Chat tidak dibalas seringkali terasa menyebalkan. Di sisi lain, kamu juga mungkin pernah berada di situasi tak bisa segera membalas pesan, sampai-sampai dicap ghosting. Kedua hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah mulai dari salah paham, stres, dan juga rasa cemas.
WhatsApp, aplikasi chatting terpopuler di dunia, kini memiliki lebih dari 2 miliar pengguna dan 69 juta pesan yang dikirim setiap menitnya. Dari 2 miliar pengguna aplikasi ini, Indonesia menyumbang jumlah pengguna setidaknya 68 juta pengguna.
Dari banyaknya pengguna aplikasi ini, ada keluhan yang mungkin dirasakan para penggunanya. Bukan sekedar keluhan mengenai fitur aplikasinya, beberapa pengguna mengeluhkan sikap saat bertukar pesan dengan seseorang. Apa alasan dibalik chat yang tidak dibalas?
Cemas dan gelisah saat menerima pesan? WhatsApp anxiety is real!
Aplikasi bertukar pesan semakin hari semakin diminati dan memudahkan proses bertukar pesan jarak jauh. Hal inilah yang kemudian membuat aplikasi bertukar pesan lebih digemari daripada email atau pesan elektronik. Pada akhir Maret 2020, WhatsApp melaporkan bahwa penggunanya melonjak sebanyak 40%.
Aplikasi seperti Zoom, Slack, dan WhatsApp memang memudahkan berbagai pekerjaan. Namun, kemudahan dan kecanggihan teknologi ini juga menimbulkan perasaan stres dan cemas bagi para penggunanya. Keadaan ini sampai memiliki istilahnya sendiri: WhatsApp anxiety, yaitu kecemasan berlebih saat mendengar notifikasi WhatsApp di ponselnya. Kira-kira apa sih penyebabnya?
Baca Juga: Pesan Tersembunyi di Balik Logo-Logo Terkenal
1. Pesan yang sudah dibaca belum tentu harus dibalas saat itu juga
Elias Aboujaoude, psikiater di Stanford University, menjelaskan salah satu alasan WhatsApp dapat menimbulkan stres. Salah satunya adalah anggapan bahwa membaca pesan berarti harus membalas pesan saat itu juga.
Bersamaan dengan ini, rasa bersalah akan muncul ketika kita telat membalas pesan. Rasanya seperti kita telah melanggar peraturan nggak tertulis dalam komunikasi online. Padahal, cepat atau lambatnya membalas pesan itu terserah kita.
2. Bingung mau balas apa
Kamu mungkin pernah berpikir, “Duh, balas apa ya?” saat menerima pesan. Hal inilah yang mungkin membuat seseorang cenderung memakan waktu lama sebelum membalas. Ia mungkin sedang memikirkan reaksi atau emoji yang sebaiknya diberikan.
3. Ada terlalu banyak pesan yang diterima
Seseorang mungkin mendapatkan banyak pesan setiap harinya, sampai bingung harus mulai membalas dari mana. Hal ini bisa menjadi salah satu alasan seseorang cenderung mengabaikan pesan.
4. Notifikasi kerjaan yang tiada habisnya
Chat kamu tidak kunjung dibalas? Bisa saja orang yang kamu hubungi sedang dibombardir oleh pesan-pesan dari grup kerja. Bagi beberapa orang yang bekerja di rumah atau work from home (WFH) sebagian orang mengeluhkan waktu bekerja yang menjadi tak ada batasan.
Hal ini membuat sebagian orang merasa cemas saat mendengarkan bunyi notifikasi pesan masuk, dan mungkin cenderung lambat dalam membalasnya.
Ini dia 3 cara mengatasi WhatsApp anxiety
Jika kamu merasa cemas saat chat kamu tidak dibalas, kamu bisa lakukan beberapa cara mengatasi WhatsApp anxiety berikut ini:
1. Matikan notifikasi di waktu tertentu
Tertekan dengan pesan dan notifikasi yang tanpa henti? Nggak harus meninggalkan grup percakapan, kok. Cukup mute notifikasi aplikasi chat-mu di waktu-waktu tertentu, seperti saat akan tidur di malam hari, waktu istirahat kerja di siang hari, atau mungkin saat hari libur kerja. Dengan begitu, kamu dapat menjalani hari dengan tenang.
2. Membalas pesan itu butuh waktu
Kadang, seseorang perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum membalas pesan. Oleh karena itu, tidak usah cemas jika pesan kamu tak kunjung dibalas.
Begitu pula jika kamu membutuhkan waktu untuk berpikir sebelum membalas pesan kamu bisa coba menjelaskan bahwa kamu tidak bisa segera membalas jika sedang ada urusan, masih berpikir, atau sedang beristirahat. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari kesalahpahaman.
3. Tak perlu khawatir, pasti selalu ada alasan di balik pesan yang diabaikan
Saat chat kamu tidak dibalas-balas, mungkin kamu jadi bertanya-tanya. Jangan-jangan, kamu yang salah omong? Nah, ingat bahwa orang lain mungkin memiliki alasan kenapa mereka mengabaikan pesanmu—mungkin mereka sedang sibuk. Kalau kamu butuh respon secepatnya dari orang tersebut, kamu juga bisa coba menelepon orang itu.
Kamu pun mungkin pernah berada di situasi yang membuat kamu tidak bisa langsung membalas pesan. Agar jiwa raga lebih tenang, kamu bisa mematikan fitur ‘Last Seen’ di WhatsApp kamu.
Baca Juga: Penasaran dengan Bocoran Fitur Baru WhatsApp? Ini Dia Ulasan Singkatnya!
Cobain Pengalaman Seru Menginap di Bobobox!
Saat kamu hectic atau di bawah banyak tekanan, kamu perlu beristirahat dari segala kejenuhan. Tentunya ada berbagai cara sederhana yang bisa kamu lakukan, seperti jalan-jalan santai, memanjakan diri dengan perawatan tubuh, atau sekadar staycation.
Di masa pandemi ini, mungkin agak sulit bagi kamu untuk berlibur. Karena itu, sekadar staycation sambil menenangkan diri tapi tetap menghindari kerumunan bisa jadi altenatif buat kamu.
Nah, sebaiknya kamu memilih hotel yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi baik. Salah satu hotel aman yang bisa kamu pilih adalah Bobobox. Hotel kapsul satu ini telah menerapkan aturan-aturan yang wajib diikuti selama berada di area Bobobox.
Aturan ini meliputi pengecekan suhu tubuh oleh host, kewajiban menggunakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak dengan tim Bob dan tamu lain, serta penggunaan hand sanitizer sebelum memasuki area pod. Jangan lupa gunakan siku saat menekan tombol lift atau membuka pintu, ya. Selain itu, bawalah alat makan dan alat salat pribadi.
Untuk keperluan kesehatan, Bobobox juga menyediakan obat-obatan standar agar tubuh kamu tetap sehat dan fit. Mau coba pengalaman yang lebih seru lagi? Cobain layanan Bobobox bernama Bobocabin aja! Bobocabin adalah cara terbaik keluar dari hiruk pikuk dan keramaian kota. Yuk, segera unduh aplikasi Bobobox di Play Store dan App Store, dijamin aman dan nyaman!
Foto utama oleh: indra projects via Pexels
