Hari raya Nyepi merupakan salah satu hari libur nasional yang diperingati di Indonesia setiap tahunnya.
Hari raya ini diperingati untuk menyambut Tahun Baru Saka dan sebagai salah satu bentuk menyatunya manusia dengan alam.
Mulanya, hari raya Nyepi diperingati sekitar tahun 78 Masehi, atau pada saat Tahun Baru Saka mulai diresmikan. Pada saat itu penobatan Raja Kanishka dari Dinasti Kushana pun dilaksanakan.
Berbeda halnya dengan perayaan hari raya besar lain yang meriah dan gegap gempita, perayaan hari raya Nyepi ini dilakukan sebaliknya.
4 Larangan yang Sebaiknya Kamu Hindari Saat Hari Raya Nyepi
Berikut adalah 4 hal larangan yang sebaiknya kamu hindari saat hari raya Nyepi berlangsung, yang kerap disebut Catur Brata atau pantangan.
Pantangan-pantangan ini harus kamu hindari terutama jika sedang berada di lingkungan yang warganya mayoritas Hindu, seperti Bali. Ini juga berlaku bagi turis asing.
Apa sajakah pantangan-pantangan ini? Yuk, simak informasinya!
1. Amati Karya atau Tidak Bekerja
Pantangan yang pertama adalah menghindari berbagai macam pekerjaan atau aktivitas apa pun yang berkaitan dengan duniawi.
Hal ini membuat masyarakat dan wisatawan dilarang keluar rumah dan menghindari kegiatan seperti bekerja.
Pantangan ini dimaksudkan agar setiap orang dapat fokus merenung dalam proses Nyepi. Perenungan ini akan mendorong tercapainya keselarasan antara manusia, alam, dan Sang Maha Pencipta.
2. Amati Geni atau Tidak Boleh Menyalakan Api dan Lampu
Selanjutnya, hindari juga menyalakan api maupun lampu yang menggunakan aliran listrik di sekeliling kamu.
Larangan ini secara simbolis memiliki arti untuk menundukkan api ataupun nafsu dalam diri, seperti adanya rasa iri, tinggi hati, dan segala macam pikiran yang tidak baik.
3. Amati Lelungan atau Tidak Bepergian
Berikutnya, kamu juga harus menghindari bepergian agar hari raya Nyepi dapat berlangsung dalam suasana yang hening.
Keheningan ini sangat diperlukan sebagai bentuk merenung. Selain itu, hakikatnya adalah untuk membantu menjaga ibu bumi dari gaduhnya aktivitas manusia.
Baca Juga: Selamat hari raya Nyepi! Pelajari Makna, Budaya dan Tradisi Perayaan Nyepi Berikut Ini
4. Amati Lelanguan atau Tidak Bersenang-senang
Terakhir, kamu juga harus menghindari berbagai aktivitas yang sifatnya bersenang-senang.
Untuk dapat menciptakan suasana hening, masyarakat dilarang mendengarkan dan memainkan segala hal yang berbau musik.
Keheningan ini juga sebagai bentuk permohonan maaf manusia kepada bumi, karena selama ini telah melakukan berbagai tindak perusakan terhadap alam.
Masyarakat juga dituntut untuk mengorbankan berbagai kesenangan sehingga terwujud pemusatan pemikiran kepada Sang Hyang Widhi.
Proses penyepian ini dilakuan sekali setiap tahun selama 24 jam dari pukul 6 pagi hingga pukul 6 pagi hari berikutnya.
Ada juga orang-orang yang mulai melakukan proses Nyepi mulai tengah malam hingga tengah malam berikutnya.
Baca juga: Berbagai Kegiatan Nyepi yang Dilakukan Umat Hindu di Bali
Sudah Pesan Tiket ke Bali Menjelang hari raya Nyepi? Nggak Perlu Khawatir!
Setelah mengetahui kenapa hari raya Nyepi tidak boleh keluar rumah, kamu mungkin sudah paham bahwa seluruh kegiatan di sekitar Bali akan berhenti saat perayaan hari raya Nyepi.
Ini tidak terkecuali akses jalan menuju berbagai tempat wisata.
Meskipun demikian, bagi wisatawan yang tidak merayakan Nyepi, kamu nggak perlu khawatir. Kamu masih diperbolehkan melakukan berbagai kegiatan normal selama tidak keluar rumah atau hotel.
Yang terpenting, ingat saja untuk tidak membuat kegaduhan dan mengganggu jalannya hari raya Nyepi.
Takut merasa bosan? Kamu bisa coba melakukan beberapa kegiatan asyik di bawah ini menjelang hari raya Nyepi:
1. Menyaksikan Upacara Melasti
Upacara Melasti umumnya dilakukan 2 hari sebelum hari raya Nyepi berlangsung. Dalam upacara ini, kamu bisa menyaksikan masyarakat umat Hindu melakukan sembahyang di laut.
Selama proses upacara ini, masyarakat Hindu akan mengarak berbagai sesajian dan sarana sembahyang lainnya menuju pantai.
Beberapa pantai yang kerap dipilih menjadi pusat berlangsungnya upacara ini adalah Pantai Sanur di selatan Bali, Pantai Candidasa, dan Pantai Klotok di utara Bali.
Baca juga: Upacara Melasti: Asal-Usul dan Maknanya
2. Meramaikan Pawai Ogoh-ogoh
Jika kamu berada di Bali 1 hari sebelum hari raya Nyepi, kamu bisa coba meramaikan pawai ogoh-ogoh yang dilaksanakan pada Upacara Ngrupuk atau pengrupukan.
Upacara ini berlangsung untuk mengusir Buta Kala, simbol kejahatan, dengan mengarak ogoh-ogoh sebagai gambaran Buta Kala ke beberapa daerah sebelum akhirnya dibakar.
Ogoh-ogoh dibuat dengan bentuk yang seram oleh tangan-tangan seniman lokal yang bertalenta.
Nggak ayal, nilai seni ogoh-ogoh yang tinggi ini menarik perhatian banyak masyarakat sekitar dan wisatawan internasional untuk ikut meramaikan pawainya.
Baca Juga: Tonton 10 Serial Netflix Terbaik Ini Biar Nggak Bosan Saat Libur Nyepi
Liburan di Bali? Yuk Menginap di Bobocabin Kintamani!
Setelah puas bermain dan berwisata di sekitar Kintamani, Bobocabin adalah tempat yang tepat untuk beristirahat.
Dengan konsep futuristik yang mengusung teknologi Internet of Things, Bobocabin akan menemani kamu di tengah keasrian alam dengan cita rasa modern.
Kabin-kabin yang tersedia pun sudah punya fasilitas khas Bobocabin seperti Smart Window dan B-Pad.
Kamu bisa mengatur pencahayaan dan kegelapan kaca sesuka hati demi privasi dan kenyamanan maksimal.
Nikmati juga pemandangan indah dan sensasi sejuk perbukitan saat kamu keluar kabin di pagi hari.
Bobocabin juga menyediakan Wi-Fi untuk kamu yang hobi live update di media sosial. Kapan lagi bisa menikmati alam dengan internet kencang?
Dengan begitu, kamu bisa mengabadikan momen seru campfire dan barbeque a la Bobobox untuk pengalaman liburan yang lebih menyenangkan.
Menginap di Bobobox adalah jalan keluar yang tepat dari hiruk pikuk dan keramaian kota. Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, unduh dulu aplikasi Bobobox di sini.
Foto utama oleh: Krisna Yuda via Unsplash