@4yemen4 via Instagram

Terisolasi Sejak 20 Juta Tahun yang Lalu, Ini Dia Misteri “Pulau Alien” Bernama Socotra

Dari sekian banyaknya pulau yang ada di Bumi, Pulau Socotra menjadi salah satu yang paling unik dan diliputi misteri. Pemandangan di pulau satu ini akan membuat kamu seolah-olah tengah berada di negeri antah berantah. Pulau ini juga cukup terpencil hingga sepertiga tanaman yang hidup di sana sudah dipastikan tidak akan kamu jumpai di pulau manapun. Karena keanehannya tersebut, Pulau Socotra pun mendapat julukan Pulau Alien. Kok bisa? Simak lebih lanjut yuk tentang misteri Pulau Alien Socotra ini!

Tentang Pulau Socotra

@travelingtheworldwithromaine via Instagram

Sebelum mengenal lebih jauh tentang misteri Pulau Alien Socotra, ketahui dulu yuk di mana tepatnya pulau satu ini berada. Pulau Socotra merupakan pulau terbesar (sekaligus satu-satunya yang berpenghuni) dari empat pulau yang ada di Kepulauan Socotra. Lokasinya cukup terpencil dan dikelilingi oleh banyak pantai serta area pegunungan.

Pulau satu ini tepatnya berlokasi di Laut Arab dan Samudera Hindia di antara Semenanjung Arab dan Tanduk Afrika, dengan jarak sekitar 380 km dari selatan Ras Fartak (Al Mahrah, Yaman) dan 240 km dari timur Cap Guardafui, Somalia. Jika melihat jaraknya yang lebih dekat dengan Somalia, Socotra ini secara geografis masuk ke dalam wilayah Afrika, namun secara administrasi terletak di negara Yaman.

Dengan populasi diperkirakan mencapai 40.000-an jiwa, sebagian besar warga Pulau Socotra didominasi oleh penduduk asli yang merupakan penutur bahasa Soqotri sementara sebagian kecil berasal dari Somalia. Orang-orang Soqotri ini secara genetik mirip dengan orang-orang Arab Selatan.

Bahasa Soqotri sendiri merupakan bahasa Semit kuno yang tidak digunakan di belahan dunia manapun dan kini hanya dimengerti oleh para penduduk yang jumlahnya kalah dari populasi warga Jakarta di Indonesia. Bahasa tersebut sifatnya tidak tertulis dan berasal dari zaman pra-islam. Meskipun memiliki bahasa aslinya sendiri, bahasa Arab merupakan bahasa resmi di pulau ini.

Pulau Socotra memiliki sejumlah kota dengan Hadiboh sebagai ibukotanya. Lokasinya rata-rata berjauhan satu sama lain. Karena itu, kendaraan off-road, sand buggy, dan perahu biasanya digunakan untuk bepergian dari satu kota ke kota lainnya.

Flora dan Fauna Nyentrik

@bestnaturebeauty via Instagram

Salah satu yang menjadi misteri Pulau Alien Socotra adalah banyaknya flora dan fauna endemik namun dengan tampilan nyentrik. Melansir National Geography, ada sekitar 825 spesies tanaman dan 307 di antaranya hanya bisa dijumpai di pulau tersebut.

Pulau Socrota juga menjadi rumah bagi 11 spesies burung unik seperti starling, sunbird dan grosbeak serta lebih dari 90% reptil dan siput darat yang juga endemik. Lebih uniknya lagi, satu-satunya mamalia asli Socotra adalah kelelawar.

Karena keunikannya tersebut, Socotra pun dinobatkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO untuk melindungi ratusan spesies endemik yang ada di pulau tersebut dan memastikan agar keduanya tetap terlindungi. Keunikan yang membentuk Socrota sekarang ini terjadi akibat adanya isolasi geografi yang sudah berlangsung sekitar 20 juta tahun lalu. Kala itu, Socrota memisahkan diri dari Superbenua Gondwana.

Pohon Darah Naga

@danielkordan via Instagram

Salah satu jenis tanaman paling eksotis dan ikonis dalam misteri Pulau Alien Socotra adalah Dragon’s Blood Tree atau Pohon Darah Naga. Selain tampilannya yang unik seperti jamur atau payung raksasa, pohon satu ini juga mengeluarkan getah yang serupa warna darah.

Konon katanya, pohon darah naga tumbuh di titik tempat dua saudara laki-laki, Darsa dan Samha, berkelahi sampai mati. Legenda lainnya mengungkapkan bahwa pohon tersebut berasal dari naga yang diubah menjadi pohon karena menghancurkan surga. Maka dari itu, pohon ini dinamakan pohon darah naga.

Getah pohon tersebut ternyata bermanfaat dan digunakan untuk pengobatan serta pewarna di masa lampau. Menurut legenda, getah darah naga kerap digosokkan pada tubuh gladiator sebelum memulau pertempuran untuk mempercepat penyembuhan luka mereka.

Pohon-pohon tersebut tersebar di daratan serta pegunungan Pulau Socotra dengan usia mencapai ratusan atau bahkan ribuan tahun. Hanya saja, menumbuhkan pohon baru bukanlah perkara gampang karena dibutuhkan sekitar 800 tahun untuk tumbuh seperti yang terlihat sekarang.

Hal ini tentu akan menjadi masalah di masa depan karena pohon-pohon tersebut juga cepat mati terutama karena hanya bergantung pada kabut sebagai sumber airnya serta kehadiran hewan terna seperti kambing. Kambing-kambing tersebut bersifat invasif karena mereka akan memakan pohon-pohon darah naga muda sehingga tidak ada kesempatan tumbuh untuknya. Selain itu, badai juga menjadi ancaman untuk keberlangsungan hidup penduduk sekaligus tanaman-tanaman nyentriknya.

Pohon Botol dan Timun

@danielkordan via Instagram

Selain darah naga, pohon populer lainnya di Socotra adalah cucumber tree (pohon mentimun) dan elephant leg tree (pohon kaki gajah) atau juga disebut desert rose tree (mawar Socotra) dan bottled tree (pohon botol).

Jika kamu mengenal tanaman hias adenium, pohon pohon kaki gajah mungkin bisa dianggap sebagai versi raksasa tanaman tersebut. Batangnya menggembung menyerupai botol atau kaki gajah dan berfungsi menyimpan cadangan air. Puncak pohon terssebut dihiasi daun-daun hijau dan bunga-bunga merah muda layaknya mawar di tengah padang gersang.

Sementara itu, pohon mentimun merupakan saudara jauh tanaman mentimun yang kerap kamu jumpai. Hanya saja, pohon di Socotra ini merupakan satu-satunya yang berbentuk pohon dengan batang besar berwarna pucat. Puncak pohonnya dipenuhi oleh daun-daun hijau berbentuk bulat serta bunga berwarna kuning hingga oranye.

Pasir Putih yang Mencekam

@hobopeeba via Instagram

Misteri Pulau Alien Socotra lainnya adalah banyaknya pantai berpasir putih yang tampak tak kalah asing dengan kekhasan tanaman serta hewan-hewannya. Suhu hangat serta keindahan pantai tersebut  tentu bisa menjadi tujuan wisata pantai yang menarik. Namun, kamu harus bersiap dengan suasana yang ditunjukkan oleh pasir putih ini, mencekam!

Mengingat betapa sedikitnya populasi di Socotra, sebagian besar bagian pulau pun tampak tidak berpenghuni. Karena itu, kamu bisa bebas menjelajahi panta-pantai tersebut dengan bonus stargazing terbaik di dunia.

Selain menjadi tempat stargazing, di lepas pantai putih serta pesisir gunung, kamu juga bisa melihat pemandangan hewan yang menjadi penghuni laut sekitar pulau yakni lumba-lumba yang tengah bermain di Laut Arab. Selain itu, laut di sekitar pulau juga dihuni oleh paus dan ikan-ikan lainnya.

Kabut Misterius

via independent.co.uk

Mau tahu apalagi misteri Pulau Alien Socotra?  Kapanpun kamu mengunjungi Pulau Socotra, kemungkinan besar kamu berkesempatan melihat kabut misterius di sekitar pualu. Kabut itu sendiri muncul karena kapasitas hujan yang cukup tinggi terutama saat musim hujan tiba dan juga di sekitar pegunungan pesisir. Sementara itu, suhu udara di Socotra terbilang stabil sepanjang tahunnya, antara 21 derajat (saat sejuk) hingga 35 derajat (saat panas).

Asal Nama Socotra

Misteri Pulau Alien Socotra tidak hanya seputar keunikan ekosistemnya, tetapi juga asal usul nama pulau itu sendiri. Ada banyak pendapat tentang penamaan pulau tersebut. Salah satunya meyakini nama Socotra berasala dari bahasa Sanskerta yaitu dvipa sukhadhara yang berarti pulau kebahagiaan.

Selain itu ada juga yang beranggapan nama tersebut berasal dari bahasa Arab, souk yang berarti pasar dan qotra yang berarti tetesan (dari tanaman frankincense). Lalu, ada juga dari bahasa Yunani Kuno, Dioscorida yaitu pulau yang didedikasikan pada Diosuri (Castor dan Pollux), pelindung para nelayan dan pelaut dalam mitologi Yunani.

Akibat keunikan serta misteri Pulau Alien Socrota, pulau satu ini tidak hanya dijuluki sebagai Pulau Alien. Socrota juga disebut sebagai pulau paling asing di dunia, the lost world, Galapagos of the Indian Ocean, dan the Pearl of the Indian. Selain itu, sebagian orang juga percaya bahwa Socrota merupakan lokasi Taman Eden dan juga tempat persembunyian dajal.

Socotra juga disebut-sebut sebagai tempat para penyihir, jin, monster, ular terbang, burung phoenix serta burung Roc (burung besar dalam cerita Sinbad). Legenda lokal menyebutkan bahwa para ji biasanya hidup di ngarai karena itu tidak ada yang tinggal di sekitarnya karena para penduduk cukup takut akan makhluk tersebut.

Meskipun tempat unik satu tersebut belum bisa kamu kunjungi, masih banyak kok tempat-tempat di Indonesia yang layak kamu datangi. Kalau sudah memutuskan tempatnya, jangan sampai lupa mencari penginapan yang nyaman untuk mengistirahatkan tubuh lelah kamu.

Salah satu yang bisa kamu coba adalah hotel kapsul Bobobox. Hotelnya nyaman, harganya terjangkau, dan lokasinya pun sangat strategis. Selain itu, banyak fasilitas menarik dan canggih yang akan menemani kamu selama di Bobobox. Yuk segera unduh aplikasinya dan dapatkan pengalaman menginap yang menarik bersama Bobobox.

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles