IMG-1424

GERD adalah Penyakit Maag Orang Kaya, Benarkah? Bob Menguak 5 Mitos Tentang GERD yang Salah Kaprah!

GERD atau Gastroesofagheal Reflux Disease merupakan sebuah kondisi dimana asam lambung naik hingga ke kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh katup pencernaan (sfingter esofagus) yang tidak berfungsi dengan normal. Namun, banyak orang yang masih menganggap penyakit GERD ini sama saja dengan penyakit MAAG, hingga banyak timbul mitos tentang GERD dan MAAG yang beredar.

Mitos 1: GERD Sama dengan MAAG

 

Mitos tentang GERD dan MAAG

(Image by @tokorana_official via Instagram)

Mitos tentang GERD dan MAAG pertama yang harus diluruskan dalam pikiranmu adalah bahwa GERD tidak sama dengan penyakit MAAG. Mitos tentang GERD dan MAAG ini perlu kamu ketahui terlebih dahulu agar kamu bisa melakukan pencegahan serta penanganan yang tepat saat gejala kedua penyakit tersebut terjadi.

Pada dasarnya, penyakit GERD dan MAAG memang merupakan penyakit yang berkaitan dengan asam lambung. Namun, agar tidak salah kaprah mengenai mitos tentang GERD dan MAAG, perlu kamu ketahui bahwa kedua penyakit tersebut memiliki perbedaan mulai dari anatomi, penyebab, gejala, hingga pengobatan yang perlu dilakukan.


Baca Juga: Sering Mengalami Perut Kembung? Hindari 7 Bahan Makanan Menyebabkan Kembung Ini Ya!


Secara anatomi, GERD dipicu oleh longgarnya katup bernama sfingter esofagus, sehingga menyebabkan cairan pencernaan dan makanan yang sudah masuk ke lambung naik kembali ke kerongkongan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor makanan yang tinggi lemak dan asam, minuman tinggi kafein dan alkohol, hingga gaya hidup tidak sehat seperti merokok.

Gejala yang ditimbulkan GERD biasanya cukup spesifik seperti sakit dada atau timbul rasa terbakar (heartburn), hingga kesulitan menelan dan lain-lain. Untuk itu, penanganan GERD pun berbeda dengan MAAG, yakni mulai dari pemberian obat-obatan prokinetik hingga jalur operasi.

Mitos 2: GERD Merupakan Penyakit Turunan

Mitos tentang GERD dan MAAG

(Image by @meleksehatyuk via Instagram)

Mitos tentang GERD dan MAAG selanjutnya yang mungkin cukup sering kamu dengar adalah bahwa GERD merupakan penyakit turunan. Tentu saja mitos tentang GERD dan MAAG satu ini tidak benar adanya, dan perlu diluruskan.

Memang, seseorang dengan penyakit bawaan seperti asma, skleroderma, hiatus hernia, serta diabetes lebih rentan terkena GERD. Namun faktanya, faktor yang lebih memicu terjadinya GERD adalah gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.

Oleh karena itu, daripada termakan mitos tentang GERD dan MAAG satu ini, cobalah untuk mulai hidup sehat dan menerapkan pola makan sehat serta teratur. Kebiasaan buruk yang mesti kamu hindari misalnya seperti merokok, minum alkohol, hingga kebiasaan mengonsumsi makanan dekat-dekat waktu tidur (3 jam sebelum tidur).

Beberapa makanan yang menjadi pemicu GERD seperti cokelat, gorengan, saus tomat, makanan pedas, hingga bawang dan makan daging berlebihan pun lebih baik untuk kamu hindari. Selain itu, cobalah untuk mengurangi porsi makanmu sehari-hari dan hindari konsumsi obat-obatan seperti aspirin secara berlebihan agar kesehatan lambungmu tetap stabil dan terjaga.

Mitos 3: GERD Dapat Menyebabkan Kematian

Mitos tentang GERD dan MAAG

(Image by @essenzo_kesehatan_tika via Instagram)

Mungkin mitos tentang GERD dan MAAG yang satu ini juga sudah sering kamu dengar menimpa beberapa orang, bahkan hingga public figure. Namun, perlu kamu tahu bahwa mitos tentang GERD dan MAAG ini tidak benar adanya.

Mitos tentang GERD dan MAAG yang dapat menyebabkan kematian sebenarnya berawal dari anggapan bahwa GERD dapat menjadi salah satu pemicu penyakit mematikan. Memang betul jika GERD termasuk dalam penyakit kronis dan bahkan bisa mengganggu kinerja organ paru-paru jika dibiarkan berkelanjutan.


Baca Juga: Wah, Ngaruh Ya? Ini Dia Diet Terbaik Sesuai Golongan Darah Kamu!


Tak hanya mengganggu kinerja organ paru-paru, GERD juga memang bisa memicu berbagai macam masalah kesehatan akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan lalu menyebar kemana-mana contohnya ke gigi, pita suara, sinus, serta saluran pernapasan bawah (asma). Tetapi hal itu tidak lantas membuat GERD dapat diklaim sebagai penyebab kematian.

Mitos 4: GERD Bisa Makin Parah Saat Berpuasa

 

Mitos tentang GERD dan MAAG

(Image by @alwiherbalnetpusat via Instagram)

Nah, kalau mitos tentang GERD dan MAAG yang satu ini pasti banyak yang masih salah kaprah. Banyak orang yang takut dan menghindari puasa karena termakan mitos tentang GERD dan MAAG yang satu ini.

Padahal, sejumlah penelitian menyatakan bahwa justru gejala GERD ternyata jauh berkurang pada orang yang berpuasa. Sebab, puasa sebenarnya memiliki manfaat yang mampu meringankan penyakit asam lambung.

Hal ini sebetulnya dikarenakan bahwa jika seseorang berpuasa, maka gaya hidup dan pola makannya akan berubah menjadi lebih sehat. Mereka cenderung akan makan lebih teratur, yakni hanya pada saat sahur dan berbuka puasa.


Baca Juga: Cara Terbaik Mengatasi GERD Atau Asam Lambung Secara Alami


Selain itu, konsumsi makanan dan cemilan yang tidak sehat dan bisa memicu asam lambung pun menjadi jauh lebih berkurang saat berpuasa seharian. Tak hanya menahan lapar dan haus saja, bahkan berpuasa juga menahan emosi yang bisa menyebabkan stress. Sedangkan stress merupakan salah satu pemicu tingginya asam lambung, lho.

So, sebenarnya kamu tidak perlu cemas untuk berpuasa walau punya GERD. Jangan sampai mitos tentang GERD dan MAAG ini jadi penghambat ibadahmu, ya! 😉

Mitos 5: GERD Dapat Memicu Serangan Jantung dan Kanker

Mitos tentang GERD dan MAAG

(Image by @essenzo_kesehatan_tika via Instagram)

Mitos tentang GERD dan MAAG yang terakhir adalah bahwa GERD dapat memicu beberapa penyakit mematikan yaitu kanker dan serangan jantung. Mitos tentang GERD dan MAAG yang satu ini sempat beredar cukup luas di beberapa platform chat dan media sosial.

Hal itu membuat banyak orang beranggapan bahwa GERD dan asam lambung tinggi dapat menyebabkan tingginya irama detak jantung dan berakibat buruk pada kesehatan jantungmu. Padahal, rasa nyeri atau terbakar di dada yang biasanya muncul saat GERD menyerang tidak akan serta merta memicu penyakit jantung apalagi hingga mengakibatkan kematian, meskipun gejala klinis dari keduanya terbilang mirip.

Selain itu, mitos tentang GERD dan MAAG yang dapat memicu kanker pun tidak sepenuhnya benar adanya. Sebab menurut penelitian, kasus GERD yang dapat berkembang menjadi kanker ternyata terjadi kurang dari 1 persen saja.

Hal tersebut pun diakibatkan oleh GERD yang tidak diobati secata tepat dalam jangka waktu yang panjang, sehingga menimbulkan komplikasi di kemudian hari. So, jika pengobatan dan langkah pencegahanmu sudah tepat, tidak perlu lagi termakan mitos tentang GERD dan MAAG yang hanya akan membuatmu tambah stress, ya!

Pasti happy staycation di Bobobox!

Stress merupakan salah satu pemicu tingginya asam lambung yang bisa menyebabkan GERD. Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan stress karena aktivitas sehari-hari. Salah satunya adalah dengan mencoba sensasi menginap di cabin dengan pemandangan alam yang asri dan menyegarkan namun tetap dilengkapi fasilitas canggih dan futuristik.

Kabar baik untuk kamu, sebab sebentar lagi ada Bobocabin yang akan segera launching! Salah satu terobosan baru milik Bobobox ini pasti bisa memberikan kamu pengalaman baru menginap di hotel. Kamu bisa merasakan sensasi perpaduan dari ketenangan alam dan sentuhan teknologi mumpuni.

So, langsung download aja aplikasinya, dan jadilah orang pertama yang merasakan serunya bobo di Bobocabin. Pssstt, kamu juga bisa mendapatkan promo menariknya, loh!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles