Wisata pantai di Yogyakarta memang tidak ada habisnya, di Kabupaten Gunung Kidul saja ada lebih dari 60 pantai yang bisa kamu jelajahi seperti Pantai Parangtritis, Pantai Indrayanti, Pantai SIung, Pantai Watu Lumbung, Pantai Ngrumput, Pantai Watu Nene, Pantai Sedahan, dan masih banyak lagi. Satu hari saja tentu tidak akan cukup untuk menikmati keindahan pantai-pantai tersebut.
Karena banyaknya pantai yang ada di Gunung Kidul, tempat ini memang layak disebut sebagai salah satu surganya pantai. Beberapa di antaranya sudah sangat tersohor sementara sebagian yang lain masih perawan dan tersembunyi sehingga cocok banget buat kamu yang ingin berwisata ke pantai yang tidak terlalu ramai.
Salah satu yang bisa masuk daftar kamu jika ingin mengunjungi pantai yang masih tersembunyi adalah Pantai Watu Lumbung. Dalam bahasa Jawa, kata watu bisa diartikan sebagai batu atau formasi karang sementara kata lumbung merujuk pada tempat penyimpanan padi atau biji-bijian secara tradisional.
Penamaan ini erat kaitannya dengan keindahan dan eksotisme yag ditawarkan oleh Pantai Watu Lumbung. Di pantai ini, kamu akan menjumpai banyak batuan karang serta penampakan sebuah batu besar yang menyerupai lumbung padi. Sudah terbayang ya betapa indah dan menakjubkan pemandangannya!
Kalau kamu tertarik untuk menjelajahi mutiara tersembunyi ini, simak informasi yang sudah Bob rangkum berikut ini yuk!
Lokasi dan Tiket Masuk Pantai Watu Lumbung
Pantai Watu Lumbung berada di antara Pantai Wediombo dan kawasan cagar alam Gunung Batur. Pantai ini tepatnya berlokasi di Area Hutan, Desa Balong, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat ini bisa kamu capai dalam waktu sekitar dua jam dari kota Yogyakarta.
Lokasinya yang berada di pedalaman mungkin akan membuat kamu mengeluarkan tenaga ekstra untuk mencapainya. Untuk sampai di lokasi pantai, kamu harus berjalan kaki terlebih dahulu selama sekitar 30 menit dari area parkir.
Kamu bisa saja menggunakan kendaraan roda dua, namun itu terlalu berisiko. Nikmati saja, hal itu tentu akan terbayar dengan keindahan yang akan memanjakan kamu saat tiba di sana. Jangan lupa siapkan fisik dan dan perbekalan karena cukup melelahkan.
Jalan yang harus kamu lalui ini berupa jalan setapak tanah menyusuri perbukian yang seringkali digunakan para petani dan peternak yang bekerja di wilayah tersebut. Di sepanjang perjalanan, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan hijau yang menyejukkan mata seperti sawah, kebun, dan area hutan lengkap dengan air terjun alaminya.
Setelahnya, kamu akan tiba di sebuah bukit hijau dan dari sini kamu sudah bisa melihat birunya laut serta letak pantai yang menjorok ke area tengah lautan. Selain itu, kamu juga sudah dapat melihat dua maskot Pantai Watu Lumbung, yakni si batu besar watu lumbung dan yang lebih kecil watu semar.
Pantai cantik ini bisa diakses selama 24 jam jadi kamu bebas datang kapan saja. Meski begitu, sebaiknya kamu tidak berkunjung jika hari sudah gelap karena akses jalannya belum terlalu baik dan tentu akan sulit dilalui di malam hari. Selain itu, jika kemarau jalan akan berdebu sedangkan saat hujan jalannya licin dan berlumpur.
Untuk memasukinya, kamu akan dikenakan tiket masuk seharga Rp 5.000,00 per orang serta biaya parkir seharga Rp 3.000,00 untuk kendaraan roda dua dan Rp 10.000,00 untuk mobil.
Pantai Watu Lumbung
Di Pantai Watu Lumbung ini kamu akan dimanjakan dengan hamparan batuan karang yang diterjang ombak dengan indahnya. Batuan tersebut disebut-sebut berasal dari sisa material letusan guung berapi purba jutaan tahun lalu.
Keindahan pantai ini sendiri bisa kamu nikmati dari atas bukit karena pantai ini memang dikelilingi oleh bukit hijau yang membuat suasana terasa sejuk meski cuacanya panas. Kamu juga bisa turun agar mendekat ke area batu karang namun kamu harus melewati jalanan yang licin nan sempit. Buat yang suka tracking, hal ini tentu menjadi tantangan yang menyenangkan.
Seperti yang Bob sebutkan sebelumnya, Pantai Watu Lumbung memiliki dua batu karang besar yang menjadi maskot pantai ini. Batu yang terbesar bernama Watu Lumbung karena bentuknya yang menyerupai bangunan lumbung sementara batu yang lebih kecil bernama Watu Semar.
Letaknya sendiri agak menjorok ke tengah laut sekitar 50 meter dari bibir pantai sehingga penampakannya hampir menyerupai pulau kecil. Saat air laut sedang surut, kamu bisa menyebrang dan melihatnya dari dekat.
Selain dibilang mirip dengan lumbung, sebagian orang juga beranggapan bahwa kedua batu itu menyerupai punggung naga yang yang menyembul dari laut. Dilengkapi dengan birunya langit, pemandangan kedua batu tersebut menjadi semakin eksotis apalagi saat deburan ombak menerpa keduanya.
Di sekitar batu-batu ikonis tersebut, kamu juga akan menemukan banyak lubang atau gua di bawah karang. Lubang-lubang tersebut menjadi salah satu spot favorit foto para pelancong saat berkunjung ke sini.
Kegiatan di Pantai Watu Lumbung
Ombak di Pantai Watu Lumbung ini cukup berbahaya. Karenanya, kamu sangat disarankan untuk tidak berenang selama berada di kawasan pantai ini. Meskipun kamu tidak bisa berenang, kamu masih bisa melakukan hal lainnya kok di sini.
Pantai ini sendiri dikenal sebagai spot memancing yang bagus. Areanya yang penuh bebatuan menjadikannya tempat yang cocok untuk rockfishing. Salah satu jenis ikan yang bisa kamu tangkap di celah bebatuan karang ini adalah kakap merah.
Selain itu, karena pesona dan keindahannya yang unik, kegiatan berfoto tentu merupakan hal yang wajib saat kamu berada di sini. Deburan ombak yang menerjang karang itu bisa kamu gunakan untuk latar foto kamu lho. Foto pre-wedding juga bisa kok kamu lakukan di sini. Namun, kamu harus ekstra hati-hati saat air laut sedang pasang dan jangan sampai kamu mendekati spot yang berbahaya.
Lebih lanjut, kamu juga bisa sekadar bersantai sambil menikmati angin pantai dan deburan ombak yang besar. Perlu diingat, anginnya cukup kencang jadi siap-siap saja kamu merasakan tamparan ombak saat berada di dekat pantai ini.
Kamu juga bisa lho berkemah di sini sambil menikmati indahnya sunset dengan cahaya keemasannya yang menyapu batuan karang. Jika tertarik untuk berkemah, kamu bisa mendirikan tenda di kawasan yang aman seperti kawasan tebing dan puncak bukit.
Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di kawasan Pantai Watu Lumbung memang belum cukup lengkap. Namun, fasilitas seperti area parkir serta warung kecil dan toilet umum sudah tersedia. Area parkirnya berupa lahan berumput yang cukup luas. Sementara itu, warung dan toilet umum dapat kamu jumpai di bukit sekitar pantai.
Istirahat di Bobobox Yogyakarta
Siapa nih yang sudah lama menunggu kehadiran Bob di Yogyakarta? Setelah lelah menjelajahi Pantai Watu Lumbung, kamu bisa kembali ke kota dan mengistirahatkan tubuh kamu di pod Bobobox yang kini sudah hadir di Malioboro. Lokasinya strategis banget sehingga kamu bebas mengeksplor berbagai lokasi tanpa perlu tenaga berlebih. Tempat kuliner, oleh-oleh terkenal, hingga tempat wisata hits, semua dalam jangkauan.
Soal fasilitas dan kenyamanan, tidak usah dipusingkan. Bobobox hadir dengan fasilitas berbasis teknologi canggih. Kamu tidak akan repot deh pokoknya!
Cukup install aplikasi Bobobox di PlayStore atau App Store. Book kamar yang kamu mau lalu lakukan pembayarannya. Setelah itu, kamu akan mendapatkan QR code sebagai bentuk akses memasuki kamar kamu. Simple and exclusive!
Dengan teknologi tersebut, kamu juga tidak perlu repot-repot untuk melakukan check-in ataupun check-out di resepsionis. Anti ribet kan.