Saat berkunjung ke Bali, mungkin kamu menyadari ikat kepala yang banyak digunakan oleh laki-laki Bali. Ikat kepala itu mempunyai sebutan tersendiri, lho, yaitu udeng.
Udeng umumnya berupa kain sepanjang 50 cm yang diikat manual agar sesuai dengan makna yang terkandung di baliknya. Laki-laki dari semua kalangan dan usia, termasuk anak-anak, remaja, dewasa, dan berbagai tingkatan sosial, biasa memakainya.
Nah, karena memiliki maknanya tersendiri, cara memakainya pun juga tidak sembarangan. Agar tidak salah pasang, yuk simak lebih lanjut cara memakai udeng Bali, makna, serta jenis-jenisnya berikut ini!
Udeng Bali dan Maknanya
Umumnya, udeng Bali tersedia dalam beragam corak dan bentuk, termasuk warna putih, hitam, ornamen metalik, motif batik, hingga motif modern.
Kain satu ini juga dikenal dengan nama destar dan merupakan barang yang wajib dikenakan dalam berbagai kesempatan, seperti sembahyang, upacara adat, acara resmi, hingga pertemuan informal.
Secara fungsional, udeng digunakan untuk menghindari rambut rontok yang berisiko melanggar kesucian pura. Namun, udeng juga memiliki beragam makna yang berkaitan dengan nilai hidup masyarakat Bali, salah satunya dari segi warna:
- Udeng putih memiliki makna kembali pada fitrah, kesucian, kemurnian diri, ketulusan, dan kedamaian pikiran. Oleh karena itu, Parisadha Hindu Darma Indonesia (PHDI) Bali pun mengharuskan laki-laki Bali untuk mengenakan udeng putih saat mengunjungi pura.
- Udeng hitam digunakan untuk suasana berkabung.
- Udeng batik atau warna selain hitam dan putih dapat dipakai untuk kegiatan sosial lainnya. Misalnya, udeng motif songket kerap dipakai dalam acara pernikahan serta acara formal.
Dari segi bentuk, udeng juga memiliki makna tersendiri:
- Udeng umumnya tidak simetris. Bagian kanan biasanya lebih tinggi dari bagian kiri. Hal ini bertujuan agar pemakai udeng selalu teringat untuk melakukan kebaikan yang identik dengan arah kanan.
- Udeng juga memiliki makna “ngiket manah” atau pemusatan pikiran. Hal ini tercermin dalam cara memakai udeng Bali yang mengharuskan adanya ikatan di bagian tengah kening.
- Ada pula ikatan yang menunjuk ke atas sebagai bentuk pemujaan kepada Tuhan. Dengan kata lain, pikiran pemakai selalu lurus dan mengarah kepada Sang Pencipta.
Di samping itu, udeng juga mencerminkan konsep Trimurti dalam ajaran Hindu. Ujung kain di sebelah kanan melambangkan Dewa Wisnu, kiri Dewa Brahma, dan bawah Dewa Siwa.
Baca Juga: 16 Alat Musik Tradisional Bali yang Unik dan Cara Memainkannya
Jenis Udeng Khas Bali
Selain memiliki beragam makna, udeng khas Bali juga terbagi ke dalam beberapa jenis.
1. Udeng Jejateran
Udeng jejateran biasanya berwarna putih polos dan dipakai untuk ibadah. Terdapat corak kuning di bagian tepi dan simpul hidup di bagian depan, tepatnya di sela mata. Hal ini adalah perlambangang indra penglihatan ketiga atau cundamani.
Selain itu, udeng jejateran juga memiliki dua bebidakan di kanan dan kiri sehingga bentuknya tidak simetris. Bagian kain yang lebih tinggi ada di sebelah kanan sementara yang lebih rendah di sebelah kiri. Udeng ini biasanya.
2. Udeng Dara Kepak
Udeng dara kepak umumnya dikenakan oleh para pimpinan adat. Hal yang membedakannya dari udeng jejateran adalah adanya tambahan penutup pada kepala. Hal ini merupakan simbol kemampuan para pemimpin dalam memimpin dan melindungi rakyat.
3. Udeng Beblatukan
Udeng beblatukan merupakan jenis udeng yang digunakan oleh pemangku (rohaniawan atau orang suci dalam kepercayaan Hindu Bali). Ikat kepala jenis ini tidak disertai bebidakan seperti pada jejateran dan dara kepak.
Selain itu, udeng beblatukan juga membungkus seluruh bagian kepala, mulai dari atas telinga dan dahi ke atas. Bagian ujungnya diikat di belakang kepala dan menghadap ke bawah. Hal ini memiliki arti pemakainya mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
Baca Juga: Ikut Melestarikan Budaya Indonesia dengan Tren Berkain
Cara Memakai Udeng Bali dengan Benar
Melihat banyaknya makna filosofis dari sebuah udeng, ikat kepala Bali ini pun tidak bisa kamu anggap aksesori belaka.
Cara memakai udeng Bali pun tidak bisa sembarangan, apalagi kain ini tidak langsung berbentuk penutup kepala. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu coba.
1. Udeng Lembaran
Udeng yang ada sekarang biasanya terdiri dari dua jenis, yaitu udeng lembaran dan udeng setengah jadi. Udeng lembaran adalah udeng yang masih berupa lembaran kain segi empat atau segi tiga dan perlu kamu bentuk untuk memakainya.
Cara memakai udeng Bali satu ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
- Lipat kain menjadi bentuk segi tiga (kamu bisa melakukan ini di atas alas, seperti lantai atau meja).
- Lipat alas segi tiga ke atas dan sisakan setengah ujung segi tiganya di atas.
- Balik kain tersebut sehingga bagian depan segi tiga menghadap ke arahmu.
- Lipat kembali bagian bawah atau alas segi tiga sedikit demi sedikit sampai batas alas lipatan awal untuk membentuk dasar udeng.
- Setelah itu, kamu bisa mulai memasangkan udeng ke kepala.
- Lingkarkan dari arah depan kening, tapi pastikan tidak mengenai alis dan bagian sisa segi tiga menutup rambut atau batok kepala.
- Bawa dua ujung udeng ke belakang dan silangkan di bagian belakang kelapa. Bawa kembali dua ujung udeng tersebut ke depan.
- Ikat satu kali hingga terlihat salah satu ujung udeng lebih panjang dari yang satunya.
- Lipat sedikit pangkal udeng yang lebih panjang ke bawah lalu masukkan ke dalam ikatan sebelumnya.
- Lipatan kecil tersebut seharusnya berada satu garis dengan sela mata.
- Sementara itu, ujung udeng yang lebih panjang tadi menghadap ke atas.
- Alternatif lainnya, kamu tidak perlu mengikat kedua ujung udeng di depan. Namun, silangkan dua ujung tersebut sehingga satu berada di bawah dan satunya berada di atasnya.
- Setelah itu, bawa ujung kain di bawah ke atas hingga tega lurus lalu tarik sedikit pangkalnya dan masukkan pada lipatan persilangan tadi.
- Selanjutnya, kamu beralih ke bagian segi tiga yang ada di atas kepala.
- Lipat dari atas seperti kamu membuat kipas lipat dari kertas lalu sematkan pada simpul yang ada di depan kepala.
Baca Juga: Ini Dia 7 Tempat Nonton Tari Kecak Bali Paling Autentik!
2. Udeng Setengah Jadi
Udeng setengah jadi merupakan udeng yang tinggal kamu pakai. Bagian atas udeng (segi tiga pada lembaran) biasanya sudah terbentuk, jadi kamu tinggal mengikat alas udengnya saja.
Kamu bisa melakukan langkah awal yang sama dengan cara memakai udeng Bali sebelumnya. Lingkarkan udeng dari arah depan lalu silangkan di belakang kepala dan bawa kembali kedua ujung udeng ke depan. Setelah itu, ikat udeng sehingga membentuk simpul di antara sela mata.
Jika dibandingkan dengan udeng lembaran, cara memakai udeng Bali setengah jadi memang tampak lebih mudah.
Menginap di tengah Alam Bersama Bobocabin
Lengkapi liburan kamu di Bali dengan mengunjungi Ubud yang terkenal asri, hening, dan sarat elemen spiritual. Urusan akomodasi, serahkan saja pada Bobocabin Ubud!
Dengan berbagai fasilitas dan teknologi tinggi, Bobocabin siap menemani tidurmu di tengah deretan pohon palem dan pamandangan sawah yang memanjakan mata.
Liburan di tengah alam juga akan terasa mudah, aman dan menyenangkan dengan kehadiran fasilitas seperti Wi-Fi, Smart Window, B-Pad, moodlamp hingga speaker Bluetooth.
Pesan kabinmu di aplikasi Bobobox dan rasakan liburan penuh rasa tenang hanya di Bobocabin Ubud!
Foto utama oleh: I Made Krisna Udiana via Unsplash