kawah ijen banyuwangi, 24 jam di banyuwangi, ijen crater, blue fire

24 Jam di Banyuwangi: Surga Tersembunyi di Ujung Timur Jawa

Berencana liburan ke Banyuwangi tapi cuma punya waktu sehari? Tenang, Bob sudah menyiapkan guide wisata 24 jam di Banyuwangi khusus untuk kamu.

Lewat guide ini, kamu bisa mengunjungi berbagai tempat wisata di Banyuwangi, mulai dari gunung berapi dengan blue fire-nya yang menakjubkan, pantai dengan air sebening kristal, hingga hutan-hutan ajaib nan mistis.

Banyuwangi, yang juga dikenal dengan sebutan Sunrise of Java, adalah destinasi istimewa yang lebih dari sekadar tempat singgah jika ingin ke Bali. Terletak di ujung paling timur Pulau Jawa, Banyuwangi merupakan surga bagi para petualang alam. Berikut itinerary lengkapnya:

24 Jam di Banyuwangi, ke Mana Aja?

1. Kawah Ijen

kawah ijen banyuwangi

Photo: Marc Szeglat via Unsplash

Perjalanan akan dimulai pada tengah malam dengan pengalaman paling luar biasa di Banyuwangi: trekking ke Kawah Ijen. Kawah ini terkenal di dunia karena fenomena langka bernama blue fire. Hanya ada dua tempat di dunia yang punya blue fire, dan Kawah Ijen adalah salah satunya. Fenomena ini terjadi karena gas belerang yang terbakar di puncak kawah, menghasilkan nyala api biru elektrik yang sangat indah.

Pendakian dimulai sekitar pukul 12 malam dari Paltuding Basecamp. Jalur pendakian memakan waktu sekitar 2 jam, melewati jalan setapak berbatu dengan pemandangan langit malam yang penuh bintang. Meski cukup menantang, semua lelah akan terbayar saat kamu tiba di puncak kawah.

Saat matahari mulai terbit, blue fire perlahan menghilang, dan danau kawah berwarna biru kehijauan mulai terlihat. Dikelilingi tebing batu yang menjulang, pemandangan ini seperti lukisan hidup. Banyak yang bilang, menyaksikan matahari terbit di Kawah Ijen adalah pengalaman sekali seumur hidup.

Baca Juga: Melirik Kawah Ijen, Si Eternal Blue Fire dari Banyuwangi

Tips:

  • HTM: Rp20.000–Rp30.000 untuk wisatawan lokal, Rp150.000 untuk wisatawan mancanegara.
  • Peralatan: Kenakan sepatu hiking yang nyaman dan masker untuk melindungi dari asap belerang.
  • Waktu: Siapkan waktu sekitar 3-4 jam untuk trekking dan istirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

2. Hutan Purba Alas Purwo

taman nasional alas purwo

Photo: Marcel Ardivan via Unsplash

Setelah turun dari Kawah Ijen, kamu bisa sarapan dulu sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Alas Purwo, sekitar 2,5 jam berkendara. Hutan ini dianggap sebagai hutan tertua di Jawa, bahkan ada legenda lokal yang menyebut Alas Purwo memiliki energi spiritual yang kuat.

Masuk ke hutan ini rasanya seperti kembali ke masa purba. Ekosistemnya beragam, mulai dari hutan lebat, bakau, hingga savana luas. Salah satu spot terbaik di sini adalah Savana Sadengan, padang rumput yang dihuni banteng, rusa, dan burung-burung liar.

Bagi pecinta selancar, jangan lewatkan Pantai Plengkung atau G-Land, yang terkenal dengan ombaknya yang mendunia. Kombinasi satwa liar dan pantai eksotis menjadikan Alas Purwo destinasi yang wajib dikunjungi.

Baca Juga: Taman Nasional Paling Angker di Indonesia, Pernah Dengar Cerita Horor di Sini?

Tips:

  • Harga Tiket Masuk: Sekitar Rp20.000 – Rp30.000 untuk wisatawan lokal dan Rp150.000 – Rp200.000 untuk wisatawan asing.
  • Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Pagi atau sore hari 
  • Area taman ini sangat luas, jadi prioritaskan area yang ingin kamu kunjungi sesuai minat dan waktu yang tersedia.

3. De Djawatan

de djawatan forest, 24 jam di banyuwangi

Photo: Arya Krisdyantara via Unsplash

Dari Alas Purwo, lanjutkan perjalanan ke Hutan Djawatan di Benculuk, sekitar satu jam berkendara. Hutan ini terkenal dengan pohon-pohon trembesi raksasa yang berkanopi lebar, menciptakan suasana seperti di negeri dongeng. Banyak yang bilang hutan ini mirip dengan latar film fantasi seperti Lord of the Rings.

Saat sinar matahari menembus sela-sela daun, suasananya begitu magis. Tempat ini sangat cocok untuk foto-foto atau sekadar menikmati ketenangan. Jika kamu suka suasana alam yang damai, Djawatan adalah tempat yang harus masuk dalam daftar kunjunganmu.

  • Harga Tiket Masuk: Sekitar Rp6.000 per orang.
  • Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Pagi menjelang siang, saat cahaya matahari menembus sela-sela daun, menciptakan suasana yang memukau.

4. Pantai Pulau Merah

pantai pulau merah, red island beach banyuwangi

Photo: Ace Lang via Unsplash

Setelah menikmati suasana dongeng di De Djawatan, tujuan kita berikutnya adalah Pantai Pulau Merah, yang terletak di Pesanggaran, sekitar 1,5 jam perjalanan. Pantai ini terkenal dengan sebuah bukit kecil berwarna merah yang terlihat menonjol di dekat garis pantai dan bisa dicapai saat air surut. Warna merah pulau ini, terutama saat matahari terbenam, sangat memikat.

Pulau Merah juga jadi surga bagi para peselancar. Ombaknya cocok untuk pemula hingga peselancar berpengalaman, menarik pengunjung dari berbagai belahan dunia. Di sini ada juga penyewaan papan dan pelajaran selancar dari penduduk setempat, jadi kalau kamu ingin coba selancar, ini saat yang tepat! Bagi yang ingin bersantai, duduk saja di pasir putihnya dan nikmati perubahan warna langit saat matahari tenggelam di ufuk.

  • Harga Tiket Masuk: Sekitar Rp10.000 per orang.
  • Fasilitas: Ada penyewaan papan selancar dan pelajaran selancar dari penduduk lokal, serta pedagang yang menjual makanan dan minuman.

Baca Juga: 10 Tempat Indah di Banyuwangi yang Tidak Kalah dengan di Bali

5. Pantai Watudodol

pantai watudodol, 24 jam di banyuwangi

Photo: dulz muhammad via Unsplash

Dalam perjalanan kembali menuju pusat kota Banyuwangi, mampir sebentar ke Pantai Watudodol yang terletak dekat pelabuhan Ketapang. Pantai ini unik karena memberikan pemandangan pulau Bali di seberang Selat Bali.

Watudodol populer untuk snorkeling dan diving, dengan airnya yang jernih dan kehidupan laut yang berwarna-warni. Bahkan jika tidak berenang, keindahan alami pantai ini dan pemandangan Bali di kejauhan tetap layak untuk dikunjungi. Cocok banget buat istirahat sejenak sebelum melanjutkan petualangan.

  • Harga Tiket Masuk: Sekitar Rp7.500 – Rp10.000.
  • Cocok Untuk: Bersantai dan fotografi pemandangan, terutama di sore hari.

6. Teluk Hijau

teluk hijau, green bay banyuwangi

Photo: Fahrul Razi via Unsplash

Kalau masih ada waktu, coba deh singgah ke Teluk Hijau atau Green Bay. Berada di dalam Taman Nasional Meru Betiri, Teluk Hijau adalah salah satu permata tersembunyi Banyuwangi yang dikenal dengan airnya yang hijau, pasir putihnya yang lembut, dan suasana yang tenang.

Mencapai teluk ini butuh sedikit usaha—kamu bisa trekking selama sekitar satu jam atau naik perahu dari Pantai Rajegwesi. Meski perjalanannya sedikit menantang, pemandangan di sini sungguh sepadan, menawarkan pantai yang masih alami dan jauh dari keramaian.

  • Harga Tiket Masuk: Sekitar Rp5.000 – Rp7.500 untuk masuk taman nasional.
  • Jika ingin menjelajah dan bersantai, luangkan waktu sekitar 2–3 jam di sini.

Baca Juga: Pantai Merah Banyuwangi: Surga yang Tersembunyi

7. Pantai Sukamade

penyu, tortoise, 24 jam di banyuwangi

Photo: Francesco Ungaro via Pexels

Bagi pencinta satwa liar, Pantai Sukamade adalah tempat unik untuk melihat penyu bertelur di habitat aslinya. Berada di dalam Taman Nasional Meru Betiri, pantai ini merupakan area konservasi penting bagi penyu yang datang ke pantai untuk bertelur. Akses ke Pantai Sukamade cukup menantang karena harus melalui jalanan off-road sejauh sekitar 18 km.

Namun, pengalaman melihat penyu bertelur pada malam hari adalah sesuatu yang tak terlupakan. Dalam tur malam bersama pemandu, kamu bisa melihat langsung bagaimana penyu bertelur—momen langka yang sangat mengagumkan dan membumi.

  • Harga Tiket Masuk: Sekitar Rp150.000 – Rp200.000, sudah termasuk tur dengan pemandu.
  • Ini adalah pengalaman yang tepat untuk ecotourism dan mereka yang mencari pengalaman liburan ke tempat terpencil.

8. Air Terjun Jagir

air terjun jagir banyuwangi

Photo: Atik Sulianami via Unsplash

Untuk menutup petualangan 24 jam di Banyuwangi, singgahlah ke Air Terjun Jagir yang berada di Kampung Anyar, dekat dengan pusat kota. Air Terjun Jagir memiliki tiga aliran air yang jernih dan segar. Suara air yang jatuh dan suasana yang sejuk menjadikan tempat ini cocok untuk bersantai.

  • Harga Tiket Masuk: Sekitar Rp5.000.
  • Cocok Untuk: Relaksasi singkat dan menikmati pemandangan, terutama di sore hari.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Glamping di Banyuwangi

Banyuwangi, Pesona Sehari yang Bikin Ingin Kembali

Banyuwangi memang menawarkan beragam pengalaman, mulai dari api biru di Kawah Ijen, keindahan alam purba di Alas Purwo, hingga pantai-pantai eksotis. Rasanya, 24 jam di Banyuwangi takkan cukup.

Buat kamu yang ingin menikmati alam Banyuwangi lebih lama, Bobo sarankan untuk menginap di Bobocabin Ijen. Berlokasi dekat dengan Kawah Ijen, Bobocabin Ijen menawarkan pengalaman menginap yang nyaman dan ramah lingkungan. Setiap kabinnya dilengkapi teknologi pintar yang bisa dikendalikan melalui aplikasi Bobobox, mulai dari pencahayaan, jendela pintar, hingga speaker Bluetooth.

Bayangkan, setelah trekking malam di Kawah Ijen, kamu bisa kembali ke kabin yang hangat dengan pemandangan hutan di luar jendela. Bobocabin Ijen adalah tempat ideal untuk beristirahat sebelum melanjutkan petualangan berikutnya.

Siap eksplor Banyuwangi? Download aplikasi Bobobox dan pesan Bobocabin Ijen sekarang juga!

 

Featured photo: Sergey Guk via Pexels

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles