Puasa Ramadan akan mengubah berbagai rutinitas yang kamu miliki, termasuk pola tidur. Siklus tidur akan terganggu karena kamu perlu bangun dini hari untuk santap sahur.
Di sela menunggu pagi, rasa kantuk tak tertahankan biasanya menyerang hingga banyak orang memilih langsung tidur setelah makan sahur.
Kebiasaan ini sebenarnya sangat tidak dianjurkan karena menyimpan bahaya untuk tubuh. Apa sajakah bahaya tidur setelah sahur ini? Yuk, ketahui lebih lanjut bersama Bob!
Kenapa Tidak Boleh Tidur Setelah Sahur?
Selain karena bangun pada pagi buta, seseorang cepat mengantuk setelah sahur karena tubuh sibuk mencerna makanan yang dimakan.
Usai makan, proses pencernaan berlangsung dan tubuh akan melepaskan hormon serotonin. Hormon ini nantinya akan memengaruhi produksi melatonin, yaitu hormon kantuk di otak.
Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mudah mengantuk setelah sahur.
Selain hormon, kantuk juga terjadi akibat aliran darah yang lebih banyak menuju pencernaan. Tujuannya agar tubuh bisa mengolah dan menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Akibatnya, aliran darah ke otak berkurang dan kamu pun mudah menguap serta mengantuk.
Karena sulit menahan kantuk, tidak sedikit orang langsung tidur kembali setelah sahur, agar tidak mengantuk saat beraktivitas di siang hari.
Namun, langsung tidur setelah sahur termasuk kebiasaan yang bisa memengaruhi performa tubuh saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada tubuh, terutama untuk sistem pencernaan. Sistem pencernaan butuh dua sampai tiga jam untuk mengolah makanan sampai menjadi sari-sari makanan.
Saat tidur, tubuh tengah berusaha untuk mencerna makanan yang masuk sehingga aliran oksigen banyak beralih ke sistem pencernaan.
Namun, karena langsung tidur setelah sahur, sistem pencernaan tidak bisa bekerja dengan baik dan cepat. Makanan pun jadi tertimbun sia-sia dalam perut.
Berbaring sebentar saja, tanpa benar-benar tidur, bahkan bisa menimbulkan masalah seperti refluks asam.
Meski kurang nyaman—apalagi tubuh cenderung lelah setelah makan—posisi tegak adalah posisi terbaik untuk mencerna makanan. Hal ini memungkinkan tubuh menyerapnya dengan mudah.
Baca Juga: 7 Buah-Buahan untuk Berbuka Puasa Selain Kurma
Apa Saja Bahaya Tidur Setelah Sahur?
Menahan kantuk memang terkadang sulit, apalagi saat perut kenyang. Namun, tidak tidur sedikit saja mungkin lebih baik daripada merasakan bahayanya tidur setelah sahur yang bisa memengaruhi kesehatan kamu.
1. Refluks Asam Lambung
Salah satu bahya kebiasaan tidur setelah makan sahur yang perlu kamu waspadai adalah gangguan pencernaan refluks asam lambung, yaitu kondisi saat peningkatan asam lambung kembali naik ke kerongkonan. Hal ini terjadi karena melemahnya otot sfingter yang terlalu sering membuka, sehingga terjadi naiknya asam lambung.
Hal ini mengakibatkan seseorang mengalami perut kembung dan sering sendawa. Gejala lain yang bisa kamu rasakan meliputi terasa panas seperti terbakar, heartburn, batuk kering, sakit tenggorokan, rasa pahit di bagian belakang tenggorokan, dan rasa asam di mulut.
Efeknya akan semakin terasa jika kamu juga mengonsumsi makanan pemicu GERD saat sahur, seperti makanan berlemak, makanan pedas, gorengan, kopi, dan minuman bersoda.
2. GERD
Jika kamu mengalami refluks asam lambung setidaknya lebih dari dua kali per minggu, maka GERD menjadi bahaya berikutnya yang mengintai.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah refluks asam lambung kronis atau lebih parah. Banyaknya asam lambung yang naik bisa melukai tenggorokan, menimbulkan gejala heartburn (rasa terbakar di dada), asam di bagian belakang mulut, mulut pahit, mual dan muntah, perut kembung, sendawa, batuk, kesulitan menelan, dan sesak napas.
3. Sembelit
Sembelit terjadi karena terhambatnya proses pengosongan perut.
Tubuh biasanya butuh dua sampai tiga jam untuk mengosongkan lambung setelah makan. Sisa makanannya kemudian akan berpindah menuju usus untuk dipadatkan menjadi feses.
Namun, posisi berbaring atau tiduran akan menghambat proses pengosongan tersebut, sehingga makanan yang dikonsumsi saat sahur pun berdiam diri terlalu lama di dalam perut.
Karena itu, usus yang bertugas menyerap air dan elektrolit dari sisa makanan akan menyerap cairan dari feses.
Akibatnya, feses pun menjadi kering dan padat sehingga kamu butuh usaha ekstra untuk mengeluarkannya.
Risiko gangguan pencernaan menjadi lebih besar saat puasa karena tubuh kerap kekurangan cairan.
4. Kenaikan Berat Badan
Bahaya tidur setelah sahur berikutnya yang perlu kamu waspadai adalah kenaikan berat badan.
Kebiasaan tidur setelah makan sahur bisa menyebabkan penumpukan lemak sebab tubuh tidak bisa membakar kalori.
Karena tidak ada aktivitas, kalori yang tersimpan kemudian berubah menjadi lemak, apalagi jika santapan sahurnya tinggi karbohidrat dan lemak.
Karena konsumsi kalori lebih banyak daripada pembakarannya, maka jangan heran jika berat badan mengalami kenaikan.
Selain itu, tidur setelah sahur juga membuat perut cepat lapar. Akibatnya, rasa lapar itu akan membuat kamu kalap saat berbuka puasa.
Untuk terhindar dari bahaya tidur setelah sahur ini, aktif bergerak adalah salah satu solusinya.
5. Tidur Tidak Berkualitas
Kebiasaan langsung tidur setelah sahur tidak akan memberi kamu tidur berkualitas, apalagi jika kamu baru saja mengonsumsi makanan tinggi lemak yang butuh waktu lama untuk dicerna.
Saat kamu tidur segera setelah sahur, perut biasanya terasa kembung dan sakit dan dada terasa panas. Kamu pun akan terus berganti posisi, tidak bisa nyenyak karena tubuh tidak dalam kondisi nyaman.
6. Serangan Jantung
Serangan jantung mungkin merupakan bahaya tidur setelah sahur yang paling ditakuti.
Hal ini bisa terjadi akibat adanya peningkatan tekanan darah, yang jika berlangsung terus menerus bisa meningkatkan terkena risiko penyakit kardiovaskular tersebut.
7. Stroke
Selain serangan jantung, tidur setelah sahur juga dapat meningkatkan risiko terkena stroke
Kondisi ini berkaitan dengan berkurangnya suplai darah ke otak, sebab lambung membutuhkan banyak asupan darah untuk proses pencernaan saat seseorang tidur.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa mengakibatkan stroke.
Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa stroke bisa terjadi akibat pengingkatan asam lambung, yang menyebabkan sleep apnea dan kemudian memicu stroke.
8. Sakit Tenggorokan
Tidur setelah sahur juga dapat mengakibatkan terjadinya peradangan pada tenggorokan. Sensasi panas yang dirasakan tidak hanya terbatas di daerah dada, tetapi juga terasa di tenggorokan. Hal ini terjadi akibat efek dari refluks asam atau GERD yang berlanjut.
Ketika tubuh berada dalam posisi berbaring dengan perut yang penuh setelah sahur, katup antara lambung dan kerongkongan mungkin tidak menutup sepenuhnya. Hal ini memungkinkan asam lambung untuk naik dengan mudah ke arah tenggorokan, menyebabkan sensasi terbakar. Apabila kondisi ini tidak diatasi dengan baik, maka dapat menyebabkan peradangan.
Baca Juga: 9 Resep Minuman Segar untuk Buka Puasa, Bikin Makin Semangat!
Tips Mengatur Pola Tidur Saat Puasa
Jika kamu khawatir dengan pola tidur yang terpotong akibat sahur, ini tips mengatur pola tidur yang layak kamu coba.
1. Beri Jeda Waktu
Untuk menghindari kebiasaan tidur setelah sahur, kamu dianjurkan untuk memberikan jeda sekitar dua jam setelah sahur sebelum lanjut tidur.
Alternatif lainnya, kamu bisa menunggu hingga waktu subuh sampai bisa tidur. Dengan begitu, organ pencernaan punya cukup waktu untuk mencerna makanan dengan baik.
Namun, sebaiknya jangan lakukan aktivitas berat seperti olahraga, karena hal itu juga tidak baik bagi tubuh saat proses pencernaan masih berlangsung.
Sebagai gantinya, lakukan kegiatan ringan dan bermanfaat, seperti membaca Alquran, berzikir, berdoa, membersihkan dapur, dan sebagainya.
2. Tidur Cukup di Malam Hari
Rasa kantuk yang menyerang saat sahur mungkin terjadi karena kamu kurang tidur. Untuk menghindari hal tersebut, pastikan kamu mendapatkan tidur yang cukup di malam hari.
Idealnya, orang dewasa membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam untuk tidur.
Agar kebutuhan itu tercukupi, kamu bisa siasati dengan tidur lebih cepat setiap malam dan menghindari begadang. Dengan begitu, kamu tidak akan telat bangun sahur.
3. Tidur Saat Luang
Kekurangan tidur saat puasa bisa kamu atasi dengan mencuri waktu saat senggang.
Kamu bisa menyempatkan tidur saat berada dalam kendaraan menuju tepat kerja. Kamu juga bisa tidur sebentar saja sebelum jam kerja dimulai atau tahan hingga waktu istirahat siang.
Tergantung pada waktu yang kamu miliki di siang hari, kamu bisa menyempatkan diri tidur antara 15-60 menit.
4. Jaga Kualitas Tidur
Pastikan kenyamanan diri saat berada di tempat tidur. Pastikan kamar kamu tenang, gelap, bersih dan sejuk.
Selain itu, hindari memakan makanan tinggi lemak dan kalori, makanan pedas, minuman berkafein, dan makanan asin yang berpotensi mengganggu tidur.
5. Atur Jadwal Tidur
Agar bangun dengan tubuh segar dan ringan, jadwalkan waktu tidur dan bangun sahur yang sama setiap harinya. Pastikan waktu ini juga tetap berjalan meski hari libur tiba, sehingga jadwal tidak jadi berantakan.
Baca Juga: Ini Dia 5 Makanan Sahur Agar Kuat Puasa Sepanjang Hari
6. Konsumsi Makanan yang Sehat Ketika Sahur
Agar tidak ngantuk setelah sahur, minum air yang cukup dan tambahkan makanan berserat tinggi dalam menu sahur. Serat bisa bantu pencernaan dan bikin kenyang lebih lama. Pilih sereal gandum, oat, roti gandum, serta buah dan sayur seperti pisang, alpukat, apel, kentang, brokoli, dan wortel.
Pastikan juga konsumsi protein cukup untuk kurangi risiko kehilangan otot saat puasa dan kurangi lapar. Penelitian menunjukkan 30% kalori dari protein bisa kurangi nafsu makan secara signifikan.
Staycation Sambil Puasa? Bobobox Saja!
Puasa sambil staycation di Bobobox? Kenapa nggak?
Kamu bisa ngabuburit sambil berburu makanan lezat di sekitar lokasi Bobobox yang strategis, lalu lanjut buka puasa bareng di area komunal.
Kalau nggak suka jalan-jalan sore, nggak masalah. Ada banyak kegiatan menarik yang bisa kamu lakukan sambil menunggu waktu buka tiba, seperti beribadah di musala yang tersedia, atau menonton film dan serial favorit di atas kasur pod yang empuk dan comfy.
Dapatkan penginapan terbaik, kualitas ekslusif, dan harga terjangkau hanya di Bobobox. Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, unduh dulu aplikasinya.
Penulis: Intifanny Amandara Putri
Foto Header: @theyshane via Unsplash