Stres kerja telah menjadi salah satu masalah umum di tempat kerja modern.
Tekanan yang tinggi, tuntutan yang tak terbatas, dan beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan.
Dalam jangka panjang, stres kerja yang tidak terkendali dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan produktivitas.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai dampak stres kerja yang sering terjadi. Ketahui juga bagaimana stres kerja dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupanmu. Yuk, simak!
5 Dampak Stres Kerja pada Kesehatan Fisik dan Mental
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Pekerja yang terus-menerus menghadapi beban kerja berlebih dapat mengalami risiko tekanan darah tinggi yang lebih tinggi.
Dampak stres kerja ini adalah peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung, diabetes, dan stroke.
Tekanan darah tinggi, dikenal juga sebagai hipertensi, adalah kondisi di mana tekanan darah dalam pembuluh darah meningkat secara kronis.
Ketika seseorang terus-menerus berada di bawah tekanan kerja yang berlebihan, tubuh bereaksi dengan meningkatkan kadar hormon stres dan aktivitas saraf, yang dapat meningkatkan tekanan darah.
2. Merenggangkan Hubungan dengan Orang Terkasih
Tidak hanya tekanan darah tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular, beban kerja berlebih juga dapat memicu masalah lain yang berdampak pada hubungan interpersonal dan stabilitas emosi.
Ketika seseorang terus-menerus terbebani dengan tuntutan kerja yang berlebihan, dampak stres kerja tersebut bisa membuat emosi tidak stabil.
Stres kerja sendiri bisa timbul karena berbagai faktor, seperti:
- beban kerja yang berlebihan
- gap antara kemampuan dan keterampilan yang diperlukan
- budaya dan lingkungan kerja yang tidak mendukung
- kurangnya dukungan sosial
- konflik peran
- perubahan manajemen dan organisasi yang cepat
- hubungan yang buruk antara staf dan pimpinan
Baca Juga: Ternyata, Perjalanan Kerja yang Panjang Bikin Badan dan Pikiran Cepat Rusak Lho!
3. Performa Kerja Buruk
Ketika seseorang mengalami stres, apapun penyebabnya, seringkali motivasi untuk melakukan tugas-tugas menjadi redup, terutama jika tidak ada dukungan moral dari orang-orang terdekat. Ketidakmampuan untuk menemukan motivasi ini bisa berdampak negatif pada kinerja kerja dan produktivitas, dan pada kesehatan mental.
Lingkungan kerja yang tidak kondusif, penuh ketidaknyamanan, dan tingkat stres yang tinggi dapat membuat seseorang kehilangan semangat untuk datang ke kantor. Bahkan, hal ini dapat memunculkan keinginan untuk mencari pekerjaan yang lebih memuaskan, sementara akibat stres bisa meliputi gejala fisik seperti sakit kepala.
4. Manajemen Waktu yang Buruk
Beban kerja yang menumpuk, kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar, serta tekanan yang tinggi dapat menyebabkan tingkat frustrasi yang tinggi, sehingga waktu yang tersedia menjadi tidak mencukupi untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Pekerjaan yang tidak terselesaikan di kantor dan dibawa pulang ke rumah juga dapat menciptakan situasi stres, karena seseorang mungkin merasa kesulitan dalam mengelola waktu dengan baik. Hal ini dapat membuat individu merasa kurang bertanggung jawab, yang pada gilirannya dapat mengganggu komitmen mereka terhadap perusahaan.
5. Merasa Tidak Percaya Diri
Akibat terakhir dari stres kerja pada seorang karyawan adalah penurunan rasa percaya diri dan munculnya perasaan minder saat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan. Stres kerja dapat menggerus tingkat kesadaran mereka secara bertahap, dan pada akhirnya, dampaknya tidak hanya terbatas pada kinerja di tempat kerja, tetapi juga memengaruhi aspek kehidupan sehari-hari mereka.
Baca Juga: 9 Aplikasi Anti Stres yang Harus Ada di Smartphone Kamu
5 Tips Mengatasi Stres Kerja
1. Tetapkan Batasan
Kamu berhak melindungi waktu pribadi dan melepaskan diri dari tekanan pekerjaan pada saat tertentu.
Memberikan batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi adalah langkah penting untuk mengurangi potensi konflik kehidupan kerja dan stres yang menyertainya.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan tidak memeriksa email atau menerima panggilan pekerjaan di luar jam kerja, termasuk pada saat berkumpul dengan orang tersayang.
Menetapkan batasan waktu juga penting. Sebisa mungkin, usahakan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan di jam kerja yang ditentukan. Jika memungkinkan, hindari membawa pekerjaan pulang ke rumah.
Dengan demikian, kamu dapat memberikan perhatian sepenuhnya pada waktu pribadi, seperti beristirahat, menjalani hobi, atau menghabiskan waktu bersama keluarga.
2. Gunakan Waktu dengan Efisien
Dalam menghadapi tugas yang tampak tak berujung, penting untuk mengatasi rasa kewalahan dengan mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang baik.
Salah satu praktiknya adalah dengan membuat daftar prioritas yang jelas. Identifikasi tugas-tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu fokuskan perhatian di situ.
Selain itu, kamu bisa membagi pekerjaan menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diselesaikan.
Dengan menyelesaikan tugas-tugas yang relatif sederhana, kamu dapat membangun momentum positif dan mengurangi beban kerja secara keseluruhan.
3. Hindari Prasangka Buruk
Ketika kamu menghadapi kekhawatiran dan stres kronis berkepanjangan, pikiranmu cenderung terjebak dalam pola negatif. Kamu pun cenderung melihat segala situasi dengan prasangka buruk.
Nah, sangat penting untuk menghindari pikiran negatif tersebut dan mengubahnya menjadi pikiran yang lebih positif.
Misalnya, ketika muncul pikiran bahwa segala hal tidak akan berjalan sesuai rencana, cobalah untuk menggantinya dengan pesan positif seperti “Aku akan melakukan yang terbaik.”
Dengan mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif, kamu dapat mengubah caramu menghadapi tantangan dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Baca Juga: 8 Tantangan Dunia Kerja bagi Fresh Graduate saat akan Memulai Karier
4. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Kenyamanan saat bekerja berefek besar pada produktivitas dan kesejahteraanmu. Misalnya, kursi kerja yang ergonomis adalah salah satu aspek yang harus kamu perhatikan
Pasalnya, kursi yang tidak nyaman dapat menyebabkan gangguan fisik seperti pegal dan ketidaknyamanan saat bekerja.
Selain itu, lingkungan kerja yang tenang dan tidak terlalu ramai juga berkontribusi pada kenyamananmu.
Gangguan suara dan kebisingan dapat mengganggu fokus dan konsentrasi, sehingga mengurangi efektivitas kerja.
5. Perhatikan dan Cintai Diri Sendiri
Untuk menjaga keseimbangan dan mengurangi stres kerja, jangan lupa memberikan waktu dan perhatian pada diri sendiri.
Saat menjalani rutinitas, sebaiknya kamu memberi reward kepada diri sendiri sebagai bentuk penghargaan atas usaha dan dedikasi yang telah kamu curahkan.
Ada banyak cara sederhana untuk memberikan reward pada diri sendiri, sesibuk apa pun kamu. Misalnya, kamu dapat menyisihkan waktu untuk mendengarkan musik atau podcast kesukaanmu di sela-sela jadwal rapat.
Baca Juga: 7 Desain Kantor Paling Keren Sedunia, Kerja Jadi Makin Produktif!
Menginap setelah Lelah Bekerja? Yuk, Coba Boboliving!
Boboliving menawarkan solusi ruang istirahat harian, mingguan, hingga bulanan untuk kamu yang memiliki segudang kesibukan juga produktivitas dan mobilitas yang tinggi.
Dengan tinggal di hunian yang aman dan nyaman, kamu tak perlu lagi repot bolak-balik setiap hari ke tempat kerja di Jakarta dengan naik transportasi umum dari Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi.
Karena faktanya, rata-rata pengeluaran masyarakat urban untuk menikmati layanan transportasi adalah sebesar 15 hingga 35 persen dari pendapatan.
Pemesanan pod bisa kamu lakukan via unduh aplikasi Bobobox, ya!
Header image: Nataliya Vaitkevich via Pexels