perbedaan k-pop dan j-pop

Selain Bahasa dan Alunan Musik, Kenali Lebih Dalam Perbedaan antara K-Pop dan J-Pop Berikut Ini!

K-Pop dan J-Pop merupakan dua jenis aliran musik asal Asia Timur. Dari segi bahasa dan alunan musik, perbedaan K-Pop dan J-Pop memang cukup kentara. Namun, perbedaan keduanya tidak sampai di situ saja. Lalu, apakah yang membedakan kedua genre tersebut? Yuk, kenali lebih dalam perbedaan antara K-Pop dan J-Pop berikut ini!

Kostum

Perbedaan K-Pop dan J-Pop berikutnya adalah dari segi kostum. Memiliki beragam konsep per album serta grupnya, desain kostum idola K-Pop cukup bervariasi. Sebut saja, konsep bad girl atau bad boy, innocent atau murni, girl crush, dewasa, gelap, fairy tale dan futuristik.

Stylist biasanya bermain dengan berbagai konsep dan look yang ada. Mereka kerap memadukan bahan-bahan sederhana dengan produk terkenal hingga tak jarang menghasilkan sesuatu yang unik. Tergantung bagaimana konsep lagu yang mereka bawakan, idola K-Pop bisa tampil dengan referensi gaya 90’s disco, kerajaan, fairy tale, semi-modern dan masih banyak lagi. Penataan panggung kemudian disesuaikan dengan kostum yang mereka kenakan untuk penampilan musik mereka.

Sementara itu, konsep school girls masih sangat melekat dengan kostum J-Pop. Mereka kerap mengenakan pakaian dengan warna seragam serta rok bermotif dan berenda serta berhiaskan pita atau brokat. Hiasan rambut pun tak kalah kompak dan ramai. Secara keseluruhan, mereka didandani layaknya boneka. Dari segi panggung, J-Pop biasanya lebih polos dan kosong. Namun, biasanya ada lampu warna-warni dan asap buatan sebagai hiasan tambahan.


Baca Juga: Sambut Kemerdekaan Dengan Lagu Pop Nasionalis Berikut Ini!


Performance

Hal lainnya yang menjadi perbedaan K-Pop dan J-Pop adalah performance mereka. Idola K-Pop umumnya telah melalui masa training dalam menyanyi, menari, rap hingga acting. Sejumlah idola bahkan menghabiskan 10 tahun untuk pelatihan. Karena itu, penampilan mereka pun dituntut untuk selalu sempurna dengan formasi yang sinkron, gerakan dance luwes dan bertenaga, serta vokal indah dan stage presence yang kuat.

Di sisi lain, J-Pop dengan mengambil contoh grup AKB48, lebih menekankan pada menikmati dan bersenang-senang di atas panggung. Mereka juga tidak berfokus pada gerakan tari kuat atau rumit. Fokus mereka adalah penonton yang terhibur dan antusias oleh performance. Dengan kata lain, J-Pop lebih mentikberatkan pada star quality atau karisma dibandingkan kemampuan bernyanyinya.

Musik

Meski sama-sama beragam, dari segi musik, kamu bisa merasakan perbedaan K-Pop dan J-Pop. Belakangan ini, musik K-Pop banyak mendapat pengaruh dari EDM, Amerika Serikat dan dengan sentuhan upbeat khas masing-masing grup. Karena itu, komposisi musiknya pun kerap memadukan vokal, tarian modern dan rap. Kamu juga akan sering disuguhkan dengan berbagai kolaborasi idola dengan musisi luar negeri, terutama Amerika Serikat.

Sementara itu, J-Pop biasanya memadukan genre seperti bubblegum pop, rock dan electronic. Suara gitar yang berat dan bass yang upbeat juga bisa kamu rasakan saat mendengarkan J-Pop. Tidak begitu banyak mendapat pengaruh luar, musik J-Pop pun jarang menambahkan rap ke dalam komposisi musiknya.


Baca Juga: Nostalgia Bareng Bob Dengan Jamming Lagu-Lagu Emo Paling Populer Di Tahun 2000an Ini Yuk!


Komposisi Member

Komposisi member menjadi faktor lain dalam perbedaan K-Pop dan J-Pop. Jika telah lama mengikuti K-Pop, kamu bisa menyimpulkan idola K-Pop minimal terdiri dari tiga orang dan rata-rata berjumlah antara empat hingga belasan orang. Jumlah terbanyak hingga saat ini adalah grup idola pria dengan 23 member yang sebenarnya merupakan gabungan dari sub-unit dan jarang tampil bersama dalam satu panggung di waktu yang sama.

Di dalam setiap grup, member idola K-Pop memiliki posisi yang berbeda, yaitu:

  • Main vocal yang bertanggung jawab terhadap kualitas vokal di dalam grup. Member ini biasanya memiliki kemampuan bernyanyi terbaik dibandingkan dengan anggota lain sehingga kerap meyanyikan bagian menantang.
  • Lead vocal, yaitu posisi untuk mendukung dan mendampingi main vocal dan tidak jarang mendapat part menyanyi cukup banyak. Kemampuan bernyanyi cukup bagus, namun masih di bawah main vocal.
  • Sub vocal yang bertanggung jawab menyanyikan bagian kecil dan tidak terlalu berisiko.
  • Main dancer, yaitu posisi dengan kualitas tari terbaik di antara anggota lainnya.
  • Lead dancer yang bertugas mendukung main dancer.
  • Main rapper, yaitu posisi yang membawakan sebagian besar rap dalam lagu dengan teknik dan kecakapan terbaik di dalam grup.
  • Lead rapper yang bertanggung jawab mendukung main rapper dan membawakan lebih sedikit bagian rap.

Pembagian posisi ini tidak jarang membuat member tertentu menonjol sementara yang lain terabaikan. Selain itu, satu member bisa saja memiliki lebih dari satu posisi tergantung pada kemampuan mereka.

Sementara itu, idola J-Pop tidak memiliki pembagian yang terlalu rumit. Yang paling kentara adalah pembagian siapa yang bernyanyi paling banyak. Namun, ada juga sejumlah grup J-Pop yang memberika posisi performer pada membernya. Performer ini tidak mendapat bagian bernanyi, tetapi sepenuhnya bertanggung jawab pada koreografi grup.

Kebangsaan

Belakangan ini, industri K-Pop tak hanya melatih trainee berkebangsaan Korea Selatan. Industri tersebut juga kerap mengambil trainee dari berbagai kebangsaan, seperti China, Jepang, Asia Tenggara, Australia dan Amerika Serikat. Berbeda dengan Jepang, industri J-Pop jarang sekali mengambil talent dari luar negara tersebut.


Baca Juga: Tampil Fresh Dengan Potongan Rambut Pendek Ala K-Pop Idol Wanita Berikut Ini!


Member Keluar Grup

Perbedaan K-Pop dan J-Pop juga cukup kentara dalam hal keluarnya member dari grup. Dalam K-Pop, seorang member biasanya keluar setelah habis masa kontrak, didepak perusahaan tanpa alasan, hingga skandal yang mencoreng namanya. Skandal ini berupa banyak hal, misal akibat kasus bullying, rasisme, attitude buruk dan sebagainya. Namun, lain halnya dengan J-Pop yang memang kerap meregenerasi para membernya. Karena itu, anggota yang lebih tua biasanya keluar melalui proses graduation.

Perbedaan Image

Perbedaan K-Pop dan J-Pop berikutnya mencakup public image yang kerap dianggap sama pentingnya dengan musik yang mereka populerkan. Dari public image, kamu bisa melihat perbedaan besar antara K-Pop dan J-Pop.

K-Pop biasanya lebih menonjolkan image sempurna dan bersih. Karena itu, operasi plastik di kalangan idol pun bukan lagi hal yang tabu. Namun, terlepas dari image-nya yang sempurna, idola K-Pop memiliki berbagai image yang menarik perhatian penggemar, yaitu innocent dan fresh, anggun, dewasa, hingga cool.

Sementara itu, kesan ‘kawaii’ (imut) dan seksi di saat yang sama masih merajai industri J-Pop. Ambil saja contoh nama besar seperti grup Babymetal, penyanyi Kyary Pamyu Pamyu hingga grup AKB48. Ketiganya mengusung musik dan konsep berbeda, namun memiliki satu kesamaan, yaitu manis dan imut.

Fandom

Perbedaan K-Pop dan J-Pop juga terlihat dari fandom-nya yang sama-sama loyal. Untuk menunjukkan dukugan dan loyalitas, penggemar setia K-Pop tidak ragu untuk membeli album, photocard, merch, dan tentunya official lightstick grup. Mass streaming, download, dan voting serta fanwar untuk membela idola masing-masing juga menjadi budaya yang sangat identik dengan fandom K-Pop. Selain itu, mereka juga kerap menggalang dana untuk kegiatan amal atas nama K-Pop.

Sementara itu, penggemar J-Pop biasanya akan mengikuti aktivitas rutin seperti meet and greet dan handshake event. Untuk menunjukkan loyalitas mereka, para penggemar akan hadir dalam setiap performance idola. Mereka juga kerap membuat sendiri merch berupa banner, kaus dan lainnya.

Strategi Pemasaran dan Target

Dalam hal strategi pemasaran, perbedaan K-Pop dan J-pop berada pada target audience-nya. Audience domestik dan global menjadi target dari industri K-Pop. Maka dari itu, mereka pun memaksimalkannya dengan penggunaan berbagai platform mulai dari YouTube, Instagram, Twitter, Facebook, TikTok serta platform musik domestik dan global. Mereka juga kerap mengadakan konser di berbagai negara termasuk negara-negara Asia, Eropa dan Amerika.

Sementara itu, J-Pop lebih berfokus pada audience domestik. Karena itu, tidak sedikit penggemar internasional yang sulit mengakses konten idolanya. Meski begitu, bukan berarti mereka merugi. Jepang memiliki populasi yang 2,5 kali lebih besar dari Korea Selatan sehingga pemasaran luar negeri tidak terlalu dibutuhkan. Apalagi, pemasaran global akan membutuhkan biaya tidak sedikit dengan sedikit profit.

Lepas Lelah? Bobobox Saja!

Siap-siap nabung! Konser K-Pop dan fanmeeting kembali diadakan di Indonesia. Untuk melepas lelah sehabis konser, jangan ragu untuk menjatuhkan pilihan akomodasi pada Bobobox.

Interior pod-nya cukup luas dengan kasur empuk yang pasti bikin kamu betah dan nyaman untuk melepas lelah. Nggak hanya itu, Bobobox juga melengkapi diri dengan berbagai fasilitas penunjang seperti Bluetooth speaker, Wi-Fi, moodlamp, pantry, shared bathroom, musala, communal space hingga vending machine yang siap memenuhi kebutuhan camilan kamu.

Harganya juga terjangkau. Kamu bahkan bisa mendapatkan kesempatan menginap dengan harga promo lewat aplikasi Bobobox! Yuk unduh aplikasinya untuk informasi lebih lanjut!

Header photo: A1candidate, CC BY-SA 3.0 via Wikimedia Commons

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles