Siapa yang punya impian bisa mendaki Gunung Rinjani sampai ke puncaknya? Lautan awan di atas dan danau biru kehijauan di bawahnya pasti bakal bikin kamu terpesona!
Namun, untuk bisa menikmati pemandangan tersebut, tentunya kamu butuh persiapan matang sebelum menaklukkan puncak Gunung Rinjani. Memangnya, apa aja yang harus dilakukan?
Mengenal Kondisi Geografis Gunung Rinjani

Photo: Bobobox Internal Asset
Tak kenal maka tak sayang, jadi mari kita kenalan dulu dengan apa yang akan kamu hadapi selama pendakian! Gunung Rinjani adalah salah satu gunung paling ikonik di Indonesia. Berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, gunung ini punya ketinggian sekitar 3.726 meter di atas permukaan laut.
Puncaknya menantang banget dan sering kali dijadikan bucket list oleh para pendaki. Namun, jangan salah sangka. Di balik keindahan itu, Rinjani juga bisa sangat berbahaya, terutama buat pendaki pemula.
Medan Rinjani benar-benar bervariasi. Kamu akan menemukan hutan lebat, tanjakan curam, jurang menganga, jalur berbatu tajam, sampai areal pasir vulkanik yang licin. Di atas ketinggian 3.000 meter, udaranya juga sangat tipis dan dingin. Kalau nggak siap fisik atau nggak tahu jalur, kamu bisa kelelahan parah atau bahkan mengalami hipotermia.
Bahkan, nggak menutup kemungkinan kamu juga dapat terjatuh dari jurang setinggi ratusan meter. Ya, seperti yang belum lama ini terjadi pada Juliana Marins, seorang hiker asal Brazil yang meninggal dunia karena peristiwa tersebut.
Namun, buat pendaki berpengalaman, inilah tantangan yang dicari. Gunung Rinjani menawarkan pengalaman mendaki yang lengkap: teknis, menantang, sekaligus menyuguhkan panorama yang luar biasa.
Tips Persiapan Hiking Gunung Rinjani

Photo: Joshua Kettle via Unsplash
1. Pastikan Kondisi Fisikmu Sehat
Sebelum mendaki Rinjani, kamu harus pastikan tubuhmu dalam kondisi prima. Bukan cuma kuat jalan kaki, tapi juga siap menghadapi tanjakan panjang dan udara tipis.
Latihan fisik ringan seperti jogging, naik turun tangga, atau hiking di bukit bisa banget membantu. Jangan memaksakan diri kalau sedang sakit, cedera, atau belum pulih sepenuhnya. Percaya deh, kamu bisa coba mendaki Gunung Rinjani di lain kesempatan.
2. Ketahui Jalur yang Bisa Diambil
Medan Gunung Rinjani memang nggak ramah untuk pemula. Ada beberapa jalur resmi yang bisa dipilih, tapi semuanya butuh stamina dan pengalaman.
Jalur Sembalun misalnya, terkenal dengan trek savana luas dan tanjakan bernama “Bukit Penyesalan.” Dari namanya aja sudah kebayang seberapa beratnya, ya. Meski berat, jalur ini lebih “terbuka” dan populer di kalangan pendaki berpengalaman.
Terus, ada juga jalur Senaru yang menawarkan hutan tropis lebat di awal perjalanan. Jalur ini lebih teduh, tapi menanjak terus tanpa banyak bonus jalur datar. View-nya identik dengan pohon tinggi, suara burung, dan terkadang kabut tipis.
Di atasnya, kamu bakal lihat Danau Segara Anak dengan air biru kehijauan yang ikonik, plus Gunung Baru Jari yang masih aktif.
Intinya, sebelum berangkat, cari info detail jalur yang mau kamu ambil sesuai level kemampuanmu saat ini. Tahu titik pos pendakian, sumber air, tempat camp, dan estimasi waktu tempuh.
3. Siapkan Perlengkapan Camping
Hiking Gunung Rinjani biasanya butuh 2-3 hari karena jalurnya cukup panjang. Jadi, kamu perlu siap untuk bermalam.
Bawalah tenda yang kuat karena angin di ketinggian jauh lebih kencang, matras, sleeping bag hangat, alat masak, dan lampu kepala. Selain bikin perjalanan lebih nyaman, camping gear yang lengkap juga penting buat keamanan.
Pasalnya, kalau tiba-tiba cuaca buruk atau jadwal hiking terpaksa diundur, kamu tetap bisa berteduh dan istirahat dengan layak.
4. Pakai Jaket dan Sepatu yang Nyaman
Udara di sekitar puncak Rinjani bisa sangat dingin, terutama pada dini hari waktu summit attack. Plus, angin kencang bikin suhu makin menusuk. Makanya, pastikan bawa jaket tebal yang windproof atau minimal tahan angin dan air. Jangan datang bermodalkan hoodie tipis saja kalau nggak mau kedinginan.
Oh iya, pemilihan sepatu juga penting banget. Pakailah boots yang menutup mata kaki dan sol-nya memiliki grip kuat. Soalnya, medan berbatu dan pasir vulkanik itu licin kalau pakai sepatu biasa.
Apalagi, sepatu yang nyaman bisa menghindarkan kamu dari lecet, kram, atau cedera.
5. Jangan Lupa Sarapan dan Bawa Botol Minum
Tips berikutnya, jangan pernah mendaki Gunung Rinjani dengan perut kosong kalau nggak mau pingsan gara-gara lemas.
Sarapan sebelum mulai jalan itu wajib karena energi kamu akan cepat habis di jalur yang menanjak terus. Pilih makanan yang mengenyangkan tapi nggak bikin mual, seperti nasi, roti gandum utuh, atau oatmeal.
Terus, jangan lupa bawa botol minum sendiri. Di Rinjani ada beberapa sumber air, tapi kamu tetap harus bawa cukup air buat perjalanan antar pos. Kalau bisa, bawa juga tablet penjernih air atau botol dengan filter. Dehidrasi bisa bikin kamu cepat lemas atau malah pusing berat.
6. Jaga Kebersihan dan Sopan Santun
Rinjani bukan hanya milik pendaki, tapi juga rumah bagi flora, fauna, dan masyarakat adat. Jangan buang sampah sembarangan. Semua yang kamu bawa masuk, kamu bawa turun lagi di dalam trash bag.
Nggak kalah penting, pastikan kamu menghormati adat setempat. Di beberapa titik pendakian, ada lokasi yang dianggap sakral. Tanyakan saja ke porter atau pemandu kalau ragu. Jangan sampai kamu kenapa-kenapa seperti cerita horor pendaki gunung yang banyak beredar.
7. Registrasi Pendakian dari Jauh Hari
Terakhir dan nggak kalah penting, jangan mendadak datang lalu marah kalau kuota hiking Gunung Rinjani penuh. Sebab, Rinjani adalah taman nasional dengan kuota pendakian terbatas untuk menjaga ekosistem.
Jadi, kamu harus booking dulu lewat E-Simaksi atau aplikasi eRinjani di smartphone. Ingat, registrasi ini bukan cuma formalitas.
Petugas akan mendata siapa saja yang naik, jalur mana yang dipilih, dan tanggal pendakian. Tentunya, pendaftaran tersebut penting banget untuk keselamatan. Kalau terjadi hal darurat, tim SAR akan lebih mudah melacak keberadaanmu.
Mau Mendaki Gunung Rinjani? Bobocabin Siap Menemanimu!

Photo: Bobobox Internal Asset
Semisal kamu nggak mau ribet membawa terlalu banyak barang untuk hiking dan camping hingga lebih dari semalam di Gunung Rinjani, jangan khawatir! Soalnya, ada Paket Mount Rinjani Trekking 2D1N, 3D2N, atau 4D3N dari Bobocabin Gunung Rinjani, Lombok!
Sesuai namanya, kamu bisa memilih mau menghabiskan waktu 2, 3, atau 4 hari untuk menuju puncak Gunung Rinjani. Kamu cukup membawa trekking boots, jaket tebal, perlengkapan mandi, walking stick, dan obat-obatan pribadi.
Sementara itu, Host Bobocabin akan menyediakan fasilitas seperti peralatan camping, porter untuk membawa barang-barang milikmu, pemandu hiking, bantuan dari tim medis, antar jemput dari dan ke bandara, air minum 2 liter setiap harinya, aneka minuman, snack dan buah-buahan, dan makanan berat buat pagi sampai malam.

Photo: Bobobox Internal Asset
Harganya? Cukup bervariasi tergantung durasi pendakian yang kamu mau dan kelengkapan fasilitasnya, yaitu mulai dari Rp3 jutaan per orang hingga Rp15 jutaan per orang. Selain fasilitas-fasilitas di atas, harganya juga sudah include tiket masuk, asuransi kesehatan, dan biaya akses pendakian. Untuk detail lengkapnya, cek saja di halaman ini, ya!
Selama pendakian, kamu akan dijemput dari Lombok ke titik nol pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani, melewati berbagai kawah dan spot yang terkenal dengan panorama alamnya, dan tentunya melihat sunrise dari puncak gunung!
Gimana, sudah merasa tertantang buat ke Gunung Rinjani? Yuk, download aplikasi Bobobox untuk pesan Cabin tempat menginap serta reservasi slot wisatamu dari sekarang sebelum kehabisan, dan dapatkan harga terbaik!
Featured photo: Eric Jo via Pexels
