Mengenal Sejarah Alun-Alun Purwokerto, dari Zaman Hindu-Buddha hingga Kini!

Mengenal Sejarah Alun-Alun Purwokerto, dari Zaman Hindu-Buddha hingga Kini!

Alun-Alun Purwokerto termasuk salah satu destinasi wisata favorit bagi warga lokal maupun pelancong, apalagi saat hari Minggu atau libur tiba.

Untuk semakin menarik minat pengunjung, Pemkab Banyumas bahkan melakukan renovasi seiring dengan penutupan alun-alun karena pandemi pada 2020.

Kini, Alun-Alun Purwokerto terlihat rapi, indah, dan ramah pejalan kaki dengan adanya pemasangan lampu, perapian rumput, hingga pelebaran jalur pedestrian.

Namun, sebelum seperti sekarang ini, Alun-Alun Purwokerto disebut-sebut sudah ada sejak zaman Belanda dan bahkan Hindu-Buddha.

Benarkah seperti itu? Simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: Main ke Purwokerto? Belum Lengkap Tanpa 7 Oleh-Oleh Khas Ini

Sejarah Alun-Alun Purwokerto

Sejarah Alun-Alun Purwokerto

Sumber: prihatino via Pinterest

Kapan tepatnya Alun-Alun Purwokerto berdiri tidak begitu jelas. Namun, alun-alun ini dipastikan sudah ada sebelum tahun 1937, yang berarti usianya sudah lebih dari 85 tahun.

Keberadaan alun-alun di Indonesia sendiri diyakini sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha. Menilik sejarahnya, menurut Handinoto lewat makalah bertajuk “Alun-Alun sebagai Identitas Kota Jawa, Dulu dan Sekarang” keberadaan alun-alun terbagi menjadi tiga periode: prakolonial, kolonial, dan pasca kolonial.

Periode prakolonial mengacu pada zaman Hindu-Buddha atau zaman Kerajaan Majapahit yang berdiri di abad ke-13.

Kompleks keraton Majapahit memiliki dua alun-alun bernama Bubat dan Waguntur yang memiliki fungsi berbeda.

Bubat kerap menjadi tempat untuk pesta rakyat berupa pertunjukan dan permainan. Waguntur bersifat lebih sakral, sebab berfungsi sebagai tempat upacara penobatan dan resepsi kenegaraan.

Pada zaman Hindu-Buddha, alun-alun juga sudah tertulis dalam buku Negara Kertagama karya Empu Prapanca.

Keterangan terkait alun-alun di buku tersebut tidak begitu jelas, tetapi poin utamanya adalah peran alun-alun sebagai bagian dari pusat kota.

Konon, keberadaannya bermula dari kepercayaan masyarakat tani kepada dewi tanah.

Setiap hendak menggunakan tanah untuk bercocok tanam, mereka harus melangsungkan upacara untuk meminta restu pada sang dewi.

Masyarakat tani pun membuat “tanah sakral” berbentuk persegi empat, yang kemudian dikenal sebagai alun-alun.

Periode keberadaan alun-alun berikutnya meliputi:

  • Kerajaan Mataram: Alun-alun berfungsi sebagai pusat administratif (memenuhi panggilan, mendengarkan pengumuman, melihat unjuk kekuatan prajurit) dan sosial budaya (pertunjukan hiburan).
  • Kolonial Belanda: Alun-alun dikelilingi oleh rumah bupati dan pendopo (selatan), masjid (barat), penjara (utara), pasar (timur), serta bangunan lain seperti kantor pos, halte, gedung pengadilan, dan kantor polisi.
  • Pascakemerdekaan: Adanya perombakan yang tidak lagi mengindahkan warisan leluhur, termasuk di Alun-Alun Purwokerto.

Jam Operasional dan Tiket Masuk

Jam Operasional dan Tiket Masuk

Sumber: @albumhitam via Instagram

Alun-Alun Purwokerto kerap menjadi tujuan rekreasi hemat bagi warga maupun wisatawan. Sebab, objek wisata ini tidak dikenai biaya masuk alias gratis.

Sebagai ruang publik, alun-alun memang terbuka untuk umum. Selain gratis, kamu juga bebas datang kapan saja karena kawasan alun-alun buka 24 jam.

Namun, kamu tetap perlu menyiapkan uang untuk biaya parkir dan berburu kuliner.

Baca Juga: Menginap di Bobocabin Baturaden? Saatnya Cobain 7 Aktivitas-Aktivitas Seru Ini!

Kegiatan yang Dapat Dilakukan di Alun-Alun Purwokerto

1. Menikmati Suasana Malam

Menikmati Suasana Malam

Sumber: @firman.217 via Instagram

Saat malam tiba, apalagi saat weekend dan hari libur besar, Alun-Alun Purwokerto akan ramai oleh pengunjung segala usia.

Salah satu tujuannya adalah untuk menyaksikan keindahan lampu warna-warni yang merupakan hasil renovasi pada masa pandemi.

Daya tarik lain dari alun-alun ini adalah tulisan “Purwokerto” dalam huruf kapital di bagian depan alun-alun, serta fasilitas air mancur di depannya.

Selain menyemburkan air dari bawah ke atas, air mancur juga akan menyala berwarna-warni kala malam tiba. Kedua area ini pun menjadi spot favorit untuk latar berfoto.

Gemerlap lampu kota serta kehadiran mobil lampu, odong-odong, serta becak-becakan juga semakin memeriahkan suasana malam alun-alun, terutama bagi anak-anak yang ingin bermain.

Alun-Alun Purwokerto juga memiliki area berumput. Sejak renovasi, area ini tidak lagi bisa diinjak oleh pengunjung.Bobocabin Bobobox

2. Bersantai di Siang hari

Untuk menghindari terik matahari, pagi dan sore hari adalah waktu yang tepat jika ingin sekadar bersantai di Alun-Alun Purwokerto.

Namun, tidak sedikit pengunjung tetap datang di siang hari untuk bersantai sambil nongkrong bersama teman.

Biasanya, mereka akan duduk di bangku-bangku yang tersedia sambil berfoto-foto, menikmati keindahan pohon-pohon kamboja dan bunga melati, hingga mencoba aneka jajanan kuliner.

Memasuki sore hari, alun-alun biasanya ramai anak-anak yang bermain. Ada yang saling kejar-kejaran hingga bermain gelembung sabun.

3. Berolahraga

Berolahraga

Sumber: @alunalun_purwokerto via Instagram

Pagi dan sore hari juga cocok untuk jalan-jalan atau jogging di jalur pedestrian yang mengelilingi alun-alun.

Berkat area yang lebar, rata, dan berlantai granit, kamu akan merasa nyaman saat berjalan atau berlari menapakinya.

4. Menikmati Kuliner Kaki Lima

Kawasan di sekitar Alun-Alun Purwokerto ramai oleh pedagang kaki lima terutama saat memasuki malam hari.

Salah satu sajian yang tidak boleh terlewatkan adalah makanan khas Purwokerto, yaitu tempe mendoan. Apalagi saat masih hangat, paling nikmat dicocol dengan sambal kecap pedas atau cabai rawit.

Selain tempe mendoan, pedagang di alun-alun juga menjajakan jajanan khas Indonesia lainnya, seperti mi ayam, soto, bakso, wedang ronde, siomay, jagung bakar, dan masih banyak lagi.

Jika ingin makanan yang lebih modern, kamu bisa mampir ke Rita Mall, Rita Bakery, All Rich Resto, dan lainnya.

Rita Mall juga bisa menjadi tujuan yang tepat jika kamu ingin sekalian berbelanja atau nonton di film di bioskop.

Fasilitas di Alun-Alun Purwokerto

Fasilitas di Alun-Alun Purwokerto

Sumber: @kfauzah via Instagram

Alun-Alun Purwokerto kabarnya telah ada sejak zaman kolonial dan pernah menjadi saksi perjuangan rakyat Purwokerto.

Penataan alun-alun ini penuh dengan nilai filosofis tinggi, tapi harus runtuh akibat modernisasi pascakemerdekaan.

Sebelum renovasi tahun 2020, Alun-Alun Purwokerto sempat mengalami renovasi besar-besaran pada 2009. Ini mendapat penolakan dari para seniman dan budayawan Banyumas.

Meski begitu, Marjoko selaku bupati tetap melaksanakan programnya untuk menata ulang alun-alun dengan:

  • ditinggikannya alun-alun
  • penebangan dua pohon beringin kembar yang kemudian digantikan beringin muda, tapi tidak bertahan lama hingga akhirnya tergantikan beringin plastik
  • penyatuan dua bagian alun-alun (timur dan barat) dengan menghilangkan jalan yang membelah keduanya
  • penghijauan dengan rumput
  • pembuatan air mancur

Perombakan tersebut menghilangkan nilai filosofis yang merupakan budaya warisan leluhur tanah Jawa.

Contohnya, keberadaan beringin kembar menjadi simbol pemimpin yang mengayomi. Jalan pemisah alun-alun barat dan timur memiliki filosofi bahwa rakyat yang hendak mengunjungi pemimpin harus menampakkan diri.

Dari serangkaian renovasi itu, kini Alun-Alun Purwokerto telah bertransformasi menjadi tempat rekreasi kekinian dengan fasilitas yang cukup memadai, yaitu:

  • area parkir
  • kursi taman
  • tempat sampah
  • air mancur
  • lampu kota
  • jalur pedestrian

Tidak ada toilet dan musala di area alun-alun. Sebagai gantinya, untuk beribadah atau saat memerlukan toilet, kamu bisa beralih ke masjid yang tak jauh dari alun-alun.

Di sekeliling Alun-Alun Purwokerto juga terdapat Rita Pasaraya Mall, pedagang makanan dan minuman, sewa delman, restoran, Masjid Agung Baitussalam, ATM, kantor bupati dan DPRD, serta Bank BRI.

Lepas Penatmu di Bobocabin Baturraden!

Lepas Penatmu di Bobocabin Baturraden!

Setelah seharian menjajal aktivitas seru di alun-alun Purwokerto, Bobocabin Baturraden menjadi pilihan sempurna untuk melepas lelah kamu.

Mengusung konsep futuristik lengkap dengan teknologi Internet of Things, kamu akan merasakan sejuk serta tenangnya alam perbukitan Baturraden dalam balutan teknologi canggih, termasuk Smart Window dan B-Pad.

Untuk masalah internet, kamu tidak perlu khawatir. Bobocabin tentunya sudah menyediakan Wi-Fi berkecepatan tinggi untuk memperlancar semua kegiatan daringmu.

Agar keseruan semakin lengkap, kamu juga bisa memanfaatkan fasilitas api unggun serta peralatan BBQ agar tubuh tetap hangat dan kenyang di tengah sejuknya alam.

Dapatkan penginapan terbaik, kualitas ekslusif, dan harga terjangkau hanya di Bobocabin. Unduh aplikasinya untuk reservasi dan informasi lebih lanjut.

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles