Sebagai pusat agama Hindu di Indonesia, nggak heran kamu akan menemukan banyak pura di Bali. Nah, salah satu tempat wisata hits yang paling terkenal di kalangan wisatawan adalah Pura Puseh Batuan.
Pura yang juga dikenal dengan nama Pura Batuan Temple oleh para turis mancanegara ini memiliki nuansa budaya serta keindahan alam sangat kental.
Apa saja yang akan kamu temukan di pura ini? Yuk, cari tahu selengkapnya bareng Bobobox!
Sekilas tentang Pura Puseh Batuan

Photo: Pravin Premkumar via Wikimedia Commons
Batuan Temple ada di Jalan Raya Batuan, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Pura ini gampang banget dijangkau dari pusat Ubud dengan jarak sekitar 10 km saja, atau setara dengan 20 menit berkendara.
Tempat ini sendiri adalah salah satu dari tiga pura utama di Desa Batuan, yang dibangun berdasarkan konsep Tri Kahyangan. Yaitu, Pura Desa, Pura Dalem, dan tentu saja Pura Puseh. Nah, Pura Puseh merupakan tempat pemujaan terhadap Dewa Wisnu, sang pemelihara alam semesta dalam ajaran Hindu.
Menurut catatan sejarah, Pura Puseh Desa Batuan sudah berdiri sejak abad ke-11, dan menjadi simbol kuat dari peradaban kuno di Bali yang masih terjaga sampai sekarang.
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Pura Desa Batuan
Untuk masuk ke area Batuan Temple Bali, kamu cukup membayar tiket masuk seharga Rp10.000 per orang. Biaya ini sudah termasuk akses ke dalam wilayah pura yang terbuka untuk pengunjung umum, serta secarik kain yang bisa disewa untuk dililitkan pada pinggangmu.
Oh iya, Pura Puseh Desa Batuan buka setiap hari pukul 09.00-18.00 WITA. Waktu yang paling enak untuk berkunjung kemari adalah saat pagi hari agar nggak terlalu berdesakan dengan pengunjung lain.
Daya Tarik Wisata Batuan Temple Bali
1. Melihat Peninggalan Arkeologi
Begitu kamu masuk ke area Pura Batuan Temple, kamu akan langsung disambut oleh arsitektur khas Bali yang detail dan penuh makna. Kamu juga bisa melihat berbagai peninggalan arkeologis seperti patung dewa-dewi, batu peringatan kuno, dan artefak lainnya yang telah dijaga selama ratusan tahun.
Beberapa struktur di Batuan Temple Bali bahkan masih mempertahankan material aslinya, sehingga nuansa kunonya begitu terasa. Apalagi, kalau diiringi tetumbuhan rindang di sekitarnya!
2. Menyaksikan Upacara Keagamaan

Photo: Evan Silver via Wikimedia Commons
Salah satu daya tarik utama dari Pura Puseh Batuan adalah kegiatan keagamaannya. Pura ini aktif digunakan oleh warga sekitar untuk berbagai upacara adat dan keagamaan seperti Odalan (hari ulang tahun pura), Galungan, Kuningan, dan lainnya yang nggak kalah berwarna.
Kalau kamu cukup beruntung untuk dapat datang saat upacara berlangsung, kamu bisa menyaksikan prosesi umat Hindu Bali bersembahyang dengan pakaian adat mereka.
3. Mempelajari Kisah Mitologi Hindu
Selain sebagai tempat ibadah, Pura Desa Batuan juga menyimpan banyak kisah menarik dari mitologi Hindu. Relief dan ornamen di setiap sudut pura seringkali menggambarkan cerita-cerita seperti Ramayana, Mahabharata, atau kisah-kisah dewa lokal Bali. Pemandu lokal biasanya bisa menjelaskan arti di balik simbol dan ukiran yang ada di sana.
Belajar mitologi langsung dari sumbernya tentu beda rasanya dibanding membaca buku atau nonton video. Sebab, kamu bisa merasakan langsung energi tempatnya sambil memahami makna spiritual yang dalam dari setiap kisah yang terukir di batu.
Tips Berkunjung ke Puseh Batuan Temple

Photo: Pravin Premkumar via Wikimedia Commons
1. Selalu Kenakan Sarung di Pinggang
Saat masuk ke area Pura Batuan Temple, semua pengunjung wajib mengenakan sarung dan selendang di pinggang. Selain itu, kamu juga harus memastikan pakaianmu menutupi bahu dan kakimu. Soalnya, ini merupakan bentuk rasa hormat terhadap kesucian pura.
2. Jangan Melangkahi Sesembahan
Di dalam Pura Puseh Desa Batuan, kamu akan sering melihat sesaji kecil di lantai atau di atas altar. Jangan sampai tanpa sengaja kamu melangkahi atau menyentuhnya, ya!
Alasannya, bagi umat Hindu, sesembahan ini adalah media komunikasi dengan para dewa dan leluhur. Sehingga, harus benar-benar dijaga kesuciannya.
3. Hindari Berfoto dengan Lampu Flash
Meski Pura Desa Batuan punya banyak sudut cantik untuk difoto, sebaiknya jangan menggunakan lampu flash karena bisa mengganggu ketenangan tempat ibadah.
Nggak kalah penting, hindari mengambil foto secara langsung ke arah umat yang sedang bersembahyang, apalagi saat ada upacara. Sebaiknya kamu ambil foto dari jarak yang sopan dan tidak mengganggu aktivitas spiritual mereka.
4. Pastikan Tidak Berkunjung saat Datang Bulan
Tips kunjungan yang terakhir ini khusus buat para perempuan, ya! Kalau kamu sedang datang bulan, lebih baik tunda dulu kunjungan ke Pura Puseh Batuan. Kok, begitu?
Singkatnya, dalam kepercayaan Hindu Bali, perempuan dalam masa haid dianggap sedang dalam kondisi tidak suci. Karena itu, mereka nggak diperbolehkan masuk ke area pura.
Praktisnya Wisata ke Pura Puseh Batuan dengan Bobocabin Ubud

Photo: Bobobox Internal Asset
Siap mengeksplorasi setiap sudut keindahan Pura Puseh Batuan? Pastinya perjalanan akan lebih seru kalau bareng rombongan teman atau keluarga! Nah, supaya lebih praktis, kamu bisa coba Paket Ubud Tour dari Bobocabin Ubud, Bali yang lengkap banget.
Cukup dengan budget Rp700.000/grup domestik atau Rp800.000/grup wisman berisikan 2-6 orang, kamu nggak perlu repot mencari transportasi sendiri. Sebab, sudah ada driver berpengalaman yang akan mengantarkanmu langsung ke lokasi Pura Desa Batuan dan tempat-tempat wisata lain di sekitarnya.
Bahkan, ada juga pemandu berbahasa Inggris kalau kamu mengajak orang terdekat dari luar negeri dan sesi foto di tempat wisatanya! Dijamin, kamu akan pulang dengan kenangan indah selama liburan di Ubud.
Oh iya, paket wisata ini cocok untuk siapa saja, termasuk anak kecil mulai dari usia 8 tahun. Jadwal turnya tersedia pada pukul 07.00-19.00 WITA setiap hari, tapi sebaiknya kamu mulai dari pukul 07.00 WITA biar lebih leluasa ke banyak tempat selama 7-8 jam ke depan!
Tunggu apa lagi? Yuk, segera reservasi paket wisata di Bobocabin Ubud sebelum kehabisan dengan download aplikasi Bobobox! Psst, spesial diskon untukmu dari Bobobox Travel Week hingga 45% atau Rp500.000 untuk bermalam, hanya sampai tanggal 30 Juni 2025!
Featured Photo: Pravin Premkumar via Wikimedia Commons