Taman Nasional Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo: Pesona Hutan Tertua di Ujung Timur Jawa

Banyuwangi tidak hanya tentang Kawah Ijen atau Pantai Pulau Merah. Di sudut tenggaranya, tersembunyi sebuah permata hijau penuh misteri: Taman Nasional Alas Purwo. Dikenal sebagai “hutan tertua di Jawa”, taman nasional ini menyimpan mitos sebagai gerbang kerajaan gaib Niskala.

Namun, di balik kisah mistisnya, Alas Purwo Banyuwangi justru menawarkan keindahan alam yang luar biasa—dari savana luas, pantai berselancar kelas dunia, hingga hutan mangrove yang masih perawan. Fun fact: Nama “Alas Purwo” berasal dari bahasa Jawa kuno: alas (hutan) dan purwo (awal), merujuk pada kepercayaan bahwa hutan ini adalah titik awal terciptanya Pulau Jawa.

Dengan luas 43.420 hektar, Taman Nasional Alas Purwo juga menjadi rumah bagi 50+ jenis mamalia, termasuk banteng jawa dan ajag (anjing hutan). Siap menjelajah?

Kekayaan Alam Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi

Taman Nasional Alas Purwo

Photo: Roberto Rendon via Unsplash

Taman Nasional Alas Purwo resmi ditetapkan sebagai taman nasional pada 26 Februari 1992, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 283/Kpts-11/1992. Dengan luas sekitar 43.420 hektar, taman nasional ini mencakup berbagai ekosistem seperti hutan mangrove, savana, hutan musim dataran rendah, dan pantai berkarang.

Kekayaan flora di hutan Alas Purwo sangat beragam, dengan lebih dari 700 jenis tumbuhan yang tercatat. Beberapa di antaranya adalah Terminalia catappa, Calophyllum inophyllum, Sterculia foetida, Barringtonia asiatica, dan Manilkara kauki.

Selain itu, taman nasional ini juga menjadi habitat bagi berbagai fauna langka seperti banteng (Bos javanicus), rusa, kijang, macan tutul, lutung, merak hijau (Pavo muticus), ayam hutan merah, serta berbagai jenis penyu seperti penyu lekang, penyu sisik, dan penyu hijau. Bahkan, hutan Alas Purwo menjadi salah satu habitat terakhir macan tutul jawa (Panthera pardus melas) di dunia!

Masyarakat sekitar percaya bahwa Taman Nasional Alas Purwo memiliki banyak misteri dan mitos. Konon katanya, hutan ini adalah rumah bagi makhluk halus dan jin. Banyak cerita beredar tentang orang-orang yang hilang secara misterius di dalam hutan ini. Mitos-mitos ini menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin menjelajahi keindahan alam sambil merasakan suasana mistis.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Hits di Banyuwangi yang Nggak Ada Tandingannya

Tempat Menarik di Taman Nasional Alas Purwo

taman nasional alas purwo

Photo: Marcel Ardivan via Unsplash

Alas Purwo National Park menawarkan berbagai tempat menarik yang dapat dieksplorasi oleh pengunjung. Berikut adalah beberapa tempat yang wajib dikunjungi:

1. Savana Sadengan

Savana Sadengan adalah padang rumput seluas 80 hektar yang menjadi tempat penggembalaan alami bagi satwa liar seperti banteng, rusa, dan kijang. Pengunjung dapat mengamati aktivitas satwa-satwa tersebut dari menara pandang yang disediakan.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari antara pukul 06.00–09.00 WIB atau sore hari antara pukul 15.30–17.00 WIB, saat satwa-satwa tersebut biasanya keluar untuk mencari makan.

2. Camping Ground Pancur

Bagi pecinta alam yang ingin merasakan sensasi bermalam di tengah hutan, Camping Ground Pancur adalah pilihan yang tepat. Lokasi ini menawarkan area perkemahan yang dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti toilet, air bersih, tempat sampah, dan pos penjaga.

Malam hari, nikmati gemerlap kunang-kunang dan suara jangkrik yang menenangkan.

Baca Juga: 9 Toko Oleh-Oleh Banyuwangi Paling Lengkap dan Terkenal

3. G-Land (Pantai Plengkung)

Pantai Plengkung Banyuwangi

Photo: Rafi Ashraf via Unsplash

Pantai Plengkung, atau yang dikenal dengan sebutan G-Land, adalah surga bagi para peselancar dunia. Ombaknya yang tinggi dan konsisten, mencapai 5 meter, menjadikannya salah satu spot selancar terbaik di Asia.

Pantai yang juga dikenal dengan sebutan “The Seven Giant Waves” ini telah beberapa kali menjadi tuan rumah kompetisi selancar internasional. Namun, karena ombak kirinya yang panjang dan tubular, pantai ini lebih cocok bagi peselancar berpengalaman. Spot berselancar kelas dunia ini ramai dikunjungi atlet internasional dari April hingga Oktober.

4. Hutan Mangrove Bedul

Kawasan ekowisata Bedul menawarkan pengalaman menjelajahi hutan mangrove terluas di Pulau Jawa. Pengunjung dapat menyusuri perairan dengan menyewa perahu nelayan sambil mengamati berbagai jenis burung air dan satwa lainnya yang hidup di ekosistem mangrove ini. Harga penyewaan perahu biasanya sekitar Rp150.000 untuk 4 orang. Di sini, kamu bisa melihat burung migran seperti bangau tong-tong dan ikan gelodok yang “berjalan” di lumpur.

5. Wisata Gua

Alas Purwo National Park memiliki lebih dari 40 gua yang tersebar di dalam kawasannya. Beberapa gua yang populer antara lain Gua Istana, Gua Mayangkara, Gua Padepokan, dan Gua Basori. Gua Padepokan dan Gua Istana populer untuk wisata, sementara Gua Jepang menyimpan peninggalan bunker Perang Dunia II. Di dalam Gua Istana, terdapat sumber mata air yang disebut Sendang Srengenge karena airnya diyakini berkhasiat membuat awet muda.

Gua-gua ini konon katanya sering dijadikan tempat meditasi oleh para spiritualis karena dianggap memiliki energi spiritual yang kuat. Jadi jangan lupa untuk membawa senter dan pemandu lokal agar tidak tersesat. Tarif menyewa pemandu lokal biasanya sekitar Rp50.000 saja.

Baca Juga: Alas Baluran: Little Africa di Ujung Timur Jawa

6. Pantai Teluk Biru

Pantai Teluk Biru, atau Blue Bay, menawarkan keindahan bawah laut yang memukau dengan terumbu karang yang masih terjaga dan beragam biota laut. Airnya tenang dengan terumbu karang dangkal yang dihuni ikan-ikan warna-warni. Lokasi ini cocok untuk snorkeling dan diving bagi Anda yang ingin menikmati keindahan alam bawah laut.

7. Makam Gandrung

Berjarak sekitar 2 km dari Pelabuhan Muncar ke arah tenggara, Makam Gandrung dikelilingi pantai berpasir putih bercampur koral sepanjang 100 meter dengan air laut tenang, memudahkan perahu merapat dengan aman. Di sini, terdapat dua makam penari gandrung legendaris asal Banyuwangi yang menjadi pusat ritual masyarakat setempat.

Mayoritas nelayan Muncar kerap menggelar selamatan di Makam Gandrung untuk memohon kelimpahan hasil tangkapan. Setiap tanggal 15 Muharram, tradisi tahunan Petik Laut digelar sebagai wujud syukur atas rezeki laut, diikuti ritual Gitik dengan melepas sesaji ke laut dan ziarah ke makam yang diiringi tarian gandrung.

Sebagai simbol budaya dan spiritual, Makam Gandrung tidak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga menjadi wadah pelestarian warisan leluhur. Melalui tradisi turun-temurun ini, masyarakat Muncar menjaga penghormatan terhadap para penari gandrung dan leluhur, sekaligus merayakan kekayaan budaya yang membentuk identitas daerah Banyuwangi.

HTM Terbaru Taman Nasional Alas Purwo

TN Alas Purwo

Photo: Instagram @btn_alaspurwo

Harga tiket masuk ke Taman Nasional Alas Purwo bisa berbeda tergantung pintu masuknya dan tanggal kunjungan. Berikut daftar lengkapnya:

Pintu Masuk Rowobendo/Plengkung/Bedul

Wisatawan Lokal:

  • Weekday: Rp20.000
  • Weekend/libur: Rp30.000

Wisatawan Asing:

  • Flat Rp200.000

Pintu Masuk Kucur

Wisatawan Lokal:

  • Weekday: Rp10.000
  • Weekend/libur: Rp15.000

Wisatawan Asing:

  • Flat Rp150.000

Biaya Parkir Kendaraan

  • Sepeda Motor: Rp5.000
  • Sepeda: Rp2.000
  • Roda 4: Rp10.000
  • Roda 6+: Rp50.000

Baca Juga: Travel Guide Pantai Boom: Destinasi Hits di Banyuwangi!

Rute Menuju Taman Nasional Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo dimana, sih? Di mana lokasi Alas Purwo tepatnya? Taman Nasional Alas Purwo terletak di kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Secara administratif, taman nasional ini mencakup wilayah Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo.

Akses menuju taman nasional ini bisa dicapai dengan rute darat dari pusat Kota Banyuwangi. Kamu harus menggunakan kendaraan pribadi atau setidaknya menyewa karena belum ada angkutan umum yang melintasi area tersebut.

Berikut adalah rute umum menuju Alas Purwo National Park dari Banyuwangi Kota:

Pintu Rowobendo (Akses Utara)

Kendaraan Pribadi:

Dari Banyuwangi, ambil jalur pesisir utara melewati Situbondo. Setelah sampai di Kalipait, ikuti jalan ke selatan menuju Hutan Produksi hingga tiba di Gerbang Rowobendo.

Transportasi Umum:

Dari Terminal Ketapang (Banyuwangi), naik mikrolet/angkutan kota ke Terminal Karangente. Lanjutkan dengan bus mini ke Kalipait, lalu gunakan ojek ke Rowobendo (≈15 menit).

Pintu Bedul (Akses Selatan via Jember)

Kendaraan Pribadi:

Dari Jember, lewati Gunung Gumitir menuju Pertigaan Benculuk. Belok kanan ke Purwoharjo, lalu ikuti petunjuk ke Hutan Mangrove Bedul.

Transportasi Umum:

Naik bus dari Jember ke Benculuk, lalu pindah ke angkutan tujuan Purwoharjo. Dari sana, lanjutkan dengan ojek ke Bedul (≈20 menit).

Pintu Plengkung (Akses Laut dari Bali)

Speedboat:

Dari Bali (Pelabuhan Padangbai/Tanjung Benoa), sewa speedboat langsung ke Pantai Plengkung (G-Land). Perjalanan memakan waktu 1-2 jam, tergantung kondisi laut.

Paket Wisata/Travel Lokal

Banyak penyedia jasa wisata di Banyuwangi yang menawarkan paket ke Taman Nasional Alas Purwo, lengkap dengan kendaraan, pemandu, dan konsumsi. Ini bisa jadi opsi praktis bagi wisatawan luar kota.

Menjelajah Alas Purwo dan Menginap di Bobocabin Kawah Ijen

Bobocabin Kawah Ijen

Photo: Bobobox Internal Asset

Taman Nasional Alas Purwo adalah destinasi yang menawarkan kombinasi antara alam liar, budaya, dan spiritualitas yang tidak biasa. Mulai dari hutan purba, savana eksotis, pantai-pantai cantik, hingga gua dan situs budaya, semua bisa ditemukan dalam satu kawasan.

Untuk wisatawan yang ingin mengeksplorasi kawasan ini tanpa terburu-buru, memilih tempat menginap yang nyaman dan strategis sangat penting. Salah satu pilihan terbaiknya adalah Bobocabin Kawah Ijen, Banyuwangi.

Bobocabin Kawah Ijen

Photo: Bobobox Internal Asset

Terletak di kawasan Tamansari, Banyuwangi, Bobocabin Kawah Ijen menawarkan pengalaman menginap yang unik di tengah alam, namun tetap dengan fasilitas modern. Jarak dari Bobocabin ke pintu masuk Taman Nasional Alas Purwo (Pos Rowobendo) adalah 31 km atau sekitar 1 jam perjalanan darat, menjadikannya lokasi yang ideal untuk transit dan beristirahat setelah penjelajahan panjang.

Dengan teknologi pintar seperti smart window, Bluetooth speaker, hingga pengaturan mood lamp melalui B-Pad yang canggih, Bobocabin membuat istirahat Anda makin nyaman. Tak hanya itu, panorama pegunungan dan alam sekitar Bobocabin juga bisa jadi momen healing tersendiri sebelum atau sesudah perjalanan ke hutan Alas Purwo.

Download aplikasi Bobobox sekarang untuk reservasi cepat dan temukan pengalaman menginap yang nyaman, aman, dan seru di Banyuwangi!

 

Featured photo: Roberto Rendon via Unsplash

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles