Teman-teman Bob ada yang pelihara anabul, nggak? Kucing memang hewan yang lucu, unik, dan menggemaskan! Tingkahnya kadang bikin kita geleng-geleng kepala, tapi kelakar lucunya juga bikin kita geregetan karena gemas. Baik kucing rumahan maupun kucing ras, hewan yang satu ini banyak penggemarnya. Buat kamu “babu”-nya anabul, spesies apa nih yang kamu pelihara di rumah?
Kita pasti sudah nggak asing dengan kucing domestik dan beberapa spesies kucing, terutama si oyen. Aduh! Si oyen ini kadang tingkahnya bikin kesal, tapi juga lucu. Beberapa ras kucing seperti angora dan Persia pun jadi pilihan yang cukup populer. Namun, ternyata keluarga anabul nggak hanya sampai di situ. Beberapa spesies kucing liar, termasuk yang buas pun masih berkerabat dengan anabul kamu.
Baca Juga: Nggak Hanya Mengasyikkan, 5 Manfaat Memelihara Hewan Ini Juga Bisa Kamu Rasakan, Lho!
Singa dan harimau adalah sebagian kerabat anabul yang kita sudah kenal. Namun, selain keduanya, ada masih banyak spesies kucing lain yang nggak kalah unik. Nah, salah satunya adalah kucing pasir atau sand cat. Kalau kamu lihat foto-fotonya, kamu pasti akan ngerasa gemas karena ukuran tubuh dan mukanya yang unch. Namun, siapa sangat spesies ini ternyata kecil-kecil cabe rawit!
Nah! Seperti apa sih saudara anabul dari gurun pasir ini? Apakah sand cat bisa dipelihara? Yuk lihat fakta kucing sand cat dan berbagai keunikannya dalam artikel ini. Baca terus sampai habis, ya!
Kucing Gurun
Fakta kucing sand cat yang pertama berkaitan dengan habitatnya. Kucing liar yang menggemaskan ini sayangnya nggak tinggal di Indonesia. Dilansir dari Animalia, kucing pasir atau sand cat tinggal di daerah gurun. Secara spesifik, sand cat tersebar di kawasan utara Afrika, semenanjung Arab, serta kawasan tengah dan barat daya Asia. Beberapa negara yang menjadi rumah sand cat termasuk Irak, Arab Saudi, Algeria, Israel, dan Yaman.
Sesuai namanya, sand cat ini jagoannya padang pasir. Menurut Wild Cat Conservation, sand cat bisa bertahan hidup di tempat dengan curah hujan kurang dari 20 mm setahun. Selain di gurun pasir, sand cat juga bisa hidup di kawasan yang kering dan bersemak. Ada lagi yang unik dari fakta kucing sand cat berikut. Ternyata, wilayah edar atau tempat tinggalnya sangat luas. Kucing kecil seperti sand cat bisa ngider di area seluas 16 hingga 50 kilometer persegi! Wow!
Baca Juga: Nggak Takut Basah, 7 Jenis Kucing Suka Main Air Ini Cocok Kamu Pelihara!
Si Mungil
Dibandingkan kucing domestik atau beberapa ras kucing bongsor, sand cat memang mungil. Namun, fakta kucing sand cat yang ini justru menjadi keunikannya tersendiri. Menurut Smithsonian’s National Zoo, panjang tubuh sand cat berkisar 45-57 sentimeter. Ekornya sendiri bisa memiliki panjang 28-35 sentimeter. Beratnya pun relatif ringan, yaitu 1-3,5 kilogram. Mungil, ‘kan?
Sand cat punya warna bulu yang cukup khas. Umumnya warna bulunya ada cokelat muda, menyerupai warna pasir. Bulu-bulu di bagian perut atau punggungnya terkadang punya corak atau warna yang lebih gelap. Pola strip warna gelap juga bisa ditemukan di bagian kakinya. Kepalanya cukup lebar, dengan mata yang besar dan telinga yang relatif kecil. Kaki sand cat juga cenderung pendek, meskipun tidak sependek munchkin.
Jago Menggali dan Berburu
Fakta kucing sand cat yang berikutnya berkaitan dengan bakatnya. Salah satu “talenta” yang dimiliki sand cat adalah kemampuan menggali. Eits, bukan sembarangan menggali seperti saat anabul kamu gali cat litter untuk buang air, ya! Spesies ini ternyata tinggal di sarang yang berada di bawah tanah. Sarangnya ini bisa melindunginya baik dari cuaca panas maupun dingin. Supaya bisa buat sarang yang nyaman, skill menggalinya harus bagus dong.
Namun, si sand cat ini nggak hanya menggali untuk bersarang. Dilansir dari Big Cat Rescue, sand cat juga menggali untuk mencari mangsa. Dengan pendengarannya yang tajam, hewan nokturnal ini nggak hanya mencari mangsa di atas tanah, tetapi juga di bawah tanah. Makanan utamanya mencakup tiga spesies gerbil, burung, artropoda, dan reptil. Sebagai fakta kucing sand cat tambahan, si gemas ini nggak takut sama ular, lho!
Baca Juga: Nggak Kalah dengan Artis, 5 Akun Kucing Selebgram Ini Punya Jutaan Follower!
Nggak hanya itu. Kucing ini juga senang makan tikus, kelinci, serangga, bahkan beberapa hewan ternak. Sayangnya, menurut informasi dari CATNews, sand cat sering dibunuh atau mati karena jebakan. Pasalnya, sand cat dan beberapa hewan lain sering memakan atau memangsa hewan-hewan ternak. Walhasil, para peternak dan warga sekitar pun jadi memburu hewan yang satu ini. Kucing ini juga sering mati di tangan anjing penggembala. Duh, kasihan.
Oh, ya! Fakta kucing sand cat yang berikutnya cukup mengesankan. Tinggal di kawasan gurun dan panas tentunya membuat sand cat harus pintar bertahan hidup, terutama di tempat yang sulit air. Nah, dilansir dari Animals.net, sand cat bisa hidup tanpa minum. Bahkan, hewan ini bisa bertahan hidup tanpa air selama berbulan-bulan! Wih! Kalau sand cat puasa bulan Ramadan, pasti bisa tamat 30 hari tuh!
Bukan untuk Dipelihara
Penampilannya yang imut bikin sand cat begitu menggemaskan. Saking gemesnya, kamu mungkin ingin memelihara spesies ini. Namun sayangnya, dilansir dari ZME Science, spesies ini (dan spesies kucing liar lainnya) tidak boleh dipelihara. Pasalnya, kehidupan sebagai hewan peliharaan tidak cocok untuk sand cat. Naluri naturalnya lebih kuat daripada anabul kamu dan kucing ini juga gampang bosenan.
Sedihnya, meskipun dilarang dipelihara, jual beli ilegal sand cat masih terjadi. Hewan ini biasanya dijual di pasar-pasar gelap. Kalau kamu ingin ketemu dengan sand cat tanpa harus ke gurun, hewan ini ternyata dirawat di beberapa kebun binatang di Eropa. Kebun-kebun binatang di jazirah Arab juga memiliki koleksi sand cat. Sayangnya, hewan ini memang belum ada di kebun binatang Indonesia.
Baca Juga: Sayang Kucing Liar? Ini 10 Tips Street Feeding yang Kamu Harus Ketahui
Anak-Anak Kucing yang Ngegemesin!
Kalau fakta kucing sand cat yang satu ini sih jangan diragukan lagi. Dengan tubuhnya yang kecil, sand cat dewasa saja sudah menggemaskan. Apalagi anak-anaknya! Duh, unyu banget! Seperti halnya anabul kamu, bayi sand cat juga terlahir dengan mata tertutup. Setelah beberapa minggu, bayi sand cat sudah bisa merangkak.
Meskipun gemesin, perlu diingat bahwa bayi sand cat tetaplah kucing liar. Kalau kamu kebetulan sedang main ke daerah gurun dan menemukan hewan ini, jangan dipegang atau digendong, ya! Cukup dilihat saja dari jauh atau difoto. Jadi, kamu tidak akan sampai mencelakai atau membahayakan hewan imut ini.
Itulah beberapa fakta kucing sand cat yang Bob bisa berikan untuk kalian. Gimana? Nggak kalah lucu dan gemesin dari anabul kamu, ‘kan? Meskipun kamu belum bisa melihat sand cat secara langsung, kamu dan anabulmu bisa menonton video-video sand cat dari YouTube. Ya, hitung-hitung sekalian quality time bareng kucing peliharaanmu. Kamu juga bisa menonton film dokumenter mengenai sand cat dari berbagai platform video.
Yuk Nge-YouTube dan Nonton Film di Bobobox!
Sambil staycation di Bobobox, kamu bisa menikmati beragam video seru dari YouTube. Mau maraton film dari Netflix atau Hulu juga bisa kok! Bobobox menyediakan koneksi internet nirkabel yang reliable. Buat nonton atau kerja? Lancar kok! Apalagi, pod di Bobobox juga punya interior yang luas dan stylish. Ada juga Bluetooth speaker yang kamu bisa hubungkan ke perangkatmu. Dijamin seru dan nyaman, deh!
Liburanmu juga makin nyaman dengan fasilitas-fasilitas umum yang tersedia, seperti shared bathroom, communal space, musala, dan vending machine. Ada juga pantry buat kamu yang ingin bikin kopi atau seduh teh. Jangan lupa download aplikasi Bobobox ke ponselmu sebelum berkunjung. Aplikasi gratis ini tersedia untuk platform iOS dan Android, dan menghadirkan banyak promo seru yang sayang kalau terlewatkan!
Header image: Anthony via Unsplash
