gunung merbabu

Hiking ke Gunung Merbabu? Ini Daya Tarik dan Rekomendasi Jalur Teraman

Kapan terakhir kali kamu benar-benar lepas dari hiruk pikuk kota dan merasakan udara sejuk yang segar? Kalau sudah lupa rasanya, mungkin ini saatnya kamu kenalan sama Gunung Merbabu.

Gunung Merbabu menawarkan panorama alam yang cantik dan kepuasan batin kalau kamu berhasil menaklukkan jalan menuju puncaknya. Siap menikmati petualangan yang nggak terlupakan? Yuk, kita kupas tuntas pesona si cantik Merbabu ini!

Gunung Merbabu di Mana?

gunung merbabu - boyolali

Photo: @fnhaven via Unsplash

Gunung Merbabu berada di dekat kawasan Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Tingginya sekitar 3.145 mdpl, bahkan termasuk salah satu yang gunung tertinggi di Indonesia. Karena itu, udara di puncaknya sejuk banget. 

Pemandangan yang tersaji juga luar biasa. Dari puncaknya, kamu bisa lihat Gunung Merapi, Sindoro, Sumbing, Lawu, bahkan Slamet kalau cuaca cerah. Suasana di sini asri dan cukup menantang, cocok buat kamu yang mau cari suasana mendaki yang seru, tapi nggak terlalu ekstrem seperti Merapi.

Status Gunung Merbabu saat ini sudah nggak aktif lagi. Bahkan, letusan terakhirnya terjadi pada tahun 1797. Sehingga, pendakianmu bakal lebih aman.

Keunikan Gunung Merbabu

edelweiss, Alun-Alun Suryakencana Gunung Gede

Photo: Fahrul Razi via Unsplash

Selain jalurnya yang menawarkan padang sabana yang memesona, pendakian Gunung Merbabu juga terkenal karena ragam flora dan faunanya. 

Kamu bisa menjumpai bunga edelweiss, pohon pinus, hingga berbagai tanaman endemik pegunungan Jawa. Beberapa jalur dipenuhi rerumputan tinggi yang menari tertiup angin. Untuk faunanya sendiri, terkadang ada lutung, burung jalak, atau berbagai serangga unik yang jarang dijumpai di tempat lain.

Terus, ada juga mitos populer di kalangan pendaki. Konon, Merbabu dipercaya sebagai pintu masuk menuju kerajaan para makhluk halus, alias Pasar Setan. Apalagi, kalau kamu hiking di malam hari, suara ramainya kedengaran jelas meskipun lagi hiking sendirian. 

Makanya, beberapa orang bilang kalau mau mendaki sebaiknya minta izin “penjaga” gunung dengan cara sopan atau berdoa dulu.

Jam Buka dan Harga Tiket Pendakian Gunung Merbabu

Pada musim hujan, pendakian Gunung Merbabu biasanya dibatasi sampai pukul 16.00 WIB saja untuk alasan keamanan. Namun, kalau cuaca cerah atau di musim kemarau, pendakian buka 24 jam. 

Harga tiketnya pun cukup terjangkau, yaitu Rp20.000 per orang untuk hari Senin-Jumat dan Rp30.000 saat hari Sabtu-Minggu atau libur nasional.

Waktu terbaik buat berkunjung ke sini itu sekitar Mei hingga September, pas musim kemarau. Sebab, cuacanya lebih bersahabat, langitnya pun cerah, dan jalurnya nggak terlalu licin.

bobopod bobobox

Tips Mendaki Gunung Merbabu

1. Pilih Jalur Sesuai Kemampuan

gunung merbabu

Photo: Muhammad Fadhil via Unsplash 

Gunung Merbabu punya beberapa jalur pendakian yang populer. Pilih saja yang paling sesuai dengan skill dan level staminamu. Apa saja? 

Kalau kamu hiker pemula, jalur Selo adalah pilihan yang ramah dengan tanjakan cukup bersahabat dan pemandangan sabana yang luas. Cocok banget buat yang mau menikmati matahari terbit tanpa harus melewati tanjakan ekstrem. 

Untuk pendaki berpengalaman, jalur Suwanting atau Wekas akan sangat menguji stamina sekaligus memompa adrenalinmu. Sebab, Jalur Suwanting terkenal dengan trek curam dan vegetasi lebat. Hadiah di puncaknya? Sudah pasti pemandangan sunrise dengan siluet Gunung Merapi yang menakjubkan.

2. Cek Cuaca Sebelum Berkunjung

Jangan pernah sepelekan cuaca sebelum hiking ke Gunung Merbabu. Musim hujan bisa bikin jalur licin, berkabut, dan bahkan rawan longsor. 

Makanya, sebelum berangkat, cek prakiraan cuaca lewat aplikasi atau tanya ke basecamp setempat. Cuaca yang bersahabat bikin pendakian lebih aman dan pengalamanmu lebih berkesan.

3. Camping untuk Menghemat Waktu

Pendakian ke puncak Gunung Merbabu bisa memakan waktu berjam-jam, bahkan hampir seharian penuh. Nah, supaya kamu bisa menikmati sunrise tanpa terburu-buru, cobalah camping di area perkemahannya barang semalam.

Dengan berkemah, kamu bisa santai di sabana sambil masak mie hangat, foto-foto langit malam, atau sekadar ngobrol bareng teman. Pas banget buat istirahat dan mengisi tenaga sebelum menaklukkan jalan hiking!

Tiket berkemah di sini mulai dari Rp10.000 sampai Rp50.000 per orang. Kamu juga bisa sewa perlengkapan seperti tenda, sleeping bag, dan matras dengan harga paket sewa sekitar Rp50.000 hingga Rp200.000 per malam. Jadi, nggak perlu repot bawa dari rumah. 

Kamu bawa kendaraan sendiri? Tenang, tarif parkirnya pun relatif ramah di kantong. Yaitu, sekitar Rp5.000-Rp10.000 untuk sepeda motor, dan Rp20.000-Rp30.000 untuk mobil.

4. Bawa Botol Minum dan Trash Bag

Di jalur menuju puncak Gunung Merbabu, nggak semua titik punya sumber air bersih. Jadi, alangkah baiknya kamu bawa botol minum sendiri. Selain hemat, langkah ini juga bisa bantu mengurangi sampah plastik, lho!

Selain itu, pastikan semua sampahmu dibawa turun lagi. Caranya, bawa trash bag atau kantong sampah biar kamu bisa dengan mudah mengemas sampah pribadi. Jangan biarkan jejakmu jadi beban buat pendaki lain atau merusak keindahan alam, ya!

5. Booking Online Merbabu via Suwanting dari Jauh Hari

Khusus buat kamu yang pengen coba lewat jalur Suwanting, kamu wajib reservasi online dulu lewat website resmi Taman Nasional Gunung Merbabu. Sebab, slot pendakian setiap harinya terbatas supaya kawasan gunung nggak kepenuhan dan ekosistemnya terjaga.

Nah, supaya kamu nggak kehabisan slot, pastikan kamu booking dari jauh-jauh hari, ya! Apalagi, semisal kamu berencana berangkat saat liburan panjang; pasti akan ada banyak turis yang mau mendaki.

Cara Menuju Gunung Merbabu dari Kota Solo

Kalau kamu berangkat dari Kota Solo, tenang saja karena akses ke Gunung Merbabu naik kendaraan umum cukup mudah!

Dari Terminal Tirtonadi, kamu bisa naik bus ekonomi ke Terminal Boyolali dengan tarif sekitar Rp10.000 per orang. Perjalanan ini biasanya memakan waktu sekitar 1 jam. Dari Boyolali, lanjut naik bus ke arah Pasar Cepogo. 

Di Cepogo, jangan lupa pindah ke bus kecil atau angkot jurusan Selo. Dari Selo, biasanya para pendaki naik ojek untuk sampai ke titik nol pendakian. 

Total akhir durasi waktu perjalanan bisa hampir 2 jam. Namun, di sepanjang jalan, kamu bakal disuguhi pemandangan sawah hijau, lereng Gunung Merapi yang gagah, dan udara sejuk khas pegunungan. Nggak bakal bosan, deh!

Istirahat Praktis di Kota Solo? Pilih Bobopod Aja!

Untuk memudahkanmu mengejar jadwal keberangkatan bus di Terminal Tirtonadi, kamu bisa menginap di Bobopod Slamet Riyadi, Solo. Jaraknya hanya kurang dari 4 km menuju terminal tersebut, jadi kamu bisa menghemat waktu ke sana!

Dengan harga per malam yang terjangkau, kamu sudah bisa istirahat dengan nyaman di Bobopod Slamet Riyadi, lho. Soalnya, kamu akan mendapatkan Pod yang sudah lengkap dengan kasur empuk, selimut, handuk, Mood Lamp yang warnanya bisa diubah sesuai selera melalui B-Pad, dan Bluetooth Speaker untuk dihubungkan ke smartphone-mu.

Selain itu, kamu juga bisa bersantai di Communal Area Bobopod yang memiliki banyak tempat duduk dan colokan, plus WiFi gratis yang kencang. Ada juga microwave untuk memanaskan makanan dan dispenser air minum gratis buat menghilangkan dahagamu!

Kira-kira, kamu berencana bakal lewat jalur mana untuk hiking ke Gunung Merbabu? Apa pun pilihanmu, jangan lupa recharge tenaga dulu selama masih di Kota Solo. Yuk, pesan Pod lewat aplikasi Bobobox sekarang buat mendapatkan berbagai promo hemat!

 

Featured Photo: Dan Gilmour via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles