Buaya merupakan salah satu hewan yang cukup ditakuti banyak orang terutama karena tubuhnya yang besar serta mulutnya yang panjang dan bergigi tajam. Siapa saja yang mendekat tentu akan merasa takut terkena gigitan atau bahkan menjadi santapan. Fakta buaya bisa melukai dan bahkan memangsa manusia memang sudah lama terdengar.
Per tahunnya, buaya diperkirakan bisa membunuh sekitar 1.000 manusia. Ratusan di antaranya terjadi di Afrika dan seringkali di lingkungan terpencil yang tidak terliput media. Selain itu, tentunya masih ada fakta menarik lain tentang reptil satu ini. Apa saja sih? Yuk simak uraiannya berikut ini!
Reptil Terbesar di Dunia
Para peneliti meyakini bahwa buaya sudah ada sejak zaman purbakala. Mereka pertama kali muncul di saat yang sama dengan dinosaurus, yaitu lebih dari 200 juta tahun lalu. Fakta buaya ini menjadikannya sebagai salah satu hewan purba yang masih ada di dunia hewan saat ini.
Berbeda dengan dinosaurus, buaya bisa bertahan dari kepunahan karena kemampuan adaptasi mereka dengan lingkungan. Meski tidak sebesar T-Rex, ukuran buaya pada umumnya berada di angka 1,5-7 meter dengan bobot 18-1,200 kg.
Buaya terkecil adalah buaya kerdil dengan panjang rata-rata 1,5 meter dan bobot sekitar 18-32 kg. Sementara itu, status buaya terbesar dipegang oleh buaya air asin dengan panjang hingga 7 meter dan berat antara 1-1,2 ton, menjadikannya reptil terbesar di Bumi.
Baca Juga: Menakjubkan, Ini Dia Jenis-Jenis Burung Terbesar Di Dunia
Memiliki Umur Panjang
Buaya memiliki masa hidup rata-rata 35-75 tahun tergantung pada jenisnya. Contoh, buaya air asin bisa hidup sampai 70 tahun sementara buaya Nil bisa hidup hingga 100 tahun. Namun, selama bertahun-tahun, beberapa buaya justru memecahkan rekor tersebut.
Salah satunya adalah buaya air tawar asal Kebun Binatang Asutralia. Buaya bernama Mr. Freshie ini hidup selama 140 tahun sehingga menjadikannya buaya tertua di dunia yang hidup dalam kurungan. Uniknya, buaya tersebut hidup cukup lama meski ekor dan mata kirinya pernah tertembak sehingga menyebabkan ia terluka parah sekaligus kehilangan penglihatan.
Tidak Bisa Mengunyah
Fakta buaya berikutnya adalah ketidakmampuannya untuk mengunyah. Hal ini terjadi karena rahang buaya tidak bisa bergerak menyamping. Karena itu, kebanyakan buaya akan merobek mangsa dan langsung menelan bongkahan tubuhnya.
Hal ini tentu tidak sulit sebab buaya memiliki otot rahanya yang kuat sehingga menjadikannya hewan dengan gigitan terkuat di dunia. Setelah rahang mereka tertutup, mereka akan mengunci posisinya dan meremukkan apapun mangsa yang ada di dalamnya.
Para peneliti menyebutkan gigitan buaya memiliki tekanan 5.000 psi. Gigitan tersebut jauh lebih kuat dari hewan pemangsa lainnya, yaitu 80 kali lebih kuat dari gigitan manusia, 10 kali dari hiu putih besar dan empat kali dari gigitan singa.
Meski memiliki gigitan kuat, otot pembuka rahangnya terbilang lemah. Hal ini pun memudahkan manusia untuk menutup mulut buaya hanya dengan dua tangan dan mengikatnya dengan karet. Namun, hal ini tentu hanya berlaku bagi profesional.
Menelan Batu
Tahukah kamu fakta buaya kerap menelan batu-batu kecil? Menurut Miami Science Museum, hal tersebut ternyata dapat membantunya mencerna makanan. Batu di dalam lambung akan membantu menghancurkan dan menyobek makanan serta sangat berguna bagi buaya yang menelan mangsa secara utuh atau mangsa dengan cangkang dan tulang yang kuat.
Batu tersebut dikenal dengan nama gastrolith dan dapat bertahan di dalam perut selama bertahun-tahun. Lambungnya yang sangat asam juga membantu melarutkan dan mencerna tulang, kuku kaki, cangkang hingga tanduk.
Baca Juga: Wisata Menjaga Ekosistem! Kunjungi Penangkaran Penyu Di Bali Berikut!
Gak Cuma Makan Daging
Meski termasuk karnivor, buaya rupanya sesekali mengonsumsi buah-buahan. Fakta buaya ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sejumlah institusi. Berdasarkan hasil penelitian, mereka mendapati sekitar 13 spesies buaya kerap mengonsumsi aneka buah seperti beri dan anggur langsung dari pohon dalam jumlah besar serta kacang-kacangan, polong-polongan hingga gandum.
Bisa Memiliki 4.000 Gigi
Tahukah kamu fakta buaya bisa memiliki hingga 4.000 gigi semasa hidupnya? Buaya rata-rata memiliki 60-110 gigi. Namun, saat kehilangan gigi, mereka sudah memiliki penggantinya. Menurut San Diego Zoo, hewan satu ini diperkirakan dapat mengganti 80 giginya hingga 50 kali selama masa hidupnya.
Tidak Makan Berbulan-Bulan
Buaya merupakan salah satu hewan yang bisa hidup tanpa makan hingga berbulan-bulan dan bahkan setahun. Fakta buaya ini berkaitan dengan metabolismenya yang sangat lambat, namun efisien. Tubuh buaya akan menggunakan dan menyimpan hampir semua makanan yang dikonsumsinya. Karena itu, mereka bisa hidup dalam waktu lama meski tanpa makan sekalipun.
Menahan Napas Hingga Satu Jam
Buaya dapat menahan napas di bawah air setidaknya selama satu jam tanpa kembali ke permukaan. Fakta buaya ini berkaitan dengan kemampuannya menurunkan detak jantung hingga 2-3 denyutan per menit.
Selain itu, para peneliti juga mendapati bahwa reptil tersebut bisa menyesuaikan konsumsi oksigen yang memudahkannya untuk menyelam lebih lama. Rekor telamanya adalah delapan jam di perairan dingin sebab mereka menggunakan lebih sedikit energi dan oksigen jika dibandingkan dengan air hangat.
Tidak Punya Kelenjar Keringat
Saat tidak sedang mencari makanan, buaya biasanya terlihat berjemur dengan mulut terbuka. Hal ini berkaitan dengan ketidakmampuannya untuk berkeringat. Tidak seperti mamalia, buaya membuka mulutnya lebar-lebar untuk melepaskan panas dan menjaga tubuh tetap dingin. Karena itu, jangan takut saat kamu melihat buaya berada dalam kondisi mulut terbuka. Mereka bahkan kerap tertidur dengan posisi itu.
Baca Juga: Simak Fakta Seputar Hewan-Hewan Yang Dianggap Keramat Di Dunia Berikut Ini!
Air Mata Buaya
Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah ‘air mata buaya’ yang dalam banyak budaya memiliki konotasi negatif, yaitu ketidaktulusan. Hal ini rupanya berkenaan dengan fakta buaya mengeluarkan air mata saat mereka menyantap mangsanya.
Namun, hal tersebut sebenarnya bukanlah tangisan kesedihan. Seorang ahli zoologi, Kent Vliet, melalui studinya mendapati bahwa air mata tersebut terjadi akibat buaya yang mendesis dan terengah saat sedang makan.
Udara yang dipaksa masuk melalui sinus mungkin bercampur dengan air mata di dalam kelenjar lakrimal lalu mengalir ke mata. Kelenjar tersebut menghasilkan cairan yang membantu membersihkan mata dan melumasi saluran membran niktitan di permukaan mata.
Hewan Setia dan Melindungi
Berbeda dengan perumpamaan buaya darat yang mengacu pada pria tidak setia dan pecinta banyak wanita, buaya justru sebaliknya. Hewan satu ini terbilang setia dan penyayang pada pasangannya.
Sekitar 70% buaya akan memilih pasangan yang sama saat musim kawin tiba meskipun mereka bisa saja mendapatkan pasangan baru. Jika buaya betina mati, maka sang jantan tidak akan mencari betina pengganti. Ia justru memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya sendirian.
Selain itu, hewan satu ini juga memiliki sifat melindungi terhadap pasangannya. Misalanya, saat buaya betina bertelur, sang jantan akan siap siaga menjaganya dari gangguan predator yang mengincar telur. Dia pun tidak akan segan menghabisi penggangunya.
Punya Daya Ingat yang Kuat
Fakta buaya berikutnya adalah daya ingatnya yang kuat. Meski sudah merantau jauh dari rumah, dia memiliki ingatan yang kuat tentang tempat tinggalnya. Contohnya terjadi pada tiga buaya Australia yang dipindahkan sejauh 400 km dari tempat tinggalnya. Namun, mereka kemudian lepas dan kembali ke tempat semula setelah tiga minggu.
Selain itu, mereka juga terbilang prenang yang andal dengan kecepatan mencapai 35 km/jam. Saat berenang, mereka menggunakan ekor untuk mendorong tubuh melalui air dengan kaki berfungsi sebagai kemudi.
Berbeda dengan Aligator
Meski berbeda, tidak sedikit yang menganggap buaya dan aligator adalah hewan yang sama. Salah satu yang menjadi pembeda adalah giginya saat mulut sedang tertututp. Semua gigi buaya akan tampa saat mulutnya menutup sementara gigi aligator tidak. Selain itu, buaya memiliki rahang berbentuk V sedangkan aligator berbentuk U. Ukuran buaya juga lebih besar dan berotot dibandingkan dengan aligator serta sedikit lebih agresif.
Recharge Energi di Bobobox
Kesibukan sehari-hari terkadang bisa membuat kamu lelah baik secara fisik maupun mental. Agar tidak kehabisan energi, staycation di Bobocabin bisa menjadi solusi yang tepat. Pilihannya pun cukup beragam. Kamu bisa memilih staycation di Ranca Upas, Cikole, Toba, Kintamani, dan Gunung Mas. Apapun pilihan kamu, Bobocabin siap memberikan pengalaman menginap di tengah alam bebalut teknologi canggih. Unduh dulu yuk aplikasi Bobobob untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!
Foto utama oleh: @raewallis via Unsplash