Vaksin HPV baru-baru ini digratiskan oleh pemerintah dan menjadi salah satu dari daftar vaksin wajib program imunisasi nasional. Vaksin kanker serviks atau vaksin HPV (human papilloma virus) merupakan vaksin yang dapat mencegah munculnya kanker leher rahim alias serviks. Faktanya hampir 95 persen penyakit kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papilloma virus).
Berdasarkan penjelasan dari Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksin kanker serviks atau vaksin HPV akan diberikan kepada anak kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD) pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Vaksin HPV: Bahaya Kanker Serviks
Seberapa berbahayakah kanker serviks? Kanker serviks merupkan jenis kanker yang berada pada urutan ke-4 sebagai jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Penambahan tingginya angka kasus kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV.
Vaksin HPV: Penyebab Kanker Serviks
Seperti yang mungkin kamu ketahui, kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di dalam rahim dan umumnya disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Penularan virus HPV ini dapat terjadi melalui hubungan seksual, terutama hubungan seks berisiko, seperti sering berganti pasangan seksual atau berhubungan seks tanpa kondom.
Kanker serviks ini kemudian mulai timbul ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi ini dapat menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker. Sampai saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan perubahan pada gen tersebut. Meskipun demikian kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi HPV.
Cara Pemberian Vaksin Kanker Serviks
Seperti penjelasan di atas, saat ini, vaksin kanker serviks sudah masuk dalam program vaksinasi wajib pemerintah. Vaksinasi HPV wajib ini akan diberikan setiap bulan Agustus secara gratis untuk mereka yang masuk sasaran kelompok vaksinasi wajib, yaitu anak usia 10–13 tahun atau anak kelas 5-6 SD. Bagi remaja dengan rentang usia 10–13 tahun, pemberian vaksin HPV atau vaksin kanker serviks adalah 2 dosis.
Meskipun vaksin HPV tidak gratis, remaja usia 16–18 tahun juga bisa mendapatkan vaksin HPV di berbagai fasilitas kesehatan baik itu puskesmas, klinik, dan juga rumah sakit. Umumnya mereka akan membutuhkan 3 dosis vaksin HPV dengan jarak 1–2 bulan antara dosis pertama dan kedua, dan jarak 6 bulan antara dosis pertama dan ketiga.
Jumlah dosis vaksin tersebut diyakini dapat memberi perlindungan jangka panjang dari infeksi HPV. Lalu apakah vaksin HPV ini hanya dapat dilakukan oleh perempuan? Sebenarnya vaksin HPV ini tidak hanya bermanfaat bagi wanita, pria pun dapat memperoleh manfaat dari vaksin ini, karena virus HPV juga dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker anus, serta kanker tenggorokan.
Baca Juga: Tips Menghindari Kanker Serviks untuk Para Wanita
Berbagai Jenis Vaksin Kanker Serviks
Faktanya terdapat banyak varian virus HPV dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan kanker serviks sehingga vaksin kanker serviks juga tersedia dalam beberapa jenis. Jenis vaksin HPV ini kemudian akan disesuaikan dengan varian virus HPV. Lalu apa sajakah jenis vaksin HPV yang bisa kamu dapatkan? Berikut adalah daftar jenis vaksin HPV yang bisa kamu temui.
Vaksin Kanker Serviks : Vaksin Cervarix
Jenis vaksin yang pertama adalah vaksin Cervarix yang dapat digunakan untuk mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV-16 dan HPV-18. Cervarix dapat diberikan kepada wanita berusia 9–25 tahun.
Vaksin Kanker Serviks: Vaksin Gardasil
Vaksin selanjutnya adalah vaksin Gardasil yang dapat digunakan untuk mencegah kanker serviks, kanker vulva, serta kanker pada vagina dan anus. Selain mencegah infeksi yang disebabkan oleh HPV-16 dan HPV-18, vaksin ini juga dapat mencegah infeksi varian virus HPV-6 dan HPV-11 yang menyebabkan kutil kelamin. Vaksin ini dapat diberikan baik pada pria maupun wanita dalam rentang usia 9–26 tahun.
Vaksin HPV: Vaksin Gardasil 9
Jenis vaksin yang terakhir adalah vaksin Gardasil 9 yang memiliki cakupan pencegahan infeksi HPV dari vaksin ini lebih luas daripada vaksin Gardasil sebelumnya. vaksin Gardasil 9 ini mencakup HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58 yang juga merupakan penyebab kanker serviks. Pemberian vaksin ini dapat dilakukan pada pria maupun wanita pada rentang usia 9–45 tahun.
Vaksin HPV: Risiko Efek Samping Vaksin Kanker Serviks
Apakah pemberian vaksin HPV dapat menimbulkan efek samping? Pemberian vaksin kanker serviks dapat menyebabkan efek samping yang umumnya terjadi sementara dan tergolong ringan. Beberapa efek samping tersebut diantaranya adalah bengkak, nyeri, dan kemerahan di area suntikan, serta sakit kepala. Sebagian orang juga dapat mengalami efek samping berupa demam, mual, serta rasa sakit di sekitar lengan, tangan atau kaki, hingga muncul ruam yang gatal.
Pengobatan dan Pencegahan Kanker Serviks
Kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV dan menghindari bergonta-ganti pasangan, juga dengan pemakaian kondom saat berhubungan. Pengobatan kanker serviks dapat meliputi kemoterapi, radioterapi, bedah, atau kombinasi dari ketiganya. Peluang penderita kanker serviks untuk sembuh akan lebih besar jika kondisi ini terdeteksi sejak dini. Oleh sebab itu, setiap wanita disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks secara berkala sejak usia 21 tahun atau sejak menikah.
Baca Juga: Sedang Berencana Punya Anak? Waspadai Penyebab Keguguran Serta Cara Mencegahnya
Cobain Pengalaman Seru Menginap di Bobobox!
Di saat yang penuh kesulitan dan tekanan ini, kamu perlu beristirahat dari segala kejenuhan. Tentunya ada berbagai cara sederhana yang bisa kamu lakukan seperti berjalan santai, memanjakan diri dengan perawatan tubuh, atau sekadar staycation. Di masa pandemi ini, mungkin agak sulit bagi kamu untuk berlibur. Karena itu, sekadar berstaycation sambil menenangkan diri namun tetap menghindari kerumunan bisa jadi altenatif buat kamu.
Dalam hal ini, sebaiknya kamu memilih hotel yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Salah satu hotel aman yang bisa kamu pilih adalah Bobobox. Hotel kapsul yang satu ini telah menerapkan beberapa aturan yang wajib diikuti oleh semua orang yang berada di area Bobobox.
Aturan tersebut meliputi pengecekan suhu tubuh oleh host serta kewajiban menggunakan masker untuk semua pihak, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dengan tim Bob dan tamu lain, serta menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki area pod. Kamu juga diharuskan untuk menggunakan siku kamu jika ingin menekan tombol lift atau membuka pintu. Selain itu, bawalah alat makan dan alat salat pribadi.
Untuk keperluan kesehatan, Bobobox juga menyediakan obat-obatan standar yang bisa kamu gunakan agar tubuh kamu tetap sehat dan fit. Mau coba pengalaman yang lebih seru lagi? Cobain layanan Bobobox bernama Bobocabin! Bobocabin adalah sebuah jalan keluar yang tepat dari hiruk pikuk dan keramaian kota.Yuk segera unduh aplikasi Bobobox di Play Store dan App Store, dijamin aman dan nyaman!