dari sunburn (terbakar matahari) dan mencegah timbulnya kerutan.

Karena persamaannya tersebut, tidak sedikit orang menganggap kedua tabir surya ini sebagai produk yang sama. Padahal, sunscreen dan sunblock memiliki perbedaan yang signifikan dalam banyak hal, mulai dari cara kerja, tekstur, hingga kandungannya.

Baca Juga: Ini DIa 5 Alasan Pentingnya Sunscreen untuk Kulit Sensitif

1. Cara Kerja Sunscreen dan Sunblock

Sesuai namanya, sunscreen bekerja dengan cara menyaring atau menyerap sinar UV yang merusak.

Sebagian besar sinar UV dikeluarkan dari kulit sebagai energi panas sebelum menembus kulit lebih dalam dan merusaknya sedangkan sisanya diserap masuk.

Karena cara kerjanya tersebut, sunscreen perlu dioleskan 15–20 menit sebelum keluar ruangan dan terpapar cahaya matahari. Kandungan sunscreen butuh waktu untuk terserap ke dalam kulit.

Umumnya, sunscreen hanya melindungi kulit dari sinar UVB. Namun, sekarang ini sudah banyak juga produk sunscreen yang mampu menangkal sinar UVA.

Sebagai informasi, huruf A dalam UVA mengacu pada aging atau penuaan. UVA adalah penyebab munculnya tanda-tanda penuaan, termasuk flek hitam dan keriput di wajah. Huruf B pada UVB adalah untuk burning, yang artinya melindungi dari terbakar sinar matahari.   

Sementara itu, sunblock bekerja sebagai perisai dengan menghalau dan memantulkan sinar UV dari kulit. Jenis tabir surya ini dinilai lebih efektif melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.

Berbeda dengan sunscreen, sunblock bisa langsung bekerja setelah kamu mengoleskannya pada kulit. Namun, kedua produk ini sama-sama harus dioleskan kembali setiap 2–3 jam agar hasilnya maksimal.

2. Bahan Aktif

Perbedaan sunscreen dan sunblock juga terletak pada kandungan di dalamnya. Sunscreen menggunakan beragam bahan kimia yang bekerja untuk menyerap sinar UV berbahaya sebelum menembus kulit.

Beberapa produk memiliki bahan aktif oksibenzon dan avobenzone. Di samping itu, sunscreen juga bisa memiliki kandungan:

  • Asam para-aminobenzoic (PABA)
  • Parfum atau wewangian
  • Minyak (octocrylene)
  • Mexoryl® XL (merek untuk bahan drometrizole trisiloxane)
  • PA
  • Pengusir serangga (baik yang alami ataupun buatan)

Sementara itu, sebagian besar produk sunblock mengandung mineral, seperti titanium dioksida atau zinc oxide sebagai bahan aktifnya. Mineral alami ini umumnya tidak mudah terurai di bawah sinar matahari.

Beberapa orang biasanya sensitif atau alergi terhadap kandungan sunscreen. Maka dari itu, penggunaan sunblock lebih dianjurkan daripada sunscreen.

Selain itu, sunscreen dengan kandungan pengusir serangga juga sebaiknya tidak dipilih. Pasalnya, sunscreen perlu dipakai sesering mungkin, sedangkan pengusir serangga harus sesedikit mungkin.

3. Tekstur dan Warna

Sunscreen memiliki warna putih dengan tekstur lebih cair yang mudah diserap kulit. Warnanya pun menjadi transparan (mengikuti warna asli kulit) setelah diaplikasikan.

Hal ini pun menjadi salah satu alasan orang-orang lebih memilih sunscreen daripada sunblock, meskipun tabir surya ini bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang.

Sementara itu, bahan aktif sunblock membuat formulanya tampak lebih kental dan warnanya lebih buram alias tidak transparan.

Pada sebagian orang, tekstur sunblock yang kental sebenarnya menyulitkan mereka untuk mengoleskannya secara merata. Selain itu, warnanya juga membekas sehingga tampak begitu putih di wajah atau meninggalkan white cast (bekas putih).

Namun, sekarang ini sudah ada beberapa merek yang menawarkan sunblock dengan warna tidak terlalu buram.

4. Nama Lain

Sesuai kandungannya, sunscreen dikenal dengan sebutan sunscreen kimia (chemical sunscreen). Sementara itu, istilah lain untuk sunblock adalah sunscreen mineral atau fisik (physical sunscreen).

Ada juga produk tabir surya yang merupakan hybrid antara sunscreen dan sunblock. Karena itu, periksa label produk untuk mengetahui kandungan di dalamnya dan untuk menghindari reaksi alergi.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Kulit Wajahmu dengan Memakai Masker Jeruk Nipis Berikut Ini

Mengapa Sunscreen dan Sunblock Diperlukan?

Mengapa Sunscreen dan Sunblock Diperlukan

Sumber: cumberlandskin.com

Terlepas dari perbedaan sunscreen dan sunblock, keduanya sama-sama produk yang kamu butuhkan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. 

Bukan saat panas saja, kamu tetap dianjurkan menggunakan tabir surya saat mendung sekalipun. Pasalnya, hingga 80% sinar matahari bisa menembus awan.  

Sebelum memilih produk tabir surya, pastikan tabir surya tersebut menawarkan broad spectrum (melindungi terhadap sinar UVA dan UVB), SPF 30 atau lebih tinggi, dan tahan air.

Untuk lebih detailnya, berikut ini adalah lima asalan mengapa kamu memerlukan sunscreen dan sunblock.

1. Melindungi dari Sunburn

Selain butuh beberapa hari untuk sembuh, kulit terbakar dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Nah, sunscreen dan sunblock sama-sama berfungsi melindungi kulit dari sinar UV yang merusak. Salah satunya adalah perlindungan dari sunburn atau kulit terbakar.

Perhatikan label SPF pada produk tabir surya: label SPF (Sun Protector Factor) biasanya menunjukkan angka indikasi durasi perlindungan tabir surya terhadap UVB. Semakin tinggi angkanya, semakin baik.

Ambil contoh SPF 15. Angka ini berarti tabir surya akan melindungi kamu 15 kali lebih lama dari yang dibutuhkan untuk membuat kulit terkena sunburn. Jika normalnya kulitmu akan terbakar dalam 10 menit tanpa tabir surya, maka SPF 15 akan memberimu 150 menit perlindungan 150 menit.

Selain waktu perlindungan, SPF juga menjadi indikasi seberapa banyak sinar UVB yang bisa dihalau tabir surya. Dilansir dari Persentasenya adalah sebagai berikut:

  • SPF 15 memblokir 93% UVB
  • SPF 30 memblokir 97% UVB
  • SPF 50 memblokir 98% UVB
  • SPF 100 memblokir 99% UVB

Orang-orang yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia umumnya dianjurkan menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30.

2. Mengurangi Tanda-Tanda Penuaan

Selain SPF, kamu juga memerlukan tabir surya dengan label broad spectrum, yang berarti produk tersebut bisa melindungi kulit dari UVA dan UVB. Dengan begitu, kulit tak hanya terhindar dari sunburn, tetapi juga tanda-tanda penuaan.

Keluar di bawah terik matahari tanpa perlindungan dapat merusak kolagen dan jaringan ikat kulit. Artinya, kulit akan kehilangan elastisitas dan mulai menunjukkan tanda-tanda keriput, garis halus, serta kendor.

Selain itu, paparan sinar UV juga bisa menimbulkan sunspot, seperti flek hitam, yang semakin membuat wajah lebih tua. Hal ini bisanya terjadi akibat hiperpigmentasi dan berupa area datar dengan warna kecokelatan.

3. Menurunkan Risiko Terkena Kanker Kulit

Penggunaan tabir surya secara rutin bisa membantu menurunkan risiko terkena kanker kulit, khususnya melanoma. Melanoma umumnya berisiko dialami perempuan usia 20 tahunan.

Jenis kanker kulit ini memiliki gejala berupa kulit bersisik, bercak pada kulit, kulit gatal disertai nyeri, tahi lalat yang tumbuh membesar, dan benjolan di permukaan kulit.

Untuk perlindungan maksimal, sebaiknya oleskan kembali sunscreen/sunblock saat kamu berada di bawah terik matahari selama lebih dari dua jam, dan setelah berenang atau berkeringat.

4. Meratakan Warna Kulit

Penggunaan sunscreen atau sunblock dapat membuat warna kulit lebih merata alias tidak belang. Oleskan cukup sunscreen/sunblock dan aplikasikan kembali setiap dua jam.

Untuk hasil maksimal, kamu bisa menggunakan proteksi tambahan, seperti topi, kacamata, dan semacamnya.

5. Menghindari Pecahnya Pembuluh Darah

Sinar UV bisa menipiskan dinding pembuluh darah. Penipisan ini kemudian meninggalkan kesan memar atau berdarah pada kulit.

Untuk menghindari masalah ini, penggunaan sunscreen atau sunblock sangat dianjurkan. 

Baca Juga: Ingin Kulit Wajah Kembali Segar? Coba 7 Sabun Cuci Muka Alami Ini

Bobo Nyaman di Bobobox!

Bobo Nyaman di Bobobox!

Jangan biarkan stres dan penat memengaruhi kesehatan tubuhmu, termasuk kulit. Yuk, recharge energi dengan staycation di Bobobox!

Mengusung gaya futuristik nan minimalis, Bobobox menawarkan pod luas dengan kasur empuk yang membuat rebahan tidak terelakkan.

Nggak hanya itu, hotel kapsul satu ini juga menyediakan fasilitas moodlamp untuk memastikan kualias tidurmu. Kamu bisa mengubah kecerahan serta warna lampu dalam pod sesuai suasana hati dan kenyamanan kamu.

Harga menginap di Bobobox juga terjangkau. Kamu bahkan bisa berkesempatan mendapatkan harga promo lewat aplikasi Bobobox!

Bobobox Maximum Comfort Banner

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles