Flu dan batuk umum dialami oleh hampir semua orang di dunia, bahkan orang sehat sekalipun.
Saking umumnya, tidak sedikit orang menyepelekan dan menganggapnya tidak berbahaya, padahal kedua penyakit ini bisa saja membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan benar.
Selain dengan istirahat, obat, atau vaksin, penderita flu dan batuk juga perlu menghindari makanan-makanan tertentu agar gejala tidak memburuk.
Apa saja pantangan makanan saat flu dan batuk itu? Simak tujuh diantaranya berikut ini!
Apakah Sering Flu Berbahaya?
Flu merupakan infeksi saluran pernapasan akibat virus influenza yang umumnya menimbulkan gejala:
- demam/menggigil;
- batuk;
- nyeri tenggorokan;
- hidung meler atau tersumbat;
- nyeri otot atau sakit badan;
- kelelahan;
- sakit kepala;
- muntah dan diare (umumnya terjadi pada anak-anak).
Gejala-gejala tersebut biasanya datang dengan tiba-tiba, baik bersamaan maupun sebagian saja.
Setelah terkena flu, tubuh bisa kembali pulih dalam beberapa hari. Meski begitu, flu tidak bisa dianggap sepele sebab penyakit ini bisa saja berkembang menjadi kondisi serius, terutama pada:
- anak-anak di bawah lima tahun;
- anak-anak di bawah 18 tahun yang mengonsumsi aspirin atau obat yang mengandung salisilat;
- orang dewasa berumur 65 tahun ke atas;
- ibu hamil;
- orang-orang dengan kondisi kesehatan serius (seperti penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung, kelainan darah, gangguan ginjal, asma, epilepsi, diabetes, HIV, kanker);
- orang yang mendapatkan agen imunosupresif (misalnya kemoterapi);
- orang dengan obesitas parah.
Dilansir dari Healthline, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa berkembang dari flu:
- infeksi sinus: terjadi akibat inflamasi dan penumpukan cairan di dalam sinus yang memungkinkan kuman masuk dan menyebabkan infeksi;
- infeksi telinga: rentan terjadi pada anak akibat peradangan di tenggorokan dan telinga bagian dalam;
- gejala asma yang memburuk: virus menyebabkan peradangan pada saluran udara yang kemudian meningkatkan sensitivitas pada alergen dan pemicu asma lainnya;
- pneumonia: menyebabkan penumpukan cairan dan mengurangi suplai oksigen menuju paru-paru serta jaringan tubuh lainnya;
- kejang-kejang: rentan terjadi pada anak-anak dengan suhu tubuh 38,9 ℃ atau lebih dengan durasi sekitar satu sampai dua menit, biasanya tidak menimbulkan kerusakan permanen;
- kelahiran prematur: flu yang dibarengi pneumonia meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah, sementara flu dengan gejala demam berisiko menyebabkan kecacatan pada otak dan tulang belakang anak;
- kematian: terutama untuk usia 65 tahun ke atas akibat flu dan komplikasinya.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Makanan Tinggi Kalsium Buat Kamu yang Punya Intoleransi Laktosa
8 Pantangan Makanan Saat Flu dan Batuk
1. Makanan Berlemak
Beberapa contoh makanan berlemak yang perlu kamu hindari adalah makanan yang digoreng, pizza, hingga makanan cepat saji.
Selain sulit dicerna, makanan berlemak juga mengandung asam lemak. Asal lemak meningkatkan produksi lendir dan memperburuk memperburuk peradangan, yang kemudian melemahkan imun.
2. Kafein dan Alkohol
Konsumsi kafein dan alkohol bisa membuat tubuh cepat dehidrasi. Sementara itu, tubuh juga kehilangan banyak cairan saat flu dan batuk dalam bentuk dalam bentuk lendir.
Maka dari itu, hindari kedua minuman tersebut agar tubuh tidak semakin banyak kehilangan cairan.
Selain itu, alkohol juga menghambat kerja sel darah putih yang dibutuhkan untuk melawan virus. Akibatnya, flu dan batuk bertahan lebih lama.
Kamu bisa mengganti kedua minuman ini dengan segelas teh herbal yang menyehatkan.
3. Makanan dan Minuman Manis
Seperti alkohol, makanan dan minuman manis—termasuk permen, jus kemasan, dan minuman soda—dapat memicu peradangan yang memperburuk gejala flu dan batuk.
Selain itu, menurut jurnal Frontiers in Immunology pada 2017, asupan gula berlebih juga bisa menghambat sistem imun tubuh sehingga melemahkan fungsinya untuk melawan infeksi virus.
Baca Juga: Tidak Suka Susu Sapi? Coba 5 Susu Alternatif Berikut Ini!
4. Processed Food
Processed food adalah makanan yang telah mengalami proses pengolahan sehingga sudah berubah dari bentuk awalnya.
Makanan ini juga telah ditambahi dengan perisa, gula, lemak, hingga pengawet sehingga membuat makanan kehilangan gizinya.
Contoh processed food adalah jus kemasan, kentang beku, keripik kentang, nuget, sosis, dan masih banyak lagi.
Saat kamu flu dan batuk, tubuh akan berusaha untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Proses ini tentunya memerlukan dukungan dari makanan-makanan bernutrisi.
Nah, alih-alih memberikan asupan yang dapat meningkatkan sistem imun, processed food justru membuat pencernaan melambat.
5. Makanan Pedas
Bagi sebagian orang, makanan pedas dapat meningkatkan nafsu makanan dan membuat makanan terasa lebih sedap. Namun, makanan ini sebaiknya dihindari saat flu dan batuk.
Berdasarkan studi yang terbit dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition pada 2016, kandungan capsaicin di dalam makanan pedas dapat meningkatkan produksi lendir.
Ketika lendir meningkat, kondisimu pun sulit membaik dan kesembuhan jadi terhambat.
6. Produk Susu
Saat terkena flu dan batuk, produk susu seperti susu, es krim dan keju termasuk ke dalam kategori makanan dan minuman yang perlu dihindari.
Konsumsi makanan tersebut dapat meningkatkan produksi lendir. Lendir pun akan menjadi lebih kental sehingga sulit dikeluarkan.
Dengan kata lain, hidung semakin meler dan mampet sehingga kamu akan kesulitan untuk bernafas.
Meski begitu, belum ada studi ilmiah yang mendukung klaim ini. Namun, orang yang baru sembuh dari gastroenteritis bisa mengalami masalah dalam mencerna laktosa pada produk susu.
7. Kacang dan Buah Kering
Jika anak sedang flu dan batuk, sebaiknya hindari memberi kacang dan buah kering. Sebab, anak-anak bisa kesulitan untuk mengunyah dan menelan makanan tersebut.
Selain itu, ada risiko makanan tersangkut di tenggorokan jika anak tiba-tiba batuk saat makan.
8. Karbohidrat Olahan
Karbohidrat olahan seperti roti sebaiknya dihindari saat flu dan batuk.
Makanan jenis ini dengan cepat dipecah menjadi gula, menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang kemudian menghambat proses tubuh melawan infeksi.
Baca Juga: Ini Dia Bahaya Makanan yang Pedas Berlebih
Ingin Tidur Nyenyak? Ya di Bobobox!
Pikiran dan emosi juga dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh. Salah satu cara memanjakan diri agar tubuh dan pikiran lebih segar adalah berlibur atau sekadar staycation.
Untuk akomodasi, serahkan saja pada Hotel Kapsul Bobobox!
Mengusung gaya futuristik, Bobobox menawarkan pod luas dengan kasur empuk yang membuat rebahan nyaman.
Fitur mood lamp-nya juga menunjang tidur berkualitas yang dibutuhkan tubuh. Atur saja sesuai suasana dan kebutuhanmu, baik terang maupun temaram.
Bukan cuma itu, hotel kapsul satu ini juga berada di lokasi strategis sehingga memudahkan mobilitas ke berbagai tempat wisata hits di sekitarnya.
Dapatkan penginapan terbaik, kualitas eksklusif, dan harga terjangkau hanya di Bobobox. Unduh aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!
Header photo: Towfiqu barbhuiya via Unsplash