Pernah nggak sih kalian berantem dengan pasangan cuma karena hal yang sepele? Selain komunikasi yang lancar dan jelas, penting juga lho memperhatikan bagaimana kamu dan pasanganmu bisa mengerti satu sama lain dan berkompromi. Love languages ini bisa membantumu mendeskripsikan apa yang membuat kamu dan pasangamu merasa berarti dan ya, dicintai.
Berdasarkan kepribadian dan bagaimana cara kita merespons lingkungan sekitar, tentunya love languages dan cara kita mencintai dan merasa dicintai pun berbeda-beda. Dengan mengenali love languages masing-masing, kamu bisa tahu bagaimana cara bekerja sama dengan pasanganmu lewat hal-hal yang sesuai dengan kemauan dan ekspektasi mereka.
Ada 5 jenis love languages, yaitu words of affirmation, acts of service, receiving gifts, quality time dan physical touch. Yuk kita cari tahu apa love languages kamu dan pasanganmu!
5 Macam-macam Love Languages. Kamu Yang Mana?
1. Words of Affirmation (Kata-kata Afirmasi)
Jika kamu senang ketika pasangan menunjukkan rasa sayangnya lewat kata-kata, mungkin kamu punya love languages berbentuk words of affirmation. Kamu merasa disayangi ketika baru saja memotong rambut atau membuat suatu pencapaian dan pasanganmu memberikan kata-kata afirmasi seperti “potongan rambutmu lucu deh” atau “aku bangga sama kamu”.
Nah biasanya, ketika terlontar kata kritik atau komen negatif dari mereka, kamu juga mudah merasa tersinggung. Lalu hal-hal tersebut besar kemungkinan akan membuat kamu overthinking dan berpikir yang tidak-tidak. Sedikit cekcok atau salah paham biasanya yang akan bikin kalian malah jadi marahan satu sama lain. Nah, jika kamu atau pasanganmu mempunyai love languages yang satu ini, komunikasi menjadi hal yang paling krusial dalam hubungan kalian.
Tapi, salah satu aspek terpenting dari words of affirmation itu bukanlah kata-kata gombal yang asal. Kamu nggak perlu jadi sok-sokan puitis ala skrip tulisan Shakespeare sambil berteriak dari luar jendela pasanganmu kok (kecuali kalau kalian memang suka hal-hal seperti itu). Kata yang simpel ketika dilontarkan dengan sungguh-sungguh saja sudah berarti banyak untuk orang dengan love languages ini. Kuncinya adalah kejujuran dari tiap kata-kata yang diucapkan. Nggak mau kan kalian ada di suatu hubungan yang dibangun oleh kata-kata palsu? Jiahh.
2. Acts of Service (Pelayanan)
Bukan berarti dengan memiliki love languages ini kamu atau pasanganmu bisa menyuruh satu sama lain seenekanya ya. Acts of service di sini sama seperti frasa ‘action speaks louder than words’. Ini merupakan kebalikan dari love languages yang sebelumnya. Pada words of affirmation, kamu atau pasanganmu merasa nyaman ketika menunjukkannya lewat kata-kata. Nah, love languages ini lebih ke bagaimana kalian menunjukkannya lewat tindakan.
Biasanya, orang-orang dengan love languages ini nggak suka sama tipe hubungan yang bertele-tele. Komunikasi dan tindakan yang terus terang merupakan bumbu dasarnya. Meskipun rawan dilakukan jika adanya sebuah relasi kuasa yang timpang, cara agar act of service ini bisa membuat hubungan kalian berdua bahagia biasanya ketika tindakan ini dilakukan secara spontan dan dari hati.
Ketika kamu dan pasanganmu bisa membuat masing-masing merasa dicintai lewat tindakan-tindakan kecil yang berarti, hubungan kalian pasti akan menjadi lebih erat dan sehat. Contoh dari act of service yang sungguh-sungguh itu seperti memberikan kejutan ulang tahun, membuang sampah, bergantian mencuci piring dan beres-beres rumah, atau saling mengirim boba saat istirahat makan,
3. Receiving Gifts (Menerima dan Memberi Hadiah)
Kalau kamu suka merasa senang jika pasanganmu tiba-tiba pulang membawa cemilan kesukaanmu, mungkin love languages kamu adalah receiving gifts. Beda sama matre ya, love languages ini lebih merujuk pada tindakan memberi sesuatu atas dasar rasa sayang. Biasanya, hal-hal yang diberikan ini berupa hal yang berarti untuk kamu dan pasanganmu.
Misalnya seperti ini. Kamu seneng banget bikin cookies dengan ibumu sewaktu kecil. Nah, ketika kamu sedang stres karena pekerjaan atau sedang sedih, pasanganmu membeli baking kit untukmu jadi kalian bisa memasak cookies bersama-sama. Hal-hal kecil yang bersifat sentimental inilah yang membuat orang-orang dengan love languages receiving gifts merasa diperhatikan dan disayangi.
Kunci dalam love languanges ini bukan pada apa yang diberikan, melainkan bagaimana kamu dan pasanganmu menunjukkan usaha kalian bisa menunjukkan rasa sayang masing-masing melewati hal-hal yang bersifat penting untuk kalian. Nggak harus mahal, sekali lagi yang penting sungguh-sungguh! Hahaha siap-siap deh nanti beli coklat untuk hari Valentine.
4. Quality Time (Waktu Berkualitas)
Nah, para simp mana suaranyaaa! Lewat love languages yang satu ini, kamu dan pasanganmu akan merasa disayangi dan dihargai ketika kalian menghabiskan waktu bersama-sama dan making the most out of it. Biasanya, meski tidak semua, orang-orang yang menghargai quality time bersama pasangan merupakan mereka yang jarang atau susah untuk ketemu. Seperti orang-orang dalam hubungan jarak jauh atau LDR.
Untuk orang-orang ini, kegiatan bersama tanpa gangguan luar merupakan sesuatu yang sangat berarti. Dengan memberikan perhatian penuh kepada satu sama lain tanpa adanya gangguan smartphone atau media sosial, orang dengan love languages ini akan merasa senang dan makin merasa disayang.
Bagi orang dengan love languages ini, waktu bersama tanpa gangguan, meskipun tidak sering, merupakan hal yang paling krusial. Biasanya, orang-orang ini merupakan orang yang sangat menghargai waktu. Maka dari itu, ketika kamu atau pasanganmu merubah rencana atau membatalkannya, salah satu dari kalian akan merasa kecewa.
Quality time di sini berarti kalian bisa meluangkan waktu dan jadwal untuk satu sama lain. Dengan meluangkan waktu dan memberikan pasanganmu perhatian penuh, mereka akan merasa lebih disayangi dan hubungan kalian pun nantinya jadi makin erat. Namun, jangan lupa untuk saling berkompromi dengan satu sama lain ya. Tantangannya di sini adalah bagaimana kalian bisa membagi waktu antara urusan personal dan bersama.
5. Physical Touch (Sentuhan Fisik)
Jika kamu atau pasanganmu mempunyai love languages berupa physical touch, kalian akan merasa disayangi ketika pasangan kalian menunjukkannya dengan sentuhan-sentuhan kecil. Misalnya, merapihkan rambutmu ketika turun dari motor, merangkul bahumu sesekali ketika sedang hangout bersama teman-teman. Atau, bisa juga ketika kalian di rumah sedang tidak melakukan apa-apa dan merasa aman berada di dekapan masing-masing.
Namun, perlu diingat ya, dalam love languages ini, semua physical touch di sini harus berupa tindakan-tindakan yang dilengkapi dengan konsen dari kedua pihak. Meskipun bukan dari kata-kata, kamu pasti akan tahu kapan seseorang konsen akan suatu hal dan kapan mereka tidak. Ada yang namanya respons antusias. Jika pasanganmu merespons pegangan tangan di publik dengan baik seperti memegangnya lebih erat, berarti dia memberikan konsennya kepadamu. Akan tetapi jika responsnya seperti yang tidak nyaman, berarti dia sedang tidak konsen dan kamu pun harus menghormatinya.
Staycation di Bobobox!
Jika kamu ingin menghabiskan waktu bersama pasanganmu atau hanya sendiri, Bobobox merupakan pilihan yang tepat. Dengan adustable lights, temperature dan bluetooth speaker, kamu bisa beristirahat dari rutinitas sehari-hari dengan harga terjangkau. Yuk download aplikasi Bobobox sekarang!
Header photo: Kelly Sikkema via Unsplash