Di luar negeri, toko buku seringkali jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan yang gemar membaca. Tapi, tahu nggak kalau Jakarta juga punya beberapa toko buku independen yang patut untuk kamu jelajahi?
Salah satunya adalah POST Bookshop, sebuah hidden gem yang terletak di Pasar Santa. Meskipun mungkin tersembunyi karena lokasinya di dalam pasar, POST Bookshop menawarkan pengalaman unik bagi para pencinta buku dengan koleksi yang beragam dan atmosfer yang menyenangkan. Yuk, telusuri lebih dalam tentang toko buku mungil ini di tengah hiruk-pikuk Kota Jakarta!
Apa itu Toko Buku Independen?
Toko buku independen adalah gerai penjualan buku yang beroperasi secara mandiri dan biasanya dimiliki oleh individu atau kelompok kecil.
Berbeda dengan rantai toko buku besar yang memiliki cabang di seluruh negara, toko buku independen cenderung fokus pada koleksi yang unik karena ada proses kurasi. Mereka sering kali menjadi tempat bagi penulis lokal dan karya-karya alternatif yang sulit ditemukan di toko-toko buku besar.
Selain POST Bookshop di Pasar Santa, sejumlah toko buku independen lainnya seperti Transit Bookstore (Jakarta), Buku Akik (Yogyakarta) dan Solusi Buku (Yogyakarta), dan masih banyak lagi.
Meski masih terbatas, tapi bisa dibilang kalau toko buku independen saat ini sedang berkembang sebagai ruang yang menumbuhkan cinta pada aktivitas membaca dan mendukung komunitas pembaca lokal, lho!
Baca Juga: 24 Jam Keliling Thamrin, Jakarta: Dari CFD Hingga Kulineran Seru!
Sejarah POST Bookshop
Didirikan pada 2014 oleh pasangan suami-istri Teddy W. Kusuma dan Maesy Angelina, POST Bookshop hadir dengan semangat menyajikan koleksi buku yang secara personal dipilih oleh pemilik dan pengelola toko. Ini yang membuat buku-buku koleksi POST dikurasi secara hati-hati berdasarkan pengalaman membaca yang menginspirasi, rekomendasi dari teman-teman terpercaya, dan tentu saja, dari sesama pecinta buku.
POST Bookshop memberikan ruang bagi buku-buku, baik lokal maupun impor, baru maupun bekas, yang sulit ditemukan di toko buku besar. Itulah mengapa di POST, kamu tidak hanya akan menemukan karya-karya penulis berbahasa Inggris dan non-Inggris. Kamu juga akan menjelajahi judul-judul menarik dari penerbit-penerbit independen Indonesia, seperti Banana, Marjin Kiri, dan lainnya.
Bahkan kalau kamu sedang memburu buku-buku yang lebih spesifik, POST Bookshop akan dengan senang hati mencarikannya untukmu!
Apa Saja yang Dijual di POST Bookshop?
Karena konsepnya yang unik, POST Bookshop mempersembahkan berbagai pilihan buku dengan stok terbatas. Teddy dan Maesy bersama satu teman mereka, Nissa, secara khusus memilih buku-buku dari penerbit independen yang tidak tersedia di toko-toko buku konvensional. Selain menyediakan buku lokal, POST Bookshop juga menghadirkan buku impor yang dipilih dengan teliti.
Meskipun stoknya terbatas, toko ini menawarkan beragam genre buku, dari fiksi sampai non-fiksi, yang mencerminkan preferensi yang berbeda dari para kuratornya. Karena perputaran stoknya cepat, mereka tidak memiliki katalog tetap, tetapi biasanya menyediakan tiga hingga lima buku impor dalam waktu tertentu.
Beberapa judul yang bisa ditemukan antara lain Menua dengan Gembira karya Andina Dwifatma, Sejarah Mati di Kampung Kami karya Nezar Patria, Here is New York dari E.B. White, Mimi Lemon karya Cyntha Hariadi, dan The Fraud karya Zadie Smith.
Kisaran harga buku di POST Bookshop berkisar antara Rp30.000 hingga Rp200.000 untuk yang berbahasa Indonesia. Sementara buku bahasa Inggris dihargai mulai dari Rp200.000 sampai dengan Rp3,5 juta.
Selain menjual buku baru, POST Bookshop juga menawarkan berbagai buku bekas, dengan hasil penjualannya disumbangkan untuk mendukung kucing liar di sekitar Pasar Santa. Seru, ya?
Baca Juga: 24 Jam Kulineran di Jakarta, dari Kaki Lima Sampai Bintang Lima
Rekomendasi Buku Buat Kamu
Judul buku apa saja ya yang harus diburu ketika mampir ke POST Bookshop? Yuk simak rekomendasi dari Bob!
- Kumpulan Cerita Pendek: Cerita-cerita Jakarta ditulis oleh sepuluh penulis kenamaan Indonesia seperti Ben Sohib, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, dan Afrizal Malna.
- Novel terjemahan: Musim Prahara karangan penulis Mexico, Fernanda Melchor. Novel ini diterbitkan oleh Mooi Pustaka milik sastrawan Indonesia, Eka Kurniawan
- Buku cerita bergambar: Seri buku Na Willa karangan Reda Gaudiamo. Buku ini akan membawamu pada petualangan anak kecil bernama Na Willa mengenal dunia di luar sana!
Aktivitas Literasi di POST Bookshop
Di POST Bookshop, terdapat beberapa aktivitas menarik yang dapat dilakukan.
Tentu saja kamu bisa membeli berbagai macam buku, mulai dari sastra, puisi, cerpen, fiksi, non-fiksi, hingga buku anak-anak. Menariknya, karena sebagian besar penulis dalam koleksi POST Bookshop berasal dari penerbit kecil atau independen, kamu akan disuguhi ragam koleksi buku yang punya sentuhan unik pada setiap karya.
POST Bookshop juga menyediakan ruang untuk diskusi buku, lengkap dengan kursi dan meja. Kamu bisa nongkrong sambil berdiskusi dengan keluarga, pasangan, atau teman tentang bacaan atau literasi dengan tetap menjaga ketenangan, sembari menikmati alunan musik lembut yang menambah kenyamanan.
Kamu juga bisa mengikuti workshop menarik yang diadakan oleh POST Bookshop. Lokakarya ini biasanya diadakan setiap bulan dua kali, seperti berbincang-bincang dengan penulis atau editor saat mereka meluncurkan buku baru. Selain itu, acara tahunan seperti agenda tahun baru untuk membaca juga bisa jadi pilihan kamu menyambut tahun baru bersama POST Bookshop!
Baca Juga: Ini Dia 9 Museum yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta
Bisa Ngapain Aja di Pasar Santa?
Selain POST Bookshop, Pasar Santa juga punya berbagai aktivitas menarik yang bisa kamu lakukan selagi berkunjung.
Di lantai dasar pasar, kamu bisa berbelanja kebutuhan rumah tangga seperti pakaian, perhiasan emas, alat tulis kantor, ponsel, dan lainnya. Meskipun beberapa kios mungkin sudah tutup, masih banyak alternatif lain yang tersedia.
Sedangkan di lantai basement, kamu akan menemukan kios-kios yang menjual bahan pangan seperti sayuran, daging, ayam, dan sembako.
Selain itu, Pasar Santa merupakan tempat yang cocok untuk berburu barang vintage seperti pakaian bekas impor dan barang-barang bekas berkualitas dengan harga mulai Rp10.000 hingga Rp250.000. Di sini, kamu akan menemukan berbagai macam barang seperti kaos, jaket, sepatu, kacamata, dan mainan figur.
Setelah puas berbelanja, istirahat sambil menikmati aneka kuliner di lantai yang sama, mulai dari rawon, nasi ayam, hotdog, kue manis, kopi, hingga hamburger. Sambil menikmati makanan, kamu bisa duduk santai dan nongkrong bersama teman.
Pasar Santa juga sering jadi tempat diadakannya acara-acara menarik seperti festival kuliner, fashion, kopi, dan musik, lho!
POST Press
POST Bookshop kini telah memperluas jangkauannya dengan membuka POST Press, sebuah penerbit independen yang menawarkan karya-karya menarik dari penulis lokal.
Sejak dibentuk pada tahun 2016, POST Press telah menerbitkan beberapa karya, di antaranya
- Mimi Lemon karya Cyntha Hariadi, berisi delapan cerita yang karakter-karakternya mencoba menemukan pegangan agar hidup yang berat bisa tertanggungkan. Mereka berpegangan pada kenangan yang indah, bersandar pada rasa marah, pada harapan yang polos, dan pada kemungkinan tak terbatas dari hidup yang sama sekali baru.
- Na Willa dan hari-hari ramai karya Reda Gaudiamo, bercerita tentang Na Willa dan petualangannya di hari-harinya yang ramai, seperti berjumpa dengan anak yang menghitung jumlah kaki kursi, anjing kecil yang bisa berubah warna, bibi yang biara dalam bahasa yang tak ia pahami, paman yang membawa koper kaleng, juga Rano Karno.
- Semasa karya Teddy W. Kusuma dan Maesy Ang, bercerita tentang sepasang sepupu, Coro dan Sachi yang tidak pernah mengira mereka akan dihadapkan pada hari ketika Rumah Pandanwangi, rumah masa kecil mereka, harus dilepaskan.
- Cerita-cerita Jakarta yang ditulis oleh 10 pengarang Indonesia, bercerita tentang bagaimana Jakarta ditangkap dari mata sepuluh penulis. Misalnya sekelompok lansia yang melakukan petualangan penutup di hari terakhir Istana Boneka beroperasi. Di Kalibata, ibu dan anak mencoba lepas dari hantu masa lalu yang kembali muncul, dari masa mereka hidup di Kramat Tunggak. Di perempatan Palmerah, dua pengamen berada di tengah demonstrasi yang berujung bentrok.
Kamu tertarik beli yang mana, Sahabat Bob?
Baca Juga: Wajib Coba! 10 Comfort Food di Jakarta yang Selalu Bikin Kangen
Lokasi dan Jam Buka POST Bookshop
POST Bookshop terletak di Pasar Modern Santa, sebuah pusat komunitas kreatif yang terkenal di Jakarta Selatan. Tepatnya di Jl. Cisanggiri II No.6, RT.5/RW.4, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
POST Bookshop membuka pintunya pada Senin-Jum’at pukul 14.00-19.00 WIB, sedangkan Sabtu dan Minggu pukul 12.00-19.00 WIB.
Baca Juga: Ini Dia Deretan Konser di Jakarta yang Paling Ditunggu Tahun 2024
Cara ke POST Bookshop
Untuk menuju ke Pasar Santa menggunakan transportasi umum, terdapat beberapa moda transportasi yang dapat dipilih sesuai dengan asal lokasi kamu di Jakarta.
Kalau kamu berangkat dari daerah Jakarta Selatan, kamu dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 6U (Pasar Minggu-Blok M) dan turun di halte Pasar Santa. Kemudian, lanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 130 meter untuk mencapai pasar tersebut.
Bagi yang datang dari arah Jakarta Pusat atau Jakarta Barat, kamu bisa naik transportasi umum menuju Jalan Wijaya I dan kemudian berjalan kaki sekitar 350 meter ke Pasar Santa.
Untuk yang berasal dari Jakarta Utara, gunakan koridor 7Q (PGC-Blok M) dan turun di Pasar Santa, kemudian berjalan kaki sekitar 130 meter.
Sedangkan untuk yang berasal dari Jakarta Timur, naiklah koridor 13 (Tendean-CBD Ciledug) dan turun di Rawa Barat, lalu lanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 550 meter ke Pasar Santa.
Alternatif lainnya adalah menggunakan MRT. Jika kamu naik MRT, mulailah perjalanan dari Stasiun Bundaran HI atau Stasiun Lebak Bulus Grab dan turun di Stasiun MRT ASEAN. Dari sana, kamu masih perlu menempuh perjalanan sekitar 2,2 kilometer ke Pasar Santa.
Kamu bisa pilih opsi melanjutkan perjalanan dengan ojek online selama 9-11 menit atau naik bus Transjakarta koridor 6V (Gelora Bung Karno-Ragunan) dari halte ASEAN. Lewati satu pemberhentian dan turun di Halte Tirtayasa, lalu berjalan kaki sekitar 650 meter ke Pasar Santa.
Sedangkan bagi kamu yang menggunakan KRL Commuter Line, turunlah di Stasiun Kebayoran dari arah manapun. Stasiun ini berjarak sekitar 4,8 km dari Pasar Santa. Lanjutkan perjalananmu dengan ojek online selama 16-22 menit untuk mencapai Santa Modern Market.
Dengan berbagai pilihan transportasi umum ini, kamu dapat mudah dan nyaman menuju Pasar Santa untuk menikmati berbagai aktivitas yang ditawarkan di sana!
Setelah Menjelajahi Jakarta Selatan, Jangan Lupa Stay di Bobopod Terdekat!
Bobopod adalah pilihan akomodasi yang tepat untuk melengkapi pengalaman kamu menyusuri Jakarta Selatan. Dengan konsep kapsul hotel yang modern dan nyaman, Bobopod menawarkan tempat istirahat yang ideal setelah seharian berkeliling menikmati atraksi dan kuliner di sekitar Jakarta Selatan.
Nikmati fasilitas seperti pod nyaman yang dilengkapi dengan B-Pad, koneksi internet, ruang bersama yang stylish, dan akses ke lokasi-lokasi populer di sekitar kota. Mulailah petualangan barumu setiap hari dengan kembali ke Bobopod yang ramah dan pastinya menyenangkan!
POST Bookshop bukan hanya tempat untuk membeli buku, tetapi juga merupakan wadah untuk terhubung dengan karya-karya unik dan mendukung komunitas pembaca lokal. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi koleksi yang beragam di POST Bookshop dan merasakan kehangatan atmosfernya!
Setelah hari yang penuh petualangan di Jakarta Selatan, pastikan untuk menyempatkan diri menginap di Bobopod terdekat. Pesan pod-mu sekarang dari aplikasi Bobobox dan lanjutkan petualanganmu menjelajahi Jakarta Selatan!
Penulis: Ratna Asih Setyaningrum
Foto utama oleh: post_santa via Instagram