Bobobox.co.id — Toxic parenting merupakan pola didik keras dan terlibat secara berlebihan pada kehidupan anak. Jika diterapkan dalam jangka waktu lama, sang anak bisa merasakan dampak orang tua toxic.
Jika kamu merasakan toxic parenting sehingga membuatmu tak betah di rumah, kenali lebih lanjut soal dampak orang tua toxic bagi kesehatan fisik dan mental serta cara yang bisa kamu lakukan untuk menanganinya.
Berikut adalah Dampak Orang Tua Toxic
1. Gangguan Kecemasan
Dampak orang tua toxic pertama adalah risiko gangguan kecemasan pada sang anak. Hal tersebut terjadi karena orang tua toxic tak bisa menerima dengan baik kecemasan yang dialami oleh anak jauh sejak anak kecil.
Alhasil, sang anak pun akan mengalami kesulitan dalam memahami rasa cemas yang ia alami. Jika tak segera ditangani, kecemasan tersebut justru menjadi sebuah gangguan mental saat anak tersebut beranjak dewasa.
Di samping itu, toxic parenting pun mampu menyebabkan trauma berkepanjangan. Trauma yang diakibatkan tak hanya mental tetapi juga fisik dan ditakutkan bakal menganggu kehidupan anak dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Kamu Di-Ghosting Si Dia? Lakukan Tips Menghadapi Ghosting Berikut Ini!
2. Sering Salahkan Diri Sendiri
Seorang anak yang tumbuh bersama orang tua toxic kerap mengalami banyak tekanan. Toxic parenting yang diterima oleh sang anak biasanya terjadi akibat standar dan ekspektasi yang tinggi terhadap sang anak.
Hal ini yang membuat anak tersebut memaksakan dirinya sendiri untuk mencapai apa yang diinginkan oleh orang tuanya. Alhasil, dampak orang tua toxic yang mungkin terjadi adalah si anak yang menyalahkan diri sendiri.
Perilaku anak menyalahkan dirinya sendiri karena mereka merasa tak memenuhi yang diharapkan. Dengan tidak adanya komunikasi dua arah, rasa stres pun dilampiaskan dengan menyalahkan kegagalan pada diri sendiri.
3. Percaya Diri Rendah
Salah satu pola didik yang termasuk toxic parenting adalah lontaran kritik tajam kepada anak. Padahal, hal tersebut merupakan pola didik yang sebaiknya dihindarii untuk meminimalisir dampak orang tua toxic.
Dampak tersebut adalah rasa percaya diri dalam anak yang menurun. Kritik tajam yang terlalu sering serta tak beralasan justru akan membuat anak memandang dirinya sendiri tidak berharga seperti anak-anak lainnya.
Efek bahaya yang mungkin ditimbulkan dalam jangka panjang adalah anak tumbuh menjadi pribadi penakut dan tidak percaya diri. Bahkan, sang anak bisa tidak berani untuk bertindak di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Biar Hubungan Semakin Erat, Coba 7 Tips Quality Time Keluarga Ini
4. Daya Tahan Tubuh Terganggu
Di samping kesehatan mental yang terganggu, dampak orang tua toxic pun bisa berpengaruh terhadap kesehatan fisik dari anak. Salah satunya adalah daya tahan tubuh yang lama kelamaan akan semakin terganggu.
Gangguan tersebut diakibatkan oleh stres dari toxic parenting. Secara ilmiahnya, saat seorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan sitokin atau zat kimi yang dapat membunuh virus dan juga bakteri.
Namun, jika diaktifkan secara berlebihan, sitokin ini berbahaya untuk tubuh. Pada dampak orang tua toxic ini, sitokin tersebut justru akan memakan sel dalam tubuh yang mungkin menyebabkan penyakit autoimun.
5. Risiko Alami Penyakit Jantung
Dampak orang tua toxic terakhir adalah risiko anak alami penyakit jantung. Efek dari toxic parenting ini sebenarnya tak hanya berlaku antara anak dengan orang tua tetapi berlaku untuk semua jenis hubungan.
Dampak yang mungkin timbul ini pun diperkuat dengan berbagai penelitian yang sudah dilakukan. Sebuah riset pada 1985 dilakukan kepada 10 ribu peserta untuk menemukan efek hubungan keluarga dengan kondisi fisik.
Penelitian tersebut pun dilakukan selama kurang lebih 12 tahun. Setelah itu, penelitian tersebut menyatakan bahwa orang yang tumbuh di lingkungan keluarga toxic memiliki risiko tinggi pada kesehatan jantung.
Cara Menangani Orang Tua Toxic
Nah, setelah membahas mengenai dampak orang tua toxic, ada hal lain yang akan Bob bahas. Bahasan tersebut adalah cara yang bisa kamu lakukan jika kebetulan kamu mengalami masalah toxic parenting ini.
1. Bicarakan Baik-Baik
Cara pertama untuk menghindari dampak orang tua toxic adalah membicarakan hal baik-baik. Memang benar jika tak mudah untuk menjalani hubungan baik dengan orang tua yang bisa dikategorikan toxic.
Namun, tak ada salahnya jika kamu mencoba untuk berbicara baik-baik. Kamu bisa mulai dengan menanyakan pelan-pelan alasan orang tua berperilaku buruk seperti terlalu memberi tekanan atau kritik tanpa alasan.
Jika percikan debat mulai terlihat, ada baiknya untuk tidak terbawa emosi. Cobalah untuk alihkan pembicaraan ke arah yang positif agar orang tua lupa dengan pembahasan yang tadinya mengarah menjadi tidak enak.
2. Tetapkan Batasan
Saat kamu tidak merasa nyaman dengan seseorang, kamu kerap menetapkan batasan tertentu saat bersama orang tersebut. Nah, kamu pun bisa mencoba menetapkan batasan yang jelas pada orang tua toxic.
Ruang batasan ini bisa dimulai dari hal-hal kecil untuk meminimalisir dampak orang tua toxic. Misalkan saja, kamu bisa memutuskan apa saja yang boleh dan tidak boleh orang tua untuk ikut campur.
Saat menetapkan batasannya, kamu harus tegas dalam batasan tersebut. Cobalah untuk memberitahu orang tua tentang bagaimana seharusnya yang mereka lakukan jika batasan tersebut dilanggar nantinya.
Baca Juga: 7 Tanda Pertemanan Sehat Versi Bob
3. Sempatkan Me Time
Mental dan fisik yang terkuras habis merupakan dampak atau akibat dari toxic parenting. Untuk cara menanganinya, lakukanlah me time atau waktu menyendiri untuk mengisi kembali energi fisik dan mentalmu.
Pilihan me time yang dilakukan pun cukup beragam. Kamu bisa melakukan staycation, pergi ke pantai, mendaki gunung, ataupun sekadar meluangkan waktu untuk merenung dan menyendiri di tempat yang tenang.
Dengan melakukan me time, pikiranmu akan jauh lebih rileks. Alhasil, kamu pun akan sadar dalam menghadapi toxic parents dan me time ini sebagai cara yang dipilih untuk mencintai dirimu sendiri.
4. Berhenti Kritik Diri Sendiri
Salah satu dampak orang tua toxic yang sempat Bob singgung adalah anak yang kerap menyalahkan atau mengkritik dirinya sendiri. Nah, untuk itu, cara menangani toxic parenting bisa dilakukan dari diri sendiri.
Salah satu cara untuk memulainya adalah dengan berhenti mengkritik diri sendiri. Hal tersebut biasanya terjadi saat anak dihakimi tanpa sebab setelah gagal untuk mencapai apa yang diekspektasikan kepada sang anak.
Untuk itu, ada baiknya untuk mulai berpikiran positif dari hal-hal kecil. Sugesti tersebut akan membuat pikiranmu tak terjebak pada omongan atau kritikan tajam yang pernah dilontarkan oleh orang tua.
Baca Juga: Alami Stres Berat? Lakukan Tips Menurunkan Stres Dari Bob Berikut Ini
5. Carilah Kesibukan di Luar Rumah
Cara terakhir untuk menangani toxic parenting adalah mencari kesibukan di luar rumah. Hal ini dilakukan demi membuat pikiranmu jernih karena terbesar dari omongan tua yang mengecammu tanpa alasan jelas.
Banyak kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan di luar rumah. Kamu bisa memulai dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang memang membuatmu senang atau hobi seperti berenang, olahraga, dan lain-lain.
Tak hanya itu, momen ini pun bisa jadi momen untuk melakukan hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Siapa tahu aktivitas tersebut justru menjadi hobi baru yang kamu miliki nantinya.
Menginap yang Bikin Bahagia? Ya di Bobobox
Bosan dengan pengalaman menginap yang itu-itu saja? Kamu bisa mendapatkan pengalaman menginap yang berbeda saat kamu menginap di Bobobox.
Pasalnya, Bobobox sendiri menyediakan fasilitas yang mampu membuatmu serasa berada di masa depan. Tidak heran jika banyak orang yang merasa bahagia sehabis menginap di Bobobox.
Informasi lebih lanjut soal pemesanan podnya bisa kamu dapat di aplikasi Bobobox yang bisa diunduh melalui link ini.
Header image: Yuris Alhumaydy via Unsplash