makanan tradisional indonesia

7 Makanan Tradisional Indonesia Ini Sudah Mulai Langka

Indonesia, dengan kekayaan budaya dan alamnya yang melimpah, juga dikenal sebagai surga kuliner. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki makanan khas yang mencerminkan tradisi, sejarah, dan kekayaan alamnya. 

Sayangnya, seiring berjalannya waktu dan perubahan gaya hidup, beberapa makanan tradisional Indonesia mulai langka dan sulit ditemukan. Di artikel ini, Bob akan membahas daftar makanan tradisional Indonesia yang sudah mulai langka. Semua makanan ini tentunya patut untuk dilestarikan dan dicoba. Simak di bawah ini, ya!

makanan tradisional indonesia (2)

Photo: Freepik

1. Bubur Ase

Konon, kata ‘ase’ merupakan singkatan dari Asinan-Semur. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa kata ‘ase’ dalam konteks ini merujuk pada kosa kata dalam bahasa Betawi yang berarti dingin. Ini merujuk pada cara penyajian bubur ase yang bisa disajikan dingin.

Bubur ini terdiri dari bubur nasi, kuah yang manis dan gurih, potongan daging, kentang, telur, dan aneka sayuran. Supaya lebih mantap, bubur ase bisa dimakan bersama sate, baik itu sate asem khas Betawi maupun sate ati ampela.

Sayangnya, kuliner ikonik Betawi ini mulai jarang ditemui. Untungnya, kamu masih bisa menemukan sejumlah penjual bubur ase di Jakarta, terutama di daerah Kebon Kacang, Tanah Abang, dan Pasar Gandaria. 

Kalau kamu berasal dari luar Jakarta dan ingin merasakan pengalaman autentik makan bubur ase dan sajian tradisional Betawi lainnya, kamu bisa menginap di Bobopod Tanah Abang atau Bobopod Juanda. Kedua Bobopod tersebut dikelilingi penjual-penjual makanan Betawi yang siap memanjakan lidah!

Baca juga: Wisata Kuliner Jakarta Pusat Malam Hari: Menikmati Kelezatan Malam

2. Pecel Semanggi

Jangan mengaku pencinta sayur kalau belum pernah makan pecel semanggi! Makanan tradisional Indonesia yang satu ini merupakan salad sayuran dengan sambal kacang yang berasal dari Surabaya. Sayuran yang digunakan biasanya terdiri dari daun semanggi kukus, kecambah, kangkung, daun singkong, dan lain-lain. Sebagai pelengkap, pecel semanggi juga disajikan dengan tahu, tempe, dan emping melinjo.

Selain rasanya enak, pecel ini juga bernutrisi tinggi. Sayur-mayurnya kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Sementara, bumbunya yang terbuat dari kacang tanah mengandung protein dan lemak sehat.

Saat ini, pecel semanggi makin sulit ditemukan. Namun, ada sejumlah tempat makan di Surabaya yang masih konsisten menjual kuliner tradisional ini, seperti Semanggi Surabaya Bu Minayah, Semanggi Surabaya Bu Suami, dan pedagang-pedagang yang berjualan di sekitar Masjid Al Akbar Surabaya. Kalau sedang berkunjung ke Surabaya, jangan lupa mampir ke tempat-tempat itu, ya!

3. Bubur Bassang

Makanan tradisional Indonesia selanjutnya berasal dari Sulawesi Selatan. Namanya bubur bassang, terbuat dari jagung ketan, tepung terigu, air, gula, dan garam. Karena bahan utamanya merupakan jagung dan tepung yang tinggi karbohidrat, bubur ini cocok dimakan saat sarapan supaya tubuhmu punya cadangan energi yang cukup untuk beraktivitas.

Untuk membuatnya, biji-biji jagung ketan akan dipipil, kemudian direndam selama sehari semalam. Setelah itu, biji-biji jagung akan dimasak dengan bahan-bahan lainnya. Jika sudah matang, bubur bassang biasanya diberi taburan gula pasir sebelum disantap agar rasanya semakin sedap.

Bubur bassang sangat sulit ditemukan, kecuali di daerah asalnya, Kota Makassar. Kalau kamu sedang liburan ke Makassar, wajib banget memasukkan makanan ini ke wishlist kamu!

4. Mie Lethek

Bicara soal makanan tradisional Indonesia tidak akan lengkap tanpa menyertakan makanan tradisional dari Yogyakarta, seperti mie lethek. Mie yang terbuat dari tepung terigu dan singkong ini berwarna keruh kecokelatan, sehingga disebut ‘lethek’, yang dalam Bahasa Jawa berarti kotor dan lusuh.

Nah, kamu sebaiknya tidak terkecoh dengan tampilannya yang sekilas kurang menggugah selera. Teksturnya yang lembut kenyal dan rasanya yang gurih pedas berhasil membuat kuliner ini menjadi favorit banyak orang. Nilai plus lain dari mie lethek adalah tidak mengandung pewarna kimia dan zat pengawet. 

Mie lethek pernah menjadi makanan yang sangat populer pada masanya. Namun, saat ini mie lethek jarang ditemukan di restoran atau warung makan. Untuk mencicipi mie lethek yang asli, kamu harus mencarinya di daerah asalnya, yakni Yogyakarta.

Untuk kamu yang sedang berlibur di Yogyakarta dan ingin mengalokasikan sebagian besar budget untuk berwisata kuliner, pastikan kamu menginap di tempat yang terjangkau tapi tetap nyaman, misalnya di Bobopod Malioboro. Selain harganya ramah di kantong, Bobopod Malioboro terletak di area yang strategis dan berfasilitas lengkap. It’s a big win!

Baca juga: 7 Pasar Tradisional Jogja yang Jadi Surga Kuliner, Bikin Laper!

5. Tiwul

Tiwul, atau yang juga dikenal sebagai thiwul, adalah makanan tradisional berbahan dasar tepung gaplek—singkong yang sudah dikeringkan. Proses pembuatannya cukup sederhana: tepung gaplek diberi sedikit gula, lalu dikukus hingga matang. Sebelum disantap, tiwul ditaburi parutan kelapa yang dicampur garam, membuat rasanya manis dan gurih.

Dulu, tiwul menjadi makanan pokok bagi masyarakat Jawa, khususnya di daerah seperti Ponorogo, Trenggalek, Gunungkidul, Wonogiri, dan Blitar. Makanan ini bakal tambah populer ketika musim paceklik tiba, karena bisa menjadi pengganti beras. 

Meski kalorinya lebih rendah dibandingkan beras, tiwul tetap mampu memberikan energi yang cukup sebagai pengganjal perut. Bahkan, tiwul dipercaya dapat mencegah penyakit maag dan perut kosong.

Sekarang tiwul cukup sulit dijumpai di meja makan masyarakat modern. Namun, kamu tetap bisa kok mencicipinya di daerah asalnya, seperti Yogyakarta. 

6. Lompong Sagu

Salah satu makanan tradisional Indonesia yang mungkin belum banyak orang tahu adalah lompong sagu. Yuk, berkenalan lebih jauh dengan kue manis khas Minangkabau ini!

Lompong sagu dibuat dari campuran tepung sagu, pisang kepok, santan, kelapa, dan gula aren. Hasilnya adalah kue berwarna kecokelatan dengan rasa manis dan gurih serta tekstur kenyal. Sekilas, kue ini mirip dengan ketimus khas Betawi. Bedanya, lompong sagu punya aroma yang lebih harum dan menggugah selera, terutama setelah dipanggang. 

Selain di Minangkabau, kue ini juga punya versi-versi lain di wilayah Sumatera seperti Bengkulu dan Lampung. Masing-masing punya cara pembuatan dan cita rasa yang berbeda, tetapi tetap mempertahankan keunikan tersendiri.

Meski sudah jarang ditemukan, lompong sagu masih menjadi bagian penting dalam tradisi masyarakat Minangkabau. Kalau kamu ingin mencicipi yang autentik, coba mampir ke pasar tradisional atau warung makan khas Minang di Sumatera Barat. Siapa tahu, kamu bisa membawa pulang kenikmatan lompong sagu sebagai oleh-oleh.

Baca juga: Ibarat Surga Dunia, Ini dia 6 Glamping Bukittinggi Sumatera Barat

7. Kapurung

Kapurung adalah makanan khas Sulawesi Selatan yang bahan utamanya sagu dan dimasak bersama ikan, ayam, atau aneka sayuran, seperti jagung, bayam, dan jantung pisang. Makanan berkuah ini memiliki rasa yang segar dan tekstur yang kenyal. 

Sebagai makanan pokok selain beras, kapurung biasanya disantap di siang hari. Pada bulan puasa, kapurung umumnya disajikan sebagai menu berbuka.

Secara nasional, makanan tradisional Indonesia yang satu ini sangat sulit dijumpai. Namun, di Sulawesi Selatan, warung makan yang menyajikan kapurung terus menjamur. Kamu bisa makan kapurung enak mulai dari daerah asalnya di Luwu Raya hingga Kota Makassar.

Menginap di Bobopod, Agenda Wisata Kuliner Jadi Lancar!

bobopod paskal bandung

Photo: Bobobox Internal Asset

Berkurangnya minat masyarakat terhadap kuliner lokal membuat banyak makanan tradisional Indonesia terancam punah. Supaya warisan kuliner ini tetap hidup, kita perlu melestarikannya. Salah satu caranya adalah dengan mencicipinya langsung di daerah asalnya. Selain bisa menikmati cita rasa yang autentik, kamu juga turut mendukung para pembuatnya yang masih setia meracik makanan tradisional.

Supaya petualangan kuliner kamu semakin seru, sekalian liburan aja! Ajak keluarga atau teman untuk berburu makanan enak sambil menikmati keindahan alam dan budaya lokal. Selama periode penjelajahan sajian lokal tersebut, kamu bisa beristirahat di Bobopod atau Bobocabin terdekat. Jadi setelah puas berwisata kuliner, kamu bisa beristirahat dengan nyaman.

Yuk, rencanakan liburan kuliner kamu sekarang dan rasakan sensasi menginap di Bobopod atau Bobocabin! Unduh aplikasi Bobobox di sini dan mulailah petualangan seru mencicipi makanan tradisional Indonesia yang kaya rasa!

 

Penulis: N – Bobobox

Featured photo: Freepik

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles