Bali nggak cuma terkenal karena keindahan pantainya, pulau satu ini juga memiliki segudang jajanan khas dengan rasa lezat yang bikin nagih! Mulai dari laklak, pie susu, sampai jaje uli, semua jajanan khas Bali ini menawarkan rasa unik yang wajib banget kamu coba.
Nggak cuma enak, jajanan khas Bali juga kaya akan cerita budaya yang membuatnya semakin istimewa. Siap jelajahi kuliner khas Bali? Yuk, simak rekomendasinya di sini!
10 Jajanan Khas Bali yang Enak
1. Pie Susu
Photo: EyeEm via Freepik
Siapa sih yang nggak kenal pie susu? Kudapan ini sudah lama menjadi primadona di antaranya banyaknya jajanan khas Bali.
Bentuknya bulat dengan tekstur keras di luar, namun renyah dan lembut saat kamu gigit dan kunyah. Varian orisinal biasanya berisi custard telur dan susu kental manis di bagian tengahnya yang membuat rasa pie semakin nikmat.
Buat yang nggak suka susu, tenang saja, kue khas Bali ini tersedia dalam beragam varian yang tak kalah enak. Ada rasa cokelat, keju, cokelat keju, stroberi, blueberry, durian, kacang hijau, moka, green tea, hingga pandan.
Meski terkenal sebagai jajanan khas Bali, pie susu rupanya merupakan hasil dari perpaduan dua budaya asing–yaitu Hong Kong dan Portugis. Bagian pinggirannya mengadopsi shortcrust pastry Portugis sementara isian egg custard-nya Hong Kong. Namun, menurut pakar kuliner Indonesia, Chef William Wongso, pengaruhnya lebih besar dari Portugis mengingat lamanya negara ini menjajah Indonesia.
Baca juga: 13 Cafe 24 Jam di Bali untuk Hangout sampai Pagi
2. Kacang Disko
Photo: Izzi via Freepik
Nggak kalah populer dari pie susu, kacang disko juga termasuk jajanan khas Bali yang menjadi buruan banyak wisatawan. Camilan ini terbuat dari kacang tanah yang dilapisi oleh adonan tepung. Karena lapisan tepungnya cukup tebal, tidak sedikit juga yang menyebutnya kacang kribo.
Kacang disko memiliki rasa orisinal gurih dengan tekstur kriuk renyah. Layaknya orang-orang yang berdansa dengan musik disko, kelezatan jajanan khas Bali ini akan membuat mulutmu terus bergoyang mengunyah kacang ini.
Suara kriuknya yang renyah saat dikunyah disebut-sebut menjadi alasan penamaan kacang disko, terutama karena suaranya mirip musik disko. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa proses pembuatan kacang yang harus digoyang-goyang di nampan lebar membuatnya tampak seperti gerakan dansa di diskotek.
Selain rasa orisinal, kacang disko juga hadir dalam beragam varian rasa menarik. Kamu bisa mencoba rasa manis, pedas, keju, BBQ, cumi bakar, ikan bakar, udang, pizza, sari kedelai, hingga susu telur madu. Selain itu, ada juga varian rasa makanan Bali, seperti ayam taliwang dan ayam betutu.
3. Laklak
Photo: disbud.bulelengkab.go.id
Di Bali, kamu rupanya bisa menjumpai kembaran surabi. Namanya adalah jaje atau kue laklak–khas daerah Singaraja–yang sangat cocok jadi santapan di pagi hari bersama teh panas atau kopi Bali.
Dari segi bentuk, laklak berukuran lebih kecil. Namun, jajanan khas Bali ini juga terbuat dari bahan dasar tepung beras yang dimasak dalam cetakan tanah liat bulat dengan menggunakan kayu bakar. Penggunaan kayu bakar ini menciptakan aroma khas sekaligus bentuk pelestarian budaya tradisional.
Selain kecil, laklak biasanya berwarna putih, hijau (dari daun suji/pandan/kelor), dan merah/merah muda (dari buah naga). Setelah matang, laklak biasanya diberi topping kelapa parut dan gula merah cair. Meski pembuatannya masih tradisional, laklak memiliki varian topping lain yang kekinian, seperti pisang, cokelat, dan keju.
Jajanan tradisional Bali ini bisa kamu jumpai di warung laklak, pedagang pinggir jalan, dan pasar tradisional atau pasar senggol. Meski tidak jelas kapan laklak tercipta, keberadaannya berkaitan erat dengan agama Hindu di Bali. Karena itu, laklak pun kerap hadir sebagai hidangan pesta dan upacara adat.
Baca juga: Pantai Tanah Barak: Hidden Gem Baru di Bali nan Memukau
4. Jaje Uli
Photo: desasedang.badungkab.go.id
Bukan sekadar jajanan tradisional Bali, jaje uli kerap kali menjadi bagian dari banten-banten (persembahan/sesajen) dalam perayaan dan upacara keagamaan. Salah satunya adalah saat hari raya Galungan.
Dalam konteks keagamaan, jaje uli dianggap sebagai lambang kegembiraan sekaligus bakti kepada kedua orang tua. Warga Bali biasanya menyantap jaje uli bersama tape ketan sebagai penutup setelah makan besar.
Jaje uli sendiri merupakan jajanan yang terbuat dari ketan dan kelapa. Jajanan khas Bali ini biasanya tersedia dalam bentuk kering (bentuknya pipih melingkar) dan basah (berbentuk lonjong kecil sekepalan tangan).
Karena rasanya cenderung hambar, jaje uli memang sangat cocok kamu santap bersama tape ketan. Kalau tertarik mencoba, kamu bisa membelinya di pasar-pasar tradisional Bali. Jajanan ini juga tersedia di toko oleh-oleh dengan kemasan yang lebih kekinian.
5. Pisang Rai
Photo: Sri Widyowati via Freepik
Pisang rai merupakan jajanan khas Bali dengan rasa manis dan tekstur yang lembut. Sesuai dengan namanya, jajanan ini terbuat dari pisang yang dilapisi adonan tepung beras kemudian dikukus. Setelah matang, kamu bisa menyantapnya dengan taburan kelapa parut.
Sama halnya seperti jaje uli dan laklak, pisang rai tidak hanya menjadi hidangan harian. Jajanan tradisional Bali ini juga kerap membersamai momen-momen khusus, mulai dari acara keluarga hingga upacara adat.
Baca juga: 14 Tempat Liburan di Bali Terbaik, dari Pantai hingga Gunung
6. Kaliadrem
Selanjutnya, ada kaliadrem–kue khas Bali dengan rasa manis gurih yang kerap hadir dalam berbagai perayaan. Sebut saja Galungan, Kuningan, piodalan, hingga hari menjelang Nyepi.
Kaliadrem memiliki bentuk yang cukup unik, yaitu bentuk segitiga–tapi ada juga yang bulat–dengan lubang di bagian tengahnya. Bahan dasarnya terdiri dari tepung beras, gula merah, kelapa parut, dan santan. Jajanan tradisional Bali ini sangat cocok kamu santap di bersama dengan teh atau kopi pahit.
7. Cerorot
Photo: @ikahilal via Freepik
Cerorot mungkin masih terdengar asing di telinga kamu, tapi soal rasa tidak perlu diragukan. Jajanan khas Bali ini memiliki rasa manis, gurih, dan legit dengan tekstur kenyal. Cita rasanya ini berasal dari perpaduan dari tepung beras, santan, hingga gula merah. Adonannya dibungkus dengan daun kelapa muda sehingga berbentuk kerucut kecil yang unik.
Kamu bisa menjumpai kue khas Bali ini di pasar-pasar tradisional lalu menyantapnya bersama kopi atau teh. Karena tidak menggunakan pengawet, sebaiknya cerorot tidak kamu bawa sebagai oleh-oleh. Maksimal, cerorot hanya bisa bertahan satu hari. Selain untuk camilan sehari-hari, cerorot juga menjadi hidangan wajib dalam setiap perayaan Nyepi.
Baca juga: Healing ke Alam, Cek 11 Pilihan Glamping Kintamani Bali Ini aja!
8. Lumpia Bali
Photo: @jakasuryanta via Freepik
Nggak cuma di Semarang, lumpia juga bisa kamu temukan di Bali, khususnya di sepanjang Pantai Sanur. Jajanan khas Bali ini biasanya berisi sayuran seperti tauge lalu disajikan di atas kertas nasi yang membentuk pincuk.
Penjual akan memotong lumpia dengan gunting lalu menambahkan saus tauco sebagai pelengkap. Untuk penyuka pedas, tersedia potongan cabai rawit yang bisa kamu tambahkan agar rasanya semakin menggigit. Agar rasanya lebih beragam, kamu juga bisa mencampurkan lumpia dengan gorengan lain, seperti bakwan, tempe goreng, dan tahu goreng.
9. Es Daluman
Photo: EyeEm via Freepik
Lengkapi eksplorasi jajanan khas Bali kamu dengan es daluman yang menyegarkan. Jajanan tradisional khas Bali ini biasanya berisi cincau, santan, dan gula arena. Kandungan cincau di dalamnya diyakini bisa meringankan gejala panas dalam, lho!
Kamu bisa dengan mudah menjumpai minuman ini di warung-warung, restoran, dan bahkan hotel. Cocok banget kamu nikmati di siang hari di tengah teriknya cuaca Bali.
10. Klepon
Photo: @merupastudio77 via Freepik
Klepon rupanya juga menjadi jajanan tradisional populer di Pulau Dewata, lho! Berbeda dengan klepon pada umumnya, klepon Bali cenderung lebih tipis sehingga gula merahnya lebih cepat muncrat saat kamu gigit. Bahan utama klepon Bali biasanya terdiri dari tepung ketan dan gula merah cair.
Klepon Bali bisa kamu jumpai di pasar-pasar tradisional Bali dalam kemasan daun pisang ataupun plastik. Selain untuk camilan, jajanan khas Bali ini juga menjadi suguhan pertama pada upacara-upacara keagamaan Hindu. Contohnya adalah dalam upacara pernikahan dan potong gigi.
Kulineran di Bali? Menginapnya di Bobocabin!
Photo: Bobobox Internal Asset
Sudah puas mencicipi aneka jajanan khas Bali? Tutup petualangan kulinermu dengan menginap di Bobocabin!
Di Bali, Bobocabin menyediakan dua pilihan lokasi, yaitu Bobocabin Ubud dan Bobocabin Kintamani. Masing-masing menawarkan pemandangan khas yang berbeda, namun sama-sama menakjubkan.
Di Ubud, kamu akan dimanjakan dengan hijaunya persawahan yang menenangkan dan syahdu. Sementara itu, Bobocabin Kintamani menyuguhkan udara sejuk khas pegunungan dengan pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur yang bisa kamu nikmati dari jendela kabin.
Kedua Bobocabin memang dilengkapi dengan fasilitas Smart Window yang memungkinkan kamu untuk menikmati keindahan tanpa beranjak dari kehangatan kabin. Tentunya, kamu tetap bisa menikmati privasi sebab fitur ini bisa kamu atur ke mode blur ataupun transparan.
Photo: Bobobox Internal Asset
Kecanggihannya tentu nggak sampai di situ saja. Bobocabin juga menghadirkan fitur pintar lainnya, termasuk mood lamp, Bluetooth speaker, B-Pad, QR Door Lock System. Dengan satu sentuhan saja dari aplikasi Bobobox di ponselmu, kamu bisa beristirahat dengan nyaman dan berkualitas. Jangan khawatir soal koneksi internet sebab Bobocabin juga dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi kencang untuk kemudahan urusan daring kamu.
Tahu apa lagi yang istimewa dari Bobocabin Bali, khususnya untuk lokasi Ubud? Kamu bisa stay bareng anabul kesayangan kamu, lho!
Bukan hanya fasilitas untuk pengunjung, Bobocabin Ubud juga menyediakan berbagai perlengkapan untuk para anabul–termasuk popok, tali kekang, dan camilan. Selain itu, tersedia juga menu sehat dan nikmat yang dijamin bikin anabulmu ketagihan.
Siap liburan nyaman dan antiribet? Yuk, segera download aplikasi Bobobox dan reservasi kabin pilihan kamu!
Penulis artikel: Aidah Musyaropah
Featured photo: Elenglish via Freepik
