Gunung Gede, salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat, adalah destinasi favorit bagi para pendaki dan pecinta alam. Terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), gunung ini memiliki ketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan menyajikan panorama alam yang memukau serta pengalaman mendaki yang tak terlupakan. Gunung ini juga merupakan bagian dari kompleks vulkanik bersama Gunung Pangrango, menjadikannya salah satu tujuan pendakian terpopuler di Indonesia.
Sebagai stratovolcano aktif, Gunung Gede memiliki sejarah geologi yang menarik dan menjadi rumah bagi ekosistem yang kaya akan flora dan fauna endemik. Dengan jalur pendakian yang beragam dan pemandangan spektakuler dari puncaknya, Gunung Gede menawarkan pengalaman mendaki yang cocok untuk berbagai tingkat kemampuan pendaki. Namun, untuk mendaki gunung ini, pendaki diwajibkan memiliki simaksi (surat izin masuk kawasan konservasi), sebagai bentuk pengelolaan dan perlindungan kawasan taman nasional.
Baca Juga: 10 Gunung Tertinggi di Jawa Barat: Surga bagi Para Pendaki
Panorama Alam Gunung Gede

Photo: Alvian Hasby via Unsplash
Gunung Gede terletak di antara tiga kota besar di Jawa Barat: Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Lokasinya yang strategis membuatnya mudah diakses dari berbagai daerah. Sejak dinyatakan sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO pada 1977, kawasan ini tak hanya menjadi destinasi pendakian, tetapi juga laboratorium alam bagi peneliti dan pecinta lingkungan.
Geografi dan Karakteristik Medan
Tinggi Gunung Gede membuatnya memiliki curah hujan tinggi (3.600–4.200 mm/tahun) dan suhu ekstrem, terutama di puncak yang bisa mencapai -1°C saat musim kemarau. Medan pendakiannya bervariasi, mulai dari hutan tropis lebat di zona submontana hingga lereng terjal berbatu di ketinggian.
Bagi yang belum tahu Gunung Gede berapa mdpl, gunung ini memiliki ketinggian 2.958 mdpl. Pendaki akan melewati beberapa pos peristirahatan sebelum mencapai puncak gunung. Waktu tempuh untuk mendaki hingga puncak bervariasi tergantung jalur yang digunakan, biasanya memakan waktu antara 7 hingga 10 jam. Gunung ini menawarkan pemandangan luar biasa yang meliputi hutan tropis lebat, air terjun indah, serta padang savana yang luas seperti Alun-Alun Suryakencana.
Waktu Terbaik untuk Mendaki
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Gede adalah pada musim kemarau antara bulan Mei hingga September. Pada periode ini, cuaca cenderung cerah sehingga pendaki dapat menikmati pemandangan tanpa terganggu oleh hujan atau kabut tebal. Namun, penting untuk memeriksa status jalur pendakian karena saat ini jalur pendakian Gunung Gede ditutup sementara hingga 21 April 2025 karena terjadi peningkatan gempa vulkanik Gunung Gede sejak awal April 2025.
Keunikan Ekosistem
Gunung Gede memiliki 4 zona vegetasi: hutan dipterokarp, montana, subalpin, dan kawah. Di sini, kamu bisa menemukan flora langka seperti edelweis jawa dan fauna endemik seperti elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae). Gunung Gede juga jadi lokasi konservasi Owa Jawa yang hampir punah, lho.
Baca Juga: Taman Nasional yang Cantik dan Wajib Kamu Kunjungi!
3 Jalur Pendakian Gunung Gede

Photo: Bayu Syaits via Unsplash
Gunung Gede memiliki tiga jalur pendakian utama: Via Cibodas, Via Gunung Putri, dan Via Selabintana. Setiap jalur menawarkan pengalaman berbeda bagi para pendaki.
1. Via Cibodas
Jalur Cibodas adalah jalur paling populer karena aksesnya yang mudah dan fasilitasnya yang lengkap. Pendaki biasanya memulai perjalanan dari pintu masuk TNGGP di Cibodas dan melewati beberapa titik penting seperti Air Terjun Cibeureum dan Kandang Badak sebelum mencapai puncak Gede. Jalur ini membutuhkan waktu sekitar 7-10 jam untuk sampai ke puncak Gunung Gede.
2. Via Gunung Putri
Jalur Gunung Putri merupakan pilihan favorit bagi pendaki yang ingin langsung menuju Alun-Alun Suryakencana. Jalur ini lebih pendek dibandingkan jalur lainnya namun memiliki medan yang cukup terjal khususnya di area Tanah Merah dan Lawang Seketeng. Pendaki akan melewati beberapa pos sebelum akhirnya tiba di padang savana Alun-Alun Suryakencana.
3. Via Selabintana
Jalur Selabintana adalah jalur paling jarang digunakan karena medannya lebih panjang dan menantang. Jalur terpanjang (8–12 jam) ini melewati hutan lebat dan rawan pacet (lintah gunung). Jalur ini cocok bagi pendaki Gunung Pangrango dan Gunung Gede yang berpengalaman yang ingin menikmati keindahan alam dengan suasana lebih sepi.
Sebelum melakukan pendakian, pastikan kamu sudah mendapatkan Simaksi Gunung Gede. Kamu bisa mendaftar terlebih dahulu secara online melalui portal resmi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Harga tiket untuk ketiga jalur di atas sama saja, dan berlaku untuk durasi 2 hari 1 malam, sudah termasuk asuransi. Berikut rincian harga tiketnya:
Weekday/Hari Kerja
- Harga Tiket Masuk Umum Warga Negara Indonesia: Rp29.000
- Harga Tiket Masuk Pelajar WNI: Rp17.500
- Harga Tiket Masuk Umum Warga Negara Asing: Rp320.000
- Harga Tiket Masuk Pelajar WNA: Rp211.500
Weekend/Hari Libur
- Harga Tiket Masuk Umum Warga Negara Indonesia: Rp34.000
- Harga Tiket Masuk Pelajar WNI: Rp20.500
- Harga Tiket Masuk Umum Warga Negara Asing: Rp470.000
- Harga Tiket Masuk Pelajar WNA: Rp311.500
Baca Juga: 12 Tips Mendaki Gunung bagi Pemula agar Tetap Aman dan Nyaman
Pesona Gunung Gede Pangrango

Photo: Fahrul Razi via Unsplash
Gunung Gede tidak hanya menawarkan tantangan fisik dalam pendakian tetapi juga keindahan alam yang luar biasa.
1. Pemandangan Gunung Pangrango dari Puncak
Dari puncak Gunung Gede, pendaki dapat menikmati panorama spektakuler Gunung Pangrango (3.019 mdpl) yang berdiri megah di sebelahnya. Pemandangan spesial ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pendaki.
2. Kawah Ratu & Kawah Lanang
Gunung Gede memiliki beberapa kawah aktif seperti Kawah Ratu dan Kawah Lanang. Selain kedua kawah tersebut, ada juga Kawah Wadon, Kawah Baru, dan Kawah Lanang. Kawah di Gunung Gede diakibatkan letusan yang terjadi sekitar 180 tahun lalu.
Kawah Ratu adalah kawah terbesar dengan diameter sekitar 300 meter dan kedalaman 150 meter, sedangkan Kawah Lanang berukuran 230×170 meter dengan ketinggian mencapai 2.740 meter. Aroma belerang dari kawah-kawah ini memberikan pengalaman unik bagi para pendaki.
3. Rumah Flora & Fauna Langka
Gunung Gede adalah rumah bagi 1.000+ spesies flora, 251 jenis burung, dan berbagai fauna langka lainnya seperti bunga edelweiss di Alun-Alun Suryakencana serta satwa endemik seperti macan tutul Jawa dan burung elang Jawa. Keanekaragaman hayati ini membuat kawasan taman nasional menjadi surga bagi pecinta alam.
4. Alun-Alun Suryakencana
Alun-Alun Suryakencana adalah padang savana luas di ketinggian 2.750 mdpl yang menjadi tempat favorit bagi pendaki untuk berkemah. Tempat ini juga dikenal sebagai habitat bunga edelweiss, bunga abadi yang menjadi simbol keindahan alam pegunungan.
Baca Juga: 15 Destinasi Liburan di Puncak, Bogor
Menikmati Pesona Gunung Gede Pangrango dan Menginap di Bobocabin

Photo: Bobobox Internal Asset
Gunung Gede adalah destinasi sempurna bagi para pecinta alam dan petualangan. Dengan keindahan alamnya yang luar biasa serta tantangan mendakinya yang seru, gunung ini berhasil memikat hati para pendaki dari berbagai penjuru Indonesia.
Setelah menikmati pesona Gunung Gede, kamu juga bisa melanjutkan perjalanan ke Bobocabin The Tavia atau Bobocabin Gunung Mas di Puncak untuk pengalaman menginap yang nyaman dan unik di tengah alam Jawa Barat. Bobocabin menawarkan fasilitas modern seperti kamar dengan aneka fasilitas berteknologi tinggi dikelilingi oleh suasana tenang jauh dari keramaian kota.

Photo: Bobobox Internal Asset
Fasilitas seperti King-size bed, Smart Window, free WiFi, kamar mandi pribadi, AC, Bluetooth Speaker, hingga Mood Lamp ada di kamar. Jika ingin suasana berbeda, jangan lewatkan menikmati suasana alam sekitar kabin yang tenang dan sejuk. Kamu bisa bercengkrama dengan keluarga di Communal Space sambil menyalakan api unggun yang hangat.
Beberapa unit kabin bahkan juga dilengkapi dengan hot tub, lho. Kapan lagi bisa berendam air hangat di bawah rimbunnya pepohonan.
Kedua lokasi ini menawarkan fasilitas modern seperti pod nyaman, wifi cepat, dan pemandangan alam memikat—tempat sempurna untuk memulihkan diri sambil merencanakan petualangan berikutnya! Download aplikasi Bobobox sekarang untuk kemudahan pemesanan akomodasi terbaik kamu!
Featured photo: Achmad Nur Imansyah via Unsplash
Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa