Hari hutan sedunia adalah hari untuk memperingati pentingnya hutan bagi bumi ini. Setiap tahun, hari hutan sedunia dirayakan dengan beragam kegiatan.
Seluruh negara didorong untuk memperingati hari hutan sedunia. Kegiatan tersebut melliputi aktivitas yang berkaitan dengan hutan seperti penanaman pohon dan kegiatan lain yang serupa.
Pentingnya hutan
Hutan merupakan ekosistem yang paling beragam di bumi karena di sanalah mayoritas besar spesies makhluk hidup yang ada di bumi tinggal. Lebih dari 80 persen kehidupan berada di hutan, termasuk hewan dan tanaman.
Hutan juga merupakan sumber dari beragam jenis kayu, makanan, dan tumbuhan obat-obatan yang dari sanalah jutaan manusia di bumi mampu bertahan hidup. Maka dari itu, peran hutan sangat penting bagi bumi dan bagi keberlangsungan hidup makhluk yang hidup di atasnya.
Selain itu, kehidupan manusia juga sangat bergantung dari hutan. Manusia bernapas dengan oksigen dan hutan merupakan salah satu penyuplai terbesar oksigen di bumi.
Hutan juga dapat mencegah erosi tanah, memberikan perlindungan, dan mencegah perbuahan iklim. Terkadang, manusia tidak menyadari bahwa kehidupan sehari-harinya sangatlah bergantung dari hutan.
Cobalah liat sekitar. Kamu duduk di atas kursi? Menulis di atas kertas? Bepergian dengan kendaraan bermotor? Bahan-bahan untuk itu semua datang dari hutan.
Namun sayangya, lebih dari 13 juta hektar hutan hilang setiap tahunnya akibat penebangan. Perserikatan Bangsa Bangsa mencoba mengangkat isu ini dan meningkatkan kesadaran orang-orang untuk lebih memerhatikan alam melalui hari hutan sedunia.
7 Event Festival Semarang Di Tahun 2020 Yang Nggak Boleh Kamu Lewatkan
Sejarah dari Hari Hutan Sedunia
Sebelum menjadi Hari Hutan Sedunia (International Forest Day), peringatan ini bernama World Forestry Day. Pada tahun 1971, anggota Konferensi Organisasi Pangan dan Pertanian yang ke 16 mengusulkan untuk mengadakan World Forestry Day yang jatuh setiap tanggal 21 Maret.
Usulan ini disetujui dan kemudian diadakanlah peringatan yang berlangsung mulai dari tahun 2007 hingga 2012 yang diselenggarakan oleh Center for International Forestry Research (CIFOR).
World Forestry Day atau Forest Day yang pertama diadakan di Bali pada tahun 2007. Kemudian, Forest Day diadakan pada tahun 2008 di Poznan, Polandia, tahun 2009 di Copenhagen, Denmark, pada tahun 2010 di Cancun, Meksiko, pada tahun 2011 di Durban, Afrika Selatan, dan terakhir pada tahun 2012 di Doha, Katar.
Mulai tahun 2013, namanya berubah menjadi Hari Hutan Sedunia di mana peringatan ini dirayakan di seluruh dunia dengan tema yang berbeda setiap tahunnya.
Tema hari hutan sedunia dari tahun ke tahun
Dari tahun ke tahun, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tema yang berbeda untuk diperingati. Tema ini berkaitan dengan isu terkini atau isu yang benar-benar urgen mengenai hutan dan hubungannya dengan sekitar.
2013
Pada tahun 2013, Hari Hutan Sedunia dirayakan dengan penanaman pohon dan kegiatan kesenian seperti lukisan, foto, film, dan kampanye media sosial.
2014
Hari Hutan Sedunia tahun 2014 berfokus pada hubungan individu setiap manusia dengan alam, khususnya hutan. Tema kampanye dari Hari Hutan Sedunia 2014 adalah “My Forest Our Future”.
Di samping itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengadakan acara khusus yang bertajuk “wanita sebagai agen perubahan untuk hutan dan perkembangan yang berkelanjutan”.
2015
Menghadapi perubahan iklim yang semakin kuat, tema dari Hari Hutan Sedunia tahun 2015 adalah “Forests Climate Change”. Diharapkan dengan diangkatnya tema ini orang-orang semakin sadar akan pentingnya peran hutan sebagai penangkal perubahan iklim.
2016
Hutan tak bisa dipisahkan dari air. Hutan hidup dari air dan air mengambil keuntungan dari hutan. Maka dari itu, pada tahun 2016, tema yang diangkat di Hari Hutan Sedunia adalah “Forests and Water”.
Lebih dari 55 negara memperingati hari hutan sedunia dengan lebih dari 100 acara. Di kantor pusat Food and Agriculture Organization yang terletak di Roma, Italia, diselenggarakan acara tentang pentingnya peran hutan untuk kebersihan air dan ketersediaan pangan.
2017
Hutan merupakan sumber energi yang biasa digunakan manusia sehari-hari. Di tahun 2017, Hari Hutan Sedunia diperingati dengan tema “Forests and Energy” di mana sekitar 19 acara diadakan dalam rangka peringatan Hari Hutan Sedunia.
2018
Semakin suatu kota bertumbuh, semakin banyak lahan hijau tergusur. Gedung-gedung tinggi menjulang dan pepohonan mulai hilang. Isu ini coba diangkat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa di Hari Hutan Sedunia tahun 2018 dalam tema “Forests and Sustainable Cities”.
Kampanye ini bertujuan supaya sebuah kota urban bisa semakin memperbanyak ruang terbuka hijau sehingga kota tersebut lebih nyaman untuk ditinggali, sehat, dan kuat.
2019
Hari Hutan Sedunia tahun 2019 mengangkat tema “Forests and Education“. Pendidikan tentang alam dan hutan sangat penting untuk menjaga interaksi antara manusia dengan lingkungan. Tanpa adanya pendidikan tentang lingkungan, hutan terancam akan terus disalahgunakan dan diekpsloitasi.
Spot Untuk Foto Romantis Di Kota Lama Semarang Seperti Di Belanda
Hari Hutan Sedunia tahun 2020
21 Maret yang akan datang adalah peringatan Hari Hutan Sedunia yang ke delapan. Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tema yang akan diangkat pada Hari Kehutanan Sedunia tahun 2020 adalah “Forests and Biodiversity“.
Lebih dari 10 juta spesies hewan, tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme hidup di bumi. Keanekaragaman hayati (biodiversity) adalah representasi biota dan habitat tempat mereka hidup.
Penggundulan hutan yang semakin merebak menimbulkan kecemasan bahwa keanekaragaman hayati akan menghilang. Hal ini tidak hanya berdampak pada keanekaragaman itu sendiri namun juga masyarakat yang hidup bergantung dari keanekaragaman hayati.
Akan tetapi, karena ketergantungan manusia terhadap keanekaragaman hayati tersebut semakin tak terbendung, hewan, tumbuhan, jamur, dan makhluk lainnya justru semakin berkurang. Akan terus berkurang jika manusia tidak bisa mengontrolnya.
Salah satu ancaman terbesar bagi hutan dan seisinya di antaranya adalah penebangan pohon yang gila-gilaan, fragmentasi hutan, perburuan, dan invasi spesies dari habitat lain. Pada Hari Hutan Sedunia tahun 2020 ini, diharapkan bahwa manusia bisa semakin meningkat kesadarannya akan kepentingan keberlangsungan hidup hutan yang semakin terlupakan.
10 Tempat Nongkrong Paling Cozy 2020 Di Bandung
Bobobox, hotel kapsul pilihan kamu
Bobobox adalah hotel kapsul yang modern dan unik. Desain kamarnya futuristik dan teknologi yang digunakan juga canggih. Untuk memesan kamar kamu bisa melakukannya melalui situs resmi atau aplikasi Bobobox. Aplikasi ini juga memiliki fungsi sebagai kunci kamar yang menggunakan sistem QR code dan juga pengatur lampu led.
Tidak hanya teknologi yang dikedepankan di Bobobox. Kenyamanan juga merupakan prioritas bagi kamu yang ingin menginap di hotel kapsul ini. Ada dua jenis kamar yang bisa kamu pilih saat menginap di Bobobox, yaitu earth dan sky.
Di Bobobox juga ada ruang komunal yang bisa kamu gunakan untuk nongkrong lho. Karena tema yang diusung adalah travel more, jadi kamu bisa bertemu rekan sesama traveler dan bertukar cerita.
Jadi, tunggu apa lagi? Isi liburan kamu kali ini dengan menginap di Bobobox!
Header image by Sergei Akulich on Unsplash