Klenteng Sam Poo Kong, yang juga dikenal sebagai Klenteng Gedung Batu, adalah sebuah klenteng yang terletak di Semarang.
Kelenteng ini adalah salah satu tempat ibadah agama Konghucu terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu daya tarik wisata yang populer di Semarang.
Klenteng ini memiliki sejarah yang kaya dan budaya Tionghoa yang kuat di Indonesia. Dalam artikel ini, Bob akan membahas lebih dalam tentang Klenteng Sam Poo Kong Semarang.
Dari asal muasal, aktivitas yang bisa dilakukan di klenteng, hingga rute menuju ke sana, kita akan mempelajari segala sesuatu yang membuat Klenteng Sam Poo Kong begitu istimewa.
Yuk, simak selengkapnya!
Sejarah Sam Poo Kong
1. Asal-muasal Didirikannya Klenteng Sam Poo Kong Semarang
Klenteng Sam Poo Kong didirikan berdasarkan asal muasal yang terkait dengan kedatangan seorang laksamana yang bernama Zheng He (Cheng Ho) atau sering juga disebut sebagai Sam Po Tay Djien ke daerah Semarang pada abad ke-15.
Laksamana Cheng Ho sendiri adalah seorang admiral terkenal dari Dinasti Ming di Tiongkok yang melakukan ekspedisi samudra ke berbagai wilayah di Asia.
Kisah asal muasal Klenteng Sam Poo Kong dimulai ketika armada Zheng He membawa kapalnya merapat ke Pantai Utara Semarang dan berlabuh di pantai Simongan, Kota Semarang.
Pada saat itu, salah satu juru mudi armada, Wang Jing Hong, menderita sakit parah. Sebagai tempat beristirahat dan pengobatan bagi Wang Jing Hong, mereka menggunakan sebuah gua batu di daerah tersebut.
Sementara Wang Jing Hong tersebut menjalani penyembuhan, Zheng He melanjutkan pelayarannya ke Timur untuk melanjutkan misi perdamaian dan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di kawasan tersebut, termasuk perdagangan keramik dan rempah-rempah.
Di sekitar gua batu tersebut, Wang Jing Hong memimpin anak buahnya untuk menggarap lahan, membangun rumah, dan berinteraksi dengan penduduk setempat.
Kegiatan perdagangan dan pertanian yang berkembang di sekitar gua tersebut membuat lingkungan sekitar menjadi makmur.
Sebagai tanda penghormatan terhadap Zheng He, Wang Jing Hong mendirikan sebuah patung Sam Po Tay Djien di dalam gua batu tersebut. Patung ini dipercaya sebagai lambang penghormatan dan kenangan yang dikenang oleh masyarakat sekitar.
Wang Jing Hong meninggal pada usia 87 tahun dan dimakamkan di sekitar lokasi tersebut. Makamnya kemudian dikenal sebagai Makam Kyai Juru Mudi, mengingat jasanya sebagai juru mudi dalam armada Laksamana Zheng He.
Ketika gua batu tersebut mengalami keruntuhan akibat longsor, masyarakat setempat membangun kembali gua buatan yang bersebelahan dengan Makam Kyai Juru Mudi. Hal ini menjadi awal mula didirikannya Klenteng Sam Poo Kong di Kota Semarang. Nama Sam Poo Kong sendiri tentunya diambil dari nama Sang Laksamana yang mendorong dibangunnya kelenteng ini.
2. Klenteng Mengalami Banyak Renovasi
Seiring berjalannya waktu, Klenteng Sam Poo Kong mengalami renovasi dan perluasan sebagai bagian dari pengembangan dan perhatian terhadap situs bersejarah ini.
Pada tahun 2002, dilakukan revitalisasi besar-besaran oleh Yayasan Sam Poo Kong. Renovasi tersebut selesai tahun 2005, dalam rangka perayaan 600 tahun kedatangan Laksamana Zheng He di Pulau Jawa.
Klenteng Sam Poo Kong kini menjadi tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat Tionghoa di Semarang, sekaligus destinasi wisata populer untuk mempelajari sejarah dan budaya Tionghoa di Indonesia.
Baca Juga: Jalan-jalan ke Tempat Wisata Semarang, Museum Kereta Api Ambarawa
Situs yang ada di Kelenteng Sam Poo Kong
1. Klenteng Pemujaan Sam Poo Kong
Gedung di lokasi ini dihiasi oleh relief batu yang menceritakan perjalanan Laksamana Zheng He selama sekitar 30 tahun pada abad ke-15. Di dalamnya, terdapat ruang sembahyang dan dua patung kecil yang melambangkan kedatangan Zheng He di Semarang.
Patung pertama terbuat dari kayu cendana. Patung ini berwajah hitam, melambangkan kedatangan pertama Zheng He pada tahun 1406.
Sementara patung kedua, terbuat dari porselen dan berwajah merah, melambangkan kedatangan kedua pada tahun 1416 bersama dengan pengawal-pengawalnya. Gedung ini juga menyimpan patung besar Sam Poo Kong yang terbuat dari emas dan perunggu, selain itu di lokasi ini juga terdapat ada sumur suci yang sering digunakan oleh umat dan pengunjung untuk diambil airnya.
2. Makam Kyai Juru Mudi
Wang Jing Hong atau yang dikenal dengan nama Kyai Juru Mudi wafat pada usia 87 tahun dan dimakamkan di sebelah gua batu Sam Poo Kong. Makam ini dikenal dengan sebutan Makam Kyai Juru Mudi. Sejak itu, warga Semarang dan sekitarnya sering datang ke sana untuk berziarah atau berdoa memohon berkat, terutama pada malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Kliwon.
3. Tempat Pemujaan Dewa Bumi atau Hok
Di dalam Kuil Sam Poo Kong, Dewa Bumi adalah sosok yang dipuja bersama dengan Dewa Tuan Rumah. Tradisi berdoa dimulai dengan menghormati Tian (Tuhan / langit) dan kemudian memohon berkat dari Tei (Dewa Bumi). Dewa Bumi, yang juga dikenal sebagai Hok Tek Ceng Sin, dipanggil untuk memberikan keberkahan.
Awalnya, Dewa Bumi dikenang dalam doa untuk kesuburan tanah, hasil panen yang melimpah, dan perlindungan dari hama. Namun, umat juga bisa memohon kesehatan, keselamatan, kelancaran dagang, kedamaian, dan kesuksesan kepada Dewa Bumi.
Hok Tek Ceng Sin dilambangkan oleh pengawal berupa macan hitam yang bernama Houw Ciang Kun. Di depan kuil Dewa Bumi, ada penjaga pintu yang dikenal sebagai Ue Tek Kiong dan Sie Siok Po. Perayaan Hari Kelahiran Hok Tek Ceng Sin biasanya diadakan setiap tanggal 2 bulan 2 dalam kalender Tionghoa.
Sementara itu, setiap tanggal 15 bulan 8 dalam kalender Tionghoa dijadikan hari ucapan terima kasih kepada Hok Tek Ceng Sin. Pada hari itu, umat memberikan kue rembulan sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah dan berkah sepanjang tahun.
10 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Sam Poo Kong
1. Berdoa dan Beribadah
Klenteng Sam Poo Kong merupakan tempat ibadah agama Konghucu yang penting bagi umat Tionghoa di Semarang dan sekitarnya.
Kamu dapat menghabiskan waktu untuk berdoa, memohon berkah, dan menghormati para dewa dan leluhur.
2. Mengagumi Arsitektur yang Indah
Salah satu daya tarik utama klenteng ini adalah arsitektur yang memukau.
Dengan sentuhan budaya Tionghoa dan Jawa, klenteng ini menampilkan detail-detail yang menakjubkan seperti ornamen-ornamen berwarna cerah, ukiran-ukiran halus, dan patung-patung yang mengesankan.
3. Menyaksikan Perayaan Keagamaan dan Festival
Klenteng Sam Poo Kong sering menjadi tuan rumah perayaan keagamaan dan festival Tionghoa yang meriah.
Saat mengunjungi klenteng pada momen tertentu, kamu dapat menyaksikan pertunjukan seni tradisional, tarian naga, acara musik, dan prosesi keagamaan yang memukau.
Baca juga: Seru! 12 Rekomendasi Destinasi Wisata di Semarang Tengah
4. Menjelajahi Lorong dan Ruangan Klenteng
Klenteng ini memiliki lorong-lorong dan ruangan-ruangan yang menarik untuk dieksplorasi.
Setiap ruangan memiliki cerita dan peninggalan sejarah yang menarik, seperti patung dewa, arca, dan artefak bersejarah.
5. Mengenal Sejarah Laksamana Zheng He
Seperti disebutkan sebelumnya, Klenteng Sam Poo Kong memiliki hubungan erat dengan Laksamana Zheng He.
Nah, klenteng ini menampilkan berbagai patung, lukisan, dan informasi mengenai perjalanan dan kontribusi Zheng He dalam sejarah Tiongkok-Indonesia.
6. Mengunjungi Makam Kyai Juru Mudi
Di sekitar klenteng terdapat makam Kyai Juru Mudi, yaitu Wang Jing Hong, juru mudi Zheng He. Tempat ini menjadi simbol penghormatan terhadap jasa dan kontribusi Wang Jing Hong dalam ekspedisi Zheng He.
Kamu dapat mengunjungi makam ini untuk menghormati dan merenungkan peran pentingnya dalam sejarah.
7. Fotografi
Keindahan arsitektur dan suasana Klenteng Sam Poo Kong ini menawarkan kesempatan yang sempurna untuk mengambil foto-foto yang menakjubkan.
Kamu dapat mengabadikan momen indah dari arsitektur yang detail, patung-patung, ornamen-ornamen, dan suasana keagamaan yang khas.
8. Menyaksikan Pertunjukan Seni Tradisional
Klenteng Sam Poo Kong sering menjadi tempat pertunjukan seni tradisional Tionghoa, seperti pertunjukan musik, tarian, dan teater tradisional.
Kamu dapat menikmati kekayaan budaya Tionghoa melalui pertunjukan-pertunjukan yang menghidupkan kembali tradisi-tradisi kuno ini.
9. Berbelanja Oleh-Oleh Khas
Di sekitar klenteng terdapat berbagai toko dan kios yang menjual oleh-oleh khas Tionghoa.
Kamu dapat membeli kue-kue tradisional, kerajinan tangan, benda-benda keagamaan, atau suvenir-souvenir lainnya sebagai kenang-kenangan atau untuk dibagikan kepada keluarga dan teman.
10. Berinteraksi dengan Masyarakat Lokal
Klenteng Sam Poo Kong merupakan pusat kegiatan komunitas Tionghoa di Semarang.
Kamu dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal, belajar tentang kebudayaan dan tradisi mereka, serta mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan yang diadakan komunitas setempat.
Baca Juga: 10 Tujuan Wisata Semarang di Era New Normal
Rute Perjalanan Menuju Sam Poo Kong
Rute menuju destinasi wisata Sam Poo Kong sangatlah mudah dan dapat dijangkau dengan beberapa langkah.
Jika kamu berada di Simpang Lima Semarang, kamu hanya perlu mengambil arah melalui Jalan Pahlawan untuk memulai perjalanan menuju klenteng ini. Dari sana, kamu dapat melanjutkan perjalanan hingga mencapai perempatan depan Polda Jawa Tengah.
Setelah sampai di perempatan tersebut, lanjutkan perjalanan melalui Jalan Veteran yang akan membawa kamu melewati RSUP Dr. Kariadi.
Ketika sudah berada di dekat rumah sakit tersebut, ambil belokan ke kiri untuk melanjutkan perjalanan menuju Klenteng Sam Poo Kong.
Ketika kamu melewati sebuah jembatan, perhatikan sisi kiri jalan, dan di situlah Klenteng Sam Poo Kong berdiri megah.
Kemudian, jika kamu berada di Lawang Sewu dan ingin mengunjungi klenteng ini, jaraknya sekitar 2,3 kilometer atau dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 5 menit.
Kamu dapat mengikuti jalan yang mengarah ke arah timur dari Lawang Sewu, kemudian melanjutkan perjalanan hingga sampai di Klenteng Sam Poo Kong di sebelah kiri jalan.
Penginapan Nyaman dan Tenang di Bobobox Kota Lama, Semarang
Setelah berjalan-jalan di klenteng Sam Poo Kong untuk menenangkan hati, kamu pasti butuh tempat untuk merebahkan tubuh. Tidak perlu bingung, menginap saja di Bobobox Kota Lama.
Dari kasur yang empuk hingga kamar mandi yang bersih, semuanya dirancang untuk memberikan penginapan terbaik bagi para tamu.
Selain itu, fasilitas seperti speaker Bluetooth, loker, dan lampu LED yang dapat diatur warnanya akan menambah kenyamanan dan kesenangan selama menginap.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, unduh aplikasinya untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!
Foto utama oleh: Afriyandi Setiawan via Unsplash