Love language berbeda dengan pasangan seringkali menjadi retaknya hubungan dengan pasangan. Padahal, perbedaan ini bisa diatasi dan bukanlah penghambat hubungan yang langgeng.
Love language atau bahasa cinta adalah konsep yang digambarkan oleh Gary Chapman sebagai cara seseorang mengekspresikan kasih sayangnya kepada orang lain.
Gary Chapman membahas ini dalam bukunya yang berjudul The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate. Dalam bukunya, Chapman membagi love language ke dalam 5 kategori.
Kategori itu adalah kalimat afirmasi (words of affirmation), sentuhan fisik (physical touch), waktu berkualitas (quality time), pelayanan (act of service), dan menerima hadiah (receiving gifts).
Nah, manakah bahasa cinta dominan kamu dan pasangan? Bagaimana mengatasi kamu dan pasangan berbeda? Simak informasinya berikut ini, yuk!
1. Terima Bahwa Love Language Setiap Orang Bisa Berbeda
Sumber: iNews
Hal pertama yang bisa kamu lakukan saat mengetahui bahwa love language berbeda dengan pasangan adalah menerima bahwa bahasa cinta setiap orang bisa berbeda.
Kamu dan pasanganmu tentunya bukanlah satu-satunya pasangan dengan love language yang berbeda di dunia ini.
Ada banyak pasangan yang memiliki bahasa cinta berbeda tetapi tetap memiliki hubungan yang bertahan hingga puluhan tahun lamanya. Jadi, jangan khawatir!
Baca Juga: Merasa Pasangan Kurang Sayang? Mungkin Bahasa Cinta Kalian Berbeda
2. Pahami Love Language Masing-Masing
Cara menangani bahasa cinta berbeda dengan pasangan yang kedua adalah dengan memahami milik masing-masing.
Kamu dan pasangan bisa mengambil tes love language yang banyak beredar di internet. Dengan begitu, kamu akan mengetahui bagaimana sebenarnya kamu dan pasangan ingin diperlakukan.
Love language berbeda dengan pasangan bukanlah akhir dunia. Memiliki love language yang berbeda bukan berarti kamu dan pasangan tidak serasi dan tidak tercipta untuk satu sama lain.
Kamu dan pasangan kamu hanya perlu saling memahami, menghargai, dan memiliki komitmen yang kuat untuk saling memahami love language masing-masing.
3. Komunikasikan dengan Pasangan
Untuk bisa memahami love language berbeda dengan pasangan, kamu dan pasangan harus mengomunikasikan perbedaan ini.
Tanpa komunikasi yang baik, maka kamu dan pasangan akan sulit memahami bahasa cinta yang sebenarnya kamu dan pasangan harapkan dari masing-masing.
Dengan mengomunikasikan keinginan masing-masing, maka kamu dan pasangan dapat mencari jalan tengah dari perbedaan bahasa cinta yang kalian miliki.
4. Saling Menghargai Love Language
Sumber: Freepik
Berikutnya, kamu sebaiknya coba menghargai bahasa cinta berbeda dengan pasangan. Hargailah saat pasangan mengekspresikan rasa sayang lewat bahasa cinta yang mungkin bukan kesukaanmu.
Sebaliknya, pasanganmu juga patut menghargai saat kamu sedang membutuhkan love language tertentu, walau itu bukanlah love language dominan mereka.
Dengan saling menghargai perbedaan love language masing-masing, hal ini dapat memberi warna baru dalam perjalanan cinta kamu bersama pasangan.
5. Belajar Love Language Milik Pasangan
Selanjutnya, kamu juga sebaiknya mempelajari bahasa cinta lain, termasuk bahasa cinta dominan dan nondominan diri sendiri.
Setelah kamu memahami love language dominan dan nondominan kamu, kamu bisa lanjut mempelejari love language pasangan kamu.
Love language berbeda dengan pasangan kadang dapat menimbulkan kesalahpahaman dan perdebatan sengit.
Namun, jika kamu memahami konsep love language ini dengan baik, maka kamu bisa membuat pasangan kamu merasa dicintai dengan cara yang tepat.
6. Apresiasi Pasangan Sesuai Love Language-nya
Usahakan untuk selalu memberi apresiasi yang baik terhadap pasangan sesuai bahasa cinta dominan mereka.
Jika bahasa cinta dominan pasangan adalah word of affirmation, cobalah untuk rutin memberinya pujian.
Jika bahasa cinta dominan pasangan adalah act of service, kamu bisa mengapresiasi dengan membantunya mengerjakan pekerjaan rumah atau menyiapkan makanan saat ia lelah.
Dengan mengapresiasi pasangan sesuai love language mereka, maka pasangan akan merasa dicintai dan dihargai.
7. Konsisten dan Punya Niat Memahami Pasangan
Sumber: Freepik
Tips mengatasi yang terakhir adalah dengan memiliki niat sungguh-sungguh dan konsisten dalam memahami pasangan.
Pastikan kamu bisa mengerti apa yang dibutuhkan pasangan pada saat tertentu.
Hal ini tidak mudah, tetapi dengan niat yang kuat dan konsistensi yang tinggi, Bob yakin kamu dapat memahami pasangan dengan jauh lebih baik.
Baca Juga: Pasangan Tidak Suka Berkata-kata Manis? Pelajari Mengapa dengan 5 Love Language Ini
Mencari Pengalaman Menginap yang Seru?
Saat kamu hectic atau di bawah banyak tekanan, kamu perlu beristirahat dari segala kejenuhan.
Tentunya ada berbagai cara sederhana yang bisa kamu lakukan: jalan-jalan santai, memanjakan diri dengan perawatan tubuh, atau pergi berlibur ke tempat-tempat yang belum pernah kamu kunjungi.
Jika kesibukanmu tidak memungkinkan untuk berlibur, sekadar staycation untuk ganti suasana pun tetap bisa jadi altenatif buat kamu.
Nah, sebaiknya kamu memilih hotel yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi baik.
Salah satu hotel aman yang bisa kamu pilih adalah Bobobox. Hotel kapsul satu ini telah menerapkan aturan-aturan bagi seluruh pengunjung berada di area Bobobox.
Aturan ini meliputi pengecekan suhu tubuh, kewajiban menggunakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak dengan tim Bob dan tamu lain, serta penggunaan hand sanitizer sebelum memasuki area pod.
Jangan lupa untuk menggunakan siku untuk menekan tombol lift atau membuka pintu. Selain itu, bawalah alat makan dan alat salat pribadi.
Untuk keperluan kesehatan, Bobobox juga menyediakan obat-obatan standar agar tubuh kamu tetap sehat dan fit.
Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, yuk unduh aplikasi Bobobox di Play Store dan App Store!
