wisata film instagenic

Yuk Main ke 5 Tempat Wisata Film Indonesia yang Instagenic Ini!

Kalian para movie enthusiast pasti tahu kalau latar tempat adalah elemen penting dalam sebuah film. Ya! Selain lakon para pemainnya yang mengesankan, lokasi syuting juga menjadi faktor yang membuat film lebih berkesan. Dari desain bangunan hingga suasana lokasi syuting, latar tempat bisa membangun mood sebuah karya layar lebar. Ada banyak film yang menggunakan tempat asli sebagai lokasi syuting. Setelah proses syuting selesai, banyak dari tempat-tempat ini yang berubah menjadi tempat wisata film.

Sebuah film juga bisa mengubah tempat yang biasa aja menjadi luar biasa. Film 5 cm garapan sutradara Rizal Mantovani, misalnya, memberikan dampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke kawasan Gunung Semeru. Dilansir dari Phinemo, kawasan Ranu Kumbolo yang dulu sepi sekarang padat dipenuhi tenda-tenda warna-warni. Para pedagang makanan dan minuman makin memenuhi jalur pendakian Semeru. What’s worse? Sampah yang ditinggalkan para wisatawan bertebaran di mana-mana. Duh! Yang gini sih jangan ditiru, ya!

Anyway, untuk kalian yang ingin tahu lokasi syuting beberapa film Indonesia, Bob punya 5 pilihan tempat wisata film buat disambangi. Beberapa tempat memang secara khusus bukan objek wisata. Namun, tempat-tempat ini masih bisa lah disambangi. Ya, hitung-hitung buat jalan-jalan. Berikut adalah pilihannya!

1. Kawasan Glodok

Taman Sari, Jakarta Barat
Warung Laksa Lao Hoe: Jl. Pancoran No. 10, Glodok, Taman Sari

Kalian yang tinggal di Jakarta pasti nggak asing dengan kawasan ini. Glodok merupakan kawasan yang punya sejarah tersendiri. Dilansir dari Jakarta Post, Glodok ditetapkan sebagai kawasan pemukiman warga keturunan Tionghoa oleh VOC di tahun 1740. Sempat “tumbang” pada kerusuhan Mei 98, area yang juga dikenal sebagai Pecinan-nya Jakarta ini salah satu pusat jual beli elektronik. Di Glodok, kamu tidak hanya bisa belanja elektronik, tetapi juga mengenal budaya Tionghoa dan menikmati wisata kuliner.

Kawasan ini menjadi salah satu lokasi syuting film besutan Angga Dwimas Sasongko, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Momen-momen kebersamaan Awan (Rachel Amanda) dan Kale (Ardhito Pramono) banyak diambil di Glodok. Di film tersebut, ada juga scene Awan dan Kale yang sedang makan. Dilansir dari Phinemo, adegan tersebut diambil di warung laksa Lao Hoe. Berdasarkan informasi dari Efenerr.com, resep laksa di sini merupakan resep turun temurun. Interior bergaya Peranakan juga akan bikin kamu betah bersantap di sini. Duh! Bob jadi penasaran!

2. Coffeelense

Jl. Panaitan No. 22, Bandung

Film drama romantis Dilan 1990 sukses bikin banyak orang baper. Film yang dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla ini sukses membawa para penontonnya bernostalgia ke tahun 90-an. Beragam gombalan romantis dari Dilan untuk Milea terdengar cheesy, tapi justru berkesan di hati. Dikutip dari Seleb Tempo, Dilan 1990 menempati posisi kedua film terlaris di tahun 2018. Jumlah penontonnya bahkan mencapai 6,3 juta orang. Edan kieu euy!

Nah, ingin mencoba wisata film sambil ngopi dan mengenang jejak romansa Dilan dan Milea? Coffeelense tempatnya. Berlokasi di Jalan Panaitan No. 22, kedai kopi ini tampil cantik dalam balutan warna baby blue dan tanaman-tanaman hias. Papan bertuliskan “Bi Eem” pun masih terpajang di atas pintu. Coffeelense menghadirkan beragam sajian kopi dan light meal untuk menemanimu bekerja atau hangout dengan teman. Siapa tahu kamu juga mau nembak si dia di sini?

3. Gereja Ayam (Bukit Rhema)

Karangrejo Gombong, Kec. Borobudur, Magelang

Magelang tidak hanya terkenal dengan Candi Borobudur saja. Di Karangrejo Gombong, ada destinasi wisata film yang mungkin sudah kamu tahu sebelumnya. Terkenal dengan bentuknya yang ikonik, Gereja Ayam atau Bukit Rhema adalah objek wisata yang unik. Dilansir dari situs resminya, Bukit Rhema dibangun pada tahun 1992. Sayangnya, seperti dikutip dari Travel Kompas, di tahun 2000 pembangunan Bukit Rhema harus terhenti dan bangunan terbengkalai selama bertahun-tahun.

Sekarang, Bukit Rhema menjadi salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi. Meskipun memiliki julukan gereja, Bukit Rhema sebetulnya merupakan rumah doa segala bangsa. Ya! Siapa pun boleh datang untuk berdoa. Selain menjadi tujuan wisata rohani, Bukit Rhema juga menawarkan wisata alam yang muantep rek! Di bagian belakang bangunan, sudah dibuka kafe baru untuk bersantai sambil menikmati pemandangan ijo royo-royo.

Ada bagian bangunan yang dipenuhi dengan mural warna-warni berisi pesan edukatif. Beberapa mural ini memuat pesan positif untuk memerangi penyalahgunaan narkoba. Sekarang, Bukit Rhema juga menjadi destinasi wisata film yang sayang dilewatkan. Film Ada Apa Dengan Cinta 2 menampilkan adegan Rangga dan Cinta yang sedang menikmati kebersamaan di puncak bangunan Bukit Rhema. Ingin menikmati momen bersama kayak Rangga dan Cinta? Jangan lupa mampir ke sini, ya!

4. Pantai Tanjung Tinggi

Jl. Tj. Pandan-Tj. Kelayang, Prov. Belitung

Untuk kalian anak pantai atau yang ingin menikmati tropical vacay, pantai yang satu ini worth visiting pake banget! Lokasinya berada di Pulau Belitung, tepatnya di sisi utara Tanjung Pandan. Untuk kamu yang tinggal di Pulau Jawa, tentunya kamu perlu menggunakan pesawat terbang untuk berkunjung ke Belitung. Selain itu, jaraknya dari pusat kota Tanjung Pandan juga cukup jauh. Namun, Bob jamin perjalanan kalian nggak akan sia-sia. Setibanya di sini, kalian akan disuguhi pemandangan formasi batu granit raksasa, pasir putih, dan air jernih kebiruan.

Film Laskar Pelangi (2008) mengambil Pantai Tanjung Tinggi sebagai salah satu setting-nya. Pada film yang dibintangi oleh Cut Mini dan Tora Sudiro ini, ada adegan para siswa SD Muhammadiyah Gantong sedang bermain di pantai. Film ini tidak hanya berhasil menyabet beberapa awards, tetapi juga memberikan dampak positif pada pariwisata Belitung. Dilansir dari Republika, pada tahun 2019 saja ada 19.063 wisatawan asing yang berkunjung ke Belitung. Mantul!

5. Rumah Marga Tjhia

Jl. Budi Utomo No. 36, Condong, Singkawang

Beralih ke Singkawang, Kalimantan Barat, kamu bisa mengunjungi tempat wisata film yang juga merupakan bangunan cagar budaya. Berlokasi di Jalan Budi Utomo, Rumah Marga Tjhia menjadi saksi perkembangan keluarga Tjhia. Dilansir dari Singkawang Info, bangunan ini merupakan rumah keluarga keturunan Tjhia Siu Si yang didirikan sekitar tahun 1901-1902. Berdasarkan sebuah thread di Kaskus, Tjhia Siu Si adalah seorang perantau dari Fujian yang kemudian tinggal dan mengadu nasib di Singkawang.

Saat ini, keturunan Tjhia Siu Si masih menempati rumah ini. Bisa dibilang, rumah ini menjadi saksi berkembangnya keluarga Tjhia dari generasi ke generasi. Desain arsitektur bergaya Peranakan tentunya cantik untuk diabadikan di fotomu. Film Aruna dan Lidahnya yang dibintangi Dian Sastro dan Nicholas Saputra menjadikan Rumah Marga Tjhia sebagai salah satu latarnya. Pasalnya, di sini juga dijual choi pan, panganan gurih semacam dumpling khas Singkawang yang diisi beragam sayuran. Hen hao chi!

Kesimpulan

Destinasi wisata film bisa menjadi pilihan alternatif yang seru, terutama untuk para movie enthusiast. Beberapa tempat mungkin berlokasi cukup jauh. Namun, perjalananmu nggak akan sia-sia setelah tiba di lokasi dan melihat sendiri apa para aktor dan aktris saksikan di sana. Selain bisa mengikuti tapak tilas para karakter di film, kita juga bisa melihat secara langsung keunikan yang ditawarkan tempat-tempat tersebut. Wih! Kalau udah begini, rasanya Bob ingin ikut main film juga. Ada yang mau cast Koala gemas, nggak, ya? He he he.

Bicara soal liburan nih, tentunya kamu harus melakukan persiapan yang matang dong. Beberapa persiapannya mencakup akomodasi dan transportasi. Nah, buat kalian yang ingin berkunjung ke tempat wisata film di Jakarta, Bandung, dan Semarang, Bob punya rekomendasi akomodasi. Ingin menginap di tempat yang nyaman dengan biaya terjangkau? Ke Bobobox aja! Hotel kapsul yang satu ini tampil unik dengan interior bergaya minimalis nan futuristik. Teknologi en-capsule sudah terintegrasi dengan aplikasi seluler. Dijamin no ribet!

Lewat aplikasi ini, kamu bisa mengakses pod, mengunci pintu, dan mengatur pencahayaan sesuai keinginan. Bobobox juga punya fasilitas umum seperti pantry, shared bathroom, communal space, dan musala. Ingin beli minum, tapi malas keluar? Ada vending machine yang menyediakan beragam minuman. Oh, ya! Banyak spot yang Insta-worthy juga, lho!

Aplikasi Bobobox bisa kamu unduh secara gratis untuk platform iOS dan Android. Dengan aplikasi ini, kamu juga bisa melakukan reservasi secara langsung. Berbagai promo menarik bisa kamu dapatkan melalui notifikasi aplikasi. Selain itu, metode pembayaran yang tersedia juga beragam, lho! So, mau main ke warung Bi Eem? Hayu atuh download aplikasi Bobobox dan pesan pod-mu sekarang juga. Diantos, nya!

Header image: Fadhila Nurhakim via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles