Populasi dunia merupakan salah satu topik masalah yang hangat diperbincangan oleh pemerintahan di berbagai negara di dunia. Pentingnya masalah populasi dunia kemudian menjadi salah satu alasan terciptanya Hari Populasi Seunia atau World Population Day yang diperingati setiap tanggal 11 Juli. Peringatan ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai berbagai masalah populasi di dunia yang terus meningkat dengan laju pertumbuhan yang cepat.
Mengapa masalah populasi dunia ini penting? Padat dan rendahnya populasi di dunia faktanya akan menimbulkan berbagai masalah, seperti kemiskinan, kriminalitas, pengangguran, pelayanan yang kurang memadai, dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah beberapa fakta populasi dunia yang perlu kamu ketahui.
1. Fakta Populasi Dunia: Sejarah Hari Populasi Sedunia
Berdasarkan informasi dari laman PBB, Dewan Program Pembangunan PBB menetapkan tanggal 11 Juli sebagai World Population Day atau Hari Populasi Dunia pada tahun 1989. Peringatan Hari Populasi Dunia yang pertama dilaksanakan pada 11 Juli 1990 yang dirayakan lebih dari 90 Negara dan ditetapkan berdasarkan Resolusi 45/216 pada Desember tahun 1990. Peringatan ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah yang timbul akibat padatnya populasi di dunia.
2. Fakta Populasi Dunia: Cara Merayakan Hari Populasi Sedunia
Apa yang bsia kita lakukan untuk berkontribusi di Hari Populasi Dunia salah satunya adalah dengan menjalankan program Keluarga Berencana (KB). Program Keluarga Berencana ini dapat meningkatkan kesadaran peningkatan populasi yang semakin berkembang pesat. Bagi kamu yang senang menulis atau berbicara kamu bisa memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk mengedukasi dan menyampaikan informasi mengenai masalah populasi.
3. Fakta Populasi Dunia: Jumlah Populasi di Dunia dan Tantangannya
Fakta populasi dunia selanjutnya adalah jumlah penduduk di dunia mencapai angka 7 miliar orang pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 7,7 miliar pada tahun 2020. Peningkatan ini kemudian akan diperkirakan terus bertumbuh hingga 8,5 miliar pada tahun 2030. Hal yang menyebabkan pertumbuhan pesat ini diakibatkan oleh meningkatnya proses reproduksi dan orang yang bertahan hidup di dunia.
Baca Juga: Penemuan Berikut Ini Membantu Menjawab Misteri Evolusi Manusia
Lalu apa yang terjadi pada tahun 2050? Pada tahun 2050 diprediksi ada 66 persen penduduk akan tinggal di kota yang kemudian akan memengaruhi pembangunan ekonomi. Perubahan ekonomi ini kemudian memengaruhi lapangan kerja, distribusi pendapatan, akses kesehatan, pendidikan, makanan, energi, dan yang lainnya. Hal ini tentu menjadi tantangan yang harus tercukupi setiap harinya.
4. Fakta Populasi Dunia: Krisis Angka Kelahiran Ancam Dunia
Lalu apakah Hari Populasi Dunia hanya mengangkat isu kepadatan populasi dunia? Faktanya banyak negara di dunia yang tengah menghadapi krisis angka kelahiran dengan ditandai anjloknya tingkat kelahiran secara drastis. Hal ini kemudian membuat masa depan negara mereka dipertaruhkan karena tingkat populasi yang menyusut.
Akhirnya struktur usia menjadi terbalik. Jumlah orang berusia lanjut lebih banyak ketimbang usia muda yang menjadi masalah atas sumber daya manusia (SDM) di masa depan untuk mendukung para lansia. Fakta ini kemudian akan menimbulkan masalah atas permintaan akan layanan kesehatan dan sosial terhadap lansia pun terancam meningkat tajam.
5. Fakta Populasi Dunia: Masalah Angka Kelahiran di Berbagai Negara
Apa yang terjadi dengan beberapa negara di dunia ini mengenai masalah angka kelahiran? Beberapa negara seperti China, Jepang, dan sejumlah negara Eropa tengah mempersiapkan strategi untuk menghadapi krisis tingkat kelahiran tersebut. Contohnya negara China yang kini memperbolehkan pasangan suami istri dapat memiliki anak hingga tiga anak. Kebijakan ini diberlakukan sebagai pengganti kebijakan dua anak cukup.
Di sisi lain, sebagian besar negara di Eropa pun kini menghadapi krisis demografi karena tingginya tingkat kematian dan penurunan angka kelahiran. Rendahnya angka kelahiran membuat populasi di Eropa pun sudah menua saat ini. Beberapa pemerintah Eropa kemudian memberlakukan sejumlah kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran. Bagaimana dengan Indonesia, apakah krisis kelahiran tersebut berimbas juga ke Indonesia?
Berdasarkan informasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diperkirakan ada tambahan hingga 500.000 kelahiran baru pada awal 2021. Padahal umumnya di Indonesia terdapat 4-5 juta kelahiran per tahun.
Beralih ke Jepang, negara ini dikenal memiliki penduduk tua terbanyak di dunia dan populer dengan masyarakat “super-manula” baik di urban dan perdesaan. Melihat ke masa depan di sekitar tahun 2050 akan ada sepertiga penduduk Jepang diprediksi berusia di atas 65 tahun. Tingkat kelahiran anak yang sangat rendah dan tingginya angka kematian membuat pemerintah memberikan insentif bagi warganya memiliki anak.
6. Fakta Populasi Dunia: Presiden Jokowi Minta Ibu-ibu Tak Lahirkan Anak Setiap Tahun
Masalah kelahiran ini pun menarik perhatian kepala negara kita, Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi dalam salah satu kesempatan sempat meminta ibu-ibu di Indonesia tidak melahirkan anak setiap tahun. Apa yang presiden sampaikan memiliki tujuan untuk memastikan gizi sang ibu tercukupi sebelum mengandung agar terbebas dari risiko melahirkan anak stunting. Hal ini dikarenakan angka kelahiran stunting memang sudah bisa ditekan signifikan dibandingkan 2014 silam.
Berdasarkan data 2021, angka stunting di Indonesia berada di 24,4 persen. Hal ini kemudian menjadi fokus Presiden Jokowi yang menargetkan bahwa oada 2024 mendatang angka stunting ini turun jauh lebih rendah hingga 14 persen. Meskipun demikian,Jokowi tidak mempersoalkan jumlah anak yang diinginkan setiap keluarga. Presiden Jokowi lebih menekankan peran orangtua dalam mempersiapkan pendidikan anak untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia di masa mendatang.
Baca Juga: 7 Pulau Terlarang di Dunia yang Tak Boleh Diinjak oleh Manusia. Nyawa Taruhannya!
Cobain Pengalaman Seru Menginap di Bobobox!
Di saat yang penuh kesulitan dan tekanan ini, kamu perlu beristirahat dari segala kejenuhan. Tentunya ada berbagai cara sederhana yang bisa kamu lakukan seperti berjalan santai, memanjakan diri dengan perawatan tubuh, atau sekadar staycation. Di masa pandemi ini, mungkin agak sulit bagi kamu untuk berlibur. Karena itu, sekadar berstaycation sambil menenangkan diri namun tetap menghindari kerumunan bisa jadi altenatif buat kamu.
Dalam hal ini, sebaiknya kamu memilih hotel yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Salah satu hotel aman yang bisa kamu pilih adalah Bobobox. Hotel kapsul yang satu ini telah menerapkan beberapa aturan yang wajib diikuti oleh semua orang yang berada di area Bobobox.
Aturan tersebut meliputi pengecekan suhu tubuh oleh host serta kewajiban menggunakan masker untuk semua pihak, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dengan tim Bob dan tamu lain, serta menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki area pod. Kamu juga diharuskan untuk menggunakan siku kamu jika ingin menekan tombol lift atau membuka pintu. Selain itu, bawalah alat makan dan alat salat pribadi.
Untuk keperluan kesehatan, Bobobox juga menyediakan obat-obatan standar yang bisa kamu gunakan agar tubuh kamu tetap sehat dan fit. Mau coba pengalaman yang lebih seru lagi? Cobain layanan Bobobox bernama Bobocabin! Bobocabin adalah sebuah jalan keluar yang tepat dari hiruk pikuk dan keramaian kota.Yuk segera unduh aplikasi Bobobox di Play Store dan App Store, dijamin aman dan nyaman!