Gunung Bromo Tengger Semeru

Gunung Panderman, Spot di Batu Favorit Pendaki Pemula

Sahabat Bob, pernah dengar tentang Gunung Panderman? Gunung yang berada di sisi barat Kota Batu, Jawa Timur, ini adalah salah satu destinasi favorit para pencinta alam dan petualang yang ingin healing sambil melatih napas. Dengan ketinggian 2.045 mdpl dan trek yang nggak terlalu ekstrem, gunung ini cocok banget buat short escape di akhir pekan.

Penasaran sama pesona lengkap Gunung Panderman? Baca terus, karena Bob bakal bahas jalur pendakiannya, spot camping yang seru, dan alasan kenapa gunung ini wajib banget masuk wishlist liburanmu selanjutnya!

Baca Juga: 10 Gunung Tertinggi di Jawa Barat: Surga bagi Para Pendaki

Kisah di Balik Gunung Panderman di Batu, Jawa Timur

gunung panderman

Photo: Ahmad Syarif Maulana via Unsplash

Meski tidak tergabung dalam daftar gunung-gunung tertinggi di Indonesia, Gunung Panderman menyuguhkan pemandangan spektakuler dari berbagai sisi! Mulai dari lanskap Kota Batu yang tersusun rapi di kejauhan, lapisan pegunungan yang saling bersambung, sampai lautan awan yang kadang muncul di pagi hari—semuanya bisa kamu nikmati dari jalur pendakian maupun dari puncaknya yang dikenal dengan nama Puncak Basundara.

Medannya relatif bersahabat buat pemula, didominasi jalur tanah dengan hutan pinus yang rimbun di sepanjang perjalanan. Suasananya adem dan tenang, cocok buat kamu yang ingin rehat sejenak dari riuhnya dunia digital dan polusi kota. Trek menuju puncak biasanya bisa ditempuh dalam waktu 2–3 jam lewat jalur Toyomerto, dengan bonus spot-spot foto alami yang Instagramable banget!

Yang menarik, Panderman ternyata bagian dari gugusan Pegunungan Putri Tidur bersama Gunung Butak dan Gunung Kawi. Kalau dilihat dari arah Kota Malang, ketiga gunung ini membentuk siluet perempuan yang sedang berbaring—Gunung Butak sebagai kepala, Kawi sebagai dada, dan Panderman sebagai kaki sang putri. Panorama ini bahkan menginspirasi banyak karya dan jadi ikon visual Kota Malang dan Batu!

Asal-usul nama “Panderman” pun punya cerita menarik. Konon, nama ini diambil dari seorang bangsawan Belanda bernama Van Der Man yang sering mendaki gunung ini di masa kolonial. Seiring waktu, sebutan itu melekat dan jadi nama resmi gunung ini sampai sekarang.

Menariknya lagi, di masa Perang Jawa (1825–1830), kawasan Panderman juga disebut-sebut jadi lokasi persembunyian Abu Ghonaim—pengikut Pangeran Diponegoro yang kemudian dikenal sebagai Mbah Wastu atau Mbah Mbatu. Dari sinilah diduga asal mula nama “Batu” untuk kota ini berasal! Jadi, selain menawarkan pemandangan alam yang luar biasa, Gunung Panderman juga menyimpan potongan sejarah yang bikin pengalaman mendaki jadi makin berkesan.

Itu baru permukaannya saja—masih banyak hal seru yang bikin gunung ini jadi favorit banyak pendaki, mulai dari trek yang ramah pemula sampai spot camping yang asri. Yuk, kita bahas satu per satu daya tariknya!

Baca Juga: 12 Tips Mendaki Gunung bagi Pemula agar Tetap Aman dan Nyaman

5 Daya Tarik Gunung Panderman yang Bikin Kamu Pengen Balik Lagi!

Gunung yang ramah pendaki pemula

mendaki gunung panderman, hiking

Photo: Austin Ban via Unsplash

Buat kamu yang baru mulai coba-coba naik gunung, Panderman adalah salah satu pilihan paling bersahabat. Dengan ketinggian kurang dari 2.045 mdpl, waktu tempuh ke puncaknya cukup singkat—sekitar 2–3 jam lewat jalur Toyomerto. Jalurnya pun jelas, tidak terlalu terjal, dan didominasi trek tanah yang nyaman dilalui.

Jadi nggak heran banyak pendaki pemula yang menjadikan Panderman sebagai tempat debut sebelum lanjut ke gunung yang lebih menantang. Meski cenderung mudah didaki, Bob sarankan kamu tetap bawa perlengkapan yang layak, pakai alas kaki yang proper, dan pastikan kondisi tubuh fit sebelum berangkat, ya. Sebab, jalur yang ramah bukan berarti bisa disepelekan, kan?

Meskipun medannya terbilang ringan, pemandangan dari atas sama sekali nggak kalah dari gunung-gunung yang lebih tinggi. Kamu bisa menyaksikan hamparan Kota Batu dari ketinggian, lengkap dengan siluet Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang berdiri megah di kejauhan.

Penasaran seperti apa cantiknya panorama itu dari atas? Kita bahas di bagian selanjutnya!

Menikmati Pemandangan Kota Batu, Gunung Arjuno, dan Gunung Welirang

kebun teh malang, gunung panderman

Photo: Azhar Galih via Unsplash

Salah satu hal paling menyenangkan dari mendaki Panderman adalah pemandangannya yang langsung terbuka begitu kamu sampai di puncak. Dari Puncak Basundara, kamu bisa melihat Kota Batu dan Malang dari ketinggian—tampak rapi dan luas dari atas. Saat malam hari, lampu kota yang mulai menyala bikin suasana makin syahdu dan cocok buat lepas penat.

Di sisi lain, Gunung Arjuno dan Gunung Welirang tampak jelas berdiri berdampingan. Kalau cuaca cerah, kamu juga bisa melihat Gunung Banyak dari kejauhan. Udara yang sejuk dan segar jadi pelengkap sempurna buat kamu yang butuh rehat sejenak dari padatnya aktivitas harian.

Biar makin puas menikmati semuanya, banyak pendaki memilih untuk camping semalam di jalur pendakian. Ada dua spot favorit yang sering jadi tempat nge-camp—yaitu Latar Ombo dan Watu Gede. Kenalan yuk sama dua tempat ini!

Camping di Latar Ombo dan Watu Gede

camping, berkemah, kemah

Photo: Chaewul Kim via Unsplash

Buat yang ingin menikmati suasana alam Panderman lebih lama, nge-camp bisa jadi pilihan seru! Dua spot yang sering jadi favorit pendaki adalah Latar Ombo dan Watu Gede. Medannya cukup bersahabat, jadi kamu bisa bawa perlengkapan camping tanpa terlalu ngos-ngosan.

Latar Ombo, yang bisa dicapai dalam waktu sekitar satu jam dari basecamp Toyomerto, punya area datar yang lumayan luas buat dirikan tenda. Dikelilingi pepohonan pinus dan semak belukar, tempat ini cocok banget buat leyeh-leyeh sambil rebahan di hammock atau ngopi hangat bareng temen-temen.

Kalau masih punya energi lebih, kamu bisa lanjut sejam lagi ke Watu Gede. Jalurnya memang lebih menanjak, tapi view-nya nggak main-main—kamu bisa lihat Gunung Arjuno, Welirang, dan Kota Batu di sela-sela perjalanan. Nge-camp di sini juga jadi opsi seru karena lokasinya lebih dekat ke puncak, jadi paginya tinggal lanjut dikit buat lihat sunrise dari atas.

Siap-siap masuk ke bagian paling ikonik dari Panderman—Puncak Basundara. Seperti apa sih suasananya? Lanjut baca, ya!

Puncak Basundara nan legendaris

puncak basundara, gunung, hiking di gunung

Photo: Kalen Emsley via Unsplash

Setelah melewati jalur menanjak dari Watu Gede, kamu akan dibawa ke titik tertinggi Gunung Panderman: Puncak Basundara!

Dari atas sini, kamu bisa menyaksikan Gunung Arjuno, Welirang, Kawi, sampai kota Batu yang tampak mungil di kejauhan. Tapi ingat, trek terakhir menuju puncak ini cukup curam, dengan kemiringan sekitar 80 derajat dan jalur bebatuan yang harus dilalui dengan ekstra hati-hati, ya!

Basundara nggak cuma jadi spot favorit buat foto-foto, tapi juga tempat ideal buat rehat sebentar sambil ngemil atau sekadar menikmati udara segar pegunungan. Pemandangan sunrise-nya? Chef’s kiss banget! Nggak heran kalau banyak yang bela-belain muncak subuh-subuh.

Nah, sebelum turun, ada satu lagi bonus dari Panderman yang sayang dilewatkan, hutan pinusnya yang adem dan Instagramable abis!

Hutan pinus yang memanjakan mata

hutan pinus

Photo: Rudolf Jakkel via Pexels

Sebelum atau sesudah sampai puncak, jalur hutan pinus di Gunung Panderman jadi salah satu bagian yang paling banyak disukai pendaki. Jalurnya teduh dan sejuk, dengan deretan pohon pinus yang bikin perjalanan makin nyaman. Cocok banget buat istirahat sebentar atau sekadar menikmati suasana alam!

Kalau kamu suka foto-foto, area ini juga cukup menarik. Banyak pendaki yang menyempatkan berhenti di sini buat ambil gambar atau duduk santai sambil ngumpulin tenaga sebelum lanjut perjalanan. Nah, setelah melewati jalur ini, kamu akan kembali ke titik awal pendakian, deh! 

Gimana, udah kebayang serunya jelajah Gunung Panderman? Mulai dari trek yang ramah pemula, hutan pinus yang adem, sampai puncak dengan panorama yang bikin puas—semuanya siap kasih kamu pengalaman mendaki yang nggak ribet tapi tetap berkesan. Siap eksplore Panderman akhir pekan ini?

Baca Juga: 32 Rekomendasi Tempat Outbound di Batu Malang, Super Seru!

Lelah Eksplor Panderman? Istirahat Dulu di Bobocabin!

Bobocabin Coban Rondo

Photo: Bobobox Internal Asset

Setelah seharian mendaki, menyusuri hutan pinus, camping, hingga menaklukkan Puncak Basundara, tubuh pasti butuh tempat nyaman buat rehat total. Nah, biar pengalaman jelajahmu makin lengkap, cobain menginap di Bobocabin Coban Rondo!

Terletak di kawasan Pujon yang sejuk, Bobocabin Coban Rondo menawarkan kenyamanan maksimal buat melepas lelah. Fasilitasnya lengkap banget—mulai dari king-size bed, smart window, AC, WiFi, sampai private bathroom. Kamu juga bisa menikmati momen santai di communal space, bikin kopi hangat pakai kettle jug, atau duduk-duduk manis di sekitar fire pit sambil cerita bareng teman.

Bobocabin Coban Rondo

Photo: Bobobox Internal Asset

Lokasinya strategis, cuma sekitar satu jam dari Kota Malang dan deket banget sama wisata Air Terjun Coban Rondo serta Coban Rondo Maze. Kalau kamu tipe yang nggak bisa diam, ada juga aktivitas seru seperti off-road adventure, rafting, ATV ride, sampai fun games dan movie night di cabin. Tenang, tempat parkirnya aman dan kamu bakal dibantu Host buat naik ke area cabin!

Jadi, daripada langsung balik ke hiruk pikuk kota setelah mendaki, mending rehat dulu di tempat yang tenang dan nyaman, kan? Unduh aplikasi Bobobox sekarang dan reservasi cabin langsung dari HP kamu!

Baca Juga: 7 Tempat Gathering di Batu Malang untuk Acara Spesial

 

Penulis: Ratna Asih
Featured photo: Naufal Ardi Santoso via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles