Segitiga Bermuda adalah tempat dengan sejuta misteri. Banyak kejadian aneh dan menyeramkan terjadi di lautan yang luas ini. Lalu, apa sebenarnya lautan tersebut? Yuk simak fakta Segitiga Bermuda berikut ini untuk tahu lebih dalam.
Fakta Segitiga Bermuda, penghubung tiga pulau
Fakta Segitiga Bermuda yang pertama datang dari namanya. Area ini dinamai Segitiga Bermuda karena garis imajiner yang membentuk segitiga yang menghubungkan tiga titik yaitu Miami (wilayah terbesar di Florida, Amerika Serikat), San Juan (wilayah Puerto Rico), dan Bermuda (pulau di Atlantika utara yang menjadi nama area ini).
Segitiga Bermuda mulai dikenal pada tahun 1952 saat penulis George Sand menulis artikel tentang kejadian aneh di area tersebut. Ia membahas tentang misteri Flight 19 yang hilang di Segitiga Bermuda pada tahun 1945 dan tidak pernah kembali.
Fakta Segitiga Bermuda ini ditambah oleh Vincent Gaddis yang menulis artikel pada tahun 1964 tentang pola aneh yang terkait dengan misteri menghilangnya Flight 19.
BACA JUGA: Jarang Terdengar, Ini Dia 5 Pulau Terpencil Di Dunia
Akan tetapi, fakta Segitiga Bermuda semakin menjadi bahan perbincangan pada tahun 1974. Penulis Charles Berlitz menerbitkan buku yang berjudul The Bermuda Triangle. Berlitz percaya bahwa ada hubungan nantara fakta Segitiga Bermuda dengan Kota Atlantis yang hilang.
Tidak muncul di peta dunia
Percaya atau tidak, fakta Segitiga Bermuda tidak muncul di peta dunia adalah benar. Tidak ada peta resmi yang menunjukkan batas garis Segitiga Bermuda.
Oleh karena itu area ini disebut sebagai area imajiner. Bahkan, Dewan Geografis Amerika Serikat tidak mengakui keberadaan fakta Segitiga Bermuda sebagai wilayah resmi di Samudra Atlantik.
Padahal, jika diperhatikan, Segitiga Bermuda adalah area yang sangat luas. Luasnya diperkirakan sekitar 500.000 dan 1.510.000 mil persegi atau 1.300.000 dan 3.900.000 kilometer persegi.
Telah memakan banyak korban, fakta Segitiga Bermuda
Fakta Segitiga Bermuda menelan banyak korban tidak bisa dipungkiri lagi. Banyak sekali perjalanan udara dan laut yang tiba-tiba menghilang dan tidak kembali setelah melewati area misterius ini. Setidaknya ada 50 kapal dan 20 pesawat terbang yang dianggap hilang secara tiba-tiba.
Flight 19 adalah insiden pesawat pertama yang tercatat di fakta Segitiga Bermuda. Pada 5 Desember, 14 orang awak kapal menghilang selama penerbangan pelatihan navigasi di atas air.
Kejadian ini diikuti dengan hilangnya juga 13 awak kapal terbang Martin PBM Mariner yang diluncurkan dari Stasiun Udara Angkatan Laut Banana River untuk mencari Flight19.
Kasus fakta Segitiga Bermuda yang paling baru adalah hilangnya kapal Mako Cuddy Cabin pada tahun 2020 kemarin. Dua puluh orang pergi berlayar pada hari Senin dari Bimini ke Lake Worth Beach.
Meskipun begitu, Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, belum ada bukti yang signifikan bahwa hilangnya transportasi secara misterius di Segitiga Bermuda lebih sering daripada di wilayah lautan besar lainnya.
Memiliki gelombang yang tinggi
Ada banyak teori tentang hilangnya kapal di Segitiga Bermuda. Salah satunya adalah karena gelombang Rogue. Ini adalah gelombang besar yang dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter dan secara teori sangat kuat untuk menghancurkan sebuah kapal atau pesawat terbang.
Gelombang yang ada sebagai fakta Segitiga Bermuda ini sulit sekali untuk diprediksi dan muncul secara tiba-tiba. Meskipun besar dan berbahaya, gelombang ini berbeda dengan tsunami.
Tsunami disebabkan oleh perpindahan air karena fenomena lain seperti gempa bumi dan sering hampir tidak terlihat di perairan dalam. Gelombang Rogue yang muncul di pantai kadang-kadang disebut sebagai sneaker wave.
Fakta Segitiga Bermuda, tidak masuk lima perairan paling berbahaya
Meskipun berbahaya dan menelan banyak korban, fakta Segitiga Bermuda tidak masuk ke dalam lima perairan paling berbahaya menurut World Wildlife Fund (WWF). Lima perairan tersebut adalah Laut Cina Selatan dan Hindia Timur, Mediterania Timur, Laut Hitam, Laut Utara, dan Kepulauan Inggris.
Akan tetapi, bukan berarti fakta Segitiga Bermuda tidak berbahaya. Arus teluk, cuaca yang ganas, dan gelombang magnetik yang tak biasa kerap ditemukan di sini.
Kompas yang bermasalah sering muncul dalam teori fakta Segitiga Bermuda. Diperkirakan anomali magnetik lokal yang tidak biasa mungkin ada di daerah tersebut. Akan tetapi, insiden yang diakibatkan oleh fakta tersebut belum ditemukan.
BACA JUGA: Mengenal Fakta Pulau Saipan Yang Dianggap Sebagai Bali Baru
Sering diterjang badai dan topan
Yang membuat fakta Segitiga Bermuda berbahaya bukan hanya gelombang dan misterinya. Badai dan topan juga membuat perairan ini berbahaya untuk dilewati. Sejak tahun 2016 saja sudah ada sekitar 12 badai yang mengguncang Segitiga Bermuda.
- Hurricane Alex – 2016
- Tropical Storm Karl – 2016
- Hurricane Nicole – 2016
- Tropical Storm Emily – 2017
- Hurricane Jose – 2017
- Tropical Storm Chris – 2018
- Hurricane Beryl – 2018
- Hurricane Humberto – 2019
- Hurricane Jerry – 2019
- Tropical Storm Karen – 2019
- Tropical Storm Edouard – 2020
- Hurricane Paulette – 2020
Fakta Segitiga Bermuda, memiliki titik terdalam di Atlantik
Segitiga Bermuda adalah tempat Milwaukee Depth berada. Ini adalah titik terdalam Samudra Atlantik yang memiliki kedalaman 8.380 meter dan berada di sebelah barat laut pulau Puerto Rico.
Milwaukee Depth berada di dalam area depresi yang disebut Palung Puerto Rico. Milwaukee Depth dinamai dari kapal pertama yang menemukan area ini yaitu USS Milwaukee. Bagian bawahnya ditutupi dengan lumpur, pasir, batu, dan kerang.
BACA JUGA: Terisolasi Sejak 20 Juta Tahun Yang Lalu, Ini Dia Misteri “Pulau Alien” Bernama Socotra
Wah, ternyata fakta Segitiga Bermuda belum sepenuhnya terpecahkan ya. Masih banyak misteri yang menyelimuti perairan ini.
Karena hal tersebut, Segitiga Bermuda juga sering digunakan dalam karya-karya fiksi seperti film dan novel. Beberapa di antaranya adalah Gulliver’s Travels, Lost Voyage, The Land that Time Forgot, dan Percy Jackson: Sea of Monsters.
Jadi, bagaimana menurutmu soal fakta Segitiga Bermuda?
Lagi cari tempat menginap yang nyaman dan terjangkau? Di Bobobox aja!
Sudah akhir pekan nih. Kira-kira enaknya liburan ke mana ya? Kalau kamu bingung, enggak perlu cari tempat yang jauh. Staycation di Bobobox bisa bikin hari kamu lebih baik dan berwarna.
Bobobox adalah hotel capsule Jakarta yang bisa bikin kamu bebas dari stres. Suasana tenang dan hening akan kamu dapatkan saat masuk ke pod-nya. Desainnya yang modern juga enak untuk dinikmati, apalagi buat kamu yang suka foto-foto.
Nggak percaya? Tenang. Supaya kamu punya gambaran yang lebih jelas soal pengalaman menginap yang lebih nyata, kamu bisa lho keliling-keliling di pods Bobobox lewat 360° virtual tour bareng Bob. Kamu bisa membuktikan sendiri sebelum dateng langsung ke tempatnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo menginap di Bobobox dan lupakan stres untuk sejenak.