Yassine el Ouazzani via Unsplash

Dari Kebun ke Gelas: Sejarah dan Proses Pembuatan Teh di Pangalengan

Tidak diragukan lagi kalau pesona alam yang dimiliki Indonesia menarik untuk dikunjungi para pelancong lokal maupun internasional. Sebagai negara tropis, Indonesia jadi salah satu negara penghasil produk perkebunan yang melimpah, salah satunya adalah teh.

Area kebun teh terbesar di Indonesia ada di Jawa Barat. Dengan luas 17.260 hektar, provinsi ini mampu memproduksi 91.600 ton teh dalam satu tahun, lho!

Di Pangalengan, Bandung Selatan, terdapat salah satu tujuan wisata perkebunan teh yang juga bernilai sejarah, yaitu Kebun Teh Malabar. Di area perkebunan yang membentang seluas 2.022 hektar ini, kamu tidak hanya disuguhi pemandangan hijau yang bisa kamu nikmati sambil tea walk dan selfie, tapi kamu juga bisa berkunjung ke pabrik untuk melihat langsung proses pembuatan tehnya sekaligus belajar tentang sejarah industri teh di sana. Seru banget ya?

Yuk simak, seperti apa sih sejarah dan perkembangan industri teh di Indonesia yang awalnya hanya diminum oleh kaum bangsawan saja sampai jadi minuman yang bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.

Mengenal Sejarah Industri Teh di Pangalengan

Irene Alluna Octaviani via Google Maps

Pada tahun 1896, seorang pebisnis berkebangsaan Belanda bernama Karel Albert Rudolf Bosscha ditugaskan untuk mengelola dua pabrik teh di Pangalengan, yaitu Pabrik Teh Malabar dan Pabrik Teh Tanara. Perkebunan teh yang dikelola Bosccha berada di perbukitan asri dengan ketinggian 1550 mdpl. Perkebunan ini dikenal sebagai perkebunan tertua di Pangalengan.

Bosccha sukses mengelola dua perkebunan itu sampai punya produk unggulan berupa jenis teh hitam yang diproduksi melalui proses oksidasi sempurna sehingga menghasilkan rasa dan warna yang khas. Hasil dari dua perkebunan ini jadi yang terbesar di tahun 1910. Produksinya sekitar 1.200.000 kg/tahun dengan lima tingkatan kualitas. Nggak heran ya kalau Bosccha dapat julukan Raja Teh Priangan.

Di pabrik yang dikelola oleh Bosccha inilah daun teh dari perkebunan di wilayah Malabar dan Tanara dibuat hingga jadi bubuk teh dan bisa kita seduh seperti sekarang. Setelah Bosccha meninggal dan Indonesia merdeka, sekarang Perkebunan Teh Malabar dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Meski begitu, kamu bisa berwisata ke rumah kediaman Bosscha yang masih berada di area perkebunan. Semua perabotannya masih tertata rapi dan asli seperti saat Bosccha masih hidup.

Melihat Lebih Dekat Proses Pembuatan Teh di Malabar

@ernasunariyah via Instagram

Umumnya, daun teh yang sudah dipetik dari perkebunan akan melewati enam proses pengolahan. Di Pabrik Teh Malabar sendiri, pengolahannya menggunakan metode orthodox, di mana teh dihancurkan dengan digiling, bukan dicacah. Metode ini dalam dunia industri teh modern disebut sebagai metode CTC (Crushing, Tearing, Churling). Meskipun metode orthodox sudah digunakan dari dulu, tetapi cara ini masih dipertahankan hingga kini karena mampu menghasilkan daun teh yang rasanya lebih enak ketimbang menggunakan metode CTC.

Nah, berikut ini adalah step-by-step daun teh diolah jadi teh kemasan siap minum.

1. Proses Pelayuan

Pucuk daun teh dipetik dari pukul 6 pagi sampai 2 siang yang selanjutnya akan masuk ke proses pelayuan. Di sini, daun teh sudah disortir; pucuk 1-3 untuk pasar ekspor dan 4 ke bawah untuk pasar lokal. Daun teh segar akan disimpan di sebuah tempat yang dinamakan ruang withered through. Proses ini berfungsi untuk menghilangkan kadar air daun menggunakan vent berukuran besar selama 12-20 jam lamanya. Setelah layu, daun-daun ini akan dimasukkan ke dalam wadah dan diangkut menggunakan monorail ke proses selanjutnya.

2. Proses Penggilingan

Dengan metode orthodox, daun teh yang sudah layu akan masuk ke proses penggilingan yang membutuhkan waktu selama 50 menit. Setelah selesai digiling, hasil gilingannya akan diayak. Di sini, kualitas daun teh akan mulai terlihat.

Kalau proses penyaringannya hanya perlu satu atau dua kali saja sudah menghasilkan daun teh yang halus, maka kualitas daun teh itu semakin baik. Sebaliknya, daun teh yang kualitasnya kurang baik butuh penyaringan hingga lima kali. Daun teh hasil satu atau dua kali penyaringan akan diekspor, sedangkan sisanya akan dijual ke pasar lokal.

via website Institut Teknologi Bandung

3. Proses Oksidasi Enzimatis

Proses oksidasi enzimatis adalah proses reaksi oksidasi antara substansi senyawa kimia yang ada di dalam cairan daun dengan oksigen yang ada di udara. Proses ini akan menghasilkan substansi theaflavin dan thearubigin yang menentukan sifat seduhan melalui bantuan enzim. Dalam prosesnya, daun teh akan disimpan di sebuah ruangan dengan tingkat kelembaban hingga 90% selama kurang lebih dua jam.

Proses ini hanya dilakukan untuk teh hitam saja, yang akan menghasilkan karakteristik daun teh yang warnanya hitam dan bersih dari serat dan tulang. Inilah yang membuat teh hitam tidak terasa pahit dan berwarna merah cerah ketika diseduh.

4. Proses Pengeringan

Setelah daun teh dioksidasi, dilanjutkan dengan proses pengeringan yang memerlukan waktu 20 menit saja dalam suhu 90-110 derajat. Lama pengeringan juga harus tepat. Bila terlalu lama dikeringkan, teh akan gosong. Sebaliknya, kalau terlalu cepat, teh akan mentah.

5. Proses Sortasi

Teh yang sudah kering akan dikelompokkan berdasarkan ukuran tertentu sehingga partikel teh menjadi seragam. Tangkai kering dan serat merah pada teh juga akan dihilangkan dengan ayakan khusus. Pada proses ini, teh sudah bisa diuji mutu dan rasanya.

Sampel teh yang sudah melewati uji mutu akan didistribusikan ke customer menggunakan sistem lelang atau khusus, yang artinya pembeli bisa pesan langsung ke pabrik tanpa melalui proses lelang.

6. Proses Pengemasan

Setelah teh lolos tahap quality control, proses selanjutnya adalah pengemasan. Ini jadi proses terakhir sebelum teh dikirimkan ke customer. Teh yang sudah dikemas ini jadi teh yang siap untuk kita seduh, deh!

Dibuat di Indonesia, Diseduh di Seluruh Dunia

Kini, minum teh sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di dunia. Di Indonesia saja, teh dapat dinikmati di hampir setiap momen, seperti memulai hari dengan teh hangat, bersantai bersama keluarga, bahkan dalam acara resmi seperti rapat, pesta, atau acara kenegaraan.

Teh yang diproduksi di Indonesia, khususnya dari perkebunan Pangalengan yang dikelola oleh PTPN VIII, juga sudah diekspor ke berbagai negara seperti Kanada, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Wih, bangga banget!

Pesona Wisata Kebun Teh di Pangalengan

Hanandito Adi via Unsplash

Saat ini, wisata ke perkebunan teh menjadi pilihan untuk healing dari rutinitas sehari-hari. Kamu bisa relaksasi melihat perkebunan teh yang menyejukkan mata sambil melakukan banyak kegiatan yang seru seperti tea walk sambil menyusur jembatan kayu atau menikmati hamparan hijau di gardu pandang yang memang disediakan untuk memanjakan para pengunjung.

Pangalengan enggak cuma terkenal dengan Kebun Teh Malabar-nya aja, lho! Pastikan kamu juga mampir ke Pesona Padaawas di Margamulya, Taman Langit di Kampung Pucak Mulya, Wayang Windu di Banjarasari, Nuansa Riung Gunung di Desa Pulosari, dan menikmati sunrise di Sunrise Point Cukul di Sukaluyu. Tentu masih banyak lagi tujuan wisata alam yang bisa kamu masukkan ke checklist liburanmu di Pangalengan yang super refreshing!

Bagi kamu yang ingin berwisata sekaligus belajar tentang proses pembuatan teh, berkunjunglah ke Pangalengan. Setelah seharian tea walk dan belajar hal baru, kamu bisa istirahat di Bobocabin yang jadi solusi terbaik di tengah liburanmu ke Pangalengan. Healing ke perkebunan teh pun bakal jadi semakin lengkap karena Bobocabin terletak di tengah area perkebunan teh yang amat luas; cuma beberapa langkah dari tempat tidurmu!

Jadi gimana Sahabat Bob, seru banget kan wisata sambil belajar tentang teh di Pangalengan? Yuk siapkan baju hangatmu dan rasakan sensasi bangun tidur disambut pemandangan kebun teh yang fantastis!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles