Flu dan corona virus sering dianggap sama oleh banya masyarakat. beberapa orang bahkan menyepelekan infeksi virus corona karena menganggapnya sebagai gejala flu biasa yang pasti akan sembuh dengan istirahat cukup atau dengan mengikuti resep dokter. Ini merupakan asumsi yang salah dan membahayakan masyarakat. Dengan memberi informasi yang tepat mengenai pernedaan flu dan corona virus diharapkan masyarakat akan lebih waspada terhadap wabah ini.
Kewaspadaan masyarakat tentu akan berdampak baik dalam mengurangi penyebaran infeksi virus corona. Banyak masyarakat berasumsi bahwa flu dan corona merupakan penyakit yang sama mengingat keduanya menyerang sistem pernafasan. Gejala yang timbul pada pasien terinfeksi virus coona pun memiliki sedikit kemiripan dengan gejala flu seperti adanya demam.
Namun masyarakat tidak memahami bahwa perbedaan antara flu dan corona salah satunya adalah infeksi virus corona dalam kasus buruk dapat berakibat fatal pada penderitanya. Walaupun flu dan corona virus sama-sama menyerang saluran pernapasan namun kedua virus ini berasal dari golongan yang berbeda. Selain golongan yang berbeda, karakteristik kedua jenis virus ini pun cukup berbeda.
Virus penyebab flu berasal dari golongan rhinovirus yang dikenal dapat menyebar dari manusia ke manusia dan paling sering menyerang anak-anak atau remaja. Infeksi rhinovirus penyebab flu ini dapat terjadi sepanjang tahun namun paling sering mewabah di musim hujan terutama saat imun tubuh menurun. Berbeda antara flu dan corona, corona disebabkan oleh virus dari golongan corona virus. Lalu apa sajakah yang membedakan flu dan corona virus?
Perbedaan Gejala Flu dan Corona Virus
Flu biasanya terjadi ketika rhinovirus menyerang saluran pernapasan pada tubuh seseorang. Beberapa keluhan yang ditemukan pada seseorang yang mengalami flu biasa adalah rasa tidak nyaman pada hidung dan tenggorokan atau saluran pernapasan bagian atas. Ketidaknyamanan pada saluran pernapasan ini disertai dengan gejala bersin-bersin, hidung tersumbat dan berair, dan batik.
Intensitas bersin dan batuk yang tinggi pun seringkali membuat penderita flu merasakan sakit kepala juga demam. Sakit tenggorokan atau radang tenggorokan pun umum dirasakan bagi mereka yang mengalami flu. Pasien pun dapat merasa sakit dan kesulitan ketika menelan makanan dan minuman. Infeksi flu yang diakibatkan oleh rhino virus ini umumnya muncul satu hingga tiga hari setelah seseorang terpapar virus dari orang lain yang sedang mengalami sakit flu.
Gejala Flu dan Corona Virus Dibedakan Dengan Reaksi Tubuh
Benar jika flu dan corona virus sama-sama menginfeksi saluran pernapasan sehinga mereka yang menderita infeksi corona virus bisa mengalami gejala yang mirip dengan flu. Namun walaupun bergitu, berbeda dengan flu yang hanya menyerang pernafasan bagian atas, corona virus yang saat ini tengah mewabah lebih sering menyebabkan keluhan pada saluran pernapasan bawah.
Virus corona dapat menyerang siapa saja baik itu muda ataupun tua, wanita ataupun pria, termasuk ibu hamil atau menyusui, serta bayi dan anak-anak. Saat corona virus menyerang tubuh seseorang, terdapat beberapa gejala yang akan dirasakan sebagai salah satu reaksi tubuh dalam melawan infeksi virus corona. Beberapa gejala yang umumnya dirasakan mereka yang terinfeksi virus corona adalah sesak napas, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam yang tinggi.
Selain gejala yang memiliki kesamaan antara flu dan corona, pasien terinfeksi virus corona pun dapat mengalami beberapa gejala lainnya. Gejal ini melputi nyeri otot, diare, mual, dan muntah. Gejala-gejala ini jarang terjadi namun bisa muncul dalam kondisi yang cukup buruk. Pada kasus yang parah, infeksi virus corona dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Pasien terinfeksi virus corona bisa mengalami sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia (infeksi paru) yang berat, edema paru.
Kejadian kegagalan fungsi organ-organ tubuh pun bisa saja terjadi dalam kondisi terburuk yang membedakan antara flu dan corona. Kegagalan fungsi organ yang dimaksud salah sau contohnya adalah gagal ginjal. Gejala infeksi virus corona yang berat ini lebih sering terjadi pada lansia dan orang yang memiliki kondisi medis tertentu.
Pengobatan Flu dan Corona Virus
Penting juga bagi kamu untuk dapat membedakan antara flu dan corona melalui cara pengobatannya. Flu dan corona sama-sama diakibatkan karena infeksi virus yang dapat disembuhkan melalui bantuan vaksin untuk membunuh virus dalam tubuh. Namun tentunya vaksin yang digunakan untuk flu dan corona berbeda mengingat karakteristik virus flu dan corona pun berbeda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan pengobatan flu dan corona.
Flu Biasa
Flu biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar 4 hingga 9 hari. Prinspinya adalah semakin kuat daya tahan tubuh penderita flu maka akan semakin cepat sang penderitanya untuk sembuh. Oleh karena itu salah satu solusi terbaik untuk mengatasi flu adalah dengan banyak beristirahat, makan makanan bernutrisi, dan minum air putih yang cukup.
Obat-obatan yang biasanya direkomendasikan dokter untuk penderita flu diantaranya adaklah paracetamol atau ibuprofen. Kedua obat ini uum ditemukan di apotik juga sering digunakan dalam resep dokter untuk membantu meringankan flu. Obat ini baik digunakan untuk mengatasi gejala flu yang disertai dengan demam ringan.
Selain itu obat berupa campuran paracetamol, chlorpheniramine, pseudoephedrine, dan guaifenesin kerap digunakan untuk mengatasi flu yang disertai demam, batuk berdahak, dan pilek. Chlorpheniramine dan pseudoephedrine merupakan obat lain yang bisa digunakan untuk meredakan keluhan hidung tersumbat dan berair.
Chlorpheniramine bekerja dengan cara menghambat senyawa histamin yang menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah hidung. Sedangkan pseudoephedrine membantu mengecilkan pembuluh darah yang melebar akibat histamin.
Corona Virus
Bagi penderita yang terinfeksi virus corona dan memiliki gejala seperti flu biasa dapat diringankan dengan obat flu. Saat penderitanya mengalami sesak napas yang ringan dapat diatasi dengan merubah posisi untuk mengatasi sesak napas. Isolasi mandiri sangat disarakan untuk dilakukan bagi pasien terinfeksi virus corona untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.
Bagi pasien dengan infeksi virus corona yang cukup parah dengan gejala yang berat maka harus segera memeriksakan diri ke dokter dan menjalani perawatan di rumah sakit. Berbeda antara flu dan corona, infeksi virus corona belum secara resmi menemukan pengobatan resmi. Namun ada beberapa antivirus yang diduga bisa bermanfaat untuk mengatasi penyakit.
Oleh karena itu hal yang mencolok mengenai perbedaan flu dan corona adalah kemungkinan adanya komplikasi yang muncul dan dapat berakibat fatal bagi pasien terinfeksi virus corona. Untuk itu penting bagi masyarakat untuk dapat membedakan antara gejala flu dan corona. Pemahaman ini penting agar masayarakat tidak menyepelekan gejala flu dan corona karena adanya kemiripan diantara keduanya.
Di masa yang sulit ini Bobobox masih akan melayani kamu untuk dapat beristirahat dengan nyaman. Bobobox memastikan kebersihan dan kenyamanan kamar kapsul untuk melayani kamu dengan maksimal. Unduh aplikasi Bobobox untuk informasi lebih lengkap.