Padang sabana merupakan keindahan alam yang begitu melekat pada Sumba di Nusa Tenggara Timur.
Tempat ini pun menjadi destinasi wisata yang wajib kamu kunjungi saat berada di Pulau Sumba Timur. Salah satu yang menawarkan pesona memukau adalah Bukit Wairinding.
Yuk, simak pesona dan keunikan Bukit Wairingding lebih lanjut bersama Bob!
Mengenal Keunikan Bukit Warinding
Berdiri di ketinggian 100–200 mdpl, Bukit Wairinding menyajikan padang savana luas yang begitu memesona.
Sesuai namanya, padang rumput ini tumbuh di tanah berbukit yang berundak-undak sehingga membuatnya terlihat bergelombang, tidak datar seperti kebanyakan sabana.
Selain bergelombang indah, Bukit Wairinding juga bisa terlihat seperti raksasa yang tidur telentang. Jika kamu perhatikan, ada bagian sabana yang tampak seperti tubuh utuh yang meliputi kepala, rambut, wajah, leher, dada, tangan, hingga kaki.
Bentuknya yang unik tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Tak heran, banyak pengunjung kerap menjadikannya salah satu spot foto favorit saat berkunjung ke Sumba.
Selain panoramanya yang indah, Bukit Wairinding juga hampir setiap hari menjadi lokasi bermain anak-anak warga sekitar.
Bukan cuma bermain, anak-anak ini juga kerap terlihat sedang bernyanyi dan bahkan menggembala hewan ternak mereka, seperti kuda dan domba.
Mereka terbilang ramah pada pengunjung dan bahkan tidak akan segan menemani kamu selama berada di bukit tanpa mengharapkan imbalan.
Senyuman, antusiasme, dan ketulusan mereka bisa memberi warna baru pada liburanmu di Sumba.
Baca Juga: Cocok Untuk Liburan, Inilah 10 Tempat Wisata Sumba yang Menarik
Kapan Waktu yang Tepat Mengunjungi Bukit Wairinding?
Kamu dapat berkunjung ke Bukit Wairinding sepanjang tahun, dan setiap musim akan menawarkan pengalaman yang unik dan menakjubkan.
Pada saat musim penghujan, sekitaran bulan Desember, Bukit Wairinding akan berubah menjadi oase hijau yang mirip dengan pemandangan di New Zealand. Ini adalah waktu yang tepat bagi para pengunjung yang menginginkan pemandangan segar dan berwarna hijau yang memukau.
Di sisi lain, saat musim kemarau tiba, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan yang kering dan kekuningan yang memberikan kesan seperti sedang berpetualang di Afrika. Manfaatkan momen ideal ini bagi kamu yang ingin merasakan eksotisme gurun yang tandus.
Tetapi yang terpenting, apa pun musimnya, Bukit Wairinding akan selalu menjadi destinasi wisata yang menakjubkan. Setiap perubahan musim akan memberikan pesona yang berbeda, sehingga Anda dapat berkunjung ke sana kapan saja sesuai preferensimu. Jadi, tak perlu khawatir tentang waktu kunjungan, selalu ada keindahan yang menunggumu untuk nikmati di Bukit Wairinding sepanjang tahun.
Daya Tarik Bukit Wairinding
1. Tempat untuk Menikmati Kesunyian
Berkat pesona alamnya yang indah dan menenangkan, Bukit Wairinding menjadi tempat yang tepat jika kamu ingin menikmati kesunyian.
Kalau kamu datang pada hari-hari biasa, pengunjung biasanya tidak terlalu banyak. Kamu pun bebas duduk santai di atas hamparan rumput atau saung sederhana sambil menikmati panorama alam menakjubkan di depan mata.
2. Sunrise dan Sunset yang Memukau
Sunset adalah daya tarik lainnya yang menjadi incaran para pengunjung. Di sore hari, mereka akan berdatangan untuk menyaksikan proses perubahan warna jingga menjadi gelap gulita.
Pemandangan sang surya yang terbenam di balik bukit Wairinding sendiri memang menawan, begitu pun saat matahari terbit dari peraduan. Wisatawan bahkan rela datang dari pukul 05.00 untuk sekadar menikmati sunrise di Bukit Wairinding, Kabupaten Sumba Timur.
3. Instaworthy
Tak hanya untuk memanjakan mata, pemandangan sabana Bukit Wairinding juga layak kamu abadikan dengan kamera. Keindahan padang sabana luas nan berbukit ini memang kerap menjadi latar untuk foto estetik yang instagrammable abis.
Selain pemandangan, kamu juga bisa mengajak serta anak-anak Sumba untuk berfoto bersama. Di samping itu, warga setempat juga membuka jasa sewa kuda yang bisa kamu naiki untuk berpose dengan latar Bukit Wairinding.
Kamu juga bisa menyewa pakaian adat Sumba di sekitar lokasi untuk menyempurnakan penampilanmu saat difoto.
Baca Juga: Liburan ke Sumba? Ini 10 Oleh-Oleh Unik yang Wajib Kamu Beli!
4. Kuda-Kuda Sumba
Bukit Wairinding juga akan memberi kamu pengalaman berkuda di antara perbukitan yang memukau. Selain untuk berfoto, kuda-kuda ini bisa kamu sewa untuk ditunggangi sambil berkeliling naik turun bukit.
5. Lokasi Syuting
\Sumber: nativeindonesia.comBukit Warinding memiliki latar belakang sejarahnya sebagai lokasi pengambilan gambar dalam film “Pendekar Tongkat Emas,” yang disutradarai oleh Mira Lesmana. Keberadaan savana yang eksotis di tempat ini telah menjadikan Bukit Warinding sebagai pilihan yang sangat diminati untuk sesi foto pre-wedding. Banyak fotografer merasa puas dengan hasil foto mereka berkat latar belakang yang memikat di lokasi ini.
Lokasi dan Rute Menuju Bukit Wairinding
Lokasi Bukit Wairinding
Bukit Wairinding terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Subma Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Karena lokasinya berada di tepi jalan raya linstas Sumba, mencapai Bukit Wairinding terbilang mudah. Dari pusat Kota Waingapu, jaraknya sekitar 25–30 km dengan waktu tempuh mencapai 30–45 menit.
Rute Bukit Wairinding
Untuk berkunjung ke Bukit Wairinding, kamu dapat mengikuti rute berikut:
Dari Kota Waingapu, kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan sewaan, dan bahkan bus umum.
Harga sewa mobil biasanya berada di kisaran Rp500.000–1.800.000 per hari lengkap dengan supir. Sementera itu, harga sewa untuk motor kurang lebih sebesar Rp100.000–250.000-an per hari.
Medan jalan yang akan kamu lalui sudah terbilang bagus dan beraspal halus, tapi berkelok-kelok dan menanjak layaknya jalan pegunungan.
Untuk rutenya sendiri, dari pusat Kota Waingapu, ambillah jalur menuju jalan trans Sumba Waingapu-Waikabubak. Di sepanjang perjalanan, kamu akan menjumpai dua danau di sisi kiri jalan.
Kamu akan sampai di Bukit Wairinding dalam waktu 30–45 menit. Patokannya adalah sebuah warung kecil berwarna biru persis di kanan jalan. Parkirkan kendaraan di tempat yang sudah tersedia.
Dari tempat parkir, kamu masih harus berjalan sejauh 500 meter (sekitar 10 menit) untuk mencapai Bukit Wairinding yang memukau.
Baca Juga: Jenis-Jenis Transportasi untuk Menjelajahi Sumba
Harga Tiket Masuk dan Fasilitas Bukit Wairinding
Tiket masuk Bukit Wairinding bukan hal yang pasti. Kamu bisa saja masuk ke area bukit tanpa membayar uang sepeser pun alias gratis.
Pengunjung yang datang biasanya harus mengisi buku tamu terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa memberikan uang sumbangan seikhlasnya sebesar Rp5.000 untuk membantu kesejahteraan masyarakat setempat.
Meski tidak ada tiket masuk, Bukit Wairinding telah dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang, yaitu:
- area parkir
- beberapa gubuk atau saung sederhana
- toilet berbayar (Rp5.000 sekali pakai)
- warung makanan dan minuman
- sewa kuda untuk foto (Rp20.000)
- sewa kuda untuk berkeliling (Rp50.000)
- wewa kain tenun Sumba (Rp25.000)
Jam Buka Bukit Wairinding
Sama halnya seperti tiket, jam operasional Bukit Wairinding juga tidak ditentukan secara resmi. Hamparan sabana ini bisa kamu nikamati dari pagi hingga malam hari.
Kamu juga bebas datang kapan pun kamu mau. Meski begitu, jika ingin berkunjung ke Bukit Wairinding sebaiknya hindari datang setelah matahari tenggelam sebab kawasan wisata ini masih minim penerangan.
Tips Aman dan Nyaman Berwisata di Bukit Wairinding
Sebelum memutuskan pergi ke Bukit Wairinding, beberapa tips berikut ini bisa kamu coba agar kunjungan tetap aman dan nyaman:
- Bawa perbekalan yang cukup sebab warung yang tersedia masih belum lengkap.
- Kenakan pakaian hangat jika kamu berkunjung saat subuh atau menjelang sore dan pada malam hari. Udara di sekitar bukit cukup dingin dan anginnya pun cukup kencang pada waktu-waktu ini.
- Waktu kunjungan terbaik adalah saat sunrise dan sekitar pukul 16.00 hingga matahari tenggelam.
- Jika datang pada siang hari, pastikan kamu membawa topi dan kacamata hitam. Matahari siang cukup terik dan menyilaukan, dan udaranya juga akan terasa panas.
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin sebab kamu akan menapaki jalan berbatu.
- Jika membawa anak-anak, selalu jaga dan awasi mereka karena Bukit Wairinding tidak menyediakan pagar pembatas.
- Bagi kamu yang ingin suasana lebih tenang, datanglah pada hari biasa.
- Datanglah pada bulan Desember untuk melihat pemandangan hijau dan bulan Juli–September untuk pemandangan kering kekuningan yang eksotis.
- Nikmati pesona alam Bukit Wairinding tanpa merusak dan jaga selalu kebersihannya dengan tidak meninggalkan sampah.
Baca Juga: Daya Pikat Tenun Ikat Sumba, Butuh 42 Langkah untuk Membuatnya
Tubuh Lelah Setelah Berwisata? Recharge Energimu di Bobocabin!
Sebagai salah satu destinasi wisata terbaik dunia, Sumba menyediakan berbagai macam penginapan agar kamu bisa recharge energi setelah seharian berwisata.
Berlokasi di atas tebing, Bobocabin Umarato Sumba menawarkan pemandangan laut memukau yang bisa kamu saksikan langsung dari dalam kabin.
Berpadu dengan suara ombak yang beralun lembut, angin laut yang menyegarkan, dan cakrawala yang seolah tak berujung, pengalaman menginapmu di sini tak akan terlupakan.
Yuk, unduh aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!
Header photo: Ira Soesanto via Google Maps