mengendalikan emosi a la filosofi teras

Cara Mengendalikan Emosi a la Filosofi Teras agar Tidak Merugikan Diri Sendiri

Bobobox.co.id — Dengan semakin tingginya tuntutan dan tekanan yang datang dari lingkungan luar dirimu, salah satu elemen diri yang seringkali berdampak secara langsung adalah emosi. Emosi ini seringkali meluap saat berbagai hal yang menggangumu berdatangan silih berganti.

Misalkan saja, kamu sedang mengendarai sepeda motormu, tiba-tiba banmu bocor. Setelah bannya ditambal, saat diadakannya razia, kamu malah terkena tilang dan nantinya harus datang ke persidangan untuk menebus kesalahan yang kamu perbuat. Tentu di momen seperti ini, emosimu akan cenderung tidak stabil bahkan menjurus ke perasaan kesal.

Nah, sehingga mengendalikan emosi menjadi hal yang penting untuk kamu ketahui. Selain menjadikan kehidupanmu lebih tenang dan damai, mengendalikan emosi tentu bisa menghindarkanmu dari hal yang nantinya berpotensi merugikan dirimu sendiri.

Salah satu cara mengendalikan emosi bisa kamu temukan di buku karya Henry Manampiring yang dirilis pertama kali pada bulan November 2018. Buku tersebut berjudul Filosofi Teras. Dalam buku tersebut, dijelaskan yang salah satunya adalah cara mengendalikan emosimu agar tidak merugikan diri sendiri.

Penasaran seperti apa cara mengendalikan emosi yang dimaksud oleh Henry Manampiring pada bukunya? Simak ulasannya dari Bob berikut ini.

Ajaran Stoisisme Dalam Buku Filosofi Teras

Sebelum masuk ke bagian inti terkait cara mengendalikan emosi, ada baiknya kamu mengetahui dasar utama yang dijelaskan dari buku Filosofi Teras yaitu ajaran Stoisisme. Ajaran ini sendiri banyak diterapkan pada jaman Yunani-Romawi kuno. Dulu, ajaran ini digunakan sebagai penguat mental dalam menghadapi perang fisik yang masih sering terjadi pada zaman.

Walaupun perang fisik sudah tidak relevan lagi, justru Stoisisme justru semakin relevan dengan keadaan zaman sekarang yang sedang melakukan ‘peperangan’ di media sosial. Sehabis bangun tidur dan membuka smartphone dan media sosialmu, kamu akan disuguhi dengan banyaknya berita bohong atau hoaks, bullying, dan debat kusir yang membuat emosimu campur aduk dalam mengawali hari-harimu.

Dengan bacaan di media sosial yang seperti itu, akhirnya emosimu lebih mudah memuncak. Salah satunya karena alasan-alasan yang tidak logis semisal berdebat karena beda dukungan. Belum lagi menyoal yang kamu hadapi sehari-hari seperti kemacetan yang kian merajalela tiap harinya.

Di sinilah akhirnya filosofi teras hadir sebagai salah satu alternatif yang bisa memberimu tips bagaimana cara mengendalikan emosi agar tidak merugikan diri sendiri dan juga bisa jadi memberikanmu perspektif berbeda dalam memandangan kehidupan nantinya.

 

S-T-A-R (Stop, Think & Assess, Respond)

Akhirnya, sampailah juga ke bagian inti dari bagaimana cara untuk mengendalikan emosimu a la filosofi teras. Sebagai dasarnya, filosofi mengajarkanmu untuk menghadapi hal yang di luar kendalimu dengan menerapkan aturan yang pas. Menggantungkan kebahagian pada hal yang di luar kendali adalah sesuatu yang tidak rasional.

Untuk hal tersebut, kamu bisa melakukan S-T-A-R. S-T-A-R merupakan kepanjangan dari Stop,Think & Assess, Respond. Prinsip ini sendiri bisa kamu aplikasikan langsung dalam kehidupanmu sehari-hari. Bagaimana caranya?

  • StopPada langkah ini kamu harus membiasakan dirimu untuk berhenti sejenak agar kamu tidak larut dalam emosi negatif yang muncul. Artinya setelah hal yang tidak mengenakkan terjadi padamu, mengeluh tentu saja diperbolehkan. Hanya saja, ada batasnya sehingga tidak berlarut-larut dalam kesedihan.
  • Think & assess. Setelah emosi tadi sudah mereda, kamu diminta untuk menilai emosi tersebut secara objektif dan rasional sehingga memunculkan jawaban yang baik untuk kamu ambil. Usahakanlah untuk memisahkan antara fakta dan interpretasi semata. Sehingga, hasil dari penilaianmu akan jauh lebih baik.
  • Respond. Hingga akhirnya, masuklah ke langkah respond sebagai hasil dari penilaianmu terhadap emosi tadi yang dipikirkan dengan sebaik-baiknya. Respon ini sendiri bisa dalam berbagai bentuk semisal ucapan dan tindakan. Yang diharapkan adalah respon yang akan kamu lakukan adalah hasil dari proses yang berpijak pada prinsip bijak, adil, dan berani.

Salah satu respon yang bisa kamu aplikasikan dengan menggunakan S-T-A-R ini adalah dengan melakukan traveling. Hal ini cukup berasalan mengingat penatnya dirimu dengan rutinitas sehari-hari seperti deadline pekerjaan yang semakin menumpuk dan kemacetan yang mulai menggila akhir-akhir ini.

Traveling sebagai Salah Satu Respon untuk Mengendalikan Emosi

Setelah mengaplikasikan S-T-A-R, traveling bisa menjadi salah satu respon dalam mengendalikan emosi yang memuncak agar tidak merugikan dirimu sendiri. Untuk travelingnya sendiri, sebenarnya kamu bisa memilih tempat-tempat menyepi di dekat rumah tinggalmu.

Kalaupun memungkinkan, tempat wisata yang relatif jauh semisal di beberapa pulau tidak berpenghuni di Kepulauan Seribu bisa menjadi alternatif lainnya yang bisa kamu gunakan untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk kehidupan kerjaan yang sedang kamu jalani.

Yang jelas, tempat wisata yang kamu butuhkan adalah tempat wisata yang relatif sepi bahkan lebih menyatu ke alam. Dengan tidak banyaknya kerumunan orang dan berada di daerah dekat alam, pikiranmu akan bisa terfokus pada travelingmu.

Misalkan saja, untuk daerah Bandung, Taman Hutan Raya Ir. Djuanda dan Terminal Wisata Grafika Cikole. Kedua tersebut merupakan tempat wisata yang dekat dengan alam. Selain itu juga, dengan dikelilingi pepohonan hijau, kamu pun nantinya akan merasa lebih rileks dan tenang dengan angin sepoi-sepoi yang siap memberi sensasi dingin di travelingmu kali ini.

Untuk daerah lainnya yang tidak terlalu dekat dengan daerah pegunungan semisal Jakarta, kebun binatang dan pantai juga bisa menjadi opsi untuk destinasi travelingmu. Di kebun binatang, kamu bisa merelaksasi emosimu dengan melihat binatang-binatang yang ada.

Sedangkan di pantai, pilihlah pantai yang relatif sepi. Jadinya, kamu bisa berjalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan matahari tenggelam tanpa harus mendengarkan bisingnya banyak orang yang datang ke pantai tersebut.

Menginap Dengan Tenang di Bobobox

Sudah menentukan destinasi wisata untuk travelingmu nantinya? Jika iya, satu hal lainnya yang mesti kamu persiapkan selama travelingmu. Apalagi kalau bukan menyoal akomodasi penginapan yang akan kamu huni nantinya.

Memilih akomodasi penginapan yang pas untukmu memang gampang gampang susah. Pasalnya, jika kamu memilih akomodasi penginapan yang salah, bisa-bisa kualitas beristirahatmu justru tidak maksimal dan malah akhirnya menggangu emosi. Tentu, kamu tidak ingin hal ini terjadi.

Nah, untuk itu, salah satu akomodasi penginapan yang recommended untuk kamu pilih adalah Bobobox. Tak heran jika hotel kapsul ini direkomendasikan oleh Bob. Fasilitas-fasilitasnya yang keren dan ciamik siap memberikan pengalaman menginap terbaik dan tentu saja menjaga kualitas istirahatmu. Sehingga, energimu akan kembali terisi dan siap melanjutkan travelingmu di keesokan harinya.

Fasilitas-fasilitas keren tersebut diantaranya lampu led yang bisa kamu ubah sesuka hati, pengeras suara Bluetooth untuk mendengarkan lagu-lagu favorit, dan QR Code yang digunakan sebagai fitur keamanan tiap podnya. Di luar pod, kamu bisa menemukan pantri, tempat salat, toilet, dan rak sepatu yang bisa kamu manfaatkan selama berada di sini.

Untuk pemesanannya, kamu cukup unduh aplikasi Bobobox terlebih dahulu di sini. Setelah itu, kamu sudah bisa memesan pod yang kamu inginkan dengan mudah dan tanpa ribet. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, menginap di Bobobox!

 

Foto utama oleh: Mahwish Ahmar via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles